arifin-ilham-sakit-4

Oleh Fadhil ZA

Dewasa ini banyak orang yang menderita penyakit beraneka ragam yang kadang kala sulit disembuhkan secara medis.  Sudah berbagai cara ditempuh namun penyakit yang diderita tidak juga kunjung sembuh. Allah  menjadikan penyakit sebagai ujian dan peringatan bagi manusia , ada yang segera sadar dan kembali pada Allah ada pula yang tidak pernah sadar dan kembali pada Allah dia tetap kukuh dengan keyakinan bahwa ia bisa sembuh dengan obat dan dokter yang canggih.  Ia yakin harta yang dimilikinya  mampu membayar dokter  dan rumah sakit yang mahal untuk kesembuhannya.

Nabi Ayyub kekasih Allah yang taat beribadah sekalipun tidak luput diuji Allah dengan penyakit yang belum pernah ditimpakan pada siapapun. Tubuhnya membusuk dipenuhi belatung dengan bau busuk yang menyebar keseluruh penjuru, Tidak ada orang yang sanggup berada didekatnya, semua orang menjauh. Bahkan akhirnya ia diasingkan oleh masyarakat ditengah hutan, jauh dari kehidupan manusia lainnya.

Jika nabi Ayyub yang taat beribadah saja diuji oleh Allah apalagi kita yang ibadahnya serba kurang. Kalau kita ditimpa suatu penyakit marilah kita instropeksi diri apakah ini merupakan ujian Allah ataukah peringatan atas dosa dan kesalahan kita. Jika ini ujian Allah bersabarlah dan berdoa agar diberi kekuatan dan segera disembuhkan dari penyakit itu. Jika itu merupakan peringatan Allah atas dosa dan kesalahan segeralah bertaubat dan  mohon ampun padaNya .

Sembuh atau tidaknya suatu penyakit sepenuhnya merupakan kewenangan Allah.  Dokter, Rumah sakit dan segala macam obat obatan hanyalah sarana untuk kesembuhan, tapi tidak bisa menyembuhkan tanpa izin dan kehendak Allah.  Sehebat apapun dokter dan obat yang diberikan jika tidak di izinkan Allah mustahil bisa sembuh. Sebaliknya  Penyakit seberat apapun jika dizinkan Allah pasti sembuh walaupun hanya dengan obat yang sederhana, bahkan hanya dengan minum segelas air yang dibacakan surat alfatihah saja bisa sembuh.  Contohnya seperti nabi Ayyub  Penyakitnya hilang seketika setelah ia mandi dengan air yang keluar dari bekas  hantaman kakinya .

Banyak orang yang mengeluh karena menderita sakit berkepanjangan, sudah berobat kesana kemari menghabiskan biaya ratusan juta bahkan ,milyaran  namun penyakitnya tidak juga kunjung sembuh bahkan  semakin parah.  Kebanyakan orang terlalu mengandalkan uang  dan  dokter atau rumah sakit yang jadi kebanggaannya  . Mereka lupa bahwa yang menyembuhkan adalah Allah , bukan dokter , obat  atau rumah sakit yang merawatnya.

Bagi hamba Allah yang sedang disapa Allah dengan berbagai penyakit jadikanlah penyakit itu sebagai peringatan  atau teguran dari Allah agar segera kembali pada Allah bertaubat dari segala dosa yang dikerjakan baik yang diketahui maupun tidak diketahui yang disengaja maupun tidak disengaja.   Jika kita ditimpa suatu penyakit  Allah telah memerintahkan kita untuk berusaha mengobatinya. Allah tidak menurunkan suatu penyakit melainkan selalu ada obat penawarnya.

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam shahihnya, dari shahabat Abu Hurairah  bahwasanya Nabi  bersabda,

 “Tidaklah Allah turunkan penyakit kecuali Allah turunkan pula obatnya”

Dari riwayat Imam Muslim dari Jabir bin Abdillah  dia berkata bahwa Nabi  bersabda,

 “Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim)

Diriwayatkan pula dari musnad Imam Ahmad dari shahabat Usamah bin Suraik , bahwasanya Nabi  bersabda,

“Aku pernah berada di samping Rasulullah b. Lalu datanglah serombongan Arab dusun. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bolehkah kami berobat?” Beliau menjawab: “Iya, wahai para hamba Allah, berobatlah. Sebab Allah I tidaklah meletakkan sebuah penyakit melainkan meletakkan pula obatnya, kecuali satu penyakit.” Mereka bertanya: “Penyakit apa itu?” Beliau menjawab: “Penyakit tua.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi, beliau berkata bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikhuna Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i menshahihkan hadits ini dalam kitabnya Al-Jami’ Ash-Shahih mimma Laisa fish Shahihain, 4/486)

Dari Ibnu Mas’ud , bahwa Rasulullah  bersabda:

 “Sesungguhnya Allah  tidaklah menurunkan sebuah penyakit melainkan menurunkan pula obatnya. Obat itu diketahui oleh orang yang bisa mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak bisa mengetahuinya.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Al-Hakim, beliau menshahihkannya dan disepakati oleh Adz-Dzahabi. Al-Bushiri menshahihkan hadits ini dalam Zawa`id-nya. Lihat takhrij Al-Arnauth atas Zadul Ma’ad, 4/12-13)

Berobatlah dengan yang halal sesuai syariat dan tuntunan Allah dan Rasulullah, jangan berobat dengan yang haram dan dilarang oleh syariat. Banyak orang yang berubat tidak memperdulikan halal dan haram. Yang penting bagi mereka sembuh dari sakitnya walaupun harus mengorbankan iman dan akidah mereka. Ada yang pergi kedukun , paranormal meminta pertolongan pada bangsa jin  dengan memberikan sesajen , atau melakukan ritual yang tidak sesuai syariat. Ada yang berobat dengan najis, darah dan bangkai yang diharamkan Allah. Target mereka yang penting sembuh. Padahal kesembuhan itu datangnya dari Allah, semua penyakt tidak akan sembuh tanpa izin dan kehendak Allah.

Bagi orang yang beriman berobat itu ibadah, sabar menghadapi penyakit yang diderita juga ibadah, sembuh dari sakit adalah karunia Allah bukan tujuan utama . Mereka yakin sepenuhnya yang menyembuhkan adalah Allah bukan obat atau dokter.   Obat , dokter dan rumah sakit hanyalah sarana bukan yang menyembuhkan.  Jika Allah berkehendak “Kun Fayakun” hanya dengan satu tiupan alfatihah saja penyakit yang amat berat sekalipun insya Allah sembuh , tidak perlu menghabiskan biaya sampai ratusan juta atau milyaran.

Jadikan penyakit yang diderita sebagai sarana untuk mendekatkan diri pada Allah, sabar menjalani sakit yang diderita seperti yang dialami nabi Ayyub bernilai ibadah disisi Allah. Jangan mengaduh dan berkeluh kesah berkepanjangan. Sibukan lidah membaca tasbih dan kalimat dzikir pada Allah, sibukan lidah dengan membaca kalimat istighfar. Jangan meniru mereka yang tidak beriman , yang selalu berkeluh kesah dan sumpah serapah ketika didera rasa sakit.

Bagi saudaraku yang beriman yang saat ini sedang disapa atau diuji Allah dengan penyakit   , disamping berobat secara medis mintalah kesembuhan pada Allah sebagaimana yang diperintahkannya  didalam surat Al Mukmin 60

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ عِبَادَتِي سَيَدۡخُلُونَ جَهَنَّمَدَاخِرِينَ

60. Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”  (Al Mukmin 60)

Allah itu amat dekat dengan hambanya yang beriman bahkan lebih dekat dari urat leher mereka  sendiri sebagaimana diingatkan Allah didalam surat Qof 16

 وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ وَنَعۡلَمُ مَا تُوَسۡوِسُ بِهِۦ نَفۡسُهُۥۖ وَنَحۡنُ أَقۡرَبُ إِلَيۡهِ مِنۡ حَبۡلِ ٱلۡوَرِيدِ

16. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (Qof 16)

Didalam surat Albaqarah 186 Allah kembali menegaskan bahwa Dia amat dekat dengan hambanya yang beriman dan  selalu mengabulkan doa orang yang meminta padaNya asalkan mereka itu selalu patuh menjalankan perintahNya.

 

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِي وَلۡيُؤۡمِنُواْبِي لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ

186. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran (Al baqarah 186)

Umumnya orang yang menderita penyakit berat akan mengalami goncangan pada jiwanya, muncul rasa cemas, takut , kecewa, sedih bahkan kadang kala putuas asa.  Dalam keadaan seperti ini  jiwa berada dalam keadaan lemah dan mudah dipengaruhi bisikan setan dan jin fasik. Jika dibiarkan berlarut larut kondisi ini akan menambah parah penyakitnya. Sistim pertahanan tubuhnya melemah, metabolisme tubuhnya  menjadi kacau , sehingga virus virus yang merusak dan sel kanker yang liar bebas tumbuh ditubuhnya.

Hamba Allah yang beriman tidak akan membiarkan jiwanya merana seperti itu, ia akan bangkit menguatkan jiwanya dengan berzikir dan tasbih pada Allah.  Kalimat tasbih, zikir dan istighfar yang dibaca setiap hari akan menguatkan jiwa setiap hamba Allah yang beriman. Allah telah mengingatkan ini didalam surat A Rad 28

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ

28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Ar Rad 28)

Ketika nabi Yunus di telan ikan paus ia terus menerus bertasbih mensucikan nama Allah . Ucapan tasbih nabi Yunus yang terkenal adalah :”Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzholimin (tidak ada Tuhan selain Engkau, maha suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang yang mendzolimin diri sendiri) sebagaimana disebutkan dalam surat Al Anbiya ayat 87 :

ebagaimana disebutkan dalam surat Al Anbiya ayat 87 :

87- Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam  keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang lalim.”

Berkat tasbih yang diucapkannya itu Allah mengampuni kesalahannya dan mengeluarkannya dari perut ikan paus yang telah menelannya, sebagaimana disebutkan dalam surat as shaffat ayat 143-144

sebagaimana disebutkan dalam surat Al Anbiya ayat 87 :

143- Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak (bertasbih) mengingat Allah , 144- niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. (As Shafat 143-144)

Dalam surat as Saffat diatas Allah mengingatkan seandainya Yunus bukan orang yang banyak bertasbih mengingat Allah niscaya ia akan tetap berdiam didalam perut ikan paus itu sampai hari kiamat nanti. Allah menyelamatkannya karena ia termasuk orang yang banyak bertasbih. Kisah Nabi Yunus ini merupakan pelajaran bagi kita bahwa kalimat tasbih yang kita baca dapat mengeluarkan kita dari kegelapan dan kesukaran hidup. Insya Allah dengan banyak membaca kalimat tasbih, zikir dan istighfar Allah akan meringankan sakit yang kita derita atau Allah sembuhkan dengan izin dan kehendakNya.

Bagi saudaraku yang beriman yang saat ini sedang diuji Allah dengan berbagai penyakit yang berat maupun yang ringan biasakan lah untuk selalu beristighfar , zikir dan tasbih dengan sebanyak banyaknya. Mudah mudahan Allah memberi kesembuhan atau meringankan penyakit yang sedang anda derita. Ikutilah panduan  tasbih , zikir dan istighfar dibawah ini.

DZIKIR TASBIH, TAHMID, TAHLIL DAN TAKBIR

[youtube 8gDg5dFys78]

ISTIGHFAR MOHON AMPUNAN ALLAH

[youtube manbMayVXsI]

KUMPULAN  TASBIH, DZIKIR  DAN  ISTIGHFAR,

[youtube UScu8PzdnAw]

Teruslah berdzikir bertasbih dan istighfar sebanyak banyaknya sampai datang keputusan Allah,  diberi kesembuhan dari sakit yang diderita  atau diwafatkan dalam husnul khotimah. Mana saja yang diberikan Allah itulah yang terbaik. Jika disembuhkan oleh Allah niatkanlah untuk beribadah dan memperbiki amal yang sudah dilakukan. Jika diwafatkan semoga diwafatkan dalam husnul khotimah mendapat tempat yang mulia disisiNya. Mana saja yang diberikan Allah keduanya merupakan kebaikan bagi orang yang beriman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *