Oleh Fadhil ZA
Banyak orang yang bertanya tanya dia sudah melakukan shalat dengan rajin setiap hari tidak pernah tinggal sekalipun tapi mengapa hidup nya masih susah. Sementara orang yang tidak pernah shalat sekalipun hidupnya makmur berkelimpahan. Mengapa orang yang patuh mengerjakan shalat dan ibadah hidupnya miskin dan susah sementara orang yang tidak pernah shalat hidupnya senang dan berlimpah . Dimanakah kekeliruannya ?
Didalam al Qur’an Allah telah menjelaskan bahwa siapa yang menginginkan kehidupan dunia akan diberikan oleh Allah dengan tidak terbatas sepuas puasnya, namun diakhirat ia tidak akan mendapat bagian selain dari api neraka jahanam. Tapi siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka Allah akan memberi kesejahteraan didunia dan akhirat. Hal ini antara lain disebutkan didalam surat Al Israak 18-19
18. Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir 19. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik. (Al Israak 18-19)
Karena itu jangan heran jika melihat orang yang tidak pernah shalat bahkan kafir pada Allah terlihat hidup berlimpah penuh kemewahan, karena mereka telah menukar kehidupan akhiratnya dengan kehidupan dunia. Mereka memang tidak percaya dan tidak mengharapkan sedikitpun kesenangan diakhirat, mereka hanya fokus pada kehidupan dunia, mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kehidupan dunia. Mereka tidak peduli dengan kehidupan akhirat ,tempat mereka di akhirat adalah didalam neraka jahanam dan mereka kekal selamanya disana. Itu adalah pilihan mereka.
Orang yang beriman dan mengharapkan kehidupan akhirat tentu tidak bisa hidup semaunya didunia ini, mereka harus memperhitungkan segala perbuatannya , apakah akan berakibat baik atau buruk bagi kehidupan akhirat mereka. Berbeda dengan orang yang tidak beriman yang tidak pernah memperhitungkan masalah kehidupan akhirat dalam segala tindakannya. Memang ini menjadi hambatan bagi orang beriman untuk mendapatkan keberhasilan dan kesuksesan dunia secara cepat dan instan.
Allah menginginkan hambanya yang beriman mendapatkan kesejahteraan hidup didunia maupun akhirat secara berimbang. Didunia sejahtera dan diakhiratpun sejahtera. Namun mengapa ada orang yang rajin shalat namun hidupnya bergelimang kemiskinan dan kepayahan hidup ? Tentu ada sesuatu yang salah dan keliru.
Ternyata banyak orang yang shalat namun shalatnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya untuk melindungi diri nya dari kemiskinan, kemelaratan dan kepayahan hidup . Terjadi malfunction pada shalat mereka . Mereka mengerjakan shalat dalam keadaan melalaikan shalat dan Allah telah meberi peringatan keras pada kelompok ini didalam surat Al Maa’uun ayat 4-5:
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat 5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya
Allah memberi jaminan kemenangan bagi orang yang shalat dengan benar dan khusuk sebagaimana disebutkan didalam surat al Mukminun ayat 1 -2
- Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, 2. (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya
Sebagian besar umat islam ternyata berada dalam kelompok orang yang lalai ini, itulah yang menyebabkan mereka tetap berada dalam keterpurukan hidup, walaupun mereka rajin shalatnya.
SUDAH BENARKAH SHALAT ANDA ??
[youtube OSZnfCh6Fgo]
Jika anda rajin shalat lima waktu ditambah sering mengerjakan shalat sunah namun hidup anda tetap berada dalam keadaan terpuruk penuh kesulitan , periksalah shalat anda . Apakah anda sudah melakukan shalat dengan benar dan khusuk. Mereka yang shalat dengan benar dan khusuk tidak akan mengalami hal seperti itu , karena sudah dijamin Allah didalam surat al Mukminuun ayat 1 dan 2.
Shalat yang dilakukan dengan benar dan khusuk , menjaga seseorang agar tetap berada pada rel yang benar. Kereta api jika keluar dari rel nya dapat diapastikan akan mengalami goncangan yang keras bahkan bisa sampai terguling. Demikian pula manusia , jika keluar dari rel nya pasti hidupnya akan goncang bahkan bisa sampai terguling seperti kereta itu. Mereka yang hidup bergelimang masalah, dililit kemiskinan, kemelaratan dan kepayahan hidup berarti tanpa disadari mereka sudah keluar dari rel yang benar. Mengapa mereka sampai keluar rel , karena shalatnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya menjaga mereka agar tetap berada diatas rel yang benar.
Banyak orang yang mengerjakan shalat namun hati dan fikirannya tidak ikut shalat. Yang melakukan gerakan shalat hanyalah anggota tubuhnya saja. Mulutnya membaca ayat ayat dan bacaan shalat namun hati dan fikirannya melayang kemana mana tidak fokus pada apa yang diucapkan atau dibaca didalam shalat itu. Orang yang melakukan shalat seperti itu tentu shalatnya tidak akan berfungsi dengan benar. Mereka termasuk kelompok orang yang lalai seperti disebutkan didalam surat al Maa’uun ayat 4-5. Shalat mereka mengalami malfunction dan gagal memprotek merek dari berbagai penderitaan dan kesulitan hidup.
Sholat yang dilakukan dengan benar dan khusuk berisi doa doa yang melindungi pelakunya dari kemiskinan, kemelaratan, kesengsaraan, dan kepayahan hidup. Ketika membaca surat al fatihah ada doa :
“ Ihdinashiroothol mustaqiim, shirootholladziina an amta alaihim , ghoiril maghdubi alaihim , walad dholliin …….Tunjukilah kami jalan yang lurus , yaitu jalan orang orang yang telah Engkau beri nikmat atas mereka, bukan jalan orang yang Engkau murkai dan bukan pula jalan orang yang sesat “
Jalan yang lurus adalah jalan yang berada pada rel yang benar, orang yang keluar dari rel pasti celaka. Mereka yang berada diatas rel yang benar ini akan mendapatkan berbagai kenikmatan dan kenyaman hidup, terpelihara dari kemalangan, kesengsaraan dan kesialan hidup yang berkepanjangan.
Disamping itu ada pula doa yang dibaca ketika duduk iftiras yaitu doa yang dibaca ketika duduk diantara dua sujud.
Robighfirli, warhamni, wajburni, warfa’ni, warzukni, wahdini, wa’afini , wa’fu’anni …….Ya Allah ampuni aku, rahmati aku, tutupi semua keburukanku, angkat derajatku, beri aku rezeki, beri aku kesehatan dan maafkan aku “
Doa ini jika dibaca dengan sungguh sungguh dan penuh penghayatan tentu tidak akan ditolak oleh Allah, apalagi dibaca minimal 17 kali sehari semalam. Jika doa ini berfungsi dengan benar maka yang bersangkutan tidak akan ditimpa kemiskinan, kemelaratan, kesengsaraan dan kepayahan hidup. Sayangnya kebanyakan orang membaca doa ini dengan terburu buru dan tidak pula mengerti maksud dari doa itu. Mareka asal membaca saja.
Hal inilah yang menyebakan banyak orang yang sholatnya gagal berfungsi sebagaimana mestinya. Shalat yang mereka lakukan tidak memprotek mereka dari kemiskinan, kemelaratan, kesengsaraan, dan kepayahan hidup. Sehingga mereka kalah bersaing oleh orang orang yang tidak shalat dalam menjalani kehidupan ini. Mereka meragukan keampuhan shalat dan mulai mencari cara lain diluar shalat untuk meraih sukses dunia. Seperti mendatangi paranormal, dukun , pesugihan dan lain sebagainya.
Mari perbaiki mutu hidup kita masing masing dengan memperbaiki mutu shalat kita , pelajari tatacara shalat khusuk pada artikel PANDUAN SHALAT KHUSUK diblog ini.
semoga kita semakin baik dan berkualitas dan makin bertambah kuantitas dalam sholat