kanjeng dimas 3

 

Oleh Fadhil ZA

Di masyarakat, wali Allah  adalah gelar yang memiliki prestise tinggi. Orang yang dianggap sudah mencapai derajat wali Allah , segala tindakan dan ucapannya dianggap sebagai titah raja, harus diterima dan dilaksanakan meski kadang kala  melanggar syariat dan bertentangan dengan logika. .

Mendengar kata wali Allah , akan segera terbayang dalam benak kita sosok manusia luar biasa, ajaib, dan sakti serta  mampu melakukan hal diluar jangkauan akal manusia.  Itulah pemahaman umum masyarakat kita terhadap sosok seorang wali Allah .

Tidak heran jika seorang kyai, ulama atau orang yang berpenampilan seperti kyai dan ulama yang mampu melakukan hal luar biasa, walaupun bertingkah aneh dan nyeleneh dinobatkian oleh masyarakat sebagai wali Allah.

Fenomena ini memang sedang ramai dibicarakan masyarakat dewasa ini, apalagi setelah terjadi penangkapan pada Guru besar Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang sudah dianggap sebagai Wali Allah. Beliau diduga terlibat kasus pembunuhan dan penipuan.

Tokoh intelektual muslim Indonesia yang berpendidikan Doktor dari Amerika saja DR Marwah Ibrahim percaya bahwa Taat Pribadi pimpinan Padepokan Dimas kanjeng itu adalah seorang Wali Allah, yang memiliki karomah bisa mendatangkan uang ratusan juta rupiah dalam sekejap saja.  Jika seorang Doktor sekelas DR Marwah Ibrahim Ph.D  yang pernah jadi anggota ICMI, MUI dan DPR itu percaya bahwa Taat Pribadi itu adalah seorang Wali Allah apalagi masyarakat awam yang ilmunya masih dangkal.

Mestinya, keadaan ini tidak terjadi bila masyarakat paham bahwa tidak semua orang yang dianggap sebagai wali  itu adalah  betul-betul seorang wali Allah . Sebaliknya, bisa jadi dia adalah seorang  wali setan.

 Siapakah Wali Allah itu ?

 Istilah wali Allah menurut Ahlusunnah wal Jamaah adalah setiap orang yang beriman dan  bertakwa selain dari nabi.  Jadi, siapa saja yang beriman dan bertakwa kepada Allah Subhaanahu Wata’ala adalah wali Allah. Karena derajat keimanan dan ketakwaan bertingkat-tingkat, maka derajat kewalian—yaitu kecintaan dan pertolongan Allah pada hamba-Nya—juga bertingkat-tingkat. Yang dimaksud dengan wali Allah adalah orang yang senantiasa menyempurnakan keimanan dan ketakwaan sesuai dengan kemampuannya, serta sebagian besar kondisinya berada dalam keimanan dan ketakwaan. Hal ini berdasarkan firman Allah Azza Wajalla, didalam surat Yunus ayat 62 -63. artinya,

 

 

“ 62 Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekuatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. 63. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS. Yunus: 62-63).

 

Allah menyebutkan bahwa wali-Nya adalah orang yang beriman dan bertakwa.  Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Wali Allah hanyalah orang yang beriman kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Beriman dengan apa yang dibawanya, dan mengikuti secara lahir dan batin. Barangsiapa yang mengaku mencintai Allah dan wali-Nya, namun tidak mengikuti beliau, maka tidak termasuk wali Allah. Bahkan jika dia menyelisihinya, maka termasuk musuh Allah dan wali setan. Allah Ta’ala berfirman,didalam surat Ali Imran ayat 31

 

“Katakanlah: ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu’. dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang .” (QS. Ali Imran: 31).

 

Hasan Al Bashri berkata, “Suatu kaum mengklaim mencintai Allah, lantas Allah turunkan ayat ini sebagai ujian bagi mereka.”

Allah menjelaskan dalam ayat tersebut, barangsiapa mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam maka Allah akan mencintainya. Namun siapa yang mengklaim mencintai-Nya tapi tidak mengikuti dan mencontoh ahlak dan perilaku  beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam maka bukan termasuk wali Allah.

K.H. Hasyim Al Asy’ari—rahimahullah—(tokoh pendiri Nahdlatul Ulama, NU) berkata, “Barangsiapa yang mengaku sebagai wali Allah tanpa mengikuti ahlak, perilaku dan sunnah Rasulullah , maka pengakuannya adalah kebohongan.” (Ad Durar Al Muntasirah, hal. 4).

Maka sungguh  keliru, pemahaman yang berkembang di masyarakat kita dewasa ini, bahwa wali Allah  itu identik dengan ulama ,kyai atau seorang  tokoh yang memiliki karomah, keajaiban serta  ilmu yang aneh-aneh dan mampu melakukan hal luar biasa diluar jangkauan  akal. Jika ada orang yang mengaku atau dianggap sebagai wali Allah oleh masyarakat, lihatlah ahlak dan perilakunya apakah sesuai dengan ahlak dan perilaku Rasulullah. Lihat pula ibadah dan ketaatannya pada Allah apakah sesuai dengan apa yang dicontohkan  Rasulullah. Jika tidak sesuai jelas dia itu pembohong.

Masyarakat sering tertipu oleh orang yang dianggap wali Allah tapi perilakunya nyeleneh tidak menunjukan ahlak Rasulullah. Kadangkala orang yang dianggap wali Allah itu melakukan hal yang bertentangan dengan syariat, seperti meninggalkan shalat, tidak melaksanakan shalat jum at, memaki meludahi orang didepan umum, kadangkala berperilaku seperti orang tidak waras dan lain sebagainya. Namun masih ada masyarakat yang percaya dia itu Wali Allahdan metaati perintahnya walaupun kadangkala bertentangan dengan akal dan melanggar kepatutan.

Karamah para Wali Allah

Allah Subhaanahu Wata’ala dan Rasul-Nya menerangkan, karamah memang ada pada sebagian manusia bertakwa, baik dulu, sekarang, maupun yang akan datang, sampai hari kiamat. Di antaranya seperti apa yang dialami Maryam di dalam surat Ali Imran ayat 37 dimana setiap nabi Zakariya masuk ketempat Maryam ia merasa heran melihat berbagai buah buahan yang selalu tersedia disekeling Maryam. Ketika Zakariya bertanya darimana datangnya semua buah buahan ini? Maka Maryam menjawab:” itu semua dari sisi Allah” .

Karomah lainnya adalah kisah seorang beriman yang mendapat ilmu dari kitab mampu memindahkan singgasana Ratu Bulqis dari yaman ke Palestina hanya dalam sekejap . Ketika Nabi Sulaiman bertanya pada pengikutnya :” Siapakah yang sanggup membawa singgasana Ratu Bulqis kesini dengan cepat ?” . Jin Ifrit berkata bahwa ia bisa membawanya sementara sidang belum bubar, namun ada seorang yang mempunyai ilmu dari kitab berkata bahwa ia sanggup membawanya sementara baginda Sulaiman belum berkedip , sebagaimana disebutkan didalam surat An Naml 40: .

 

40. Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia (An Naml 40)

 Adapun definisi karamah adalah kejadian di luar kebiasaan yang Allah anugerahkan kepada seorang hamba tanpa disertai pengakuan (pemiliknya) sebagai seorang nabi, tidak memiliki pendahuluan tertentu berupa doa, bacaan, ataupun dzikir khusus, yang terjadi pada seorang hamba yang shalih, baik dia mengetahui terjadinya (karamah tersebut) ataupun tidak, dalam rangka mengokohkan hamba tersebut dan agamanya. Memperhatikan ucapan nabi Sulaiman diatas ketika melihat keajaiban itu ia berkata

 : “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia

Berarti kejadian luar biasa itu merupakan ujian dari Allah , apakah kita akan bersyukur atau kufur. banyak orang yang tergoda oleh kemampuan dan karomah yang dimiliki hingga terjerumus dalam kesesatan.

Biasanya orang yang mencapai tingkat Wali Allah dan memiliki karomah dapat melakukan hal luar biasa tidak pernah pamer dan mempertontonkan kemampuan nya itu secara sengaja. Umumnya peristiwa luar biasa itu terjadi pada kondisi terpaksa atau terdesak. Misalnya ada air yang dituang dari sebuah ceret yang tidak pernah habis untuk diminum oleh banyak orang, hidangan yang tidak habis dimakan beramai ramai, atau perjalanan yang amat jauh bisa ditempuh dalam waktu yang relatif singkat dan lain sebagainya.

Tidak setiap Wali Allah mempunyai karomah

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah—rahimahullah—menyatakan bahwa tidak setiap wali itu harus memiliki karamah. Bahkan, wali Allah yang tidak memiliki karamah bisa jadi lebih utama dari yang memilikinya. Karena itu, karamah yang terjadi di kalangan para tabi’in, lebih banyak daripada karamah yang terjadi di kalangan para sahabat. Padahal para sahabat lebih tinggi derajatnya daripada para tabi’in. (Disarikan dari Majmu’ Fatawa, 11/283).

 Tidak setiap hal yang  Luar biasa  Disebut Karamah

Peristiwa luar biasa yang dialami atau dilakukan oleh seseorang itu bisa dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu :

– Mukjizat, terjadi pada para rasul dan nabi.

– Karamah, terjadi pada para wali Allah.

– Tipuan setan (istidraj), terjadi pada wali-wali setan.

Peristiwa luar biasa yang dialami para Nabi disebut Mukjizat seperti peristiwa nabi Musa membelah laut merah, Nabi Sulaiman berbicara dengan binatang,  Nabi Isa menghidupkan orang yang sudah mati, Nabi Ibrahim memanggil 4 ekor burung yang sudah dicincang cincang hidup kembali,  Nabi Muhammad membelah bulan dan lain sebagainya

Sedangkan peristiwa ajaib dan luar biasa yang dialami manusia biasanya ada yang berupa karomah adapula yang merupakan tipudaya setan atau istidraj. Karomah merupakan kejadian dan peristiwa luar biasa  diberikan Allah pada orang yang beriman , bertakwa dan mengerjakan amalan soleh. Sedangkan istijdrat merupakan peristiwa atau kejadian luar biasa yang diberikan kepada orang yang bekerjasama dengan setan dalam melakukan kemaksiatan.

Contoh karomah pada seorang manusia seperti yang dialami oleh Maryam dan pengikut nabi Sulaiman diatas. Ada juga karomah dari pemuda ashabul ukhdud yang tidak bisa dibunuh oleh raja yang dzolim, kisah pemuda yang tertidur selama 300 tahun didalam gua kahfi, Umar bin Khatab yang bisa  mengomandokan pasukannya yang sedang berperang melawan Persia ketika sedang berkutbah jum at di Madinah dan lain sebagainya.

Contoh Istijdrat adalah kejadian luar biasa dan pertolongan yang diberikan setan kepada  para tukang sihir seperti tukang sihirnya Fir aun yang menciptakan ular dengan melemparkan tali temali dihadapan Musa . Para Dukun santet  yang mampu memasukan benda seperti pisau, silet, paku ,jarum kedalam tubuh orang yang jadi targetnya . Syai baba dari India yang mampu mengeluarkan batangan emas,  gandum, roti dan makanan dari kedua belah tangannya.

Lalu bagaimana membedakan antara karamah dan tipu daya setan? Tentunya, dengan mengenal sejauh mana keimanan dan ketakwaan masing-masing orang yang mendapatkan hal luar biasa tersebut. Al Imam Asy Syafi’i—rahimahullah—berkata, “Apabila kalian melihat seseorang berjalan di atas air atau terbang di udara maka janganlah mempercayainya dan tertipu dengannya sampai kalian mengetahui bagaimana dia dalam mengikuti ahlak dan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam .” (A’lamus Sunnah Al Manshurah hal. 193).

Sikap Keliru terhadap para Wali Allah

Setidaknya, ada dua kelompok manusia yang memiliki pemahaman yang keliru tentang  wali Allah. Dua kelompok itu adalah sebagai berikut:

aAhli tafrith, yaitu orang-orang yang memandang rendah  dan meremehkan orang yang beriman dan bertakwa. Kedudukan wali Allah Subhaanahu Wata’ala  dihadapan ahli tafrith tidak jauh beda dengan pelaku maksiat,  kejahatan dan kebodohan. Padahal Allah menyatakan, artinya,

 

“Patutkah Kami menjadikan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah pula Kami menjadikan orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat?” (QS. Shad: 28).

 

bAhli ifrath, yaitu orang-orang yang berlebihan (ghuluw) dalam menyikapi wali Allah, termasuk juga orang-orang yang mengkultuskan wali Allah Subhaanahu Wata’ala tersebut sehingga mengangkatnya ke derajat ilah (sesembahan). Diserahkan kepadanya beraneka ragam peribadahan, seperti cinta, takut, pengagungan, harapan, doa, penyembelihan, dan sebagainya.

Tak ayal, mereka melakukan safar yang jauh sekadar untuk berdoa di kuburan para wali Allah tersebut. Mereka bertawassul dengan menggunakan kemuliaan dan kedudukan para wali tersebut. Memohon kepada mereka ketika turun bencana. Memohon agar semua kebutuhannya terpenuhi, diselamatkan dari segala marabahaya. Semua ini merupakan bentuk penyimpangan terhadap sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Allah Azza Wajalla telah mengingatkan didalam surat Al Baqarah ayat 165 dan al Israak 56  :

 “Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zhalim (syirik) itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksa-Nya, (niscaya mereka menyesal).” (QS. Al-Baqarah:165).

 

“Panggillah mereka yang kamu anggap (tuhan) selain Allah, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya daripadamu dan tidak pula memindahkannya.”(QS. Al-Isra’: 56).

 

Mereka beranggapan dan mengira  bahwa karamah bisa  terjadi pada setiap saat dan atas kesadaran pemiliknya, sehingga para wali dan orang shaleh memiliki kekuatan untuk melakukan perkara yang bersifat luar biasa pada waktu dan kondisi yang mereka kehendaki, kapan saja dapat diminta, bahkan setelah mereka meninggal. Inilah pandangan yang keliru dari sebagaian masyarakat  tentang wali Allah.

Allah Subhaanahu Wata’ala telah berfirman didala,m surat Yunus ayat 106 , melarang kita untuk beribadah kepada selain-Nya :

 “Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfa’at dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zhalim.” (QS. Yunus: 106).

 

Siapakah wali setan itu ?

Wali setan, mungkin belum akrab di pendengaran sebagian kita. Berbeda dengan istilah wali Allah. Jelasnya, kata-kata wali setan telah disebutkan di beberapa ayat dalam Al Qur’an, di antaranya firman Allah Subhaanahu Wata’ala didala surat An Nisa’ 76, 119 dan al A’Raaf 27  :

 

“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah dan orang-orang kafir berperang di jalan thaghut, karena itu perangilah wali-wali setan karena sesungguhnya tipu daya setan lemah.”      (QS. An-Nisa: 76).

 

“Barangsiapa menjadikan setan sebagai wali (pelindung) selain Allah, maka ia menderita kerugian yang nyata.” (QS. An-Nisa: 119).

 

“Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-A’raf: 27).

 

Masih banyak lagi nash yang menjelaskan keberadaan wali setan di tengah-tengah orang beriman. Lalu siapakah mereka yang layak diberi gelar wali setan? Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah—rahimahullah—berkata,  “Barangsiapa yang mengaku cinta kepada Allah Subhaanahu Wata’ala dan ber-wala’ kepada-Nya namun dia tidak mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, maka dia bukan wali Allah Subhaanahu Wata’ala. Bahkan barangsiapa yang menyelisihi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, maka dia adalah musuh Allah Subhaanahu Wata’ala dan wali setan.”

 Kemudian beliau berkata, “Walaupun kebanyakan orang menyangka mereka atau selain mereka adalah wali Allah Subhaanahu Wata’ala, namun mereka bukanlah wali Allah Azza Wajalla.”

Para pemimpin, tokoh masyarakat, orang yang memiliki kemampuan luar biasa namun menjerumuskan umatnya kedalam kemaksiatan, dan kedurhakaan pada Allah mereka itulah para wali setan yang harus kita perangi. Diantara mereka ada juga yang berkedok sebagai kyai, ustad, dan mengatas namakan islam bagi kegiatan mereka.

 

KANJENG DIMAS  TAAT PRIBADI WALI ALLAH ATAU WALI SETAN ?

[youtube JAql6EXSJOI]

 

10 thoughts on “PERBEDAAN ANTARA WALI ALLAH DENGAN WALI SETAN”
  1. Ass…ustad ?
    Saya mau tanya,
    Saya sudah bekerja selama dua thun setelah lulus SMK, bln november besok saya akan pengumuman untuk masuk karyawan tetap atau tidak. Dari sekian banyak karyawannya bisa dibilang banyak saingan. Namun, saya tidak berharap banyak ? Lantas apa yang harus saya lakukan ? bolehkah saya bertanya perihal ini pada orang pintar ?

    1. Wa alaikum salam

      Jangan kamu serahkan nasib kamu pada orang pintar, tapi berserah diri dan bertawakkallah pada Allah. Dia yang menentukan hidup, mati rezeki dan nasib manusia. Minta tolonglah pada Allah agar kamu diterima sebagai pegawai tetap dengan mengerjakan shalatr tahajud secara rutin setiap malam seperti dicontohkan pada artikel KHASIAT DAN MANFAAT SHALAT MALAM ATAU TAHAJUD di blog ini.

      Selingi tahajud kamu dengan membaca doa tadabbur surat al Fath 1-4 seperti yang dicontohkan pada artikel KHASIAT DAN MANFAAT SURAT AL FATH 1-4 diblog ini

  2. Assalamualaikum wr.wb,

    Ingatlah bahwa sesungguhnya syirik itu adalah dosa yg sangat besar bu Enni.
    pesan Allah pada surat Al Ankabut ayat 1-5.
    1. Alif laam miim.

    2. Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji?

    3. Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.

    4. Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput (dari azab) kami? Sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu!

    5. Barang siapa mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah pasti datang. Dan Dia Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

    wassalamualaikum wr.wb,

    sayyid

  3. Assalamu Alaikum Ustad

    saya Mau nanya, Apakah roh orang sholeh terdahulu bisa membimbing seseorang untuk melakukan kebaikan.

    kemarin saya pulang kampung . di mana terjadi perubahan yang sangat mencolok di pribadi Kk Perempuan saya di mana dulunya biasa2 saja tapi lebih alim, shalat duha, dzikir tiap hari, baca Alquaran setiap selesai shalat dan shalat tahajjud. dan saat ini bisa melakukan pengobatan dan mengusir jin/syetan dalam diri seseorang. dan tetapi dia hanya bisa mengobati orang yang shalat kalau orang tidak shalat maka tidak bisa. dan bisa mengetahui orang2 yang berniat jahat ke dia atau orang lain seperti (niat pelet/sihir)

    setelah saya diskusi ada beberapa info dapatkan.
    1. dia memberitahukan kalau ada 3 ruh orang sholeh yang menuntung dan melindungi dia. abdul qodir Jailani dan imam Lapeo (cari digoogle KH. Muhammad Tahir) dan yang satu saya lupa. jadi semua yang dia lakukan selalu dituntun dan diberitahu ini yang benar dilakukan dan ini yang salah. dan infokan hal ini mungkin terjadi karena sedekah yang dia lakukan dan orangtua laki2 yang taat ibadah dimesjid
    2. kalau saya diskusi mengenai soal agama dia menjawab padahal kk saya dulu hanya biasa2 saja malahan saya yang sering memberikan nasehat.
    3. dan pernah sekali saya dan orang tua saya diajak untuk berdzikir untuk membantu dia untuk melawan orang2 yang mengirimkan guna2/pelet ke dia.
    dan yang di baca adalah
    * 2 kalimat Syahadat 3x
    * shalawat ke nabi Muhammad 3x
    * laa hawla wa laa quwwata illa billah 3x
    dan di saat itu ada interaksi di dalam dirinya ada 2 pribadi yang berbicara (orang yang ingin pelet dia dan pribadi yang melindungi dia

    untuk selanjutnya dia meminta dzikir kembali sebanyak 7x untuk mengembalikan kiriman orang itu mudah2an mereka bertaubat

    4. pagi harinya saya ke rumahnya untuk berbincang-bincang. dan sempat dia mengatakan kalau abdul qadir jailani hadir maka bila hatimu bersih kamu bisa mencium baunya kabah dan kamu merasakan dingin dari Kaki seperti ada mengalir dipembuluh darah naik ke atas (akan membersihkan penyakit) dan tidak sembarang orang bisa mencium dan merasakan. dan bener saya rasakan bau harum seperti bau minyak dipakai dimesjid.

    Mohon penjelasan karena saya takutkan kk saya salah arah dan mudah2an itu berupa hidayah dari Allah… wallahu Alam

    1. Wa alaikum salam

      Roh orang yang sudah meninggal tidak bisa lagi kembali kedunia berhubungan dengan orang yang masih hidup karena diantara mereka ada dinding yang amat kuat (barzakh) seperti disebutkan didalam surat Al Mukminun ayat 99-100

      99. (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia100. agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan

      Yang mengaku sebagai si fulan dan fulana didalam tubuh seseorang bukanlah ruh orang dahulu yang sudah meninggal tetapi bangsa jin yang merasuk ketubuh manusia. Jin itu mahluk cerdas , mempunyai akal , fikiran dan hati seperti menusia , diantara mereka ada yang soleh ada pula yang jahat.

      Kebanyakan bangsa jin itu pada walnya menolong namun pada akhirnya akan menjerumuskan orang yang bersangkutan kedalam dosa dan kesesatan sebagaimana diingatkan Allah didalam surat jin ayat 6

      6. Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan

      Kalau kakak kamu tidak awas dan waspada dia bisa terpelesat dala,m perbuatan dosa dan kesalahan sebagai mana
      diingatkan Allah dalam surat Al Jin tersebut.

      Sudah banyak orang yang jadi korban tertipu oleh bangsa jin tersebut satu diantaranya apa yang dialamai kanjeng Dimas dan konco konconya itu.

  4. Dear pak ustad

    Assalamu alaikum wr….wb

    Terima kasih setelah saya telpon pak ustad dan medapat pejelasan. Saya langsung telpon kk dan jelaskan kalau itu jin. Alhamdulillah setelah diruqya oleh ustad , jin sudah keluar…

  5. Assalamualaikum pa. .saya mau tanya di kampung saya masih banyak orang yang setiap malam jum’at . .apa lagi mlm jm’at kliwon suka ngasih sesajen di tempat beras.klau istilah di sini mah (pandaringan)ktanya sih kalau leluhur nya pada nengok ke rumah biar nggak kelaperan. . yg saya mau tanyakan benar apa nggak leluhur atau roh orang yg mninggal bisa nengok ke rumah . . wasalam

    1. Wa alaikum salam

      Ruh orang yang sudah meninggal tidak bisa datang berkujung pada mereka yang masih hidup , karena antara mereka dengan orang yang masih hidup ada dinding barzakh yang tidak bisa dilalui seperti disebutkan didalam surat al mukminun ayat 99-100

      99. (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) .100. agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan

      Yang datang itu adalah bangsa jin yang mengaku sebagai roh leluhur, jin itu telah menyesatkan manusia hingga membuat upacara seperti itu yang tidak ada dalam ajaran agama Islam.

  6. Assalamualaikum Ustad,
    Mantan suami saya hingga saat ini masih suka menganggu dengan memberikan ancaman-ancaman bahwa saya akan lumpuh,buta,mati, sulit jodoh,sulit rejeki dsb dikarenakan kekecewaannya yg berlebih thd kegagalan rumah tangga kami. dan yg membuat dia sgt membenci sy adlh sy sering mengingatkan kepadanya bahaya Syirik dan musyrik karena suami sy itu sgt berambisi mjd orang sakti sejak dirinya tau dia msh keturunan kerajaan Mataram. dia selalu mengaku sbg Wali Allah dan Satrio Piningit sehingga dia yakin segala kutukannya thd saya akan dikabulkan oleh Allah.

    yg sy ingin tanya bgaimana menghadapi orang seperti ini dan menyadarkannya?? Terimakasih
    Wassalamualaikum

    1. Wa alaikum salam

      Jika kamu yakin pada Allah, dan yakin bahwa Allah selalu melindungi kamu maka semua ancaman nya itu akan sia sia . Berlindunglah kamu dengan sungguh sungguh pada Allah dengabn melakukan shalat secara benar dan khusuk. Usahakan kamu mengerti setiap ayat yang kamu baca dalam shalat. Pelajari tatacara shalat shalat pada artikel PANDUAN SHALAT KHUSUK diblog ini .

      Biasakan membaca ayat perlindungan diri seperti surat al ikhlas, algfalaq dan annas didala shalat kamu dengan memahami maknanya. Sholat yang kamu lakukan dengan benra dan khusuk akan melindungi kamu dari semua ancaman itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *