turkistan 1

Berdasarkan sejarah, bangsa Uighur merdeka telah tinggal di wilayah Uyghuristan atau Turkistan Timur (yang sekarang di paksa bernama xinjiang) lebih dari 2.000 tahun dan mereka telah memeluk islam sejak tahun 934 masehi yaitu pada masa pemerintahan Satuk Bughra Khan, wilayah ini dikenal dengan nama turkistan timur, sedangkan turkistan barat terdiri dari kazakhstan, turkmenistan, uzbekistan dan kyrgistan.

uighur 2Penduduk uighur (turkistani) 93% beragama islam dan 7% komunis china, tetapi sejak 1949 di jajah China maka sekarang komposisi penduduk menjadi 55% muslim dan 45% komunis china, Sejak masa penjajahan china ini bangsa asli uighur yang muslim ini banyak mendapat penindasan dan lebih dari 4 juta muslim tewas oleh pemerintah komunis sebagai rangkaian dari pembersihan etnis.

Pemerintah komunis Cina menghancurkan AlQuran dan buku-buku islam, Terjadi pembakaran 30.700 teks cetakan dan manuskrip Islam klasik. ada sekitar 28.000 masjid dan mushola ditutup oleh pemerintah komunis dan dirubah menjadi bar atau kafe. lebih dari 18.000 madrasah berubah menjadi gudang. 120.000 tokoh agama Islam (ulama, imam masjid) dieksekusi. 54.000 dikirim untuk bekerja di kamp kerja paksa. mengajar al Qur’an adalah pidana dengan hukuman 10 tahun penjara

kaum muslimah uighur secara resmi dilarang mengenakan jilbab. Jika seorang wanita tertangkap mengenakan jilbab oleh otoritas, dia didenda 5600 dolar. Padahal, pendapatan tahunan rata-rata seorang Muslim di Turkistan Timur adalah 1000 dolar. Pemuda di bawah usia 20 tahun tidak diperbolehkan untuk mempelajari Al-Qur’an, beribadah di masjid-masjid, atau mengajak shalat Jumat. Batas waktu untuk shalat Jumat hanya 20 menit. Sedangkan ketika bulan puasa para karyawan dilarang berpuasa dengan dipaksa makan siang dengan berbagai tekanan.

Sejauh ini, China telah melakukan 35 tes nuklir di Turkistan Timur. Diperkirakan bahwa, lebih dari 200.000 Muslim telah meninggal karena radiasi. Selama tahun 1998, lebih dari 20.000 bayi lahir cacat di Turkistan Timur. Dalam beberapa dekade terakhir, pasien kanker meningkat tajam, banyak kematian dari penyakit yang tidak diketahui, dan penyakit lumpuh pun merajalela.

Cina menempatkan 1 juta tentara dan anggota dinas keamanan di Turkistan Timur ini (xinjiang). karena itu kaum muslim disana mendapat penindasan yang hebat sehingga islam mulai pudar dikalangan pemuda karena mereka tidak mengerti ajaran Islam karena dilarang beribadah dan dilarang juga mempelajari agama

Dan pada perang Suriah muslim turkistani dikenal sebagai muslim yang pemberani, mereka tersebar mulai di perang Alepo, perang Lattakia dan perang di Hamma, di wilayah-wilayah dimana terjadi perang besar, hadirlah para mujahidin turkistani untuk membela umat islam disana, mudah2an suatu saat mereka juga bisa berjuang di negaranya sendiri, seperti muslimm chechnya juga ketika sulit berjuang di negaranya sendiri (karena dikepung Rusia) akhirnya mereka berjuang di Suriah membantu saudara2nya disana, karena di Suriah terdapat banyak senjata tidak seperti di Trukistani Timur atau di Chechnya.

berkurangnya penduduk muslim uighur mengingatkan kita pada bangsa Indonesia ini, dahulu penduduk muslimnya mencapai 95% , sekarang tinggal 80% lagi, di beberapa negara lain ada yang asalnya penduduk muslim mayoritas  sekarang menjadi minoritas , diantaranya singapura, singapura dulunya adalah wilayah islam dengan pemerintahan islam , tetapi sekarang muslim menjadi minoritas disana dan keturunan china menjadi mayorits, parahnya lagi singapura sejak awal berdirinya telah bekerjasama erat dengan israel sehingga dijuluki israelnya asia tenggara.

MUSLIM UIGHURSSemoga Indonesia tetap bertahan dengan mayoritas muslim dan jangan sampai dipimpin oleh non muslim karena pemerintah non muslim akan lebih mudah untuk membuat kebnijakan yang akan membuat penurunan komposisi persentasi penduduk muslim. dan walaupun jumlah penduduk tidak turun tetapi berkuasanya non muslim akan memudahkan menjauhkan penduduk muslim dari Islam yang benar sehingga mereka menjadi islam yang lemah seperti penduduk singapura dahulu.

tags : sejarah turkistan timur muslim uyghur

http://www.bebibums.com/2015/11/sejarah-muslim-uyghur-turkistani-timur.html

BULAN RAMADHAN TIDAK LEWAT DI TURKISTAN TIMUR

Hidayatullah.com–Agama Islam masuk ke Turkistan Timur pada tahun 96 H/715 M, saat  Khalifah Al-Walid Bin Abdul Malik (Al-Walid I), salah satu khalifah dinasti Umawiyah, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Jarier At-Thabari dalam kitabnya Tarikh Ar-Rusul Wal Muluk (Sejarah Para Rasul dan Raja).

uighur3Setelah Qutaibah Bin Muslim Al-Bahili (Sang Penaklukan Daratan China) selesai menaklukkan Asia Tengah, dia  bersama pasukannya melanjutkan perjalanan menjuju China dan membentuk pusat pemerintahan Islam baru di Turkistan yang tetap berada di bawah kekuasaan kerajaan-kerajaan Islam, karena orang-orang Turki membentuk Negara-negara kecil di kawasan Asia Tengah ini.

Republik Turkestan Timur Pertama (RTTP), atau Republik Islam Turki Turkestan Timur adalah republik Islam yang berumur pendek, didirikan pada tahun 1933.

Republik Turkestan Timur Pertama dikenal sebagai pemerintahan yang hanya bertahan sesaat dari 1932-1934 di dekat wilayah Kashgar. Sedang Republik Turkestan Timur Kedua dibentuk pada 1944 dan bertahan hingga kedatangan Pasukan Pembebasan Rakyat milik Partai Komunis Tiongkok tahun 1949.

Negara yang dulu berpusat di kota Kashgar di wilayah Daerah Otonomi Xinjiang dengan dihuni mayoritas etnis Uighur, sekarang disebut Republik Rakyat China.

Namun Republik Turkestan Timur dihapuskan akibat penjajahan komunis China . Komunis China telah mengadakan penghancuran total di Turkistan Timur, dimana agama Islam, umatnya, kebudayaan dan sejarahnya hendak dibumi-hanguskan dengan segala kekejaman yang melebihi batas.

Turkistan merupakan negara yang sangat penting dibandingkan dengan negara-negara Islam lainnya. Sampai-sampai Yaqut Al-Hamawi dalam ensiklopedinya mengatakan bahwa daerah ini adalah daerah yang sangat subur yang kesuburannya tidak didapatkan di negara-negara Islam lainnya. Daerah inilah yang melahirkan imam-imam besar umat Islam, seperti Imam Al-Bukhari, At-Tirmidzi dan Al-Farabi.

Turkistan saat ini terpecah menjadi dua akibat masuknya penjajahan Rusia dan China ke daerah ini. Oleh karena itu ada daerah yang menjadi jajahan Rusia dan daerah yang menjadi jajahan China.

Daerah yang menjadi jajahan Rusia meliputi Turkistan Barat tebagi menjadi enam Negara, yaitu Kazakhstan, Kyrgyzstan, Uzbekistan, Turkmenistan, Tajikistan dan Azerbaijan. Masing-masing negara tersebut telah memisahkan diri dari Uni Soviet setelah terpecahnya Uni Soviet pada tahun 1991 M.

Daerah yang kedua adalah Turkistan Timur  yang terletak di kawasan Asia Tengah. Dibatasi oleh Uni Soviet (kini Rusia) di sebelah Utara, Turkistan Barat di sebelah barat, Pakistan, Kashmir dan Tibet di sebelah selatan, China di sebelah timur dan Mongolia di timur laut. Oleh karena itu Turkistan Timur sangat diuntugkan oleh letak geografisnya karena ia merupakan daerah yang sangat strategis bagi perdagangan dunia karena dilalui oleh jalur sutera.

Turkistan Timur menjadi jajahan China beberapa kali hingga akhirnya China benar-benar menguasainya pada tahun 1994. Sejak tahun itu pula Turkistan Timur berubah nama menjadi Xinjiang yang berarti negara jajahan baru.

Selain luasnya yang mencapai satu juta delapan ratus kilometer persegi, Xinjiang juga memiliki kekayaan alam yang melimpah, diantaranya batu bara, anggur, tembaga dan minyak bumi.

