kebakaran 2

 

Oleh Fadhil ZA

Musibah dan bencana adalah kondisi dan hal yang amat tidak menyenangkan bagi setiap orang. Tidak ada manusia yang mau mengalami musibah dan bencana itu. Setiap orang selalu berusaha untuk menghindarinya dengan berbagai cara. Namun betapapun  kita berusaha menghindar  hal itu tetap saja terjadi pada diri kita.  Kadang kala timbul pertanyaan mengapa ini terjadi apakah ini  merupakan azab ataukah ujian dari Allah ?.

Didalam Al Qur’an memang disebutkan bahwa musibah yang menimpa seseorang atau satu kaum itu bisa saja merupakan azab atau ujian dari Allah. Kaum Nuh,  Luth. Aad , Tsamud  dan Fir’aun dibinasakan Allah dengan bencana banjir , gunung meletus dan ditenggelamkan didalam lautan karena dosa dan keingkarannya pada Allah. Maka semua musibah itu merupakan azab Allah bagi mereka.

Allah telah mengingatkan semua itu didalam surat al A’Raaf ayat 96:

96. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (Al A’Raaf 96)

Nabi Ayyub menderita penyakit kulit yang amat parah hingga dikucilkan ditengah hutan oleh kaumnya. Nabi Yunus kalah berundi dikapal hingga dibuang ketengah laut dan dimakan ikan paus. Nabi Yusuf ketika masih kanak kanak dibuang kesebuah sumur oleh saudara saudaranya, dan setelah remaja dimasukan kedalam penjara karena dituduh berbuat serong dengan istri majikannya. Para Nabi itu adalah orang yang telah diyakini kesolehan dan ketaatannya pada Allah, tapi mengapa mengalami musibah dan kejadian buruk seperti itu ? , itulah yang namanya ujian Allah.

Kalau kita ditimpa satu musibah renungkanlah apakah itu peringatan dan azab Allah ataukan hanya berupa ujian bagi keimanan kita. Kalau itu tegoran dan azab tentu ada penyebabnya yang merupakan pelanggaran kita terhadap perintah atau larangan Allah, segeralah bertaubat dan kembali pada Allah.  Kalau kita merasa bahwa tidak ada pelanggaran yang kita buat maka besar kemungkinan itu adalah ujian agar kita bersabar dan selalu kembali pada Allah.

Allah akan selalu menguji kadar iman kita dengan dua keadaan yaitu kejadian yang baik dan kejadian yang buruk sebagaimana disebutkan Allah didalam surat al Anbiya 35:

35. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.

Orang yang beriman jika diuji dengan kebaikan dia bersyukur pada Allah dan jika diuji dengan keburukan dia bersabar dan selalu kembali pada Allah , sebagaimana disebutkan didalam surat Albaqarah 155

 

155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. 156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun  157. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Al Baqarah 155-157)

Allah menguji manusia dengan kejadian yang baik dan buruk. Tentu kita lebih suka diuji dengan kejadian yang baik daripada kejadian yang buruk. Namun banyak juga manusia yang gagal ketika diuji dengan kejadian yang baik. Ketika Allah mengujinya dengan rezeki berlimpah, kedudukan yang mulia dan terhormat banyak diantara manusia yang lupa diri. Mereka lupa menjalankan kewajiban pada Allah, shalat dan puasa sering ditinggal karena kesibukannya. Kecintaan pada harta membuat mereka lupa bersedakah , infak dan berzakat. Mereka menikmati kehidupan dunia dengan  amat rakusnya. Hingga mereka baru sadar dan terperangah ketika semua nikmat itu dicabut oleh Allah secara tiba tiba.

Banyak juga manusia yang sabar dan tabah ketika diuji dengan berbagai kejadian yang buruk. Manusia amat takut jika diuji dengan kejadian yang buruk, namun orang yang beriman harus tabah menghadapi semua cobaan itu baik yang buruk maupun yang baik . Allah telah mengingatkan kita didalam surat al Ankabut ayat 2-3.

2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi     3. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (Al Ankabut 2-3)

Dengan berbagai ujian yang diberikan Allah diharapkan iman seseorang akan terus meningkat tahap demi tahap hingga mencapai derajat al Muqarrobun yaitu orang yang amat dekat dengan Allah. Setiap seorang beriman lulus dalam menjalani satu ujian kebaikan ataupun keburukan  maka imannya akan naik satu derajat. Tidak mungkin iman kita akan meningkat jika kita tidak mau mengikuti ujian dan cobaan dari Allah itu. Sama halnya tidak mungkin kita mendapat gelar sarjana jika tidak mau mengikuti ujian yang diadakan oleh perguruan tinggi yang kita ikuti.

Ujian yang diberikan Allah bermacam macam dari yang mudah sampai yang amat sulit dan berat. Agar Allah tidak menguji kita dengan kejadian yang berat dan tidak sanggup kita memikulnya maka Allah telah mengajarkan kepada kita doa untuk membentengi diri dari ujian yang amat berat dan tidak sanggup kita memikulnya yaitu dalam surat al Baqarah 286:

286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir (Al Baqarah 286)

 

Biasakanlah selalu membaca surat al Baqarah ayat 286 itu didalam sholat dengan menghayati maknanya agar Allah tidak menguji kita dengabn beban berat yang tidak sanggup kita memikulnya sehingga kita gagal menempuh ujian dan tidak menadapatkan kenaikan tingkat iman kita.  Doa pada surat Al Baqarah 186 diatas boleh juga dibaca secara rutin setiap selesai shalat. Insya Allah akabn terpelihara dari berbagai musibah dan bencana yang amat berat yang tidak sanggup kita memikulnya.

 Musibah, peringatan dari Allah

Adakalanya musibah itu merupakan teguran atau peringatan dari Allah, jika peringatan itu kita abaikan akhirnya akan berubah menjadi azab.  Sebelum menimpakan azab Allah akan memberikan peringatan berupa nasihat atau seruan agar taat pada Allah dan meninggalkan kemaksiatan yang disampaikan oleh para Nabi, Rasul Ulama dan Mubaligh.  Jika mereka tidak mengabaikan nasihat itu Allah akan mendatangkan peringatan berupa musibah dan bencana dalam skala kecil , seperti yang diberikan pada Fir aun dan pengikutnya.  Allah mendatangkan kekeringan, serangan belalang, katak , banjir darah dan lain sebagainya sebagai peringatan. Namun  Fir aun dan pengikutnya tidak mempedulikan peringatan itu, akhirnya Allah menenggelamkan Firaun kedalam laut merah.

Musibah atau bencana kecil yang kita alami boleh jadi merupakan peringatan dari Allah agar kita kembali padaNya , mungkin ada pelanggaran yang kita lakukan secara sadar maupun tidak sadar . Allah telah mengingatkan hal ini didalam surat al Insan ayat 29

Sesungguhnya (ayat-ayat) ini adalah suatu peringatan, maka barangsiapa menghendaki (kebaikan bagi dirinya) niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya. (Al Insan 29)
Jika kita ditimpa musibah atau bencana mari kita renungkan apakah itu merupakan peringatan, azab ataukah ujian dari Allah.  Jika itu merupakan peringatan atau azab segeralah bertaubat padaNya. Jika itu merupakan ujian jalani dengan sabar dan selalu bertawakkal pada Allah.  Mohon pada Allah agar dimudahkan mengatasi semua ujian dan cobaan itu.
5 thoughts on “MUSIBAH ITU AZAB ATAUKAH UJIAN DARI ALLAH ?”
  1. Assalamualaikum pak Ustadz, sy mau tanya Zikir apa yg bagus kta amalkan setiaphari, baik waktu shalat kerja, sambil santai, agar sya terhindar dri masalah yg tdak diinginkan, proyek sy lancar,hati senang, keluarga sya bahagia,tidak sombong dan wajah sya diberi cahaya keimanan sehingga dalam bertemu nasabah selalu senang dan berprasangka baik kepada sya. trims

    1. Wa alaikum salam

      Dzikir yang paling baik adalah yang dibaca didalam hati setiap saat kapanpun dan dimanapun berada seperti yang dicontohkan pada artrikel AKTIVITAS DZIKIR DALAM HATI diblog ini. Usahakan selalu berdialog dengan Allah setiap saat, apa saja yang mau kamu kerjakan selalu komunikasikan dengan Allah . Ikuti panduan pada artikel MENGATASI BERBAGAI MASALAH DENGAN DZIKRULLAH diblog ini.

      Agar hidup kamu bahagia serba berkecukupan aman nyaman dan tentram laksanakan shalat dengan benar dan khusuk. Perbaiki mutu shalat kamu dengan berusaha untuk mengerti dan paham setiap ayat yang kamu baca didalam shalat. Shalat yang kamu lakukan dengan benar dan khusuk akan melindungi kamu dari kemiskinan, kesengsaraan kemelaratan, kehinaan, dan berbagai bahaya. Pelajari tatacara shalat khusuk pada artikel PANDUAN SHALAT KHUSUK diblog ini

  2. Assalamualaikum pak ustadz.
    Saya baru saja tanda tangan kontrak kerja yang tertulis jam kerja pukul 08.00-16.00, tapi setelah saya masuk kenyataannya sangat beda, jam kerja saya bahkan ada yang 13jam/ sama dengan dua hari kerja. saya merasa tertipu pak ustadz karna 5 tahap interview sama sekali tidak dijelaskan mengenai cara kerja dan jam kerja disana, ingin keluar tapi sudah terikat kontrak. Apa saya termasuk dizolimi pak ustadz?

    1. Wa alaikum salam

      Jam kerja pukul 8.00 sd 16 .00 adalah jam kerja normal. Namun demikian banyak pekerjaan yang kadang kala menuntut lebih dari 8 jam itu. Biasanya kelebihan jam kerja itu dibayar sebagai pekerjaan lembur yang dihitung dengan rupiah/jam. Kerja melampaui jam kerja dizaman sekarang adalah hal yang biasa , biasanya ada imbalannya. Tetaplah semangat jangan gampang mundur. Saya dulu ketika masih kerja di PLN bahkan harus stanby 24 jam , siap kelapangan jam berapa saja kadangkala meninggalkan keluarga untuk kepentingan dinas.

  3. Assalamualaikum Yai … Saya duda usia 46th…saat ini pekerjaan yang saya jalani hanyalah membuka warung kopi kecil2an..saya mohon didoakan dan diberi jalan keluar supaya warung ini bisa berjalan dengan baik,diberikan kelancaran karena hampir sama sekali tidak ada pemasukan Saya sudah begitu putus asa dlm menjalankan usaha ini Mohon diberikan pencerahan dan jalan keluar yg baik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *