Ritual sufi banyak mengundang jin hingga mengakibatkan kesurupan bahkan banyak yang menjadi gila karena ikut ritual tarekat sufi dikarenakan salah satunya mereka berdzikir membayangkan wajah mursyidnya,
Hal menghadirkan wajah seorang Wali-Mursid itu dalam istilah Thariqat Naqsyabandiyyah disebut dengan “Rabithah”.
TAREKAT SUFI jika berzikir dengan duduk sebagaimana ia duduk Tasyahhud dalam keadaan berwudu dan menghadap kiblat dengan mata terpejam, dan membayangkan wajah mursyidnya, dan berkeyakinan bahwa berkah atau bantuan yang diperoleh dari mursyidnya itu sesungguhnya berasal dari Rasulullah ” lalu tidak lama kemudain terjadi trance , berteriak teriak merasa sudah terjadi proses wihdatul wujud (bersatunya hamba dengan Tuhan). ya betul mereka sudah bersatu dengan jin sebab tuhan mereka jin yang membuat jadi gila dan kesurupan.
Lihat bukti dzikir tarekat membuat jadi trance / kesurupan jin dihttps://www.youtube.com/watch?v=uDh4s02Hfkw
Allah Ta’ala menyatakan dengan firman-Nya:
Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin (beryatawalla) dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah QS:16/100.
Penegasan Allah Ta’ala itu artinya : bahwa hanya kepada sekelompok orang yang telah mengambil setan Jin sebagai wasilah atau jalan untuk mendekat (beryatawalla) dan orang-orang yang telah berbuat syirik saja, setan Jin dapat memperdaya hingga kesadaran mereka dapat dikuasai walau hanya sebentar.
Firman Allah Ta’ala يَتَوَلَّوْنَهُ . “Yatawalla” artinya berwasilah kepadanya. Apabila hal tersebut dipraktekkan dalam amal ibadah ala sufi maka yang dimaksud yatawalla adalah tawassul. Untuk tujuan inilah orang berthoriqoh bertawassul kepada Rasulullah melalui tawassul kepada guru mursyidnya. Hal tersebut dilakukan supaya dapat terjadi hubungan ruhaniyah secara berkesinambungan antara murid dengan gurunya sampai kepada Rasulullah.
Barangkali seperti keadaan inilah apa yang terjadi dalam pelaksanaan “dzikir sufiyah” tersebut, ketika orang-orang yang berdzikir itu sambil pikirannya menerawang wajah mursyinya , tanpa disadari ternyata justru mereka itu sedang menerapkan pelaksanaan ayat tersebut yakni bertawasul kepada setan Jin, maka pantas saja, hingga sedemikian mudahnya orang yang yang ikut tarekat sufiyah itu banyak yang memiliki khodam jin dan kesurupan Jin bahkan menjadi gila.
Korban pengikut tarekat hingga jadi gila lihat dihttps://www.youtube.com/watch?v=ie7pb0I5e_g
Sesungguhnya perbuatan tersebut hakikatnya adalah syirik di dalam amal “asy Syirku Fil Amali”. Dan itu identik dengan perbuatan Jin yang memang selalu bersyirik ria dengan manusia sebagaimana yang telah ditegaskan Allah Ta’ala dengan firman-Nya:
وَشَارِكْهُمْ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَولَادِ
“Dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak”. QS:17/64.
Tarekat sufi ini tidak semata bid’ah. Bahkan, di dalamnya terdapat banyak kesesatan dan kesyirikan yang besar, hal ini dikarenakan mereka mengkultuskan syaikh atau guru mereka dengan meminta berkah darinya, berdzikir membayangkan wajah mursyidnya dalam hati agar bisa khusyuk dan penyelewengan-penyelewengan lainnya bila dilihat dari Kitab dan sunnah
Tawassul kepada Rasulullah melalui guru-guru mursyidnya adalah bid’ah! Ini bisa menyebabkan pada kemusyrikan. Yaitu jika ia mempercayai bahwa Allah membutuhkan perantara. Sebagai-mana seorang pemimpin atau penguasa. Sebab dengan demikian ia menyamakan Tuhan dengan makhluk-Nya. Abu Hanifah berkata, “Aku benci memohon kepada Allah, dengan selain Allah.” Demikian seperti disebutkan dalam kitab Ad-Durrul Mukhtaar.
Kesimpulannya bertawassul kepada Rasulullah melalui guru-guru mursyidnya adalah syirik. Sebab bertentangan dengan firman Allah
: “……dan orang-orang yang kamu seru selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. dan dihari kiamat mereka akan mengingkari kemusyirikanmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh yang Maha Mengetahui” (QS. Fathir :13-14)
Membayangkan Mursyid
Ajaran Sufi mengatakan bahwa orang-orang yang ber-thariqah dapat menghadirkan (membayangkan-red) gurunya secara ruhaniyah (didalam hati-red) di saat melaksanakan ibadah untuk diajak bersama-sama menghadapkan wijhah atau ber-tawajjuh kepada Allah ta’ala. Hal tersebut dilakukan supaya ibadah yang dilaksanakan lebih terfasilitasi kekhusyu’annya dan terbukanya pintu ijabah Allah Ta’ala.
Pernyataan ini adalah pernyataan syirik dan bid’ah. Bertentangan dengan sabda Rasulullah :“Ihsan adalah engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Ia yang melihatmu”.(HR. Muslim). Inilah martabat tertinggi, engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Ketika tidak seorang pun dapat melihat Allah SWT didunia, maka Rasulullah bersabda, sembahlah Allah dengan keyakinan bahwa ia melihatmu, ini merupakan salah satu martabat Ihsan; pengawasan Allah SWT. Sementara para sufi yang tidak mengerti akan hal ini menjadikan para syeikh mereka pengawas dan penuntun, sebagai ganti pengawasan Allah terhadap dirinya. Apa yang mereka lakukan ini merupakan perbuatan syirik dan kesesatan.
Wallahu a’lam….
Sumber http: metafisis.net
DZIKIR SUFI SEPERTI ORANG MABUK
[youtube nrf26qBrRgc]
35. Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu. (aL aNFAL 35)
masih banyak yg perlu kita perbaiki dalam diri kita masing2 jadi tidakperlu untuk mengusik yg lain yg saat ini adalah bagaimana kita berdakwah kepada yg lain yg benar2 butuh asupan iman dan ilmu tentang kelebihan islam bukan sebaliknya sesame muslim saling menghujat,bi’dah dll semoga Alloh mengampuni kita aamiin ya robbal alamin
buat peneluis artikel ini!
“Dari Abu Sa’id radliya Allahu ‘anh bahwa Rasulullah shalla Allahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Perbanyaklah dzikir kepada Allah sehingga mereka (orang-orang munafiq ) mengatakan : (Engkau) orang gila”. (HR. Ahmad , Abu Ya’la , Ibnu Hibban dan Al-Hakim dan beliau menshahihkannya)
keyakinanmu bahwa engkau lebih baik dari orang lain adalah kebodohan yang fatal.
cobalah engkau berkaca! ilmumu baru 0.1% sudah membusungkan dada
engkau hanya bisa mencela sedangkan yang engkau cela sedang berdzikir
“Barang siapa menuju Tuhan tanpa bimbingan seorang Guru yang Mursyid, Maka gurunya PASTI SETAN!!!” (Abu Yasid Al-Bustami)
saya lebih percaya beliau daripada Anda!!! dia seorang Syeh Thariqat yang Besar dan disegani pada masanya ketimbang anda ga jelas dapat ilmu darimana (otodidak).
“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang Waliamursyida yang dapat memberi petunjuk kepadanya.
Anda belajar Islam Otodidak! sedang beliau (Abu Yasid Al-Bustami) salah satu Ahli Silsilah Thariqat Naqsabandiyah, muridnya buanyak sampai hari ini terseber keseluruh dunia.
Lha anda? cuma bisa nulis+mencela lalu membusungkan dada.
Jauh antara Langit dan Bumi! masih mending anak TK daripada anda (karena anda belajar sendiri Otodidak).
adakah sama orang yang berilmu (Abu Yasid Al-Bustami) dengan yang tidak berilmu (Anda).
“Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. (QS. Yusuf;83)
Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan) ? Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya… (QS. fatthir;8)
ini hanya NASEHAT dan teguran (jangan begitu) untuk anda!
“Dan tidaklah bermanfaat kepadamu nasehatku jika aku hendak memberi nasehat kepada kamu, sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu, Dia adalah Tuhanmu, dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Huud;34)
“jangan salah Famam tentang Hidayah” seperti Nenek Tua yang anda tulis sendiri di ;
http://www.fadhilza.com/2016/06/kehidupan-manusia/kisah-nyata-mahalnya-sebuah-hidayah.html#comment-646575
tambahan dikit…
setelah saya putar vidio itu, itu bukan metode Thariqat Naqsabandiyah!!!
Naqsabandiyah metode dzikirnya Sirr (halus).
yang dzikir Jahar seperti itu adalah metode Thariqat Kadiriyah, karena saya juga pernah ikut thariqat itu.
sudah salah pajang (Vidio) trus malah mencela
apa itu tidak mempermalukan diri anda sendiri!
maaf klu sy merespon seperti ini, karena aliran thariqat banyak.
Emas Palsu (sepuhan) Banyak, Tapi Yang Asli Jangan di Tolak!!!