Oleh Fadhil ZA
Dunia ini penuh dengan kepalsuan dan tipu daya karena itu Allah selalu mengingatkan didalam surat fathir 5 agar kita jangan sampai tertipu oleh kehidupan dunia ini .
5. Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.
Banyak sudah orang yang jadi korban tipu daya dunia, mereka telah jauh bergelimang didalam kesesatan namun mereka menyangka berada pada jalan yang benar, sehingga sulit menerima nasihat dari orang lain yang mengingatkan tentang kekeliruan dirinya itu.
Allah telah menurunkan Al Qur’an dan sunah Rasul sebagai pedoman hidup yang membedakan antara yang benar dan salah. Mereka yang mau mengikuti dan selalu berpedoman pada dua hal tersebut insya Allah tidak akan sesat jalannya. Namun siapa yang berpaling dari peringatan Al Qur’an dan Rasul niscaya akan terperosok pada jalan yang sesat karena dahsyatnya tipu daya dunia yang mempedaya mereka. Allah telah mengingatkan hal ini didala surat Thaha 123-124 ketika Allah mengingatkan kepada nabi Adam dan Hawa
123. Allah berfirman: “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. 124. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (Thaha 123-124)
Kebenaran semu
Kebenaran semu adalah kebenaran yang muncul dari hipotesa dan anggapan manusia, kebenaran seperti ini muncul dari pemikiran, dugaan dan anggapan orang banyak didalam suatu kelompok atau komunitas. Banyak manusia yang terjebak didalam kebenaran semu ini.
Contoh kebenaran semu dimasa lalu antara lain kebiasaan masyarakat di zaman nabi Ibrahim menyembah patung dan berhala yang mereka anggap sebagi Tuhan. Kebiasaan orang Arab jahiliyah menyembelih anak perempuannya karena dianggap akan membawa sial. Kebiasaan bangsa atau kelompok masyarakat tertentu yang menjadikan bintang, api, matahari , angin sebagai sembahan dan tuhan mereka. Kebiasaan memberi sesajen, kurban atau tumbal kepada roh leluhur, atau yang dianggap penguasa ghaib disuatu tempat oleh sekelompok masyarakat di dunia ini. Berbagai tahayul, kurafat yang dipercaya ditengah sekelompok masyarakat tertentu, dan lain sebagainya.
Sampai sekarang kebenaran semu ini masih banyak yang diyakini sebagai kebenaran mutlak oleh manusia dimasa kini. Berbagai aliran dan kepercayaan yang mereka yakini sebagai kebenaran mutlak masih banyak dianut oleh manusia masa kini. Bahkan jumlah mereka termasuk paling dominan didunia ini.
Tugas utama Para Rasul, Nabi, Ulama dan orang yang beriman adalah mengeluarkan umat manusia dari keyakinan yang keliru itu. Allah memerintahkan orang yang beriman unutk berdakwah mengajak mereka menyembah Allah yang satu, meninggalkan berbagai kepercayaan dan keyakinan yang keliru itu. Namun tentu saja hal ini bukan pekerjaan mudah dan pastinya akan banyak mengalami tantangan dan hujatan. Apalagi jumlah mereka merupakan kelompok mayoritas didunia ini . Orang yang beriman dan menempuh jalan lurus merupakan kelompok minoritas yang jumlahnya amat sedikit sebagaimana disebutkan didalam
41. dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya (Al Haaqaah 41)
88. Dan mereka berkata: “Hati kami tertutup”. Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; maka sedikit sekali mereka yang beriman (Al Baqarah 88)
Hati hatilah dengan kebenaran semu ini, apa saja yang kita yakini benar maka ia akan menjadi kebenaran mutlak bagi diri kita dan kita akan sulit keluar dari keyakinan itu, walaupun yang kita yakini itu salah dan keliru. Seorang yang sudah dicuci otaknya dan diyakinkan bahwa melakukan bom bunuh diri itu merupakah jihad fisabilillah dan dijamin masuk surga akan melakukan tindakan bunuh diri itu dengan ringan dan penuh keyakinan bahwa bidadari yang cantik dan taman syurga sudah menunggu mereka. Padahal mereka sudah tertipu karena tidak ada satu ajaranpun didalam Al Qur’an maupun dari Rasulullah yang mengajarkan tindakan seperti itu. Mereka hanya mengikuti persangkaan dan dugaan saja .
Orang yang berjihad dengan melakukan tindakan bunuh diri itu termasuk orang yang berputus asa dari Rahmat Allah sehingga mereka menempuh jalan pintas dengan tindakan itu, Allah mencap orang tersebut sebagai orang kafir dan sesat sebagaimana disebutkan didala m surat Yusuf 87 dan Al Hijr 56 :
87. Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (Yusuf 87)
56. Ibrahim berkata: “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat.” (Al Hijr 56)
Mereka yang terjebak didalam kebenaran semu umumnya amat yakin dan teguh berpegang pada keyakinannya itu, mereka merasa sudah benar dan sulit menerima saran dan nasihat dari orang lain. Mereka baru menyadari kekeliruannya nanti apabila sudah mati atau berada dialam akhirat , seperti disebutkan didalam surat Al Mukminun 99-100
99. (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia)[ 100. agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan (Al Mukminuun 99-100)
Mereka terjebak didalam kebenaran semu karena tidak mau mendengar nasihat dan menggunakan akalnya meneliti paham dan keyakinan yang mereka anut selama ini sebagaimana disebutkan didalam surat Al Mulk 10:
10. Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala
Mereka yang berpegang teguh pada kebenaran semu ini niscaya akan banyak mengalami kesulitan dan pasti akan celaka didunia ataupun akhirat
Kebenaran Mutlak
Kebenaran mutlak adalah kebenaran yang datangnya dari Allah dan tidak bisa dibantah lagi. Kebenaran Mutlak muncul berdasarkan wahyu ilahi atau dari hasil penelitian yang teruji dan terbukti hingga tidak bisa dibantah kebenarannya.
Kebenaran mutlak yang datang dari Allah merupakan pedoman hidup orang beriman yang tercantum didalam Al Qur’an dan sunah Rasul. Orang yang beriman yakin dan percaya sepenuhnya pada Al-Qur’an walaupun mereka belum bisa membuktikannya secara kasat mata . Seperti tentang keberadaan Malaikat, setan, syurga, neraka , kehidupan akhirat dan lain sebagainya.
Disamping itu adapula kebenaran mutlak yang didapat dari hasil penelitian yang sudah teruji kebenarannya dan tidak ada yang bisa membantahnya. Seperti rumus rumus dan dalil matematika dan fisika yang umum dipakai secara international dan belum ada yang membantah sampai saat ini. Misalnya rumus fisika seperti hukum boyle, Archimides, Azaz Dopler, hukum Coulomb, hukum kirchhoffm hukum Faraday dll. Rumus rumus matematika seperti Luas = panjang x lebar, Luas lingkaran = πr², Isi tabung =πr² x t (tinggi), Kecepatan = Jarak/waktu dll. Semua dalil dan rumus diatas merupakan kebenaran mutlak yang sudah teruji dan tidak ada yang menentang dan membantah sampai saat ini.
Mereka yang berpegang pada kebenaran mutlak ini insya Allah akan selamat dan aman menjalani kehidupan didunia maupun diakhirat, sebagaimana dijanjikan Allah didalam surat Thaha 123:
123. Allah berfirman: “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka
Hati hatilah menjalani kehidupan dunia ini, periksa keyakinan yang kita anut dengan teliti dan benar jangan sampai kita berpegang pada kebenaran semu yang akan mencelakai kita dalam kehidupan didunia maupun akhirat kelak. Ikutilah kebenaran yang jelas sumbernya dari Allah dan sudah teruji kebenarannya.
Tidak banyak orang yang paham dan mengerti tentang kebenaran mutlak yang berasal dari wahyu ilahi ini , karena sedikit sekali umat Islam yang rutin membaca dan mempelajari Al Qur’an setiap hari. Allah memerintahkan mereka yang memahami kebenaran mutlak ini untuk menyampaikan kepada umat manusia baik secara perseorangan maupun melalui organisasi atau lembaga dakwah.
Kebenaran mutlak yang berasal dari wahyu ilahi ini bisa kita dapat dengan cara langsung mempelajari Al Qur’an, Al Hadist,mempelajari buku buku karya ulama terkemuka, Pesantren , melalui pengajian umum dan khusus, berguru pada ulama , ustadz, dan lain sebagainya.
Kebenaran mutlak yang didapat melalui penelitian seperti hukum fisika dan matematika diatas pun hanya diketahui oleh orang yang mengikuti pendidikan dan mempelajari ilmu itu, seperti para enginer, teknisi, dokter, ahli kimia , ahli fisika, astronomi, geologi dan lain lain . Semua pelaku bisnis, teknologi, engineer, kedokteran, fisika, kimia tunduk dan patuh pada hukum ini, kalau mereka menyimpang langsung akan merasakan akibatnya. Seperti kerusakan mesin, ledakan, wabah penyakit, gedung atau bangunan yang runtuh dan lain sebagainya.
Tidak mudah untuk memahami dan menjadikan kebenaran mutlak yang berasal dari wahyu ilahi ini sebagai keyakinan dan sikap hidup. Karena sebagaian besar manusia didunia ini lebih menyukai kebenaran semu , mereka tertipu oleh kebenaran semu dan menganggap orang yang berpegang pada kebenaran mutlak sebagai orang gila dan bodoh seperti disebutkan didalam surat Al Mukminun 70 :
70. Atau (apakah patut) mereka berkata: “Padanya (Muhammad) ada penyakit gila.” Sebenarnya dia telah membawa kebenaran kepada mereka, dan kebanyakan mereka benci kepada kebenaran itu.
Semua nabi , Rasul , orang saleh, para ulama, mubaligh dan orang yang menyampaikan kebenaran mutlak selalu mendapat perlawanan dan tantangan dari orang orang yang berpegang pada kebenaran semu. Alhamdulillah walaupun berjumlah sedikit mereka selalu mendapat kemenangan, kalau tidak tentu bumi dan segala isinya telah lama binasa, sebagaimana dijelaskan Allah didalam msurat Al Mukminuun 71.
71. Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. (Al Mukminuun 71)
Dampak penyimpangan dari kebenaran mutlak wahyu ilahi ini memang tidak langsung dirasakan , tapi akan muncul dalam jangka panjang , bahkan ada yang hanya diketahui setelah diakhirat kelak. Berbeda dengan penyimpangan terhadap hukum fisika atau matematik jika terjadi kesalahan akan langsung dirasakan akibatnya. Seperti kesalahan obat, adonan dan campuran kimia , ukuran dan konstruski bangunan, jika keliru langsung berakibat fatal.
Sadarilah bahwa sebagian besar manusia didunia ini berpegang pada kebenaran semu, hati hati jangan sampai kita mengikutinya. Orang yang berpegang pada kebenaran mutlak merupakan kelompok minoritas didunia ini, namun demikian mereka itulah kelompok orang yang menang dan sukses didunia maupun akhirat. Hati hati dan waspadalah selalu , jaga diri dan keluarga dari menganut kebenaran semu yang menyesatkan. Kebenaran yang tidak berdasarkan dalil wahyu Ilahi tapi hanya berdasarkan hipotesa, dugaan, dan kebiasaan leluhur serta adat kebiasaan.