Oleh Fadhil ZA
Istilah syetan ini banyak disebutkan didalam Al Qur an , siapa dan apakah syetan itu ? ini pertanyaan yang sering muncul dibenak kita. Perlu dipahami bahwa syetan itu adalah sifat bukan mahluk, Karena syetan itu sifat maka ia melekat pada setiap mahluk, tidak berdiri sendiri. Setan adalah sifat untuk menyebut setiap makhluk yang jahat, membangkang, tidak taat, suka membelot, suka maksiat, suka melawan aturan, atau semacamnya.
Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar mengatakan,
الشيطان في لغة العرب يطلق على كل عاد متمرد
“Setan dalam bahasa Arab digunakan untuk menyebut setiap makhluk yang menentang dan membangkang.” (Alamul Jinni was Syayathin, Hal. 16).
Dinamakan setan, dari kata; syutun (Arab: شطون) yang artinya jauh. Karena setan dijauhkan dari rahmat Allah. (Al-Mu’jam Al-Wasith, kata: الشيطان)
Kembali pada keterangan sebelumnya, karena setan itu sifat maka kata ini bisa melekat pada diri manusia dan jin. Sebagaimana penjelasan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat Al An aam ayat 112 bahwa ada setan dari golongan jin dan manusia.
112. Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (Al An am 112)
Kalau kita perhatikan didalam Al Qur an kata syetan ini lebih banyak disebutkan sebagai sifat buruk yang bisa ditujukan kepada manusia dan jin . Al Qur an mengenalkan kepada kita syetan dari golongan manusia dan syetan dari golongan jin sebagaimana disebutkan didalam asurat Al An am ayat 112 diatas :
Syetan dari golongan manusia dan jin merupakan musuh utama yang selalu mendorong dan mengajak manusia untuk melakukan perbutan maksiat dan durhaka pada Allah. Al Qur an menegaskan didalam surat Fathir ayat 6 bahwa syetan itu adalah musuh utama manusia , agar kita menyikapinya sebagai musuh. Syetan hanya mengajak para pengikutnya untuk bersama sama memasuki neraka jahanam yang panas membakar.
6. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala (Fathir 6)
Didalam diri setiap orang ada syetan yang melekat pada dirinya dan tidak bisa dipisahkan sampai datangnya ajal . Syetan ini berasal dari salah satu nafs (jiwa) manusia yang disebut Nafsul Amarah . Nafsul Amarah ini selalu mendorong manusia untuk melakukan perbuatan maksiat memperturutkan hawa nafsu yang hina sebagaimana disebutkan didalam surat Yusuf ayat 53
53. Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang. (Yusuf 53)
Mereka yang tidak sanggup mengendalikan nafsul amarah didalam dirinya ini akan diseret oleh Nafsul amarah ini kedalam neraka jahanam sebagaimana disebutkan didalam surat An Naazi aat
37. Adapun orang yang melampaui batas, 38. dan lebih mengutamakan kehidupan dunia 39. maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).
Syetan Qorin
Ada dua macam setan qorin yang mengikuti manusia , yaitu setan qorin yang melekat pada dirinya berasal dari nafsnya sendiri yang disebut nafsul amarah dan setan qorin yang datang dari bangsa jin . Setan qorin yang melekat pada manusia tidak bisa diusir dengan membacakan ayat qur an atau dirukyah oleh seseorang. Dia hanya bisa dikendalikan oleh kekuatan nafs atau jiwa orang yang bersangkutan.
Setan qorin yang datang dari bangsa jin bisa diusir dengan membacakan ayat qur an atau di rukyah oleh seseorang . Setan qorin dari bangsa jin biasanya datang karena berbagai sebab antara lain karena berpaling dari Allah seperti disebutkan didalam surat az zukruf ayat 36
36. Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (Az zukruf 36)
Syetan qorin dari bangsa jin itu bisa juga datang karena dikirim seseorang melalui kekuatan sihir, karena menyimpan jimat, benda pusaka, sering memberi sesajen, mendatangi makam dan tempat keramat, menuntut ilmu kanuragan, mengundang khodam, warisan leluhur, memakai susuk, dan lain sebagainya.
Tentang setan qorin ini Rasulullah juga menjelaskan dalam salah satu hadistnya “Tidaklah salah seorang dari kalian, kecuali dikuasakan kepadanya Qorinnya dari bangsa jin”. Para sahabat bertanya, “Termasuk Engkau wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ya, termasuk aku. Hanya saja Allah telah menolongku atasnya sehingga ia tunduk dan ia tidak memerintahku kecuali kebaikan.” (HR. Ahmad dan Muslim)
Kesimpulannya didalam diri setiap orang ada syetan yang melekat pada dirinya yang berasal dari nafs atau jiwanya sendiri dan ada pula setan yang datang mempengaruhi berasal dari bangsa jin . Kedua jenis setan ini biasa juga disebut setan qorin.
Setan qorin (pendamping) yang berasal dari nafs manusia sendiri tidak bisa diusir dengan bacaan Qur an atau di rukyah karena ia menyatu dengan diri manusia itu sendiri. Sedangkan setan qorin dari bangsa jin yang merasuk kedalam tubuh manusia bisa diusir dengan bacaan Qur an dan Rukyah .
Syetan qorin dari nafs manusia hanya bisa ditundukkan oleh orang yang bersangkutan dengan pengendalian diri dan berlindung pada Allah seperti disebutkan didalam surat Al A’raaf 200-201
200. Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah 201. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya (Al A’raaf 200-201)
Dua jenis syetan ini adalah musuh utama yang harus selalu kita waspadai karena mereka hanya menyuruh melakukan perbuatan keji dan mungkar serta berusaha menyeret kita kedalam neraka jahanam .
Menghadapi setan qorin dari nafs sendiri jauh lebih sulit daripada setan qorin dari golongan jin. Setan qorin dari bangsa jin bisa disingkirkan dengan minta bantuan pada seorang perukyah atau melakukan rukyah mandiri. Sedangkan setan qorin dari nafs manusia hanya bisa diatasi oleh diri orang yang bersangkutan. Tidak bisa dirukyah oleh orang lain. Setan qorin dari nafs dan golongan jin hanya tunduk pada ketuhidan dan keyakinan seseorang pada Allah.
Saya sering merasa pikiran dan hati ini sering bicara sendiri pak ustad, dan membuat saya pusing. apalagi saya sering merasa was was berlebihan disitu saya sering di kompor2in pak kyai. mohon solusinya.
Terima kasih
Aku berlindung kepada Allah dari segala godaan setan yang terkututuk.