Turkistan Timur didiami oleh orang-orang Muslim yang berasal dari Turki baik yang dari suku Kazakhs, Kyrgyz, Uzbek, Tajik, Mongol dan Tatar.

uighur 4Selain itu negeri ini juga didiami oleh mayoritas sukur Uighur yang mana bahasa mereka adalah bahasa Uighur, yaitu salah satu cabang bahasa Turki tetapi ditulis dengan huruf Arab.

Salah satu kota terpenting di Turkistan Timur adalah kota Kashgar yang penduduknya didominasi oleh suku Uighur. Sendangkan salah satu ikon kota ini adalah Masjid Id Kah yang merupakan masjid bersejarah dan dibangun pada tahun 1441 M. Halamannya selalu dipenuhi oleh wisatawan dan umat Islam  pada hari raya.

Sejak dijajah China pada tahun 1949 umat Islam Turkistan Timur terus-menerus dipakasa untuk melepaskan identitas keislaman mereka, salah satunya adalah dengan dilarangnya pengajaran bahasa Uighur di sekolah-sekolah dan diganti dengan bahasa China.

Selain itu pemerintah China melakukan penangkapan terhadap umat Islam secara luas dan terus-menerus, sampai-sampai hampir setiap orang dari satu keluarga dijebloskan ke dalam penjara.

Pada bulan April 2017 diadakan pengadilan di kota Hotan bagi lebih dari 500  orang umat Islam yang memvonis mereka denga kurungan antara 5-30 tahun. Di kota Hotan pula seorang yang biasa dipanggil Habibullah divonis kurungan penjara selama 35 tahun dan istrinya selama 30 tahun dengan tuduhan mendirikan sekolah secara diam-diam untuk mengajarkan agama Islam kepada anak-anak muslimin.

Penderitaan mereka tak sampai disitu, masih banyak lagi bentuk intimidasi pemerintah China terhadap mereka, diantaranya undang-undang yang melarang pemeliharaan jenggot  bagi lelaki muslim dan memakai pakaian islami bagi lelaki dan dan perempuan.

Bagi yang melanggar peraturan terebut akan dilarang masuk rumah sakit, stasiun dan tempat-tempat umum. Lebih parahnya lagi para imam masjid dipaksa menghadiri festival-festifal tarian. Bahkan di kota-kota yang didominasi umat Islam dan mengalami perubahan demografi secara menyeluruh diadakan pesta minuman keras.

Tekanan dan intimadiasi tak hanya dialami oleh umat Islam yang ada di Turkistan Timur, para mahasiswa yang belajar di universitas-universitas Islam di luar negeri pun mengalaminya.

Akhir-akhir ini terbit keputusan untuk memulangkan para pelajar muslim yang belajar agama di berbagai universitas Islam di luar China dan menangkap keluarga mereka sebagai ancaman agar mereka berhenti kuliah dan pulang ke kampung masing-masing. Tetapi setelah mereka pulang kampung mereka pun ditangkap dan dijebloskan ke penjara.

Umat Islam Turkistan Timur sangat mencitai agama mereka. Hal ini tergambar ketika datangnya bulan Ramadhan. Mereka saling mengunjungi sama lain dan saling memberi hidangan berbuka puasa. Mereka juga mendirikan shalat Tarawih dengan dua atau empat juz Al-Qur’an.

Para kerabat dan tetangga berkumpul di rumah mereka masing-masing dan membaca beberapa juz Al-Qur’an setiap hari. Tetapi ungkapan kecintaan mereka terhadap Islam masih mereka rahasiakan sampai sekarang karena kuatnya tekanan pemerintah China terhadap hak asasi mereka.

Intimidasi juga dirasakan oleh kalangan pegawai dan pelajar di dalam negeri. Mareka dipaksa untuk membatalkan puasa Ramadhan. Umat Islam disana juga dilarang shalat dan dipaksa menjual minuman keras. Maka dari itu umat Islam Turkistan Timur seakan-akan tidak pernah mencium wanginya aroma bulan Ramadhan. Hati mereka mengatakan: “Bulan Ramadhan tidak lewat di negeri ini!”. Semoga Allah segera memberikan kemenangan.*/Fadli Maskur, diambil dari Aljazeera al mubasher

Rep: Admin Hidcom

Editor: Cholis Akbar

www.hidayatullah.com/ramadhan/ramadhan-di-mancanegara/read/2017/06/03/117874/bulan-ramadhan-tidak-lewat-di-turkistan-timur.html

 

3 thoughts on “SEJARAH MUSLIM UYGHUR TURKISTAN TIMUR”
  1. Semoga saudara sesama Muslim di Uyghur diberi Allah Ta’ala Kekuatan dan kemampuan untuk melepaskan diri dari cengkeraman penjajahan dan kejahatan Cina Komunis laknatullah. Aamiin ya robbal’alamin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *