mekah 1

 

oleh Fadhil ZA

Dunia adalah tempat hidup sementara bukan tempat hidup yang kekal dan abadi. Kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan diakhirat nanti. Semua yang ada didunia ini pasti akan lenyap dan musnah. Tidak ada seorang manusiapun yang hidup kekal sejak zaman dahulu sampai sekarang ini. Sehebat apapun dia pasti akan mengalami kematian.

Setelah datang kematian dihari kiamat nanti kita akan dibangkitkan hidup kembali di alam dunia yang baru . Itulah kehidupan yang sebenarnya , kehidupan yang kekal dan abadi untuk selamanya. Tidak ada lagi kematian sesudah itu. Ketika itu manusia terbagi menjadi dua kelompok yaitu mereka yang menempati  neraka jahanam dan hidup kekal selamanya disana. Serta kelompok yang mendiami taman Syurga dan mereka  hidup kekal abadi selamanya disana .

Orang yang mendiami syurga mereka itulah orang yang beruntung, sedangkan mereka yang menghuni neraka mereka itulah orang yang celaka. Pilihan untuk menjadi penghuni syurga atau nereka itu ditetapkan selama hidup didunia ini.  Allah telah membebaskan manusia untuk menetapkan pilihannya selama hidup di dunia ini. Sayang dalam menetapkan pilihan itu banyak manusia yang tertipu dan salah pilih. Mereka menyangka memilih syurga padahal mereka memilih neraka. Syetan telah menyesatkan dan mengelabui mereka dalam menetapkan pilihan mereka.

Dalam salah satu hadist Qudsy yang disampaikan Abu Hurairah disebutkan bahwa syurga itu dibungkus  dengan berbagai kesulitan dan keburukan sedang neraka dibungkus berbagai kesenangan dan kenikmatan , keadaan inilah yang menyebabkan banyak manusia yang tertipu lebih memilih neraka daripada syurga:

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah bersabda: “Ketika Allah menciptakan surga, Dia berfirman kepada Jibril: Pergilah, kemudian lihatlah ia. Jibrilpun pergi, lalu melihatnya. Kemudian dia datang lalu berkata: Wahai Tuhan, demi keperkasaan-Mu, tidak satu orangpun yang mendengarnya, pasti i ingin memasukinya. Kemudian Neraka itu  dikelilingi dengan berbagai hal yang tidak disukai manusia . Selanjutnya Allah berfirman: Wahai Jibril, pergilah lalu lihatlah ia. Jibrilpun pergi, lalu melihatnya. Kemudian dia datang lalu berkata: Wahai Tuhan, demi keperkasaan-Mu, sungguh saya takut tidak ada seorangpun yang akan memasukinya

Selanjutnya Beliau bersabda: Ketika Allah menciptakan neraka, Dia berfirman: Wahai Jibril, pergilah lalu lihatlah ia. Jibrilpun pergi, lalu melihatnya. Kemudian dia datang lalu berkata: Wahai Tuhan, demi keperkasaan-Mu, tidak satu orangpun yang mendengarnya  akan mau memasukinya. Kemudian Neraka itu  dikelilingi dengan hawa nafsu dan berbagai hal yang menyenangkan . Selanjutnya  Dia berfirman: Wahai Jibril, pergilah lalu lihatlah ia. Jibrilpun pergi, lalu melihatnya. Kemudian dia datang lalu berkata: Wahai Tuhan, demi keperkasaan-Mu, sungguh saya takut tidak tersisa satu orangpun kecuali akan memasuki neraka itu .”(Hadits Qudsy dari kitab Sunan Abu Dawud : 4744)

Tidak mudah untuk memasuki syurga, hanya orang pilihan dan teruji yang mampu menembus berbagai kesulitan dan kesukaran yang mengelilingi syurga itu.  Allah telah menurunkan Al Qur’an sebagai bimbingan dan pedoman hidup bagi manusia agar mereka selamat dari berbagai jebakan dan tipu daya yang menyesatkan. Namun kebanyakan manusia tidak beriman kepada al Qur’an itu sebagai disebutkan pada surat  Huud ayat 17 :

 

17. Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan  manusia tidak beriman. (Huud 17)

Sebagian besar manusia lebih suka memperturutkan hawa nafsunya, mereka tidak mau menggunakan hati, penglihatan dan pendengarannya untuk memahami peringatan Allah, sehingga kebanyakan mereka tersesat memasuki neraka jahanam sebagaimana disebutkan dalam surat al Araaf 179:

 

179. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Al A’Raaf 179)

Orang yang beriman dan berhasil memasuki syurga dengan selamat adalah kelompok minoritas  didunia ini. Mereka adalah orang orang pilihan yang selalu menjaga hubungan dengan Allah dan menjaga diri dari perbuatan melampaui batas serta memperturutkan hawa nafsu yang hina. Mereka berhati sabar dan tegar menghadapi berbagai ujian dan cobaan dari Allah, sehingga pantaslah mereka mendapat penghargaan dari Allah dengan memasukan mereka kedalam syurgaNya.

Ujian Allah bagi orang beriman

Allah tidak akan membiarkan seseorang mengatakan bahwa dirinya telah beriman sebelum Dia menguji orang itu dengan berbagai cobaan sebagaimana disebutkan dalam surat al Ankabut ayat 2-3

 

2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? 3. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.  (Al Ankabaut 2-3)


Allah akan menguji setiap orang yang mengaku atau menyatakan bahwa dirinya telah beriman, dengan dua macam ujian, yaitu ujian dengan  kejadian yang buruk dan kejadian yang baik sebagaimana disebutkan Alah dalam surat al Anbiya 35

 

35. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan (al Anbiya’ 35)

Orang yang beriman jika diuji dengan berbagai keburukan akan bersabar dan berserah diri serta meminta pertolongan dan perlindungan hanya pada Allah. Sebaliknya orang yang tidak beriman atau orang beriman yang gagal menempuh ujian akan menjadi panik, sumpah serapah dan menyalahkan berbagai pihak atas kesulitan yang dihadapinya itu. Mereka minta tolong dan perlindungan pada apa saja yang mereka anggap kuat seperti uang, kekuasaan, jimat, berhala, para dukun sakti dan lain sebagainya.

Orang yang beriman jika diuji dengan kebaikan , mereka akan bersyukur pada Allah dengan memperbanyak infak dan sedekah, menyantuni anak yatim para fakir miskin, menafkahkan hartanya pada jalan yang diridhoi Allah. Sebaliknya orang yang tidak beriman atau orang beriman yang gagal menempuh ujian  jika diuji dengan kebaikan dan kekayaan, mereka menjadi sombong, takabur dan membanggakan diri. Mereka menghabiskan hartanya untuk berfoya foya dan memperturutkan syahwat dan hawa nafsunya. Mereka enggan bersedekah dan menolong fakir miskin mereka bersifat kikir dan suka menumpuk harta kekayaan.

Berbagai ujian dan fitnah terhadap umat Islam

Dewasa ini umat islam sedang diuji dengan berbagai fitnah dan ujian keburukan . Di Myamar umat  Islam dari suku Rohingya diusir dari negeri yang sudah didiaminya selama ratusan  tahun. Mereka dipaksa unutk memeluk agama Budha atau pergi meninggalkan tanah kelahirannya.

Di Afrika tengah umat Islam dibantai dan dibunuh dipaksa untuk masuk agama kristen. Di Eropa , Amerika dan Australia umat islam di pinggirkan dicap sebagai teroris. Pandangan penuh kecurigaan selalu dialamatkan pada mereka yang memakai busana muslim dan wanita berhijab. Islam phobia berjangkit dimana mana menimbulkan ancaman dan ketidak nyamanan dikalangan umat Islam di Eropa Amerika , Australia dan negara yang mayoritas masyaraktnya non muslim.

Pemahaman Islam sendiri terpecah pecah menjadi bermacama macam sekte dan aliran yang saling bermusuhan seperti wahabi, salafi , ahlussunah , tarekat, sufi, suni dan syiah. Masing masing kelompok dan aliran mengatakan bahwa kelompok merekalah yang benar diluar kelompok mereka adalah sesat  dan masuk neraka. Umat yang awam dalam ilmu agama menjadi bingung dan kehilangan pegangan.

Inilah kondisi akhir zaman yang dihadapi oleh umat Islam secara menyeluruh hal ini sudah pernah di prediksi oleh Rasulullah dengan hadistnya

Dari sahabat Abdullah bin Amer rqdhiallahu’ anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, seluruhnya akan masuk neraka, kecuali satu golongan.Para sahabat tanya: Siapakah mereka itu, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: yang berpegang teguh dengan ajaran yang aku dan para sahabatku jalankan sekarang ini.” (Riwayat At Tirmizy dan Al Hakim)

Perpecahan diantara umat Islam diakhir zaman adalah kondisi yang tidak bisa dihindarkan. Rasulullah telah berdoa pada Allah agar umatnya dilindungi dari perpecahan diantara sesamanya , namun Allah menolaknya sebagaimana diceritakan dalam salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Muslim :

Dari sahabat Sa’ad bin Abi Waqqas radhiallahu’anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Aku memohon tiga hal kepada Tuhanku (Allah), maka Ia mengkabulkan dua hal dan menolak satu hal: Aku memohon agar Ia tidak membinasakan umatku dengan paceklik (kekeringan), maka Ia mengkabulkannya, dan aku memohon agar Ia tidak membinasakan umatku dengan ditenggelamkan (banjir), maka Ia mengkabulkannya, dan aku memohon agar Ia tidak menjadikan kekuatan mereka menimpa sesama mereka (perpecahan), maka Ia tidak mengkabulkannya.” (HRS Muslim)

Barang siapa yang menemui keadaan itu Rasulullah  menganjurkan agar berpegang teguh pada dua pusaka yang telah ditinggalkan Rasulullah yaitu al Qur’an dan hadist .

“Aku tinggalkan kepadamu dua perkara, kamu tidak akan tersesat selamanya yaitu kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya’ [HR Imam Malik 1395 bersumber dari Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu dihasankan oleh Al-Albani di dalam kitabnya Manzilatus Sunnah fil Islam 1/18]

Hal ini juga diperkuat dengan firman Allah kepada nabi Adam  dalam surat Thaha ayat 123

 

123. Allah berfirman: “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi   musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.

Saat ini kita sudah menemukan dan menghadapi perpecahan diantara umat Islam sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadist diatas. Mari kita berpegang teguh pada al Qur’an dan hadist Rasulullah sebagaimana disebutkan diatas.

Mensikapi perbedaan pendapat menurut al Qur’an

Hidayah dan petunjuk itu sepenuh nya kewenangan Allah. Dia memberi petunjuk pada siapa yang dikehendaki dan membiarkan sesat siapa yang dikehendakiNya. Barang siapa yang mendapat hidayah dan petunjuk dari Allah maka tidak ada seorangpun yang bisa menyesatkannya, demikan pula siapa yang dibiarkan sesat oleh Allah maka tidak ada satu kekuatan pun yang bisa memberinya petunjuk selain Allah.

Kalau Allah mau niscaya seluruh manusia akan beriman pada Allah, namun Allah tidak menghendaki hal itu sebagaimana disebutkan dalam surat Yunus 99 dan Hud 118

 

99. Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya ? (Yunus 99)

 

 

118. Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, 119. kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. (Hud 118-119)
Kemelut yang terjadi didunia ini memang sudah direncanakan Allah, karena Allah hendak menjadikan dunia ini sebagai batu ujian untuk menetapkan  siapa yang akan terpilih menjadi penghuni neraka dan siapa yang terpilih menjadi  penghuni syurga. Allah telah menetapkan bahwa sebagaian besar manusia dan jin yang menghuni dunia ini akan jadi penghuni Neraka seperti disebutkan dalam surat hud 119 diatas dan pada surat al A’raaf 179

 

179. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Al A’Raaf 179
Allah telah memerintahkan kita untuk mengingatkan umat manusia dari ancaman Neraka ini .  Sampaikanlah ayat ayat Allah pada manusia dengan penuh hikmah dan bijaksana seperti diingatkan dalam surat An Nahl ayat 125 :

 

125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Tidak mudah menyampaikan ayat ayat Allah pada umat manusia karena  sebagian besar mereka akan menentang dan tidak beriman pada al Qur’an . namun  demikian    Kita tidak perlu ngotot dan memaksa manusia untuk beriman karena kewajiban kita hanya menyampaikan ayat ayat Allah dengan jelas sebagaima disebutkan dalam surat yasin ayat 17 dan An Nahl 82

 

17. Dan kewajiban  kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas

 

 

82. Jika mereka tetap berpaling , maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang (An Nahl 82).

Masalah apakah mereka akan menerima atau tidak itu terserah pada keputusan mereka masing masing . Manusia bebas memilih apakah mereka akan beriman atau tidak beriman, dengan segala resiko yang harus mereka terima sebagai akibat dari pilihan mereka itu, sebagaiman disebutkan Allah dalam surat  Kahfi 29

 

29. Dan katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir.” Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek (Kahfi 29)

Allah akan memberi hidayah dan petunjuk pada  siapa saja yang dikehendakiNya , Dia membimbing siapa yang dihendakinya dan membiarkan sesat siapa yang dikehendakiNya. Kita tidak perlu kecewa dan bersedih atas semua ketetapan Allah terhadap manusia.

 

8. Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan) ? Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki  siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (Fathir 8)

Sebagian besar keributan dan pertengkaran yang terjadi dikalangan manusia secara umum dan dikalangan  umat Islam khususnya  adalah karena mereka terlalu perduli dengan pilihan dan keyakinan atau agama yang dianut orang lain. Mereka sibuk mengkoreksi dan memperbaiki pemahaman orang lain. Mereka ingin semua orang sepaham dengan dirinya  . Mereka ingin semua orang sama seperti dirinya .

Banyak orang yang tidak legowo untuk berbeda pendapat, mereka ngotot menyalahkan pendapat dan keyakinan orang lain , dan cenderung untuk menyerang dan memaksa orang lain  untuk mengikuti dan memiliki keyakinan sama dengan dirinya.  Padahal al qur’an tidak mengajarkan kita untuk memaksakan kehendak dan keyakinan kita pada orang lain, sebagimana disebutkan dalam surat Al baqarah 256 :

 

256. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Dewasa ini amat banyak aliran dan kelompok dalam Islam yang masing masing merasa paling benar, ada kelompok ahlusunah waljamaah, salafi, wahabi, tarekat, sufi, suni , syiah, ahmadiyah dan lain sebagainya. Masing masing kelompok menyalahkan ajaran kelompok lainnya bahkan mencap kelompok lainya sebagai kafir. Masing masing kelompok memiliki dasar pemikiran yang berbeda dan tidak mungkin disatukan. Biarkanlah perbedaan itu, kewajiban kita hanya mengingatkan mana yang salah dan benar sesuai tuntunan Rasulullah. Diterima atau tidak peringatan itu bukan urusan kita. Tentu saja ada orang yang tidak suka diingatkan tentang kekeliruannya. Itu adalah resiko dakwah. Hidayah dan petunjuk itu sepenuhnya kewenangan Allah, kewajiban kita hanya mengingatkan bukan mengawasi keyakinan dan amal ibadah seseorang. Tugas utama kita adalah menjaga agar diri kita masing masing tetap berada pada jalan yang benar sesuai tuntunan al Qur’an dan Rasulullah.

Biarkan mereka dengan keyakinan mereka , kita dengan keyakinan kita asalkan mereka tidak mengganggu dan merintangi kita dalam menjalankan keyakinan kita. Perbedaan pendapat adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari sebagaimana telah disebutkan dalam beberapa ayat Qur’an diatas. Kalau kita bisa menjaga dan menghargai perbedaan pendapat ini tentu akan mengurangi gesekan diantara umat islam sendiri dari perpecahan dan keributan yang tidak perlu.  Saat ini persatuan umat Islam amat rapuh akibat adanya perbedaan pendapat atau masalah khilafiyah diantara ulama dalam mensikapi hal tertentu. Akibatnya umat Islam menjadi lemah dan menjadi sasaran fitnah dari kelompok lain diluar islam. Rasulullah juga sudah mensinyalir akan terjadinya hal ini sebagaimana sabdanya :

Rasulullah bersabda, “Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring.” Seseorang berkata, “Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn.” Seseorang bertanya, “Apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud)

Kondisi umat islam dewasa ini persis seperti yang disinyalir Rasulullah 1400 tahun yang lalu. Umat Islam menjadi lemah karena banyaknya aliran dan kelompok yang merasa benar sendiri dan menyerang aliran dan kelompok lainnya. Perbedaan pendapat diantara umat Islam telah membuat mereka lemah dan menjadi bulan bulanan umat lain.

Dalam keadaan kalut seperti ini yang utama bagi kita ada menyelamatkan diri kita masing masing dari ancaman Neraka jahanam. Ikutilah bimbingan Al Qur’an dan Rasululah melalui hadistnya.  Akan terdapat banyak aliran dan kelompok yang mengatas namakan islam, tapi perbuatannya tidak sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan Rasulullah. Hati hatilah mengikuti satu kelompok, kalau mereka berpegang pada al Qur’an dan sunah ikutilah, kalau mereka ,menyimpang tinggalkanlah , tidak usah terlalu banyak berdebat dan saling menyalahkan.  Allah telah mengingatkan agar kita jangan mengikuti sesuatu yang tidak kita pahami, karena masing masing kita akan dituntut pertanggung jawaban atas sikap yang kita ambil sebagaimana disebutkan dalam surat al israak 36

 

36. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

Kita tidak akan ditanya dan diminta pertanggungan jawab atas amal dan perbuatan orang lain yang menyimpang dari kebenaran. Kewajiban kita hanya mengingatkan dan menyampaikan kebenaran, kalau mereka menolak, bertawakkallah pada Allah. Hidayah dan petunjuk itu kepunyaan Allah. Allah hanya menanya dan menuntut pertanggungan jawab dari setiap amal dan perbuatan yang kita lakukan apakah sudah sesuai dengan ajaran yang disampaikan Al Qur’an dan sunah Rasul.

3 thoughts on “UJIAN DAN FITNAH BAGI ORANG BERIMAN DI AKHIR ZAMAN”
  1. Ya Allah ya Bapa. Persiapkanlah kami kalo memang kami harus musnah ditangan iblis. Ampunilah mereka (manusia) yang tidak mengenal kasih sesama, yang tidak mengenal cintaMu, yang tidak mengenal arti dari damai sejahtera. Karena mereka hanyalah “tidak mengenal”. Kami tahu Engkau adalah Bapa yang lemah lembut penuh cinta kasih, kami juga tahu Engkau adalah Bapa Sang Maha Tinggi yang juga memiliki amarah. Tapi kami lebih tahu atas ajaranMu yang lebih kental akan cinta kasih lewat “Putera” (bukan pengertian biologis), yang Engkau utus kepada dunia. Kami juga tahu bahwa hanya iblis lah yang benar2 mutlak menolak ajaran cinta kasih secara total. Tidak ada yang salah ya Allahku. Sudah sangat jelas tidak ada yg salah dgn kasih, apapun critanya bahkan dunia pendidikan pun mengenal kasih untuk mendidik para siswa/i. Iblis memang telah mendapat bagian atas kehendak bebas manusia dalam memilih. Satu hal yang membuat kami harus bersyukur berterimakasih kepadaMu, yaitu terima kasih sudah mengajari kami akan kasih lewat Sang Mesias Yesus Kristus, atas sifatNya yg mengajar kami untuk rendah hati. Kami bahagia karena kami telah mengenalNya.

  2. Assalamualaikum warahmatulloh wabarakatuh
    Kang ada yang nyasar nih diatas,mohon di delete, suwun!

    لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِىَ دِينِ
    Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”. [Surah Al-Kaafiroon (الكافرون)(109) ayat 6

    1. Wa alaikum salam

      Biarkan saja, itu adalah komentar dari orang yang telah tertutup hatinya . Benar apa yang dikatakan Allah didalam surat yasin ayat 10 :

      10. Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.

      Diakhir zaman kelompok ini jumlahnya akan semakin banyak, sebagai ujian bagi orang yang beriman, agar tetap istiqomah pada Iman dan keyakinannya. Orang yang hatinya condong pada dunia akan mengikuti mereka selangkah demi selangkah. Mereka yang cinta pada Allah dan kehidupan aklhirat akan menyauhi mereka dan tetap berpegang pada tauhid.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *