Salahkah Jika Terjadi Kesurupan Saat Ruqyah ???
Bismillahi washsholatu wassalaamu ‘ala Rasulillaahi… wa ba’d…
Kembali tulisan ini Faizar buat sebagai wujud urun rembug atas fenomena kesurupan yang sering terjadi saat proses ruqyah berlangsung… Jika dalam tulisan ini ada benarnya, maka itu datangnya dari Allah semata.. namun jika banyak salahnya, maka sudah pasti itu datang dari Faizar sendiri..
Maka Faizar mohon bimbingan dari para asatidzah dan para kyai jika dalam tulisan ini ada yang melenceng dari al-Quran dan Assunnah…
Sebelumnya kita harus tau apa permasalahan di lapangan mengenai hal ini…
Musykilah yang kami dapatkan di tengah masyarakat adalah :
1.Al-Quran membawa hidayah dan ketenangan untuk seluruh makhluq, bgitu juga untuk bangsa jin spt dijelaskan di surat al-Ahqaaf dan surat al-Jin, mereka yang mendengar al-Quran langsung terenyuh dan menyatakan diri masuk islam, tapi kenapa yang terjadi saat ruqyah jin malah merasa tersiksa ???
2.Rasulullah tidak pernah meruqyah dan menjadikan orang sadar jadi kesurupan, tapi kenapa sekarang saat ruqyah orang yang tadinya sadar menjadi kesurupan
insya Allah akan kami jawab satu persatu :
1. Jin dan manusia adalah 2 makhluq mukallaf yg keadaannya hampir sama… keduanya Allah berikan akal dan hati untuk berfikir dan membedakan, lalu kemudian Allah juga menciptakan hawa nafsu sebagai ujian bagi kedua makhluq tsb…
Pernyataan bahwasannya Al-Quran ini diturunkan sebagai penawar untuk menenangkan hati itu memang benar… TAPI,, kita juga perlu tau apa kunci mendapatkan manfaat dari Allah melalui Al-Quran ini…
Dalam al-Quran surat qaaf ayat 37 Allah Ta’ala berfirman :
إن في ذلك لذكري لمن كان له قلب أو ألقي السمع و هو شهيد
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya…”
Syaikh Ibnul Qayyim di sini menjelaskan dalam kitab fawaid hal.5 :
إذا أردت اﻻنتفاع بالقرآن فاجمع عند تلاوته و سماعه، و ألق سمعك، واحضر حضور من يخاطبه به من تكلم به سبحانه
“Apabila kamu ingin mendapatkan manfaat dari Al-Quran, maka kerahkan hatimu sepenuhnya ketika membaca atau mendengarkannya, fokuskan pendengaran dengan baik, dan bersikaplah seperti layaknya seseorang yg sedang diajak komunikasi oleh Dzat yang berbicara dengannya (Al-Qur’an)..”
Maka sudah jelas bahwa al-Quran ini tidak serta merta mengantarkan hidayah begitu saja kepada manusia dan jin…
Karena dalam Al-Quran sendiri sudah dijelaskan beberapa faktor terhalangnya kita mendapatkan hidayah Allah melalui al-Quran…
Salah satu contoh yg sangat pas dengan karakter jin KAFIR adalah spt yg Allah firmankan dlm surar fushshilat ayat 26 :
َ
وقال الذين كفروا لا تسمعوا لهذا القرآن والغوا فيه لعلكم تغلبون
“Dan orang-orang kafir berkata: ‘Janganlah kamu mendengar Al Quran ini dengan sungguh-sungguh dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan mereka.”
Ini persis karakter setan yang sukanya menguasai tubuh pasien saat dibacakan Al-Quran hingga hilang kesadarannya… semata-mata karena setan tau akan agungnya kalam Allah ini beserta efek yang sangat dahsyat bagi penyembuhan ruhani dan jasmani manusia yg ia ganggu..
Maka tak mungkin setan tinggal diam begitu saja, mereka segera mengalihkan kesadaran pasien supaya pasien TIDAK BISA MENGAMBIL MANFAAT DARI AL-QURAN dengan cara menutup pendengaran serta kesadarannya… maka hendaknya setiap peruqyah JANGAN MEMBIARKAN PASIEN BERLARUT-LARUT DIKUASAI KESADARANNYA OLEH SETAN, APALAGI DIJADIKAN BAHAN TONTONAN DENGAN MEMPERLAMA PROSES KERASUKAN.. Segera sadarkan kembali dan bimbing pasien agar bisa menguasai dirinya sendiri…
Maka bukan suatu kesalahan jika saat RUQYAH terjadi kesurupan, karena memang itulah upaya setan/jin kafir dalam memalingkan manusia dari al-Quran.. tugas peruqyahnya adalah gimana caranya supaya pasien disadarkan dengan cepat dan kembali mendengarkan al-Quran yg kita baca…
Adapun jin-jin kafir yg kemudian beriman setelah mendengarkan al-Quran, maka itupun sama persis dengan Umar bin Khattab yg sebelumnya masih kafir dan memusuhi Rasulullah lalu berubah menjadi mukmin sejati bahkan dijamin surga oleh Allah Ta’ala…
Tatkala Umar yg notabenenya sebagai “pembesar” quraisy itu terenyuh dan mendapat hidayah saat mendengarkan Al-Quran, lalu apakah menjadikan pembesar-pembesar quraisy yg lain dengan mudahnya masuk islam seperti halnya Umar bin Khattab ???
PADAHAL dalam kitab “Rijaalun Haula ar-Rasuul” (رجال حول الرسول) jilid 1 bab.’Abdullah bin Mas’ud-Awwalu shaadihun bil Quran hal.44 dituliskan bahwa saat pembesar quraisy dibacakan surat AR-RAHMAN, reaksi mereka malah ganas,BERONTAK,bahkan menghajar ‘Abdullah bin Mas’ud sampai babak belur….
Sedangkan melalui surat AR-RAHMAN pula lah para jin yang dikisahkan dalam surat al-Ahqaaf dan Al-Jin itu menyatakan dirinya masuk islam dan akhirnya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya … Namun mengapa para pemimpiin quraisy malah beringas ???? Padahal surat yg dibacakan pada jin SAMA seperti yg dibacakan pada mereka…
Bangsa jin juga tidak semuanya langsung terenyuh dan masuk islam saat dibacakan quran…
Bahkan ada yg malah semakin parah kekafirannya… mereka juga akan tersiksa dengan izin Allah ta’ala… karena jin sebenarnya jauh lebih PEKA dari manusia saat dibacakan al-Quran, sehingga mereka (dengan izin Allah) bisa tersiksa dan bahkan terbakar jika mereka terus menyombongkan diri terhadap ayat-ayat Allah…
Hal ini disandarkan dari al-Quran surat al-Israa ayat 82 :
و ننزل من القرآن ما هو شفاء و رحمة للمؤمنين ولا يزيد الظالمين إلا خسارا
“Dan Kami telah menurunkan dari al-Quran apa-apa yang menjadi penawar serta rahmat bagi orang yang BERIMAN, dan tidaklah bertambah apapun bagi orang yg dzolim kecuali KERUGIAN…”
Syaikh Mutawali asy-Sya’rawy menjelaskan dalam kitab tafsirnya hal.290 :
وقد سبق أن أوضحنا أن الفعل قد يكون واحدا، لكن يختلف القابل للفعل، و يختلف اﻷثر من شخص لآخر، كما أن الماء الزلال يشربه الصحيح، فيجد له لذة وحلاوة و يشربه العليل فيجده مرا مائعا، فالماء واحد لكن المنفعل للماء مختلف… كذلك أكل الدسم، فإن أكله الصحيح نفعه، وزاد قوته و نشاطه، وإن أكله السقيم زاده سقما
“Kami telah menjelaskan bahwasannya dalam ayat ini hanya ada satu aksi, tetapi berbeda penerimanya, dan bebrbeda pula efeknya dari satu orang kepada orang yg lain… sebagaimana air murni segar yg diminum oleh orang yg sehat, maka ia pun akan merasakan kelezatan dan kenikmatan… Sedangkan jika orang sakit yang minum, maka ia akan merasakan air tersebut pahit dan getir… AIRnya sama tapi orang yang merasakan air tersebut berbeda….
Begitupula dengan LEMAK, apabila dimakan oleh orang yang sehat maka akan bermanfaat baginya dan menambah kekuatannya, namun apabila dimakan oleh orang sakit, maka akan menambah penyakitnya…”
Maka begitu pula Al-Quran yg menjadi rahmat dan juga penawar hati… jika orang yg mendengar adalah orang yg sehat hatinya, maka ia akan merasakan manfaatnya,,, namun jika yg mendengar adalah orang yg dzolim, maka dia akan merasakan sesak di hatinya, sumpek, jengkel, ngga betah, panas, dsb….
Rasulullah bersabda :
إن الله يرفع بهذا الكتاب أقواما ويضع به آخرين
َ
“Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat beberapa kaum dengan Kitab ini (Al-Qur’an) dan (juga) menghinakan dengannya kaum yang lain..”
(HR. Muslim dan Ibnu Majah)
Jadi semua kuncinya ada pada hati kita… maka amat sangat penting proses nasehat dalam ruqyah agar hati pasien menjadi tegar dan pulih sehingga mampu untuk menerima al-Quran dengan penerimaan yang sempurna dan sembuh dengan kesembuhan yg hakiki, insya Allah…
2.Memang tidak ada satu dalil pun yang mengatakan bahwa Rasulullah saat meruqyah menjadikan orang “sadar” jadi “kesurupan”… namun hakikatnya orang yg kesurupan saat ruqyah adalah mereka yg sebelumnya memang sudah dimasuki oleh jin, entah itu karena dicintai,entah itu karena jinnya iseng, atau bahkan karena sihir…
Rasulullah saat meruqyah tak perlu pake proses kesurupan karena jin dalam tubuh orang yg beliau obati sudah lari tunggang langgang terlebih dahulu… apalagi beliau sebagai kekasih Allah mempunyai doa yg amat sangat didengar oleh Allah… berbeda dengan kita….
Itulah khushushiyahnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam … dan hal yang menunjukkan manjurnya doa beliau saat mengobati diabadikan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhari saat Ummu Zufar (wanita hitam yg sering kena ayan) mendatangi Rasulullah… di saat itu Rasulullah menawarkan dua pilihan, DIDOAKAN LANTAS SEMBUH… atau bersabar dan engkau dapat surga….
Nah sabda beliau itu sudah sangat jelas menunjukkan bahwa memang doa para nabi (terkhusus beliau) itu adalah doa yg sangat mustajab….jadi ngga perlu pake proses gontok-gontokkan dulu sama jin.. karena seketika itu juga Allah langsung mengeluarkan jin dari tubuh…
Wallahu a’lam bish-showwaab wa ilaihi al-marji’ wal ma’aab….
Semoga yg sedikit ini bisa bermanfaat bagi kita semua…
Muhibbukum fillaah…
Muhammad Faizar Hidayatullah
http://ruqyahmojokerto.blogspot.co.id/2015/09/salahkah-jika-terjadi-kesurupan-saat.html