KEKELIRUAN AJARAN TASAWUF

You may also like...

10 Responses

  1. hayamudin says:

    bismillahi rrahmani rrahim ,assalumu alaikum wr wb. tabe’(maaf)ustadz sebebenarnya apa yg anda uraikan pd kesesata2 ajaran tasawuf itu tidak ada yg salah kalau anda menilainya dari pandangan umum (biasa)saja.saya hanya ingi menyarankan/ mencontohkan ” kalau anda ingin menilai suatu rasa pada sebuah minuman instant , anda jgn cuma melihat bentuk wadahnya atau cuma melihat warnanya atau cuma membaca keterangan pd lebel minuman itu ttg rasa & rasa khasiat minuman itu saja , lalu dg yakin mengambil kesimpulan baik atau buruk minuman itu , cobalah minum dulu dan rasakan sensasi rasanya & bukti dr khasiatnya , baru anda komentar ,itu baru benar. maafkan saya WASSALAM

    • Fadhil ZA says:

      Wa alaikum salam

      Tidak semua ajaran tasawuf dan sufi itu sesat, dan tidak semua benar. Jadikalan Al Qur’an dan hadist sebagai tolok ukur jika menemukan sesuatu yang bertentangan dengan Qur’an dan ajaran Rasulullah tinggalkanlah.

  2. hayamudin says:

    maaf ustadz , MOHON IZIN UNTUK MENGAMALKAN WIRIDAN SURAT AL FATH NYA , SEMOGA KITA SEMUAH DI RIDHOI OLEHNYA & DI BERIKAN KEBAHAGIAAN DI DUNIA WAL AKHIRAT , AMIIIN ! . TERIMAKASIH BANYAK

  3. hendri says:

    Gak benar tulisan ente ini….. maaf ya !!! bangsat ente.

  4. ali says:

    janganlah kamu menjele2kan suatu kaum blm tentu tuduhan itu benar..boleh jadi yg menjelkkan itu lebih buruk dari yg dijelekkan…..lihat lah sejarah sufi tidak pernah keluar kata2 menyinggung orang lain…hanya orang zolim dg ilmunya yg bisa menuduh……..baru jadi ustad udah mengkafir kan manusia yg bernabikan Muhammad…..semoga allh mengampuni mu….amin.

  5. Syekh Siti Djenar says:

    penulis ini memandang tasawuf dari perspektif wahabi…jadinya nggak ketemu…ditambah kesombongannya teramat tinggi sehingga bisa mengklaim akidah orang sebagai sesat dengan berdasar pada satu atau dua hadits saja dan satu dua pendapat ulama itupun ulama yang itu itu saja…saran saya sebaiknya penulis ini harus belajar banyak dulu pada majelis2 yang tidak menyematkan gelar lc di belakang namanya…semoga Allah segela memberikan pemahaman yang benderang pada penulis blog ini

  6. Nusantara says:

    Saya seorang muslim yang tidak mau membunuh, melukai, merusak, segala yang telah allah ciptakan.. sebaiknya penulis jangan memandang segala sesuatu dari kulitnya… lebih baik mencari tahu dengan dalam.. kenapa seorang merasa lebih damai ketika mendalami tasawuf…. apa benar mereka menemukan kebenaran allah? Mohon dicari tahu sendiri,,, kita semua di dunia ini adalah murid dari allah dan hanya allah yang berhak menilai.. bukan sesama murid

  7. fauzy says:

    Siapakah albany?waduh….,iblis dilaknat karena kesombongannya.tasawuf mengajarkan hanya mencari ridho Allah dalam beribadah,bagaimana bisa dikatakan sesat?apakah menerapkan laa ilaaha illallaah dalam kehidupan adalah musyrik?hati hati bung dalam menjustice

  8. Gelar Lc says:

    Padahal kalau saja anda diam kami akan berpikir anda berilmu.

  9. Ibrohim says:

    Orang tasawwuf atau sufi, mata air ilmunya sama dengan filsafat, tanpa permulaan tanpa akhir, alias kosong melompong, karena hanya mengamalkan khayalan dan igau an para orang yg mereka anggap wali, sampai saya pernah berdiskusi dengan salah seorang sufi dari semarang, dia mengatakan: para ulama dan kyai yang berilmu itu tidak terkenal, dan ilmunya ga bisa di catat, karena nanti orang awam(menurut mereka) tidak bisa menerima keyakinan tersebut, tidak sampai akalnya.

    Saya jawab: ulama yg kaya begitu berarti jelas sesat, ukuran kyai itu benar atau tidak, bukan diukur dengan macam2, cukup ucapan dan yg disampaikan nya ada dasarnya dari alquran hadis ngga?
    Kalo ada, berarti kyai bener, harus di ikuti, tapi kalo enggak, ya jelas sesat, apalagi menentang dgn terang terangan dalil yg maknanya jelas.
    Islam itu sangat mudah, cuma ketika orang jahil punya pengaruh, itu efeknya, perkara mudah jadi susah, yg susah tambah susah,.

    Dan pernyataan”jangan hukumi sesuatu secara dzohirnya”
    Itu adalah kaidah paling tidak berlaku didunia, baik secara agama, sains, psikologi, linguistik, akal sehat. Dll
    Kenapa?
    Ya tugas kita didunia menilai sesuatu secara dzohir, karena manusia tidak tau perkara gaib, untuk urusan hati, kita serahkan kepada Allah, itu mutlak.
    Semua orang, pasti menilai sesuatu dari yg tampak, tidak mungkin sebaliknya, mana mungkin orang menghukumi sesuatu yg tidak dia lihat, itu namanya fitnah, menuduh.
    Ingat, ini memang akhir zaman, Nabi shallallahu alaihi wasallam sudah mengkhabarkan kepada kita, bahwa nanti yg benar akan dikatakan salah, yg jahil dijadikan panutan,
    Itu sudah terjadi, jadi harap maklum

Leave a Reply to Nusantara Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


*

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>