Oleh E Lang
Sudah tiga kali saya mengulangi bacaan ruqiyah umum dari awal hingga ahir, dan tehnik-tehnik yg biasa saya gunakanpun sudah saya lakukan berkali-kali tapi sedikitpun tidak ada tanda-tanda dari pasien merespon segala apa yg sudah saya lakukan, tubuhnya tetap terbujur lemas, matanya terpejam, nafasnya teratur layaknya orang yg sedang tertidur pulas, tapi ini bukanlah tidur karena sudah dgn berbagai cara dilakukan untuk membangunkannya termasuk diruqiyah hingga berkali-kali tapi tetap pasien tidak bergeming sedikitpun, dari jam 16:30 hingga jam 20:00 wib , tentu saja ini membuat pihak keluarga jadi hawatir dan panik, namun kepanikan itu sedikit bisa diredam karena saya terus-menerus memberi keyakinan pada mereka bahwa Insya Allah ini tidak akan terjadi hal buruk dan akan segera teratasi, yg perlu dilakukan sekarang adalah sabar dan berdo’a..
Meskipun pasien belum sadar saya tetap meninggalkan dgn tampa kecemasan ketika waktu sholat magrib tiba, ekpresi ini perlu karena kalau peruqiyah terlihat cemas maka itu akan menggoncangkan keyakinan pihak keuarga pasien dan akan mengurangi rasa percaya diri saat menerapi, lagi pula saya masih optimis kalau ruqiyah akan berhasil permasalahannya paling terletak pada tehnik dan pemahaman kasus yg sedang dihadapi, karena kalau kita tidak mengenali penyakitnya otomatis kita mengalami kesulitan dalam mengobatinya.
Ba’da magrib saya tidak langsung memegang pasien, melainkan mencoba untuk lebih menenangkan diri agar mampu mempertajam intuisi sambil kembali mengingat tehnik-tehnik yg sudah dilakukan yg ternyata tidak mendapatkan hasil yg diinginkan, karena tidak ditemukan titik pada tubuh pasien yg bisa membangunkan dari tidurnya ahirnya berahir pada sebuah kesimpulan kalau nafs anak ini sedang dibawa jin, tapi ada kemungkinan jin yg membawanya memiliki kelebihan mengingat tehnik penjemputan yg biasa saya lakukan tidak berhasil,,
Selesai berdo’a kembali saya menerapi dgn meyakini kalau sekarang nafs pasien sedang berada dalam sebuah tempat dialam jin, saya memulai dengan memegang telapak tangan pasien, posisi tangan seperti orang bersalaman atau menuntun tapi tidak dikencangkan karena nanti akan menunggu respon dari pasien ketika sedang diterapi, selanjutnya saya mebaca syahadat 3x ketelinga pasien bersholawat, dan membaca Alfatihah 1x, kemudian saya memanggil-manggil nama pasien dengan suara lembut sambil membimbing pasien agar melakukan tindakan sesuai dengan intruksi yg saya ucapkan ditelinganya..
Fifi, maaf nama saya samarkan karena yg bersangkutan masih menjadi incaran pelaku sihir.
Fi…. Fifi…. jika kamu mendengar suara saya, maka lakukan apa yg saya instruksikan.. ikutilah saya membaca syahadat.. (kemudian saya membaca syahadat secara perlahan seolah sedang menuntun agar mudah diikuti, karena biasanya orang yg dalam pengaruh jin akan cukup susah mengucapkan syahadat atau zikir yg lainnya)
Fi, berusahalah untuk tenang dan pegang tangan saya.. ( saya ulang kata-kata ini sambil menunggu respon dari jari-jari tangannya, pada intruksi kedua saya merasakan telunjuknya mulai bergerak meskipun masih lemah, dan pada intruksi ketiga semua jarinya sudah mulai menggapai dan menggenggam tangan saya) “Ayo fi, pegang yg erat tangan saya,.. lebih erat lagi….. (ahirnya fifi berhasil memegang tangan saya dgn sangat erat) ” sekarang ikuti saya baca syahadat,.. (saya menuntun fifi membaca syahadat, meskipun mulutnya terkunci rapat, tapi saya yakin disana fifi mengikuti instruksi saya, terbukti dari respon tangannya yg menggenggam makin erat dan) Aaah…… Astagfirullahal”adziim… (Fifi menjerit hingga terduduk, dia menangis memeluk ayahnya, tapi tangannya masih erat memegang saya) “kang tolong saya, saya takut, mereka menarik-narik saya, mereka banyak sekali, tolong saya kang… tolong saya.. tuh kan mereka menarik lagi.. saya takut wajah mereka seram-seram… kaaang… (Fifipun pinsan lagi).
Oh rupanya tadi sempat terjadi saling tarik, dan ternyata mereka berhasil membawa nafsnya fifi kembali.. kalau saya ulangi saya hawatir hasilnya akan sama seperti tadi,
sejenak saya berfikir untuk mencari cara membebaskan fifi dari pasukan jin itu, kemudian saya meminta 3buah lidi, setelah lidi saya ruqiyah kemudian saya kembali mengulangi tehnik penjemputan tadi, dan begitu terjadi tarik menarik lagi maka lidi saya cambukan keatas, “Allaahu Akbar… 3x dan Alhamdulillah Fifi kembali terbebas.. tapi fifi berbisik kepada saya untuk membawanya kekamar, fifipun digendong ayahnya masuk kamar, tapi sampai dikamar fifi meminta agar semua orang meninggalkannya kecuali saya, ahirnya saya dan fifi hanya berdua dikamar ternyata fifi menangis dan meminta agar saya melepaskannya dari cengkraman jin-jin jelek itu, alasan dia kenapa hanya ingin berdua dgn saya, karena saat diluar tadi dia bingung karena terlalu banyak orang, dan dia susah membedakan mana jin-mana orang,….
Fifipun menceritakan kalau tadi itu dia diseret-seret oleh beberapa orang yg berwajah jelek dan seram, dia dibawa masuk kesebuah goha yg gelap, pengap dan bau..
kemudian dia melihat ada cahaya yg menyerupai pintu terbuka lebar, awalnya dia kesusahan mendekati pintu itu, tapi begitu ada suara yg membimbingnya dia berhasil mendekati bahkan berhasil menggapai tangan saya, tapi jin-jin yang mencoba menariknya kegoha bertambah banyak sehingga fifi kembali merasa kesulitan mendekati cahaya itu hingga ahirnya, “TAR… TAR… TAR… laksana ada kilatan petir yg menghantam mereka hingga mereka berantakan dan musnah entah kemana…
Alhamdulillah, kini fifi sembuh dari penyakit yg membuat perutnya seolah ada yg meremas dari dalam, dia adalah keponakan saya, kejadian kisah ini adalah tadi sore, dan pada saat ruqiyah tadi sya sempat dikejutkan dgn hadirnya ular yg berjarak 150cm dibelakang saya, tapi Alhamdulillah tidak ada insiden apapun..
Pesan saya bagi saudaraku yg masih dalam ujian sakit, bersabar dan teruslah berihtiar karena Allah swt punya rencana indah untuk setiap hati yg teruji..
Wallahua’lam..
Sumber www.facebook.com/azfar.azfar.92 – 18 May 2013
Asslamu Alaikum Wrb. apakah bisa bapak merukyah jarak jauh sebab hampir sama apa yg dialami oleh istri saya,, kejadianyadia merasa perutnya sakit waktu di kantor,,pas sampai kerumah dia jatuh pingsan yg anehnya ketika setengha sadar dia menangis jangan tinggalkan saya ada yang menarik kaki saya,sesudah sadar pingsan lagi sampai ketawa ketawa,,waktu menulis istri saya sdh baikan mohon pencerahanya.