rukyah trans 7 1

 

Oleh : Abu Umar Rahmanto

Bismilllah

Berat rasanya dari kemarin kemarin ingin membuat status ini, khawatir mencoret wajah ku ini.

Sebelum ana menceritakan pengalaman ana seminggu yang lalu, tidak ada niat memojokan atau meremehkan saudara ana yang kuat di atas manhaj yang hak ini. Ana cinta Karna Allah, cinta Karna di atas manhaj yang hak, yang bersandarkan / berlandaskan Al Quran, sunnah ala fahmi salafus sholeh.

Kemarin kedatangan ikhwan-ikhwan dari  ka,r,w,,g  ke rumah ana di cikampek sebatas menjalin ukhuwah di atas manhaj yang hak. Perbincangan pun di mulai menanyakan tentang kiprah dakwah ana di dalam ruqyah. Bertanya dari orang yang meminta di ruqyah tidak akan masuk surga Tanpa hisab sampai larangan menjadikan diri menjadi peruqyah. Ana pun menjelaskan sesuai kapasitas keilmuan ruqyah yang amat minim ana ketahui.

Ana pun berbalik bertanya tentang kiprah mereka setelah puluhan tahun paham manhaj yang hak ini, Intinya mereka ngaji itu lebih baik dari pada menyibukan diri menjadi peruqyah. Ana menjelaskan kembali ana tetep taklim tholabul ilm di,,,. Ana kerja kerja di PT,, seperti antum layaknya bekerja, Sebagai kepala rumah tangga. Dan ana pun menjelaskan misi dan visi dakwah Ruqyah menjadi sarana / alat agar umat kembali kepada tauhid.

Dan Dari ucapan-ucapannya sangat tak mencerminkan akhlak sebagai yang mengaku bermanhaj salaf. Merasa ujub atas apa apa yang Allah anugrahkan atas ilmu dan hidayahnya. Wallahi kalo bukan Karna Allah mereka ta akan mampu melangkahkan kakinya ke masjid, kalo bukan karunianya dan pertolongan Allah Dan tak akan mampu mereka kau bisa memahami ushul fikih dan aqidah.

Singkat cerita, Celetuk sebagian ikhwan: Itu yang di acara ruqyah di tv beneran atau rekayasa?

Ana pun menjawab: menurut antum gimana?

Lalu mereka menjawab: Sepertinya rekayasa ya akhi, sampai segituhnya kesurupan terlalu ghuluw ya akhi tv tersebut menayangkan acara ruqyah, ana yakin kalo ruqyah seperti di tv sepertinya di bikin heboh pasiennya agar benyak yang menonton, namanya tv komersil akhi. Agar banyak keuntungan, apapun caranya akan di tempuh sekalipun melanggar yang Allah haramkan, berdusta untuk mencari keuntungan dunia

Ana pun tersenyum, dalam hati ngenes saudara ku segituhnya.

Lalu ada sebagian ikhwan celetuk kepada temen-temennya: Hayu ruqyah rame-rame akhi gimana

Yang lainya pun menjawab: boleh, boleh. Gmn akhi bisa ruqyah kita semuah?

Insya Allah…

Lalu ana mulai mendiagnosa satu persatu, hasil diagnosa semuanya hampir ada indikasi gangguan jin. Ana pun seperti biasa melakuan tazkiyatun nufus dan istighfar kepada pasien.

Dalam tazkiyatun nufus dan istighfar, Ada ikhwan yang mulai ketawa-ketawa sendiri, sontak temen-temen yang lain pun kaget dan pada tidak fokus.

Lalu ana bilang jangan hiraukan dia, Antum fokus dan khusu saja mendengarkan ayat ayat yang ana baca. Trus menerus Ana membacakan ayat ayat Al Quran.

Qadarullah, Ikhwan yang tadinya ketawa tawa, berubah terdiam dan menangis trus menerus. Ikhwan yang satunya jinnya nyurup menguasai tubuhnya memukul-mukul lantai. Pokoknya kacau ikhwan2 pada reaksi dan detoksi.

Karna pada frontal jinnya, Ana hanya berdua sedangkan mereka berlima pada reaksi ada yang hanya manggut2 kepalanya, lalu akhirnya proses ruqyah pun ana selesaikan saja agar fokus satu lawan satu.

Yang lucunya ada ikhwan yang tidak mau di ruqyah, melihat di luar saja di depan pintu hanya merekam teman-temannya reaksi. Dan teman yang merekamnya bilang ke ana: kenapa akhi, Padahal pa,,,! tukang adzan ketika di ruqyah sampai seperti itu. Terus pa,, ,dan pa, ,, ini rajin ta’lim masya Allah apa lagi solat tahajudnya hampir tak pernah ditinggalkan tiap malam.

Lalu ana bilang: Kan ruqyah yang antum lihat dan antum rekam tadi hanya acting saja, tanya saja temen-temen antum tadi waktu di ruqyah kenapa acting? Harusnya muntah saja tidak perlu ketawa2 nangis2 mukul-mukul lantai dan treak-treak segala.

Lalu sodara ku ini tertunduk semuanya seperti bunga yang layu, Entah Karna lelah atau baru menyadarinya bahwa tidak ada jaminan diri ini karna syaiton musuh yang sangat nyata. Apalagi ikhwan2 tersebut notabenenya pernah melakukan bentuk kesyirikan di jaman jahiliyahnya.

Wallahu a’lam…

Sumber : www.belajarruqyah.blogspot.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *