Oleh Nuruddin Al Indunissy .
Ternyata tidak hanya bapa tukang gorengan yang iri saat gorengan disebelahnya laku, peruqyah juga begitu ya. Allah kareem.. sayang sekali pelatihan dan ruqyah saya selama ini gratis, jadi yang iri itu salah alamat. Heu…
Saya benar-benar heran, jika penghalang saya selama ini bukanlah dukun atau sejenisnya tapi orang-orang sombong yang mengaku paling syar’ie. AL USTAD DENGARKANLAH, ruqyah itu bukan hanya AlQur’an itu adalah sebuah metode gabungan untuk mengalahkan syaitan dengan menjauhi kesyirikan didalamnya.
Hadits-hadits tentang ruqyah kebanyakan aktif menggunakan tangan, tiupan, usapan dan pukulan juga bentakan; “Ukhruj Ya Aduwallah!” atau “Keluarlah wahai musuh Allah!”. Coba antum buka lagi dan lihat baik-baik, dan memang ada dua hadits yang salah satunya diriwayatkan oleh Imam Ibn Majjah dalam Sunannya (2/1175), dari Abdurahman bin Abu Laila. Ayat-ayat tersebut adalah; Al Fatihah, Al Baqarah 1-4, 163-164, 255, 284-286, Ali Imran 18, Al A’raaf 54-56, Al Mukminun 116-118, Al Jin 3, Ash Shafaat 1-10, Al Hasyr 22-24, Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nass.
Ayat-ayat Ruqyah tersebut dilengkapi oleh para ulama yang berkompeten dalam ruqyah sbb: Surah Al-fatihah, Al Baqarah: 1-5, 102-103, 163-164, 285-286. Al-Imran 18-19, Al-A’raaf 54-56, 117-122, Yunus 81-82, Taha 69, Al-Mukminin 115-118, As-Shaffat 1-10, Al-Ahqaf 29-32, Ar-Rahman 33-36, Al-Hasyr 21-24, Al-Jin 1-9, Al-Ikhlas, Al Falaq dan An-Nas.
Selebihnya ada banyak sekali hadits-hadits yang mengisahkan tentang bagaimana Rasulullah ﷺ meruqyah dan kesemuanya tidak pernah dibahas jika bacaan adalah syarat mutlak meskipun memang orang arab bacaannya sudah hampir pasti bagus.
Misalnya dalam Mustadrak-nya Imam Al-Hakim, dari riwayat Mathar Bin Abdurahman Al-A’naq yang mengisahkan tentang seorang anak perempuan gila yang dibawa kehadapan Rasulullah ﷺ dengan keadaan diikat. Kemudian setelah wanita itu dilepas ikatannya dan duduk membelakangi Rasulullah ﷺ sesuai perintahnya, beliau memegangi keempat ujung bajunya dari atas kebawah dan memukul punggungnya hingga terlihat ketiak beliau putih sambil bersabda “Keluarlah engkau wahai musuh Allah! Keluarlah engkau wahai musuh Allah!Setelah itu Rasulullah mendoakan dan mengusap wajahnya, dan wanita itu sembuh. Al-Haitsami, dalam Majma’uz Zawa’id: 9/3, berkata bahwa Hadist ini diriwayatkan imam Thabrani.
Riwayat lain adalah dari Yalla bin Murah ra, saat melakukan safar bersama Rasulullah ﷺ beliau melihat seorang ibu yang sedang duduk bersama anak bayinya. Perempuan itu memohon kepada rasul untuk mengobati penyakit anaknya yang sering kumat, dan Rasul bersabda; “Berikanlah anak itu kepadaku”, kemudian perempuan itu meletakan anak itu dan Rasulullah ﷺ membuka mulut anak itu dan membuka mulut anak itu, lalu meniup kedalamnya sebanyak tiga kali dan mengucapkan “Bismillah, aku adalah hamba Allah, enyahlah engkau wahai musuh Allah!”
Kemudian Rasulullah ﷺ menyerahkan kembali bayi itu kepada ibunya sambil berkata; “Temuilah kami disini ketika kami kembali nanti dan beritahukan apa yang terjadi dengan anak ini”. Sekembalinya dari perjalanan, si ibu tadi berada disana dengan tiga ekor kambing dan memberitahukan bahwa tidak ada gangguan lagi dan Rasul ﷺ mengambil 1 ekor kambing tersebut. Hadits ini tercatat dalam Majma’uz Zawwa’id (9/4) dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Thabrani.
Riwayat dari Imam Ahmad, dari Yalla Bin Murah dari ayahnya, tentang seorang perempuan yang datang kehadapan Rasulullah ﷺ membawa bayinya yang kesurupan, dan nabi Muhammad bersabda; “Keluarlah wahai musuh Allah! Aku adalah utusan Allah!” maka bayi itu sembuh seketika. Dan ibu tadi memberikan 2 ekor domba, keju dan minyak samin dan Rasulullah hanya mengambil keju dan minyak samin serta 1 domba.
Riwayat dari Jabir bin Abdullah dalam Majma’uz Zawa’id (9/9), ia mengisahkan peristiwa pada Perang Dzatur Riqa’ tentang seroang perempuan yang membawa anaknya yang kesurupan kehadapan Rasulullah ﷺ. Dan Rasul menyuruh sang ibu untuk membuka mulutnya lalu diludahi oleh Rasulullah ﷺ sambil bersabda; “Enyahlah engkau wahai musuh Allah! Aku adalah utusan Allah!” sebanyak tiga kali. Setelah itu Rasulullah ﷺ bersabda, “Anakmu sudah baik, tidak ada lagi yang akan mengganggunya”.
Riwayat Atha’ Bin Rabah ra, yang mengisahkan tentang Abdullah bin Abbas ra yang menunjukan seorang perempuan hitam calon penghuni syurga (Ummu Zuffar Ra). Dia bercerita bahwa perempuan tersebut pernah datang kepada Rasulullah ﷺ dan berkata; “Saya adalah seorang yang menderita penyakit ayan, dan setiap kali saya kambuh saya tidak sadar hingga aurat saya terbuka, berdo’alah kepada Allah agar saya sembuh”.
Rasulullah bersabda; “Jika kamu mau bersabar, niscaya kamu masuk syurga. Jika kamu mau sembuh saya akan berdo’a kepada Allah”. Dan perempuan tersebut menjawab; “Saya akan bersabar, dan do’akanlah supaya aurat saya tidak terbuka lagi saat saya tidak sadar” maka Rasulullah ﷺ pun mendoakannya. Hadits ini tercatat dalam Fathul Bari 6/114 (Sahih Bukhari) dan Muslim dalam An Syarh An Nawawi (16/31)
Riwayat Abdullah bin Mas’ud ra, yang meriwayatkan bahwa apabila Rasulullah ﷺ shalat ia berdo’a; “Allahumma ini a’udzubika minassayyitonirraziim wa Hamzihi wa Nufhihi wa Nafasihi”. Beliau menerangkan bahwa Hamz berarti Al-Mautah yang berarti gangguan yang membuatkan tidak sadarkan diri atau kesurupan, demikian juga Ibn Katsir (dalam kitab Al-Bidayah wan Nihayah(/61) menerangkan hal yang sama. Artinya Rasulullah ﷺ membenarkan peristiwa “kesurupan” seperti penafsiran “kesurupan” dalam surah Al Baqarah ayat 275. Hadits diatas di Riwayatkan Al Hakim, Abu Dawud: (1/206), Tirmidzi (1/153) dan Nasai dari Abu Said Al Khudry.
Riwayat Ustman Bin Abi Ash ra, yang pernah lupa rakaat shalat ketika beliau diangkat menjadi wali kota thaif. Beliau menghadap Rasulullah ﷺ, dan duduk bersimpuh dihadapannya dan menceritakan keluhannya.Rasulullah bersabda; “Itu adalah syaitan, dekatkanlah ia padaku”, maka beliau mendekatkan dirinya pada Rasulullah ﷺ dan memukul dada beliau dengan tangannya lalu meniup pada mulutnya sebanyak tiga kali sambil berkata “Keluarlah wahai engkau musuh Allah”, setelah itu Rasulullah ﷺ menyuruhnya untuk aktifitas seperti biasa, dan beliau tidak pernah lupa rakaat shalat lagi. Hadits ini diriwayatkan oleh Ibn Majah (2/1175).
Riwayat Shafiyyah binti Huyay ra, yang meriwayatkan sabda Rasullullah ﷺ bahwa “Sesungguhnya syaitan berpindah pada tubuh anak adam melalui jalan darahnya”. Hadits ini dinukil dari kitab Rududun ‘ala Bathil (2/138)
Dari Kharijah bin Shalt, ia bercerita sebuah kisah setelah mendatangi Rasulullah ﷺ untuk masuk islam. Dalam perjalanan pulang ia menemui seorang laki-laki yang diikat tali (karena gila), dan diminta keluarganya untuk meruqyahnya. Dan beliau membacakan Al-Fatihah, kemudian dia pun sembuh dan dikasih hadiah 100 ekor kambing. Dan beliau mendatangi Rasulullah serta menceritakan kisah ruqyahnya, maka Rasulullah ﷺ bertanya; “Apakah kamu membacakan mantra lain selain Al Fatihah?” dan beliau menjawab “Tidak”. Beliau bersabda; “Ambilah! Demi Allah, haram hukumnya yang makan dari hasil ruqyah yang bathil dan kamu makan dari hasil ruqyah yang benar”.
Dalam riwayat Abu Dawud, dikatakan; “Maka sahabat yang baru masuk islam ini meruqyahnya dengan membacakan surah al Fatihah selama 3 hari, pada waktu siang dan malam. Dan setiap kali selesai membacanya, dia mengumpulkan ludahnya, lalu meludahkannya ke mulut orang tersebut”.
Dan lain-lain…
Jadi jika bicara Asholah atau keaslian, tentu saja bukan hanya bicara baca Qur’an karena ustad besar yang sudah hafal Qur’an pun bisa kesurupan atau tidak berdaya saat keluarganya diserang sihir!
Barokallahufiik
Ass pak. Sudah hampir 1 minggu saya rasanya di hantui dengan perasaan seakan2 mau meninggal dalam wktu dekat ini pak.
Menurut bapak apa yg terjdi dengan saya pak? Apa yg membuat fikiran itu terlintas d fikiran saya pak. Sungguh saya sangat takut pak. Dari hasil post d web yg saya lihat ttg ciri2 org mau meninggal membiat saya jadi takut pak.
Mksi pak