Oleh : Dini Harsanti

tenaga dalam 5 Ba’da isya aku duduk-duduk di kursi ruang tamu kos-kosan, sambil membuka-buka tafsir Al Qur’an, cuma dibuka doang, ngga dibaca. Masuklah seorang teman, ngasih salam, masih dengan baju senam (senam pernapasan)dia selonjoran di depanku. Dia senyum-senyum liat buku yg aku pegang, kenapa tanyaku? Nggak jawabnya. Dia bercerita banyak tentang perguruan senam pernapasannya (bahasa halusnya boleh dibilang perguruan bela diri tenaga dalam). Bagaimana dia bisa lari-lari muterin kampus lewat hutan kota tanpa alas kaki, bisa mecahin batu bata, bisa membengkokkan besi, dll.

” wah kamu udah jadi orang sakti sekarang yaa..hebat ” komentarku.” kalo kamu tertarik dalam minggu ini ada pengijasahannya, Din..tapi datang dulu juga boleh, lihat kita latihan ”

Aku berpikir sejenak, boleh juga nih, bosen juga jadi orang biasa-biasa aja, ngulik kitab hadist Imam Bukhori udah bosen, kitab-kitab sunni lain mulai dari madarijus salikin sampe buku-buku tazkiyatun nafs juga udah bosen, siapa tau dengan ikut senam pernafasan ini bisa dapat sesuatu yang lain, kayak “ilmu Hikmah” seperti orang-orang sakti itu. Esok sorenya ba’da ashar aku ikuti dia, dikenalkan dengan teman-teman dan pelatih- pelatihnya, aku menonton di bawah pohon. Hari itu mereka latihan kepekaan rasa dan kepekaan gerak, ketika latihan kepekaan gerak ada murid- murid yang bisa memeragakan berbagai gerakan bela diri dengan mata tertutup, dll. Wah hebat, pikirku, apa aku bisa sehebat itu yaa. Sang pelatih berkomentar, bahwa apa yang terjadi  barusan adalah bukti bahwa kita manusia memiliki banyak kelebihan jika digali lebih dalam, buktinya tanpa banyak belajar kita bisa melakukan gerakan jurus-jurus bela diri.

Tibalah saatnya pelatihan kepekaan rasa, kata sang pelatih jika sudah terlatih (teraktivasi) maka  manusia bisa merasakan energi seseorang, dll. Ditunjuklah seorang murid yang kelihatannya cukup senior dan sudah terlatih kepekaan rasanya untuk memeragakan. Sang pelatih memanggilku, ” dik, coba kamu sekarang berdiri di sini, si A ini akan mencoba memperkirakan besarnya energi yang ada padamu, coba kamu baca ayat kursi, nanti dia akan bisa menghitung berapa besarnya energi  dari ayat kursi yang kamu baca”. ” oh iya baca ayat kursinya sekali aja ya ” kata sang pelatih.

Agak aneh, tapi biarlah..aku berdiri sekitar 3 meter di depan murid senior itu, sambil membaca ayat kursi, bukan sekali tapi aku baca tiga kali dan beberapa ayat-ayat Al Qur’an serta mengulang dengan cepat bacaan Bismillahilladzi laa yadhurru ma’as-mihi syai’un fil ardhi wa laa fissamaa’i wahuwas samii’ul ‘aliim. Si murid senior mulai bereaksi, mundur perlahan, menyesuaikan besarnya energi ayat kursi yang kubaca, makin mundur..makin mundur..terpeleset..lalu terjungkal ke belakang beberapa meter..brukkk!!!

Aku masih berdiri tak bergeming sama sekali menyaksikan si murid senior terjerembab..aku berdiri mematung karena heran..tapi sesaat  kemudian tersenyum simpul karena sudah bisa menyimpulkan. Sang pelatih dan beberapa pelatih lain langsung menolong, dan sedikit kesal  menoleh ke arahku. ” kamu baca apa tadi? kenapa murid saya bisa  mental gitu? ” ” saya cuma baca ayat kursi dan beberapa ayat Al Qur’an favorit saya pak” jawabku dengan muka tak bersalah. ” sudah..kamu ngga usah ikut kita latihan dulu ”  katanya dengan kesal  Temanku tadi hanya bengong melihat ke arahku,

akhirnya dia duduk menemani juga di sampingku. ” Kamu belajar tenaga dalam dimana Din? ” selidiknya.  Ngga..aku ngga punya tenaga dalam, malah aku kagum dengan kalian yang sakti-sakti itu jawabku.

Lusanya bisa ditebak keputusan dari pelatih senam pernapasan itu, aku ngga diijinkan ikut lagi. Ya sudahlah, mungkin belum saatnya jadi orang sakti pikirku, sambil membaca tasbih menikmati  matahari senja yang sinarnya berkilauan memantul dari permukaan danau di samping masjid kampusku..

http://ruqyahmojokerto.blogspot.co.id/2014/05/ayat-alquran-vs-tenaga-dalam-sang.html

One thought on “AYAT RUKYAH MELAWAN TENAGA DALAM SANG PELATIH”
  1. nabi ga pernah mengajarkan tenaga dalam mbelgedez
    nabi cuma menyampaikan (quran) dan sunnahnay

    semoga yang belajar aneh2 selain quran n sunnah sempat baca tulisan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *