Oleh Fadhil ZA

membelah laut 2Didalam al Qur’an banyak dikisahkan kejadian aneh dan ajaib yang dialami para Nabi , Rasul dan orang orang saleh dimasa dahulu. Kejadian aneh dan ajaib itu merupakan mukjizat dan tanda tanda kebesaran Allah bagi orang yang percaya dan yakin pada kekuasaan Allah.

Kejadian dan peristiwa tersebut menunjukan bahwa Allah maha kuasa atas segala sesuatu, Dia tidak terikat pada hukum hukum alam dalam menolong siapa saja yang dikehendakiNya. Apabila dia menghendaki sesuatu cukup dengan mengatakan Kun…fayakun, jadi maka jadilah dia.

Beberapa peristiwa aneh dan ajaib itu antara lain sebagai berikut dibawah ini

1. Nabi Ibrahim tidak terbakar api

Raja Namrudz amat murka ketika mengetahui bahwa patung berhala yang mereka sembah telah dirusak oleh nabi Ibrahim. Namrudz memerintahkan pasukannya untuk menangkap Ibrahim . Namrudz memerintahkan pasukannya untuk menyiapkan kayu bakar untuk membakar nabi Ibrahim.

Nabi Ibrahim diikat ditengah tengah tumpukan kayu bakar yang siap untuk dinyalakan. Setelah api dinyalakan tumpukan kayu bakar itupun  menyala berkobar menelan nabi Ibrahim yang berada ditengah tumpukan kayu tersebut. Pengikut raja Namrudz bersorak gembira melihat api yang berkobar membakar nabi Ibrahim.  Allahpun memerintahkan pada api agar menjadi dingin terhadap Ibrahim, sebagaimana disebutkan dalam surat al Anbiya 69

69. Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim”,

Setelah api padam mereka tercengang melihat Ibrahim tegak ditengah tumpukan kayu yang telah jadi abu itu tanpa kurang satu apapun. Dengan tenang Ibrahimpun keluar dari tumpukan kayu bakar tersebut, diiringi pandangan pengikut Namrudz yang tercengang melihat kejadian itu.

2. Burung yang telah hancur hidup kembali

Nabi Ibrahim sering mendengar ucapan orang yang mengejeknya:” Ya Ibrahim betulkah apabila kita sudah hancur dan jadi tulang belulang , kita akan dihidupkan kembali?…sungguh hal yang tidak masuk akal dan mustahil”. Ucapan dan ejekan orang musyrik itu kadang kala terasa mengganggu dalam benaknya. Iapun bertanya pada Allah:” Ya Allah perlihatkanlah padaku bagaimana caramu menghidupkan kami jika sudah mati kelak , agar bertambah keyakinanku” . Allah berfirman :” Apakah engkau belum yakin ya Ibrahim?” . Ibrahim menjawab : “Aku sudah yakin  hanya ingin agar lebih mantap lagi “.

Kemudian Allah memerintahkan Ibrahim untuk mengambil empat ekor burung yang berlainan jenis. Kemudian menyembelih burung tersebut, dan daging burung itu dicincang serta dicampur aduk satu dengan yang lainnya. Tumpukan daging burung yang sudah dicincang dan dicampur aduk itu dijadikan 4 bagian , kemudian  diletakan berjauhan  di empat penjuru mata angin .

Kemudian Allah perintahkan Ibrahim untuk memanggil keempat ekor burung yang telah disembelih dan dicincang itu. Tidak lama kemudian burung itu hidup kembali  dan datang pada nabi Ibrahim. Demikianlah Allah memperlihatkan pada nabi Ibrahim bagaimana Ia menghidupkan burung yang sudah mati  dan hancur. Demikianlah Allah kelak menghidupkan kembali manusia yang sudah jadi tulang belulang dan hancur dihari berbangkit.

Kisah Ibrahim menyaksikan Allah menghidupkan burung yang telah hancur dan mati itu disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 260

260. Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati.” Allah berfirman: “Belum yakinkah kamu ?” Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: “(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): “Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

 

3. Hidup kembali setelah meninggal selama 100 tahun

Dikisahkan pada suatu hari Uzair lalu  disebuah desa yang sudah hancur akibat peperangan. Disana sini terlihat mayat korban peperangan yang bergelimpangan di rubungi lalat dan burung pemakan bangkai. Ia termenung melihat desa yang sudah porak poranda itu , ia berfikir bagaimana mungkin orang orang yang sudah mati ini kelak akan hidup kembali di hari berbangkit.

Ia duduk dibawah sebuah pohon yang rindang sambil termenung memandangi mayat prajurit dan bangkai kuda yang tersebar dimana mana. Ia merasa lelah melihat pemandangan itu , dan akhirnya iapun tertidur dibawah pohon yang rindang tersebut.

Ketika terbangun dari tidurnya ia terkejut melihat mayat mayat yang bergelimpangan tadi sudah lenyap berganti dengan suasana pasar yang ramai dengan orang berjual beli. Uzair tercengang, kemana perginya mayat dan bangkai kuda yang bergelimpangan tadi. Darimana datangnya orang yang ramai berjual beli dipasar ini

Tiba tiba terdengar suatu suara bertanya:” Berapa lamakah engkau tidur ditempat ini ya uzair? “ Uzair menjawab suara itu:” saya tinggal disini setengah hari atau satu hari saja” . Suara itu berkata “Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi beubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging” .

Ketika ia melihat tulang belulang yang ada didekatnya bergerak dan berkumpul kemudian menjelma menjadi seekor keledai , barulah dia mengerti bahwa ia telah tinggal ditempat itu selama 100 tahun. Orang yang dilihatnya lalu lalang dipasar itu bukanlah mayat mayat yang pernah dilihatnya, tetapi generasi baru yang dilahirkan sesudah itu.

Demikianlah Allah menghidupkan Uzair kembali setelah wafat selama 100 tahun. Allah menghidupkan tulang belulangnya yang sudah hancur beserta keledainya, seperti keadaan semula.

Peristiwa yang dialami Uzair itu dikisahkan dalam surat Al Baqarah ayat 259

259. Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: “Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?” Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: “Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?” Ia menjawab: “Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari.” Allah berfirman: “Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi beubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging.” Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: “Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu

 

  1. Nabi Musa membelah laut Merah

Semenjak para tukang sihirnya  berhasil dikalahkan oleh Nabi Musa, raja Fir’aun menjadi gelisah. Ia kuatir pengaruhnya terhadap bani Israil akan dikalahkan oleh nabi Musa. Untuk mempertahankan pengaruhnya ia bertindak semakin kejam terhadap bani Israil dan pengikut nabi Musa. Bahkan ia merencanakan untuk menangkap dan membunuh nabi Musa.

Nabi Musa menyadari bahaya yang mengancam diri dan pengikutnya , maka ia mengumpulkan para pengikutnya untuk hijrah meninggalkan Mesir kembali ketanah asal mereka di Palestina. Pada suatu malam mereka berangkat meningggalkan Mesir. Rencana Musa dan pengikutnya diketahui oleh Fir’aun, segera ia menyiapkan pasukannya untuk mengejar Musa dan pengikutnya.

Pasukan Firaun yang bersenjata lengkap dengan peralatan perang,  kuda , panah, tombak dan pedang bergerak menyusul Musa dan pengikutnya. Mereka bermaksud akan menghancurkan dan membunuh Musa beserta pengikutnya itu.

Akhirnya Musa dan pengikutnya sampai ditepi laut merah, mereka bingung bagaimana mungkin mereka meyeberang laut merah itu tanpa perahu atau kapal yang mereka miliki. Sementara itu pasukan Fir’aun semakin mendekat, sorak sorai pasukan Fir’aun sudah mulai terdengar oleh mereka. Musa dan pengikutnya berada pada posisi yang sulit, didepan mereka terbentang lautan yang luas, sementara dibelakang mereka pasukan Fir’aun siap untuk membantai mereka.

Pengikut Musa mulai kuatir dan cemas , mereka mendesak  Musa untuk memberikan solusi bagi masalah yang sulit ini. Musa pun berdoa mohon pertolongan Allah. Pada saat yang kritis ketika pasukan Firaun sudah terlihat oleh mereka Allah mewahyukan pada Musa untuk memukulkan tongkatnya ke permukaan air laut. Setelah Musa memukul permukaan air laut dengan tongkatnya , tiba tiba air laut itu menyibak membentuk jalur yang kering ditengah laut merah itu. Musapun memerintahkan para pengikutnya untuk menyeberangi lautan berjalan ditengah jalur yang kering itu.

Fir’aun beserta pasukannya tanpa berfikir panjang terus mengejar pengikut Musa memasuki jalur laut yang kering itu. Musa dan pengikutnya sampai dengan selamat diseberang lautan merah. Kemudian Allah memerintahkan Musa untuk memukulkan tongkatnya ke jalur yang kering itu. Dengan tiba tiba laut itupun bertaut kembali menenggelamkan Fir’aun beserta pengikut nya. Demikianlah Allah menyelamtakan Musa beserta pengikutnya dari kejaran Fir’aun dan menghukum Fir’aun yang durhaka dengan menenggelamkannya  mereka di laut merah.

Peristiwa Musa membelah laut merah dan menenggelamkan Fir’aun ditengah laut merah itu disebutkan dalam surat Thaha 77-78 : 

77. Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: “Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering dilaut itu, kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam).” 78. Maka Fir’aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka.

  1. Singgasana ratu Bulqis pindah menempuh jarak ribuan kilometer dalam sekejap mata

Pada suatu hari Nabi Sulaiman mengumpulkan para pejabat istana dan pembantunya yang terdiri dari bangsa manusia dan Jin, mereka membahas tentang rencana kedatangan ratu Saba yang masih menyembah matahari.

Nabi Sulaiman bertanya pada para staf dan pembantunya :” Siapakah diantara kalian yang dapat membawa singgasana ratu Bulqis kemari ?”. Salah seorang dari stafnya Jin Ifrit berkata :” Saya sanggup membawanya , sementara tuan belum berdiri dari tempat duduk tuan”.  Tiba tiba berdiri seorang yang memiliki ilmu dari Allah (al kitab) :” Saya bisa membawanya sebelum tuan berkedip” . Baru saja ia selesai berkata , tiba tiba singgasana itu sudah muncul ditengah tengah mereka. Nabi Sulaiman dan pengikutnya terkejut melihat peristiwa itu , Nabi sulaimanpun berkata :” “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.”

Demikianlah Allah memperlihatkan kebesaranNya memindahkan singgasana ratu Bulqis dari Saba (sekitar Yaman) ke Palestina yang jaraknya hampir dua ribu kilometer dalam sekejap mata. Peristiwa tersebut disebutkan dalam surat An Naml 38-40.

38. Berkata Sulaiman: “Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” 39. Berkata ‘Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya.” 40. Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.”

Teknologi modern dewasa ini baru bisa mengirim foto, audio mp3, tulisan atau pesan menempuh jarak ribuan kilometer dalam sekejap mata. Namun belum mampu untuk mengirim benda kasat mata seperti manusia, rumah, mobil menempuh jarak ribuan kilometer dalam sekejap mata seperti yang dilakukan pengikut nabi Sulaiman itu.

6. Nabi sulaiman mengendarai dan mengendalikan angin

Nabi sulaiman memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh kebanyakan manusia , ia bisa bercakap cakap dengan binatang seperti burtung, semut dan lain sebagainya  , melihat dan memerintahkan bangsa Jin untuk mengerjakan sesuatu. Ia juga punya kemampuan untuk memerintahkan angin agar berhembus kemana saja yang ia sukai sebagaimana disebutkan dalam surat shad 36-38

36. Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya37. dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam 38. dan syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu.

Dengan kemampuannya mengendalikan angin itu ia bisa memerintahkan angin untuk membawanya kemana saja yang ia sukai. Perjalanan pagi nya untuk inspeksi dan memeriksa wilayah kekuasaannya sama dengan sebulan perjalan orang dengan mengendarai unta. Demikian pula perjalan sorenya . Hal tereseb ut disebutkan dalam surat Saba’ ayat 12

12. Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.

Kemampuan nabi Sulaiman mengendarai angin ini  telah Allah ajarkan pada manusia dizaman modern ini. Mereka diberi kamampuan membuat pesawat terbang yang mampu membawa mereka mengendarai angin kemana saja dengan kecepatan menakjubkan seperti yang sudah dilakukan nabi Sulaiman itu.

7. Penyakit buta dan sopak sembuh seketika

Sejak  masa kanak kanak nabi Isya sudah punya kemampuan yang menakjubkan , ia sudah mampu berbicara ketika masih dalam ayunan. Ketika bermain dengan taman temannya dimasa kanak kanak ia bisa menerka apa yang disembunyikan temannya didalam saku baju mereka masing masing.

Nabi Isya diutus kepada kaum bani Israil yang sudah banyak menyimpang dari ajaran Taurat dan nabi Musa. Pendeta pendeta bani Israail ketika itu sudah banyak menyelewengakan ajaran Taurat, mereka menumpuk dan memakan harta umat dengan melampaui batas.

Ketika berdakwah mengajak manusia untuk menyembah Allah, ia menemukan orang orang yang buta sejak lahir, dia juga menemukan orang yang terkena penyakit kusta turun temurun. Dengan izin Allah ia berhasil menyembuhkan semua penyakit itu. Ia juga pernah menghidupkan orang yang sudah mati dengan izin Allah, dan membuat burung dari tanan kemudian meniup burung itu dan burung dari tanah itu menjelma menjadi burung sungguhan. Wa alaupun ia memiliki  kelebihan  seperti itu bani Israil tetap tidak percaya padanya dan menuduhnya sebagai tukang sihir.

Semua kejadian itu disebutkan dalam surat Al Maidah 110

110. (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: “Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: “Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata.”

  1. Hidangan dari syurga

Istri Imran telah bernazar bahwa jika anak yang dikandungnya lahir kelak akan di serahkan untuk mengabdi dan berbakti pada Allah di Baitul Maqdis. Namun alangkah kecewanya ia ketika bayi itu lahir ternyata seorang wanita. Ia memberi nama pada anak itu Maryam . Karena ia telah bernazar maka anak itu diserahkan pemeliharaannya pada Nabi Zakariya.

Zakariya berusaha mendidik Maryam untuk menjadi wanita solihah dan berbakti hanya pada Allah. Ia ditempatkan di Mihrab tempat biasa Zakaria beribadah . Ketika Zakariya masuk menemui Maryam di Mihrabnya ia tercengang melihat ada berbagai makanan dan buah buahan yang lezat disekeliling Maryam. Ia bertanya :” Hai Maryam darimana kau dapatkan berbagai makanan yang lezat ini ? “ Maryam menjawab :” Ini datangnya dari sisi Allah”. Demikianlah Allah memelihara Maryam dan memberikannya makanan dan buah buahan yang didatangkan dari syurga.  Kisah tentang Maryam yang mendapatkan makanan dari syurga itu disebutkan dalam surat Ali Imran 36-37.

36. Maka tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: “Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk.” 37. Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: “Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?” Maryam menjawab: “Makanan itu dari sisi Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

 

  

  1. Makanan yang turun dari langit

Dalam menjalankan misi dakwahnya Nabi Isya beserta para pengikutnya banyak menghadapi tantangan  dan ancaman dari para pendeta dan kaum bani Israil yang telah menyimpang dari ajaran Taurat. Mereka menjalankan  misi dakwanya berpindah pindah karena selalu menghadapi ancaman. Kondisi ini meyebabkan merekia mengalami kesulitan untuk mendapatkan  bahan makanan hingga sering menderita kelaparan.

Diantara pengikut Isya ada yang berkata:” Ya Isya putra maryam, dapatkan Tuhan menurunkan makanan dari langit untuk kita  ? Mendengar tututan itu Isya berkata pada pengikutnya agar jangan  banyak menuntut mukjizat dan keajaiaban dari Allah. Mereka menjelaskan bahw mereka bukan tidak percaya pada allah, mereka hanya ingin mendapat kemantapan hati dengan makanan itu.

Setelah mendengar perkataan mereka Isyapun berdoa kepada Allah:” Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezki Yang Paling Utama.”

Doa dan pengharapan itu dikabukan Allah. Makanan yang lezat cita rasanya turunlah dari langit untuk merteka santap bersama sama diiringi dengan turunya wahyu Allah:” “Sesungguhnya Aku turunkan  hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia.”

Kisah hidangan dari langit bagi Nabi Isya beserta para pengikutnya itu disebutkan dalam surat Almaidah 112-115

112. (Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: “Hai Isa putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?.” Isa menjawab: “Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman.” 113. Mereka berkata: “Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu.” 114. Isa putera Maryam berdoa: “Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezki Yang Paling Utama.” 115. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia.”

Demikianlah beberapa kejadian aneh dan ajaib yang dalami para Nabi dan pengikutnya dimasa lalu. Semua kejadian aneh dan ajaib itu merupakan pelajaran bagi kita bahwa Allah tidak terikat pada aturan dan hukum alam dalam menolong siapa saja yang dikehendakiNya. Ia kuasa berbuat apa saja yang dikehendakiNya. Apabila Ia menghendaki sesuatu cukup dengan menyatakan Kun…fayakun, jadilah maka terjadilah apa yang dikehendakinya itu.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *