Oleh Nuruddin Al Indunissy

“Kisah nyata Dirukyah oleh Malaikat Rahmat”

Selepas dzuhur di jantung kota Jazeerah Al Arabia, matahari bersinar mesra merebakan cahaya emas dipantulkan hamparan pasir menguning. Sahara Makkah yang kini perlahan menyempit ditumbuhi semarak hotel dan apartement-apartemen tinggi berselang taman-taman hijau seperti memukau setiap pandang derap pejalan kaki menuju Al Masjid Al Haram Makkah Al Mukaramah.
Lembah Makah semakin megah, ratusan raksasa tinggi perlahan merangkak mendekat mengepung Masjidil Haram. Pohon-pohon kurma diam, seperti gelisah berharap awan tebal segera melintas. Siang itu matahari Makah terik dan satu sosok berjalan sedikit tergesa-gesa, sesekali membetulkan niqab yang menutup wajahnya. Yah, kota ini adalah impian semua jiwa yang merindukannya. Namun sungguh ia begitu berbeda ketika berbicara dunia kerja. Benar, rasanya, tidak ada tempat kerja senyaman di Negeri sendiri.

Aisyah, sebut saja begitu. Baru saja keluar dari sebuah mall sehabis belanja untuk menu masak hari ini. Wajahnya sendu menahan rasa pusing yang tiba-tiba menyengatnya, “Akh terik matahari di kota ini sudah biasa bagiku”. Kata Aisyah yang nyata telah bekerja tahun-tahun di kota ini. Rasa letih, lelah dan cape, baik mental, fikiran dan tubuh adalah hal biasa bagi seorang berstatus TKW. Meski bukan hal ini yang mau saya bahas disini, tapi dari sinilah semua cerita dimulai. Allah telah benar-benar mengangkat derajat seorang wanita biasa yang berahlak mulia, sebentar lagi kisah ini akan menjadi besar dan semerbak dijiwa-jiwa yang merindukan kedekatan dalam dekapan Tauhid!

Tubuh aisyah mulai tidak stabil, kakinya terguncang. Sakit itu sepertinya bukan sengatan matahari gurun yang garang, tapi berasal dari dalam tubuhnya sendiri. Ia merasakan tubuhnya mulai menggigil, aliran darah diseluruh tubuhnya seperti mendidih, rasa pusing memenuhi kepalanya. Ia tergesa memasuki sebuah gang kecil menuju sebuah rumah, berharap segera mengetuk pintu dan melepaskan barang-barang yang ia bawa.

Namun tiba-tiba langit menjadi gelap, dan.. bugh…
Aisyah terkulai lemah tidak jauh dari rumah besar tempat ia bekerja. Dan, selang beberapa menit kemudian seorang arab menghampirinya. Ia memanggil penghuni rumah untuk membantunya membawa Aisyah kedalam, seorang wanita arab gemuk membuka niqab (tutup wajah hitam) yang menutupi wajahnya. Ia menjerit histeris melihat darah keluar dari hidung, mulut, kedua mata dan telinga Aisyah.

Hari itu juga Aisyah dibawa kerumah sakit, dan dokter memvonisnya kangker darah. Penyakit yang hingga kini belum ditemukan obatnya, rumah itu menjadi gaduh keheranan. Namun ikhwatal iman, ada yang lebih mengherankan lagi disana. Diantara hilir mudik rumah sore hari itu, terlihat jelas satu ekpresi menyembunyikan seyum bahagia dibalik serautnya. Hatinya menyimpan gemuruh berkecamuk, lalu seperti panglima membusungkan dada diatas kemenangan besarnya. Ia berbisik; “Akhirnya, kamu kena Aisyah!”

Dua hari kemudian, di rumah sakit. Aisyah mulai sadar dan keheranan, melihat peralatan medis yang menempel di kulitnya, ia memegangi kepalanya yang masih berat dan pusing. Keheranannya berubah menjadi pilu, Abuya dan Ummi menenangkannya sehabis memberitahukan vonis 2 tahun untuk sisa usianya.

Khabar pedih itu ia pegang erat.
“Khabar ini jangan sampai tiba dikeluargaku di Indonesia, adikku adalah amanah dari ayah yang harus aku tunaikan” bisiknya dibalik kecamuk antara takut dan bingung yang menyelimuti. Aisyah harus tetap disana, bekerja hingga ujung bimbang yang tidak ia ketahui lagi.

Berita lain segera menyeret jiwanya kedalam lembah putus asa. Lembah yang lebih menyeramkan dari sekedar kematian, titik ketahuidannya belum sampai untuk menundukan kekhawatiran di jiwanya. Dua minggu dari saat itu vonis berubah, usia Aisyah divonis hanya dua atau tiga bulan lagi. Hati manakah yang tidak gentar melihat peluru kematian melesat menuju ubun-ubunnya?

Suami, anak, keluarga.. dan nestapa yang ia tinggalkan dinegerinya segera tergambar jelas!

ALLAHUAKBAR!
Demi Allah, cerita nyata yang akan saya sajikan dihadapan anthum ini adalah kehormatan bagi saya. Insya Allah ini adalah amanah dari Allah Ajja wa Jalla untuk saya sampaikan kehadapan sahabat yang berbahagia semua. Kisah nyata paling nyata tentang dzahirnya Asma AL MUKMIN dan AL MUHAIMIN, tentang Dzhahirnya Allah yang Maha Memberi Keamanan dan Mengamankan Hamba-Nya yang yakin akan pertolongan-Nya. Alkisah moderen yang ingin mengabarkan kepada dunia bahwa keajaiban itu masih ada, kisah yang memperlihatkan dengan nyata kecamuk antara Balatentara Cahaya Tauhid yang mengalahkan kekuatan jahat pasukan iblis dan pengikutnya.

وَلَقَدْبَعَثْنَافِيكُلِّأُمَّةٍرَسُولاأَنِاعْبُدُوااللَّهَ
“SESUNGGUHNYA ALLAH TELAH MENGUTUS RASUL-RASUL DI TIAP UMAT UNTUK MENYERUKAN “SEMBAHLAH ALLAH SAJA!”

Cerita ini sengaja saya tulis untuk mengabadikan kembali sebuah kisah nyata, kisah yang menginpirasi Taubattan Nasuha Insya Allah. Kisah tentang Lembut-Nya kasih sayang Arrahmaan Arrahiim, kisah nyata yang memperlihatkan dengan jelas bagaimana Malaikat Rahmat turun dari langit kebumi dan menyentuh langsung hamba-Nya yang teraniayaya, kisah yang membuat hari-hari disela kesibukan saya gelisah sebelum menuntaskan dan menyuguhkannya kehadapan anda saat ini. Kisah tentang Cahaya Santun Al Islam yang nyata, kisah tentang Dzahirnya Kekuasaan Allah yang meluluhlantakan pasukan iblis hanya dengan satu Malaikat-Nya. Kisah yang saya dedikasikan teruntuk sahabat yang tidak ingin dikenal namanya, yang kemudian saya ganti dengan nama Aisyah Nursyifa.

Segala puji bagi Allah Dzul Dzalaali wal Ikraam!
Selain tokoh Aisyah ada tokoh lain yang tidak kalah mengagumkan. Demi Allah ini bukan kisah murahan di sinetron-sinetron menunggu ramadhan, namun sekali lagi ini nyata. Kisah yang semoga kelak menginpirasi sutradara Muslim hingga kisah ini diangkat ke layar lebar dan disaksikan ummat dari masa ke masa. Nama asli pemeran antagonis dalam kisah ini sengaja saya sembunyikan pula, untuk mengamankan namanya dan ikut serta memuliakan niatan taubahnya dalam Dien yang megah ini. Beliau seorang wanita berusia 45 tahun. Sungguh ia dilimpahi hidayah Allah Yang Maha Pemurah. Sebuah kisah lain tentang kasih sayang Allah yang Dzahir kepada orang yang ingin dan sungguh-sungguh mau kembali dalam dekapan taubatannasuha. Tentu saja lengkap dengan bumbu-bumbu seru, berupa rintangan dan tantangan antara hidup dan mati. Tokoh ini kemudian saya beri nama Nesha Sulistiya.

Selain dua tokoh mengagumkan di atas, kisah nyata ini juga memperlihatkan kepada kita “betapa” kejahatan Jin Kafir dan juga cara menaklukannya dengan Ayat Ayat Al Qur’an yang kemudian disebut metode Ruqiyyah Jarak Jauh atau “Distance Quranic Healing” yang dilakukan via gelombang suara di telpon yang melipat jarak Indonesia – Saudi Arabia. Kisah mencengangkan yang juga melibatkan 20 Mutawa (Ustad) Al Masjid Al Haram Makah dan Malaikat Rahmat yang turun dari langit sebagai duta tuhan demi mendzahirkan Kemualiaan Al Dzalaali wal Ikraam.

Khusus, untuk para peneliti Ruqiyah Ilmiyah diseluruh Negeri Indonesia dan Negeri-Negeri Jiran, wabilkhusus untuk para peneliti kisah-kisah nyata eklusive penggugah jiwa, semua tokoh yang terlibat dalam kisah ini; termasuk saya sendiri, selaku pelaku dan penulisnya, siap dan bersedia diteliti kebenaran beserta bukti hidup dan bukti digital berupa handphone, sambungan internet dan laptop yang saya pakai saat ini.

Kisah ini menjadi lebih istimewa, dengan kesaksian sekaligus keterlibatan para peruqiyah Masjidil Haram yang dipinpin Syaikh Mahmud Abdul Ghofur al Khohtoni (semoga Allah merahmati beliau) dan 2 keajaiban yang turun dari Allah Subhannahu wa Ta’ala di malam 4 Jully 2012 yang bertepatan dengan Nisfu Sya’ban di Al Haram Makkah dan turunnya Malaikat Rahamah 16 July 2012 di sebuah Kamar di Makkah Al Muakaramah.

Demi Allah, kisah ini adalah teladan untuk semua hamba Allah dalam semua level Iman. Insya Allah menjadi pengokoh ketauhidan dan membuat kita berfikir ulang tentang kokohnya janji Iblis untuk menjerumuskan seluruh manusia kedalam neraka Jahim. Insya Allah, mengetengahkan kisah rahasia tersembunyi pemusnahan jin-jin pembangkang dengan Ayat-Ayat dan Asma Allah.

Baiklah, sebelumnya saya ingin berpesan kepada semua pembaca. Lebih tepatnya sebuah peringatan, untuk siapa saja yang saat ini menyadari dirinya tengah dalam cengkraman/gangguan jin silahkan untuk menghentikan membaca sebelum terjadi reaksi. Atau segera baca Ta’awudz dan Syahadattain untuk meminta perlindungan kepada Allah dan lanjutkan baca hingga selesai.

Setelah itu saya memohon maaf jika ada ketidaknyamanan dalam penyampaian bahasa dan nama yang mungkin anda kenal sebelumnya. Untuk menjaga keaslian cerita dan ciri khas masing-masing tokoh, saya menuliskan ulang, lebih tepatnya melakukan Copy-Paste dari email masuk atau inbox/pesan di facebook saya ke draft tulisan ini. Tentunya dengan melakukan perubahan tata bahasa dan kaidah penulisan untuk kenyamanan penikmat tulisan agar tulisan ini layak disebut tulisan.

SALAM TAUHID!

Cerita bermula dari ibox atau pesan di facebook dari seorang ahwat yang tidak saya kenal sama sekali 18 Juni lalu. “Assalamualaikum.”, katanya di ruang pesan. “Maaf boleh nanya, apa benar ini ustad pengarang buku rehab hati? Saya temen kerjanya teteh Aisyah” katanya lagi.

“Wa alaikumsalam warohmatullah.. benar saudariku, silahkan”.  Jawab saya seperti biasa setelah beberapa jam kemudian, 2 bulan terakhir saya memang disibukan dengan rutinitas baru untuk ikut serta mensukseskan buku perdana saya yang terbit 10 Juni 2012 kemarin.

June 18: Nesha Sulistiya
Alhamdulilah, ustad.. Apa seseorang yang telah melakukan dosa besar, maaf, seperti misalnya telah mendzolimi temennya secara halus apa Tuhan masih memaafkannya?

June 18: Nuruddin Al Indunissy
Minta maaf dahulu sama yang bersangkutan, lalu taubat.
Jika dimintai ganti rugi oleh seseorang tersebut, maka penuhilah.

June 18: Nesha Sulistiya
Tidak mungkin jika saya harus jujur ustad, karena apa yang saya lakukan itu sangat sadis. Dulu saya melakukanya karena sakit hati pada dia, Aisyah tidak mau membantu meminjamkan uangnya untuk operasi anak saya saat ia sakit. Hingga akhirnya anakku meninggal. Dia berdalih, uang gajinya udah di kirim ke adiknya di Bandung. Saya tidak percaya, dan disitulah nafsu meliputi, saya ingin membalas dendam..

Hampir selama satu tahun ini, saya memasukan ramuan racun sedikit demi sedikit pada teh atau jus yang dia minum tanpa dia ketahui. Bahkan bulan kemarin, ketika mendengar ia pingsan dan kena penyakit yang mematikan aku tersenyum bahagia. Hatiku berkata, “Manjur juga ramuan itu”.

Tapi dibalik semua itu, ada rasa sedih ketika aku melihatnya terus-menerus sholat malam dan berdo’a hampir tidak tidur sepanjang malam. Aku aneh, dia koq tak patah semangat bahkan tambah semangat.

Pernah aku nasehatin; “Udah kamu pulang aja, dan berobat di rumah”. Dan jawaban Aisyah singkat, katanya; “Aku tak takut mati mba, asalkan aku dalam keadaan khusnul hotimah, aku tak mau pulang karena masih punya amanat”. Jujur aku sendiri benar-benar gak tau apa isi amanat itu.

“Ini taqdir saya mba, dan aku percaya do’a bisa merubah taqdir”. Katanya lagi membuat hatiku tergetar hebat, dengan kata sederhana itu aku yang selama dua tahun ini gak pernah pegang Al Qu’ran dan Sholat pun jarang-jarang… koq merasa tersentuh? Mungkin akulah yang di sebut musuh dalam selimut, ustad..?

[Saya terkejut sejadinya, karena beberapa hari kemarin saya mendengar khabar bahwa Aisyah yang saya kenal itu memang sakit. Kabarnya bahkan koma beberapa hari. Lebih terkejut lagi tentang kedatangan wanita ini, yang dengan tiba-tiba membeberkan rahasia besar yang akan membahayakan jiwanya]

June 18: Nuruddin Al Indunissy
Minta maaf saja, karena ALLAH tidak akan pernah memaafkan dosa seorang hamba sebelum urusannya dengan yang bersangkutan diselesaikan. Jika dia tidak memaafkan setelah meminta maaf, maka ALLAH yang akan memaafkannya insya Allah. Meminta maaf itu sebuah konsekuensi, ingat ALLAH masih menyayangimu dengan cara ini. Allah masih menyayangimu dengan melembutkan hatimu saat ini, maka berterimakasihlah sebelum hati itu keras kembali. Mulailah jujur dan minta maaf, itu saja. Tidak ada cara lain.

June 18: Nesha Sulistiya
Wah.. gak kebayang betapa marahnya dia bila aku jujur?
Aku takut dia membenciku, apa tak ada cara lain selain minta maaf langsung sama dia. Misalnya, mungkinkah jika saya bilang ke salah satu keluarganya biar merayunya tuk memaafkan aku? Ini nyawa taruhanya ustad.

June 18
Nuruddin Al Indunissy
Antum ini, apalah arti nilai dari manusia? Dibenci manusia itu biasa nanti juga ia lupa sendiri dengan urusannya, tapi dibenci sama ALLAH yang Maha Mengurusi segala sesuatu?

Korban antum ini sebenarnya siapa? Aisyah Nursyifa itu itu bukan? Insya Allah ana bantu untuk meminta maaf.

June 18: Nesha Sulistiya
Iya dia Aisyah Nursyifa. Kok bisa, emang ustad kenal sama dia?
Iyah, aku kenal nama ustad dari Aisyah. Biasanya kalo kami lagi kumpul dia suka membacakan status facebook atau tulisan ustad. Kadang ia memperdengarkan rekaman suara ustad, beberapa teman memang ada yang kagum dan langsung pesan bukunya, tapi biasanya aku cuek aja.

June 18
Nuruddin Al Indunissy
Saya hanya kenal dia di facebook juga koq.
Antum tidak bisa bilang cuek lagi saat ini bukan?

[Jawab saya, sedikit menguji. Meski sedikit gerah dengan panggilan ustad itu]

June 18: Nesha Sulistiya
Jangan bilang begitu ustadz, iya aku tertarik beli buku karangan ustad. Mudah-mudahan dengan membaca buku itu saya yang males ibadah ini jadi semanget. Apalagi umur saya udah kepala 4, bila ustad memang bisa bantu tolong bantu saya, karena bila sudah berhadapan dengannya aku tak sanggup memandang wajahnya yang mulai pucat. Dan ini, 100 % kesalahan saya. Aku di siksa lahir bathin ustad.

June 18: Nuruddin Al Indunissy
Tau ga agar siksaan bathin itu sembuh?
Dan siksaan yang antum (anda) alami ini baru tahap dunia saja.
Di akhirat nanti bisa berjuta-juta kali lipat! Jika di dunia mungkin hanya beberapa tahun saja, di akhirat kelak bisa berjuta-juta tahun? Dan hari ini adalah kesempatan, sebelum masa usiamu habis, segera minta maaf. Biar saya bantu untuk memulainya.

June 18: Nesha Sulistiya
Ya Alloh ustad bener-bener mengerikan bila mendengar kata akhirat.
Saya dihantui rasa takut gugup dan gemetar tak mampu untuk mengatakan apa-apa. Aku harus segera minta maaf, dan tolong ustad segera mulai yah. Agar dia tidak terkejut setelah ana jujur semua. IngsaAlloh hari ini bila dia bangun nanti, mohon bantuan serta doanya supaya dia gak emosi dan memaafkan aku.

June 18: Nuruddin Al Indunissy
Baik, ana mulai sekarang ya. Dan antum siap siap tunggu intruksi

June 18: Nesha Sulistiya
Terimakasih ustad yah, saya setia menunggu.

June 18: Nuruddin Al Indunissy
Semoga pertolongan ALLAH turun. Berdo’alah.

June 18: Nesha Sulistiya
Aamiin. Ustad, Subhanalloh.. baru ku rasakan sentuhan bathin seperti ini. Jujur aku sering tidak solat subuh, yang lainnya juga belang-betong. Barusan Aisyah kekamarku pamitan minta do’a mau ke dokter untuk kontrol. Ketika ia mencium tanganku dan keningku aku malah gak kuat mengatakan apa-apa. Berat bibir ini tuk mengatakan maaf, saking dosa nya saya ini ustad?

[Jujur mata ini mulai berkaca-kaca, ingin rasanya segera menghakimi dan mencemoohnya. Namun tentu saja, ini akan mengacaukannya atau bahkan mengubah niatnya].

June 18: Nuruddin Al Indunissy
Sekarang fikirkan jika ALLAH mencabut nyawamu duluan, sebelum sempat minta maaf. Fikirkan ya, semoga antum mau minta maaf. Secepatnya.

*** ***
“Saat hati itu melembut, geletar jiwa itu perlahan menenang. Jika hati itu tetap keras, maka dunia ini memang keras. No other way, dear..” NAI

*** ***

June 18: Nesha Sulistiya
Iya ustad saya akan segera minta maap kepadanya. Tapi dari mana saya memulai perkataannya?

June 18: Nuruddin Al Indunissy
Sebentar..

***&***

Aku menarik nafas, dan menggeser mouse ditangan kananku. Mengetik nama yang tidak asing lagi dibenakku, ia adalah salah satu warga atau anggota di komunitas Kampung NAI, sebuah forum silaturahim “sahabat NAI”. Sosok penuh kesabaran dan bersikeras belajar tentang pengokohan tauhid diantara keterbatasan waktunya.

Subhanallah! wanita yang terdzalimi, apa yang harus kukatakan padanya?
Akhirnya, pesan mulai kukirim dengan penuh pengharapan semoga Allah melembutkan hatinya dan mau memaafkan, berharap menjadi penyebab turunnya keridho’an Allah untuk kesembuhannya.

June 18: Nuruddin Al Indunissy
Teteh, seandainya..Teteh meninggalkan dunia ini dengan khusnul khatimah, Dan itu harus dibayar oleh sesuatu. Kira-kira mau atau tidak membayar hal itu meski sangat MAHAL?

June 18: Aisyah Nursyifa
Tentu saja mau bila saya sanggup dan mampu untuk membayarnya. Pertanyaan kang NAI ini aneh?

June 18: Nuruddin Al Indunissy
Bagaimana menurutmu jika tidak harus bayar apapun, hanya memaafkan dengan sempurna? Maukah?

June 18: Aisyah Nursyifa
Tentu mau. Tiada kesalahan seberat apa pun, yang orang lakukan padaku dan aku insya Allah memaafkannya. Yang aku takutkan adalah orang lain yang tak memaafkan kesalahanku.

[“Allahuakbar”. Tak sengaja bibirku bertakbir, dengan kalimat ke dua darinya yang indah. Lalu kubalas pesannya lagi]

June 18: Nuruddin Al Indunissy
Jika sakit antum ini karena guna-guna seseorang. Dan ia tidak bisa menyembuhkanmu. Lalu dia minta maaf…Apa antum menerimanya?

Ana BERHARAP dan BERDO’A, jika antum mampu memaafkannya; Semoga ALLAH memaafkan seluruh dosamu. Dan mengubah orang yang mengguna-gunaimu tadi menjadi orang baik dan sempurna imannya. Setelah itu ana berharap semoga keridhaan ALLAH turun karena kebaikanmu memaafkannya. Apapun hasilnya.

June 18: Aisyah Nursyifa
Astaghfirullohal adzim… Kang NAI, penyakit saya ini murni pemberianya yang sangat istimewa. Aku tidak mau su’udzon pada orang akhi. Dan jika itu memang benar, tentu aku memaapkanya dengan sepenuh hati. Justru kagum pada kejujurannya. Dan seingatku, aku tak punya musuh. Masa ada orang kayak gitu?

Aamiin ya robbal alamiin..
Andaikan ada semoga orang itu cepat sadar atas apa yang di perbuatnya

[Allah kareem… Aku benar-benar keheranan dan bersyukur bisa diperkenankan untuk melihat hati semualia ini. Aku semakin bersemangat untuk mempengaruhinya dalam membuktikan perkataannya”.]

June 18: Nuruddin Al Indunissy
Insya Allah sebentar lagi beliau datang kepadamu dengan takut dan air mata, beliau juga sudah memesan buku Rehab Hati karena ingin berubah. Tolong disambut ya, saudariku. Semoga menjadi penyempurna kebaikanmu.

June 18: Aisyah Nursyifa
Aduh saya harus nyambut siapa?
Di sini saya hidup sendirian, hanya ada Abuya dan Ummi juga anggota keluarganya, masa sih dari mereka ada yg menguna gunai saya. Terus, ada juga yang memesan buku itu mah temen atau pembantu saudara majikanku.

June 18: Nuruddin Al Indunissy
Anggap saja ini ujian terbesarmu, saudariku.
Dan ana yakin engkau bisa melewatinya. Memaafkan itu perbuatan yang sangat mulia. Semoga para malaikat dilangit mengaminkan do’a kami untuk kesembuhanmu atau kebaikanmu diakhirat seiring dengan indah dan mulianya ahlaq yang engkau lakukan dihadapan nanti.

*** ***

“Salah satu pelarian terindah dan penuh berkah dari semua kelelahan dan keletihan adalah dengan memaafkan, memaafkan dengan sempurna. Tidak sulit jika kita mau merebah sedikit saja, merebah dan merendah, merunduk dan mengakui bahwa Allah-lah Dzat Yang Maha Tinggi”. NAI

*** ***

June 18: Aisyah Nursyifa
Aamiin ya robbal alamiin. Hatur nuhun kana do’anya, insyaAlloh saya akan berusaha mellewati ujian ini. Walau masih masih bertanya-tanya dalam hati, ada apa yang terjadi kok sampai kang NAI membahas sejauh ini?

***&***

Allahuakbar!
Seakan tidak percaya, celah itu segera kulihat jelas!

June 18: Nuruddin Al Indunissy
Ukhti Nesha Allah telah menolongmu, beliau berkata begini:
“Penyakit saya murni pemberian-Nya yang sangat istimewa, saya tidak mau suudzon pada orang akhi. Dan jika itu memang benar,tentu aku memaapkanya dgn sepenuh hati justru kagum pada kejujuran nya.Yang saya ingat saya tak punya musuh..”

Lalu ana bilang sebentar lagi ada seseorang datang kepadamu, dan sambutlah sebagai ladang pahalamu. Secepatnya datangi dia ya.

June 18: Nesha Sulistiya
Ustad apa benar itu perkataannya?
Ya Alloh anak bocah kemarin sore tapi iman nya mantep betul?
Iya ustad saya akan datangi dia setelah pulang dari dokter. Benar benar detik-detik menegangkan ustad.

June 18: Nuruddin Al Indunissy
Benar, semoga rahmat ALLAH bersamamu.

[dia baru balas 6 jam kemudian]

June 18: Nesha Sulistiya
Amiin, trimakasih ustad telah membantu menyirnakan kegelisahan yang dari dulu aku tahan. Jangan lupa bukunya pesen yah biar keimananku bisa membaik. Bila semuanya sudah berjalan sesuai rencana. Aku kabari ustad dan minta tolong kembali. Bolehkah?

June 18: Nuruddin Al Indunissy
Sudah minta maaf apa belum?

June 18: Nesha Sulistiya
Ustad setengah jam lalu aku datang menemuinya dan mengatakan semua dari pertama.
Sambil kupegang tangannya, dia sangat shock dan tersenyum tapi menangis. Dia tak banyak ngomong ustad cuma berkata; “Yang sudah terjadi lupakanlah dan minta maaplah sama Alloh”. Tapi selepas itu dia langsung masuk kamar dan nangis, saya jadi bingung ustad?

June 19: Nuruddin Al Indunissy
Alhamdulillah.. Bantu dia untuk sembuh, semaksimal mungkin ya.

[Hanya itu yang bisa kutulis siang itu, sebenarnya air mataku hampir menetas. Namun aktifitasku mulai saling bertabrakan. Jujur hampir tidak bisa melayani konsultasi di email seperti ini, karena sebenarnya telah dibuka Konsultasi Rehab Hati yang telah dijadwalkan setiap malam. Aktifitas baruku – dengan team Rehab Hati untuk mendistribusikan 300 buku yang diambil dari penerbit – sebagai lahan untuk berjihad itu semakin menyeretku. Konsentrasi semakin tidak fokus dengan mepetnya rencana seminar Rehab Hati Internasional yang akan segera dilaksanakan di Indonesia dan Hongkong dalam waktu dekat, saat itu. Jujur kegiatan mengonsep sebuah seminar adalah hal yang benar-benar baru dan tidak bisa dilakukan semudah menulis kisah ini. Seakan saya ingin berkata, “Tolong.. aku sibuk saudariku, jangan curhat di inbox, please.. tahukah kamu, badai yang kuhadapi pun semakin dahyat, badai itu mulai menyerangku dari dalam tubuh team. Aku hampir saja runtuh, bantulah aku dengan tidak menggangguku”. Namun kutahan kata kata itu, melihat keindahan kisah yang kulihat dihadapan]

June 19: Nesha Sulistiya
Caranya ustad gimana? Do’a ku mana mungkin di qobul Tuhan.
Emang sih agak lega, tapi kalau Aisyah mengurung diri terus di kamar tak keluar membuat aku khawatir.

June 19: Nuruddin Al Indunissy
Biarkan aja dulu, dan perhatikan dia baik-baik selepas ia keluar. Tunjukan padanya bahwa antum BERUBAH.

June 19: Nesha Sulistiya
Ustad dia seperti biasa aja menyapa dan mau di ajak ngobrol. Sikapnya seakan tak terjadi apa-apa. Malah aku yang merasa berdosa pas aku bilang sama dia; “Aku pesen Buku Rehab Hatinya yah?” dan katanya “Untuk mba, udah di beliin tinggaal nunggu pengiriman ke Saudi”.

June 19: Nuruddin Al Indunissy
Benar kan apa yang saya katakan?
Rahmat ALLAH itu lebih luas dari jagat raya ini. Sekarang saatnya bersungguh-sungguh taubat dan memperbaiki diri. Berharaplah dengan pengharapan yang tinggi atas ampunan ALLAH, karena sungguh ALLAH itu Rabb yang Maha Pengampun.

June 19: Nesha Sulistiya
Ustad, jujur aku nol masalah agama. Apa rahmat dan hidayah bisa di dapat untukku?
Selama ini, aku gak tau kenapa, gak pernah mau kalau di ajak Umroh. Dan sebenarnya Aisyah ini korban ke dua saya, tapi anehnya kok dia masih bernapas sampai sekarang. Padahal korban pertama saya di madura, dulu hanya beberpa bulan aja dagingnya sudah busuk. Tapi ini mah cuma kangker darah, padahal yang ku masukan ramuan yang sama?

June 19: Nuruddin Al Indunissy
Innalillahi.. Cepatlah umrah, temui Baitullah.. Dan minta ampun! Saat ini HIDAYAH telah turun bersamamu, makanya hatimu lembut saudariku. Ketahuilah BENTENG Aisyah itu ALLAH YANG MAHA GAGAH yang mampu melakukan apapun. Jangankan hanya satu manusia, 6 Milyard manusia di dunia ini bisa diangkat nyawanya dan bumi ini di musnahkan dalam sepersekian detik, itu namanya kiamat.. nanti.

June 19: Nesha Sulistiya
Tapi aku pergi gak tau harus baca apa?
Ustad, dihatiku ada perasaan menyesal, dan sepertinya hatiku telah membatu. Aku sering melihat aisyah, meski dalam keadaan di rawat waktu solat tak pernah tertinggal. Aku pernah ngomong sama dia; “Udah sholat mah nanti aja kalau sembuh, dia bilang; “Mba tiada lagi kesempatan, detik ini, kesempatan ini harus digunakan. Mumpung masih hidup, kalau mati mah kita yang di sholatkan”. Padahal dari mata dan hidungnya saat itu keluar darah, sejak itulah aku merasa iri padanya.

June 19: Nuruddin Al Indunissy
Umrah itu mudah koq, insya Allah disana hati LULUH. Saya jamin! Beli saja buku panduan hanya 5 Real koq.

June 19: Nesha Sulistiya
Saya pernah pergi kesana, tapi hanya berdiri di luar dan gak berani masuk. Aku dihantui ketakutan yang menderu-deru. Karena aku pernah dengar, di Masjidil Haram itu siksa akan hadir nyata.

June 20: Nuruddin Al Indunissy
Pergilah dan niatilah untuk taubat, saudariku. Jika seorang yang pergi untuk taubat ke suatu tempat, dan dia meninggal dalam perjanan sebelum ia taubat maka sesungguhnya ALLAH telah mengampuninya.

Dan jika saja ini adalah pesan terakhir saya, lalu setelah ini seandainya saya mati dan sebelum sempat membimbingmu lagi, maka ingatlah; “Keinginan untuk bertaubat itu adalah HIDAYAH dari Allah yang harus disambut dan di syukuri, maka lakukanlah sebelum benar-benar terlambat”.

June 20: Nesha Sulistiya
Iyah ingsaAlloh aku akan pergi. Ustad, Aisyah ngomong; “Kenapa gak membunuh aku saja sekaligus.. kenapa harus berangsur-angsur?”. Bahkan dia minta sisa ramuan itu? Aku kaget dan bilang buat apa? Dia juga bilang; “Mba tau kalau penyakit kambuh sungguh gak tahan”, katanya sambil menangis di pelukanku. Ustad berarti dia belum memaapkan ku yah?”

June 20: Nesha Sulistiya
Ustad tau ga, korban pertamaku adalah ibu mertuaku sendiri.

June 20: Nuruddin Al Indunissy
Innalillahi.. Sampaikan PESAN dari saya ke Aisyah secepatnya.
“Jika teteh minum sisa ramuan itu, sama artinya teteh bunuh diri dan hukumannya di neraka meminum racun itu dengan pelan-pelan untuk SELAMANYA. Dan jangan minta mati karena itu sangat batil dan termasuk KUFUR, mintalah dengan do’a yang baik dan beradablah sama ALLAH”.

[Demi Allah, hatiku mulai pedih mendengarnya sehingga aku menyampaikan hadits itu demikian kasarnya. Sebenarnya hatiku ingin menulis untuk Aisyah seperti yang kutulis di status facebook 18 juni 2012]:

*** ***

“Saudariku, jangan bersusah payah berdo’a untuk merubah takdir, tapi berdo’alah agar hatimu ridha dengan takdir-Nya, lalu bersahabatlah dengannya dalam setiap helaan nafasmu agar DIA ridha kepadamu. Sungguh kebahagiaan itu bukan usia yang panjang, tapi ketenangan jiwa dari hati yang ridha. Apapun itu. Dimanapun kakimu berpijak dan jadi apapun dirimu”. NAI

*** ***

June 20: Nuruddin Al Indunissy
Teteh, insya Allah dia memaafkanmu. Hanya saja dia sangat kesakitan atas PERBUATANMU.

[intonasiku mulai meninggi]

Dan ingat, jika dia mati bunuh diri artinya dia masuk neraka selamanya. Dan itu tanggungjawabmu juga (karena dosa orang yang kamu bunuh ditanggung oleh kamu) makanya cepat ke Baitullah sebelum kamu meninggal tanpa pernah taubat. Paham ga?

June 20: Nesha Sulistiya
Yah cuma penyesalan yang tersisa andai bisa di ganti dengan nyawaku, aku ikhlas ustad.

June 20: Nuruddin Al Indunissy
Kamu tau Anti Racun itu atau engga? Cepat cari di madura dan kirim ke Saudi, keluarga di bandung bisa bantu pengiriman insya Allah.

June 20: Nesha Sulistiya
Ada sih, semacam serbuk juga dan bisa di dapat di madura, di nenek dukun.

June 20: Nuruddin Al Indunissy
Upayakan hingga serbuk itu didapatkan. SECEPATNYA, USAHAKAN, semoga itu menjadi penyebab turunnya ampunan ALLAH untukmu.

June 20: Nesha Sulistiya
Iyah ustad aku usahakan walau belum tau bisa didapat apa engga.
Aku kan nyuruh anaku tuk mengusahakannya. Amien semoga Tuhan mengampuniku.

June 20: Nuruddin Al Indunissy
secepatnya. sebisa mungkin.

June 20:Nesha Sulistiya
Ustad kata anaku kata nenek itu, serbuk nya memang ada. Tapi harus di bayar mahal. Nenek itu minta bayaran mahal. Dan lagi katanya lagi, bulan depan bisa di kirim.

June 20: Nesha Sulistiya
Ustad boleh tanya? Ilmu apa dulu yang harus saya pelajari untuk belajar Islam.
Kemarin menanyakan ke Aisyah, katanya semua ilmu wajib di pelajari, tapi yg paling pokok itu ilmu Tauhid, dan katanya lagi; “Ingat semua ilmu itu saling berhubungan”. Saya yang tua ini makin gak paham ustad? Lagian dia ngajarnya bentar-bentar karena kondisinya yang terus melemah.

June 22: Nuruddin Al Indunissy
Ilmu Tauhid itu sederhananya ilmu tentang pengokohan iman atau KEYAKINAN kita tentang adanya ALLAH dan kekuasaanya, sehingga kita hanya bersandar kepada-Nya. Ilmu ini insya Allah ilmu yang akan membentengi kita dari Syirik, kata syirik adalah kata paling berat di hari hisab nanti, kata yang menentukan manusia diterima atau tidaknya di akhirat kelak.

June 22: Nesha Sulistiya
Ketikan ustad membuatmu merinding. Apakah aku yang berlumur dosa itu akan diterima di akhirat ustad?

June 22: Nuruddin Al Indunissy
Insya ALLAH. Dan, taubat adalah hanyas satu-satunya pintu. Ingat, jika kita berusaha mendekat kepada ALLAH, maka DIA akan lebih dekat lagi.

Anti racunnya sudah dikirim?

June 22: Nesha Sulistiya
Itu dia masalahnya, anak dan menantuku sudah muter-muter nyari obat itu gak ketemu juga, alamat rumah nenek itu sudah gak ada, sepertinya ia sudah meninggal. Dan aku tidak berani ngomong pada Aisyah, karena aku masih ingat saat aku mengatakan ada obatnya dia begitu bahagia dan bersujud di lantai.

June 22: Nuruddin Al Indunissy
Terus cari cara.

June 22: Nesha Sulistiya
Ustad, itu obat buatan hasil kumpul beberapa jenis.
Jika yang membuatnya sudah mati gimana caranya?
Ustad jangan memaksa saya seperti ini.

June 22: Nuruddin Al Indunissy
Saya tidak memaksa, itu adalah sebuah tantangan untukmu. Untuk orang yang ingin kembali. Di dunia ini ALLAH masih memberi kesempatan kepadamu untuk berusaha. Tapi di Akhirat kelak TIDAK ADA CELAH UNTUK USAHA LAGI karena kita tidak bisa balik ke dunia ini lagi.

June 22: Nesha Sulistiya
Terus kalau seandainya saya sudah bersusah payah nyari sana sini tetep gak ketemu. Gimana?

[Saya tidak menjawabnya. Saya membiarkan dia berfikir, input yang saya suntik. Dan beberapa menit kemudian dia menjawab yakin]

June 22: Nesha Sulistiya
Oke saya usahakan selama saya ada napas!

June 22: Nuruddin Al Indunissy
Nah, seperti itu.

June 22: Nesha Sulistiya
Ustad saya mau minta solusi lagi?

June 22
Nuruddin Al Indunissy
Bisa telpn saya ga? Saya lagi sibuk banget. Gak bisa inboxan terus. 0813 1124 8703 atau yang XL.

June 23: Nesha Sulistiya
Nomor Hp itu saya sudah punya, Aisyah yang kasih.
Dia juga nyuruh telpon. Tapi saya belum berani, saya takut mendengar suara ustad.

June 23: Nuruddin Al Indunissy
Masha Allah! Saya hanya orang biasa mba, juga bukan ustad.
Masih sangat banyak dosa, lagian masih anak kecil. Usia saya jauh dibawah mba. Jadi ga usah ragu, mudah mudahan ada manfaatnya.

Oh iya, begini aja, saya beri waktu 2 hari untuk berfikir dan berusaha tentang ANTI RACUN tersebut. Jika tidak ada, maka hubungi saya. Mudah mudahan ALLAH mengizinkan, kita buat keajaiban. Asal mba mau menuruti arahan saya.

*** ***

“Tauhid yang Kokoh & Disiplan Iman adalah modal Sejati bagi seorang Mukmin. Selanjutnya hanya ada dua pilihan, Melangkah dan Menciptakan Keajaiban atau terus Diam”.

*** ***

June 23: Nesha Sulistiya
2 hari? Secepat itu, gak mungkin ustad?
Saya tau suara ustad di HP Aisyah yang bercerita tentang Madinah itu, wajah ustad juga sudah liat di vidionya. Ustad ini seumuran anak bungsu saya, memang ustad mau buat keajaiban apa? Iya pasti saya turuti.

June 23: Nuruddin Al Indunissy
Hhh.. dibilang jangan panggil ustad.
Bukan saya yang buat keajaiban, tapi ALLAH. Insya Allah siapapun bisa, rahasianya hanya YAKIN, IMAN, TAUHID. Yakin bahwa ALLAH yang memegang kekuasaan atas segalanya. Iman bahwa ALLAH yang menggerakkan setiap kedipan mata yg sering kita lupa. Tauhid bahwa ALLAH itu satu dan satu satunya ILLAH yang wajib disembah. TITIK. Dan tak ada yang lain.

June 23: Nesha Sulistiya
Umur ku hampir 45 tahun ustad. Dan jujur selama ini saya gak belajar apa itu agama sesungguhnya.

June 23: Nuruddin Al Indunissy
Jika mba telah YAKIN ALLAH maha mampu untuk menjadikan keajaiban ini, dan mba mengokohkan ketahuidan itu maka di makah Al mukaramah ada obat itu. Dan mba bisa mengambilnya dalam waktu kurang dari 1 hari. Ingat! Jangan percaya sama saya tapi percaya ALLAH mampu melakukannya, maka atas izin ALLAH mba bisa menyembuhkan dan menciptakan keajaiban dengan kehendak ALLAH, asal mba benar-benar dalam kondisi taubat yang sebenar-benarnya.

Dan jika keajaiban ini terjadi atas izin Allah, maka saya akan menulisnya menjadi kisah besar di buku ke 2 saya. Dan itu sebagai tanda, bahwa ALLAH menerima taubat mba insya Allah. Syaratnya mba BENAR BENAR INGIN BERUBAH KARENA TAKUT SAMA ALLAH dan ingin berjalan menuju keridhaan dan syurga-Nya.

June 23: Nesha Sulistiya
Ya Alloh sungguh aku menangis ustad.
Aku akan berusaha, ingsalloh tuk pergi. Ustad mau nulis cerita ini? Sebaiknya jangan ustad gimana kalau seandai nya Aisyah tidak mau?

Oh iya, ada rahasia yang saya dengar sekilas dari obrolan Abuya. Tapi semua ini sangat dirahasiakan dari Aisyah. Penyakitnya merembet setelah hasil kemarin. Ujung kematiannya pun mungkin tinggal menunggu hari. Abuya pun kebingungan tuk memulangkannya karena takut di salahkan sama pihak PT. Dan dengan itu saya semakin berdosa.

June 23: Nuruddin Al Indunissy
Besok antum pergi UMRAH. Bawa satu botol mineral kosong yang bersih.

June 23: Nesha Sulistiya
Maksud ustad air zam-zam? Kenapa harus ke haram?
Kami di rumah setiap hari minum air itu. Cuma jujur, saya tidak suka air itu.

Ustad… Lihat aisyah lagi uring-uringan nahan sakit.
Biasanya jika sakit gitu, ia akan disuntik obat penenang sama dokter, dan tidur pulas. Dan 3 jam kemudian ia akan kambuh lagi, karena obat penenang itu itu hanya tahan 3 jam setelah itu Aisyah akan kesakitan lagi.

June 23: Nuruddin Al Indunissy
Jika antum PERCAYA keajaiban yang ana lihat dihadapan, COBA IKUTI:

1. Pergi Umrah, dan selesaikan umrah hingga selesai.
2. Bawa botol air mineral kosong dan isi dengan air zamzam langsung dari kerannya.
3. Doakanlah air itu dengan membaca Al Fatihah. Caranya, bacakan Al Fatihah dengan benar dan bacakan do’a: “Ya Allah.. demi Al Qur’an yang mulia, yang bisa menjadi penawar rasa sakit. Jadikanlah air ini penawar racun dalam tubuh Aishah Nursyifa binti fulan. Berikanlah ya Allah, kesembuhan yang tidak meninggalkan bekas” Lalu tiupkanlah ke air.
4. Pulang bawa air itu dan katakan ke Aisyah; “INSYA ALLAH AIR INI, ADALAH ANTI RACUN UNTUKMU”. Anti racun yang ampuh dari Allah.
5. Baca bismillah, dan minumkan!

Dan lihatlah keajaibannya beberapa menit kemudian. Jika ALLAH memberi kesembuhan melalui zamzam itu, insya ALLAH saat itu ALLAH sedang mengampunimu atas usahamu. Dan bertaubatlah dengan sesungguhnya.

JIKA DALAM PERJALANAN TAUBAT INI, ENGKAU MATI maka insya Allah, ampunan menyertai kepergian ruhmu dari dunia ini. Dan jika ia sembuh melalui perantaramu, sungguh itu adalah keajaiban besar yang akan mengubah hidupmu kedepan.

Ana yakin KEINGINANMU untuk menyembuhkannya dan juga ketahuidan Aisyah akan membuatnya SEMBUH TOTAL DENGAN IZIN ALLAH.

June 23: Nesha Sulistiya
Ia ingsaAlloh secepatnya aku akan minta izin dianter pergi umroh. Walau agak deg-degan, karena ini hal pertama yang kulakukan.

Owh ia, Aisyah lagi uring-uringan lagi. Tapi saya tak bisa menemaninya karena jaga anak-anak. Kalau bisa tolong bacakan do’a untuknya ustad. Telepon dia sekarang mba yaqin do’a ustad akan menenangkannya.

June 23: Nuruddin Al Indunissy
Lakukan yang kusarankan tadi dengan sungguh-sungguh. Hari ini saya lagi kotor, badan juga lagi tidak stabil. Mudah mudahan, ALLAH akan mengabul do’amu juga karena kedekatanmu dengan-Nya saat ini. Do’a orang yang sedang berada dalam taubah, insya ALLAH mustajab. Bisa baca Al fatihah kan? Jika tidak bisa, baca basmallah saja, artinya “DENGAN MENYEBUT NAMA ALLAH”

June 23: Nesha Sulistiya
Maksud tujuan ustad saya baca patihah atau bismilah untuk apa?

June 23: Nuruddin Al Indunissy
Jika antum yang baca do’a itu, maka insya ALLAH dikabulkan. Karena mba sedang dalam keadaan taubat saat ini, dan orang bertaubat itu disayang ALLAH…

June 23: Nesha Sulistiya
Yah jika taubatnya sudah bener mantap. Saya baru saja ada keinginan.
Rasanya kalau fatihah saja gak perlu saya baca, karena saya lihat dalam setiap bernapas dia mengucapkan syahadat atau istighfar. Kalau lagi tenang dia buru-buru dzikir atau ngaji Al Qur’an. Jadi saya yakin dia akan sembuh dengan sendirinya. Mudah mudahan. Cuma kasian aja 3 hari ini gk masuk makan, obat juga sudah jarang di minum.

***&***
3 Hari Sebelumnya,
Di layar berbeda dan rumah yang sama.

June 19: Aisyah Nursyifa
Ternyata ramalan kang NAI benar…
Tak kusangka tak kuduga orangnya adalah yang ku anggap mba ku sendiri. Yah aku tak menyalahkanya, karena aku sadar dia melakukan ini karena kesalahnku juga, tapi aku penasaran kang NAI tau dari mana soal yang bersangkutan? Sungguh tak ku sangka, Subhanalloh.. ini kejutan ke dua untukku.

June 19: Nuruddin Al Indunissy
Subhanallah! Teh syifa ini memang luar biasa. Atas izin Allah dia tiba tiba datang dan meminta cahaya untuk taubat, awalnya dia menanyakan apakah ana benar penulis buku RH? Dan ana jawab ya seperti biasa.

Lalu dia menceritakan tentang seorang teman yang mendzalimi temannya, dan si temannya hampir meninggal lalu dia ingin bertaubat dan bertanya bagaimana caranya? Ya ana jawab seperti biasa juga. Dan Alhamdulillah Allah menguatkannya untuk meminta maaf ke teteh, meski teramat sulit untuknya.

Salam Bahagia untukmu,

Oh iya teteh, boleh ga ceritanya ana buatkan satu CERITA LUAR BIASA dengan merubah nama Asli dengan tokoh lain untuk menjaga nama teteh? Atau ana buatkan nama asli? Cerita ini sungguh menyentuh teteh..

June 19: Aisyah Nursyifa
Kang NAI bila mu bikin cerita tulis nama asing aja.

June 19: Nuruddin Al Indunissy
Teteh, si mba itu bilang aneh koq teteh masih hidup, padahal korban pertama dia dagingnya BUSUK dalam beberapa bulan dan dia menggunakan racun yang sama. Benar kan keajaiban yang ana bilang?

June 19: Aisyah Nursyifa
Masa ia sih iyah keajaiban yang istimewa?

June 20: Nuruddin Al Indunissy
Keajaiban itu ada pada diri teteh yang kuat dan daging teteh belum busuk seperti korban pertama

June 20: Aisyah Nursyifa
Semoga keajaiban lainya datang menyapaku. Belum, tapi mungkin akan busuk. Kalau lagi sadar yah aku trima dan berusaha sabar semampunya. Tapi di kala kambuh, sakitnya bukan main. Alangkah baik nya aku tidak tau semua ini.

June 20: Nuruddin Al Indunissy
Tetap tegar, saudariku. Insya Allah ada antinya di madura, ana sudah paksa si mba itu untuk cari serbuk anti racun itu. Tetap tegar, tetaplah berprasangka baik sama ALLAH. Semoga semuanya menjadi pelebur dosa, kekuatan prasangka baikmu insya Allah akan membuatkan KEKEBALAN DI TUBUHMU. INSYA ALAH. ALLAHUAKBAR!!

[Aku mulai berpura-pura tegar, padahal hatiku bergeletar.. mendengar kenyataan ini]

June 20: Aisyah Nursyifa
Aamiin ya robbal alamiin..
Kg NAI terimakasih atas suport dan motivasi serta ilmu ketauhidan yang selama ini kudapatkan dari mu. Aku takut tidur tak bangun lagi, jadi, mau minta maap khusus tuk kang NAI dan semua sahabat lain di kampung NAI. Walau aku tak pernah bertemu tapi lihat poto akhi, vidio dan suaranya itu sudah sangat luar biasa. Mohon sampaikan rasa trimakasih saya dan maap saya pada para sesepuh dan guru-guru yang mengajarkan ilmu di kampung Nai. Mohon maap lahir bathin, seandainya tak bisa menyapa di dunia nyata, kita bertemu di akherat nanti. InsyaAlloh Aamiin

June 20: Nuruddin Al Indunissy
SUBHANALLAH! Boleh ana telphone untuk menuntun 2 kalimah Syahadat untukmu?

June 20: Aisyah Nurfyifa
Jangan.. kang NAI pulsanya mahal. Jika nanti aku berkesempatan dan berumur panjang, aku telpon untuk mendengarkan tausiyyah penyejuk jiwa langsung dari kang NAI.

……
Allahurabbuna Kareem..
Jiwaku seperti menggeletar, seakan sakaratul maut menindih dadaku.
Bilakah hamba Allah yang teraniyaya ini pupus usianya dimalam ini? Kegelisahan menyelimutiku malamku, seakan nyawaku yang mau dicabut. Terdengar diluar ayam berkokok menandai malam telah larut.
Dan pagi-pagi seusai shubuh, diantara deretan pesan yang masuk kulihat ada nama Syifa. Bergegas kubuka dengan debaran kuat dan serta senyum mengembang, Allah masih memanjangkan usianya!
……..

June 20: Aisyah Nursyifa
Kang NAI bilang di depanku ada keajaiban kan?
Iyah betul sekali kang, satu-persatu keajaiban itu muncul..
1. Mba Nesha mengatakan semua perbuatanya selama 2 tahun ini.
2. Aku kaget pas dia minta di bangunkan waktu solat subuh, padahal selama ini ia yang paling marah ketika di bangunkan.
3. Ia minta di ajarkan membaca al -qur’an, padahal selama ini nyentuh juga anti.
4. Tiba-tiba dia datang ke abuya minta di antar umroh yg selama ini paling takut ma namanya Ka’bah. Sampai semua penghuni rumah kaget.
5. Dia bilang bahwa penawar racun itu akan segera di kirim, “Pasti kamu sembuh” katanya. MasyaAlloh aku bahagia tersenyum simpu, semua nasehat pepatah kang NAI dapat meluluhkan hatinya yang selama ini keras, dapat membikin dia berubah. Syukron Jazakalloh kang NAI atas semuanya, semoga Alloh membalas kebaikan mu yang berlipat ganda Aamiin

June 20: Nuruddin Al Indunissy
Itu bukan keajaiban yang ana maksud teteh, karena ke 5 hal itu sudah ana ketahui sebelumnya.
Dan catatat, yang meluluhkan hatinya bukan ana. Ingat gak ketika teteh berkata; “Aku tidak takut mati, tapi takut Allah tidak ridho dan tidak khusnul khatimah. Aku percaya do’a bisa mengubah takdir” Kata itulah yang meluluhkannya, sisanya baru ana arahkan dan itu semua KEHENDAK ALLAH, itu adalah hidayah ALLAH yang sedang turun dihatinya.

Bantu dia teteh.

June 20: Aisyah Nursyifa
Subhanalloh kata itu ku ucapkan sepintas saja..
Ketika itu dia menyuruhku untuk pulang ke indonesia, dan keliatannya mba Nesha cuek aja koq. Ia insya Allah kang NAI, aku akan membantunya semampuku. Kadang kalau melihat wajah dan perbuatannya, tiba-tiba saja rasa gak suka itu menghakimi, tapi ku usahakan tetep tersenyum padanya.

*** ***

Saat kita tidak mampu lagi melihat kebaikan dalam diri seseorang,  maka ingatkanlah hati kita tentang ayahnya,  ibunya atau anak anak-nya yang merindukan  kepulangannya dirumah.

Atau ingatlah tentang peranan  yang Allah percayakan kepadanya  untuk ikut serta dalam terjadinya  rangkaian takdir-Nya hari ini.

Karena semua mahluk-Nya  memiliki peranan dalam mendzahirkan  keagungan Asma dan Sifat-Nya  hingga kesemua rangkaian takdir yang rumit itu terjadi

Takdir akan tetap terjadi terlepas engkau ridha atau tidak namun ketahuilah, saat engkau ridha maka ALLAHpun ridha kepadamu dan celah langit terbuka disanalah kemudahan disanalah keindahan disanalah keajaiban
dan keaiban itu begitu dekatnya,
sangat dekat! sedekat jarak
antara engkau dengan-Nya

Ketenangan itu biasanya turun menaburi lembah dihatimu,  saat kehendakmu sejalan dengan kehendak-Nya.

Jangan takut mati, apalagi minta mati.. namun rinduilah petemuan dengan-Nya.

Jangan mengeluh tentang rentan masa yang panjang sungguh, kita telah melewati masa yang tak mudah

Teruslah melangkah jangan terhenti,
bersiaplah, berdandanlah dengan baju yang indah  untuk satu pertemuan terindah..

Agar kita tidak malu saat pertemuan itu tiba

Salam Bahagia
NAI, 20 June 2012.

*** ***

June 20: Nuruddin Al Indunissy
Maksudnya bantu dia bertaubat, bukan membantu pekerjaannya, insya ALLAH itu ladang amal untukmu.

June 20: Aisyah Nursyifa
Saya paham kang NAI, dan insyaAlloh membantu nya sebisa saya. Walau pertanyaan nyah aneh-aneh? Kadang bingung mau jawab apa, mulai dari mana? Coba kemarin nanya kenapa ka’bah di sembah? Bukankah Alloh ada di mana-mana? Coba pikir jawabnya kan gampang-gampang susah ya kang, kalau tak mengetahui dari dasarnya.

June 20: Nuruddin Al Indunissy
Mudah, katakan; “Datang ke Baitullah dan BUKTIKAN SENDIRI”. Jika tidak ketemu jawabannya setelah menatap Baitullah, tanyakan ke saya langsung. Insya Allah saya jawab.

June 20: Aisyah Nursyifa
Membaca status kang nai aku tak kuasa komen, malah tambah lemah dan terharu sungguh aku nangiss dam menangis.

June 20: Nuruddin Al Indunissy
Status itu untukmu, juga untuku dan semua. Ana tinggal dulu, mau sarapan.

June 21: Aisyah Nursyifa
Lucu si mba Nesha ini, katanya banyak kebimbangan.
Terus aku bilang; “Coba telepon kg NAI, dia buka konsultasi juga untuk calon pembeli buku dan sahabatnya”. Dia malah jawab; “Membaca tulisan tangannya doang udah merinding. Apalagi denger suaranya, pingsan saya!”. Di lihat dari situ memang kata-kata kang NAI mengandung magnet.

June 22: Nuruddin Al Indunissy
Masha ALLAH

June 22: Aisyah Nursyifa
Kang NAI, cerita ya semua ini yah sama Uchi?
Dia banyak tanya yang aneh-aneh sama aku.

June 22: Nuruddin Al Indunissy
Teh, Uchi itu adikmu. Jangan khawatir, ana bina juga mentalnya di sini.

June 22: Aisyah Nursyifa
Pantesan, kata-katanya, semangatnya, kepribadiannya, pemahamannya berubah. Dan itu katanya setelah kang NAI ingatkan. MasyaAlloh, dosen yang mendidiknya pun tak berhasil merubahnya tapi nasehat kang NAI ana ta’jub sekali. Sekeras hati pun insyaAlloh luluh dan yaqin ingin berubah, bila sudah kenal dengan orang hebat sepertimu.

…..

June 23: Nuruddin Al Indunissy
Teteh. Teteh percaya kan sama ana?
Percaya sama ALLAH MAMPU MENYEMBUHKAN?
Segera setelah teteh baca pesan ini, ambil wudhu dan ambil air zam-zam yang murni 1 gelas.

June 23: Aisyah Nursyifa
Alhamdulilah kang nai, air zamzam itu selalu tersedia di samping saya. Rasa pilu malam ini sungguh lembut, pasrah pada yang lebih dekat dari siapa pun.

June 23: Nuruddin Al Indunissy
Teteh, Allah berfirman dalam surat Al Mukminun ayat 60. “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan aku kabulkan”, itu janji ALLAH YANG MAHA BENAR. Tinggal sekarang, sebagaimana kuat KEYAKINAN, IMAN dan TAUHID teteh. Jika teteh yakin sembuh, maka teteh sembuh dengan izin ALLAH.

Teteh, jangan terlalu berharap terhadap anti racun yang di madura, karena jika teteh percaya 100 % sama obat atau anti racun itu sudah termasuk syirik kecil karena teteh telah melupakan ALLAH secara tidak langsung.

Sekarang mari kita masuk ke pengobatan cara Rasulullah Sholallahu Alaihi wa Sallam dengan metode Ryqiyyah dengan Ayat-Ayat Syifa (Ayat Ayat Penawar/Penyembuh) milik ALLAH!

Ada dua cara, pertama pakai Air Putih (lebih sempurna pakai Zamzam). Yang ke dua pakai MADU, ini sperti Rasulullah Sholallahu Alaiyhi wa Sallam contohkan. Hari pertama lakukan dengan memakai Air Zamzam.

Caranya:
1. Ambil wudhu, dan sempurnakan wudhunya. Jika belum shalat wajib, usahakan shalat dulu. Terus sholat sunnah. Sholat untuk meminta pertolongan ALLAH. Niatnya apa aja, jangan bingung. Niatkan aja dalam hati meminta pertolongan ALLAH.
2. Istighfar, Dzikir, Tasbih, Tahmid dan Takbir
3. Baca Syahadat!
4. Baca Al Fatihah, di dekat air zamzam tadi dan TIUPKAN ke air tersebut.
5. Baca 6 ayat ini: Surat At Taubah Ayat 14, Surat Yunus Ayat 57, Surat An Nahl Ayat 69, Surat Al Isra 82, Surat As Syura 80 dan Surat Fushilat Ayat 44. Setiap setelah selesai, TIUPKAN KE AIR. Yakinlah, partikel-partikel AIR itu akan berubah saat dibacakan ayat-ayat diatas. Berubah menjadi obat yang kita kehendaki, sekali lagi, atas izin ALLAH.
6. Baca basmallah dan “La haula walaquwwata Illabillahil Alihil Adziim!” Lalu minumlah..

ALLAHUAKBAR!
Semoga Allah menyembuhkanmu saudariku.

JIKA MUNGKIN, LAKUKAN INI DI MASJIDIL HARAM.
Ingat shalat di Masjidil Haram itu 100.000 kali lebih tinggi derajatnya dibanding masjid lain, semoga itu hal ini terjadi dengan do’amu. YAKINLAH…

Anggap saja surat ini adalah saksi, pertemuanmu dengan tengah-tengah keluarga di Indonesia nanti. Tidak ada yang tidak mungkin bagi ALLAH jika ia kehendaki, karena alam semesta ini pun tidak mungkin tanpa dzahir-Nya. Seperti janji-Nya, DIA akan mengabulkan saat engkau minta. DAN RAHASIANYA ADALAH: YAKIN. IMAN. TAUHID, lalu mintalah!

Besoknya ganti air itu dengan madu.
Jika tidak ada perubahan, lakukanlah hingga diujung waktumu.

June 23: Aisyah Nursyifa
MasyaAlloh trimakasih untuk petunjuknya. InsyaAlloh akan segera di lakukan. Saya tidak terlalu mengharap pada penawar racun itu. Karena ada yang lebih ku percaya tuk menyembuhkan. Tuk ke haram, kayaknya belum kuat, karena di sana lagi desek-desekan, di rumah aja kali yah. Selama ku mampu tuk ikhtiar berusaha, kenapa tidak, harapan sembuh besar, tapi aku juga jangan egois, kalau memang saat jemputan-Nya tiba-tiba datang, bersiap-siap tuk menyambutnya, walau bekal amal pun tak punya.

June 23: Nuruddin Al Indunissy
Jawaban yang istimewa!

June 23: Aisyah Nursyifa
Guruku, ke 6 ayat itu di baca satu kali kan semuanya?

June 23: Nuruddin Al Indunissy
Ana telpn ya nanti setelah maghrib disana.

June 24: Nuruddin Al Indunissy
Iya silahkan..

[3 Jam kemudian. Hape mungil saya berdering, dan kulihat. “Nomor saudi” bisiku].

+966504768xxx
Trut..truut.. Trut..trutt.

+6287748346458
NAI: Assalamualaikum warohmatullah..

+966504768xxx
Syifa: Wa alaikumsalam warohmatullah wabarokatuh. Ini kang nai?

+6287748346458
NAI: “Iya, ukhti. Kef’haliq..”, tanyaku.

+966504768xxx
Syifa: “Tamam, Alhamdulillah.., kang nai. Aku koq tidak bisa membaca ayat-ayat itu?”

+6287748346458
NAI: “Maksudnya tidak bisa baca Qur’an? Masa sih?”

+966504768xxx
Syifa: “Bukan, mataku kabur saat mau baca Ayat itu. Tanganku juga tiba-tiba berat saat membuka mushaf?”

+6287748346458
NAI: “Tadi teh uchi, sms dari bandung. Katanya dia perlu diruqiyyah, habis itu ana telpon. Ternyata teteh yang perlu diruqiyyah itu? Apa tidak salah dengar ya teh?”

+966504768xxx
Syifa: “Iyah, apa benar kang nai bisa meruqiyah via telpon?”

+6287748346458
NAI: “Hehe.. enggak, 2 bulan lalu. Waktu sepulang dari Riyadh, ana kan buka Konsultasi Rehab Hati. Dan salah satu yang telpon itu ahwat dari Jombang Jawa Timur. Dia mengisahkan tentang keluhannya, dan saat itu tak sadar dari bibir ana terucap ‘Subhanallah!’. Tiba-tiba dia batuk berat. Dan Ana tanya; “Kenapa batuk?” Dia jawab ga tau khi; “Koq tangan aku gemetar ya?” Ana bilang coba konsentrasi, dan saat itu saya getarkan kata: ”Subhanallah! Walhamdulillah wa laailaaha Illallahu Allahu Akbar!”. Dan hapenya terpental dari tangannya”. Awalnya begitu.

+966504768xxx
Syifa: “Kang… nai. Koq tubuh aku menggigil dan tanganku mencubit-cubit tangan sendiri”.

+6287748346458
NAI: “SUBHANALLAH…! Coba baca Syahadat”

[Jawabku sambil melakuan penekanan suara saat mengucap Tasbih. Suara syifa mulai terdengar menahan sesuatu dan ketakutan].

+966504768xxx
Syifa: “Belakangan ini suka ada bayangan yang mengikutiku ke kamar mandi kang.. Hhhiiih..”.

+6287748346458
NAI: “Kenapa, ada apa? Jangan takut! Coba baca syahadat. ASYHADUALLA ILAAHAILLALLAH! WA ASYHADU ANNA MUHAMMADARASULULLAH..”

+966504768xxx
Syifa: “Bacaan syahadat kang NAI menakutkan!”

+6287748346458
NAI: “Dzikir jangan takut! Tenangkan hati. Ada air zamzam gak?”

+966504768xxx
Syifa: “Iyah ada.”

+6287748346458
NAI: “Iya, ambil satu gelas dan dekatkan kebibir. Pegang dengan tangan kanan, dan hapenya pegang pakai tangan kiri”

+966504768xxx
Syifa: “Udah..udah. Udah dulu ya?!

+6287748346458
NAI: “Udah apaan? Baca, ikuti saya! Asyhadu Allailaaha Illallah! Wa Asyhadu Anna Muhammadarasulullah!..”

+966504768xxx
Syifa: “Asyhadu…asyha.. Ga bisa, berat. Pergi..pergiii…!”

[Terdengar disana syifa histeris dan tidak mendengarkan sama sekali, seperti ketakutan dan mengusir sesuatu dari hadapannya. Bulu-bulu disekujur tubuh saya mulai merespon aura tidak mengenakan. Saya berdiri dan mengunci pintu, supaya tidak terdengar dikamar sebelah].

+6287748346458
NAI: “Hmm.. siapa kalian!?”

+966504768xxx
Syifa: “Pergi…pergi………..! Pergi. Pergi! Perrrgi..”

+6287748346458
NAI: “Ukhti..?”

+6287748346458
NAI: “Ukhti syifa! Syifa, dengarkan dan ikuti saya! Kuatkan.. Kuatkan hingga baca Al Fatihah selesai. Hanya 3 kali. Ikuti..pegang gelasnya!”.

+966504768xxx
Syifa: “Iyah, iyah. Sudah dipegang. Ada yang berdiri didepanku. Besar, kang nai.. Aku takut!”

+6287748346458
Syifa: “Jangan takut! Mereka hanyalah Jin-Jin yang juga takut sama Allah! Ikuti dekatkan gelasnya ke bibir”

[Saya memulai membimbing syifa untuk membaca Al Fatihah dimulai dengan basmallah hingga Ayat 7. Syifa mengikuti dengan terbata bata dan sesekali menjerit seperti tercekik. Alhamdulillah, meski butuh perjuangan keras ayat Al Fatihah itu berhasil hingga ayat 7].

+6287748346458
NAI: “..Sekarang tiupkan ke gelas. La Haula wa la Quwwata Illa Billah! Fiufth…!”

+966504768xxx
Syifa: “Laaaaa Haula wa laaa Quwwata Illaaa Billah! Huh…!”

+6287748346458
NAI: “Sekarang baca basmallah dan MINUM!”

+966504768xxx
Syifa: “Bismillah..Bismillahirahmaanirra…….hiim. Haaaaa.. Haaaa panaaas!”

NAI: “MINUM! Habiskan!”

[Dari ujung telpon sana tidak ada jawaban, hanya suara menggigil dan ketakutan yang sangat. Bulu disekujur tubuhku mulai bereaksi, saat itu saya memutuskan untuk mulai berbicara dengan gagah].

+6287748346458
NAI: “Yaa.. Mahsarol Jin.. Hey maysarakat Jin!!?”

[Disana tidak ada komunikasi, ia terus menjerit-jerit.
Sementara saya mulai khawatir sambungan HP akan terputus.
Saya membenarkan posisi duduk menghadap kiblat dan beristighfar.
Menarik nafas dan memulai Ta’awudz. Ketika ta’awudz diperdengarkan itulah suara jeritan itu berubah menggeram! Dan saya mengulang dua kalimah syahadat, dan suara geraman itu berubah berselang seperti kesakitan. Lalu dilanjutkan dengan Basmallah memulai Al Faatihah. Jeritan kesakitan mengeras saat terlafal Ayat “Maaliki Yaumiddin…!”
Sepertinya ayat ini adalah ayat paling ditakuti ketika diperdengarkan kepada Jin pembangkang seperti yang meraksuki tubuh syifa. Setelah selesai Al Fatihah, lalu kutegaskan suaraku].

+6287748346458
NAI: “Udzhur ya Aduwallah! Keluarlah kalian MUSUH-MUSUH ALLAH! KELUAR!”

[Bentakan itu ku ulang, dan suara syifa benar-benar berubah geram dan berteriak-teriak kesakitan. Namun tetap tidak ada komunikasi. Lalu kulanjutkan dengan Al Ikhlas, Alfalaq dan Annas. Suara jeritan kesakitan itu mereda sebelum An Nas selesai. Dan kulihat HP dalam kondisi tersambung, tapi tidak ada suara.

Dan besoknya, syifa kembali mengirim pesan.

***&****

Pagi
June 24: Nesha Sulistiya
Ustad apa yang terjadi dengan dia?
Saya masuk kamar di temukan pingsan belepotan darah, dari mata hidung semuanya mengeluarkan darah, HP di gengaman tangannya, sekarang dia di infus sama anak majikannya?

Ustad aku belum dapat ijin tuk umroh, katanya sibuk, penawar itu pun tetap gak ada, apa saya harus jujur pada Abuya tentang apa yang ku perbuat? Aku rela di penjara akibat perbuatanku ustad.

June 24: Nuruddin Al Indunissy
Semalam saya ruqiyah, sepertinya dia di serang oleh JIN juga ya?
Apa itu bagian dari kejahatan racun itu?

June 24: Nesha Sulistiya
Iya ustad, kejahatan fungsi racun itu diantaranya membuat korbannya gila bukan cuma sakit. Saya juga selama ini aneh kok dia wajar-wajar aja gitu?

June 24: Nuruddin Al Indunissy
Bener-bener bangsat! NAMA RACUNNYA APA?

June 24: Nesha Sulistiya
Saya terima ustad ngomong begitu, bahkan saya lebih parah dari seorang bangsat.
Namun keinginan saya bertaubat besar. Walau kejahatanku begitu besar. Saya akan pulang dua minggu lagi dan tiket sudah oke. Akan ku cari sekeras apa pun pencarian penawar itu. Akan ku usahakan. Setidaknya korban ke dua ku bisa tertolong nyawanya.

June 24: Nuruddin Al Indunissy
Maksudnya kejahatan racun itu benar-benar luarbiasa.
Kamu tau ga kejahatan ini akibatnya seperti apa? Kamu bisa-bisa tidak diterima diakhirat. Dosa paling besar adalah syirik atau menduakan ALLAH. Usahakan sebisa mungkin, sekeras mungkin, semampumu semoga ALLAH mengampuni sebelum ajal menjemputmu. Saya usahakan untuk menutupi rahasia ini dan menutupnya dari keluarganya jika memang kamu bener-bener bertaubat, mudah-mudahan ALLAH menolongmu.

June 24: Nesha Sulistiya
Amiin. Iya akan ku usahakan ustad. Saya tidak tau menau so’al syirik. Trimakasih juga kalau mau merahasiakannya dari keluarga dia. Saya pulang secepatnya. Tapi so’al petunjuk ke haram itu apa patut saya kerjakan dulu? Bila tidak memungkinkan gimana?

June 24: Nuruddin Al Indunissy
Sebaiknya umrah dulu, meski sangat berat. Ingat, sekali Sholat di masjidil haram itu sebanding dengan 100.000 kali di mesjid biasa, jangan lewatkan untuk taubat disana.

June 24: Nesha Sulistiya
Ustaaaad mba bahagia sekali nanti Ashar di suruh Abuya mendorong kursi roda karena dia mau ke Haram. Ini kesempatan bagus dan petunjuk ustad akan saya lakukan.

June 24: Nuruddin Al Indunissy
“Hai hamba-hamba yang telah melampaui batas dlm berbuat dosa, janganlah kalian putus asa mohon RAHMAT ALLAH, sesungguhnya ALLAH akan mengampuni semua dosa-dosamu, sesungguhnya ALLAH MAHA PENGAMPUN lagi MAHA PENYAYANG”. (Qs 39:53).

“Hai manusia, jika dosa-dosamu telah mencapai setinggi langit, kemudian engkau sangat MENYESAL atas dosa-dosamu, kemudian engkau memohon ampunan kepadaKU dengan sungguh, niscaya akan Ku ampuni seluruh dosa2mu selama engkau tdk mempersekutukanKU”. (Hadist Qudsi, Turmudzi).

June 25: Nesha Sulistiya
Ya Alloh, iya ustad ingsAalloh ku kan bersujud di sana.
Ini lagi di mobil menuju Haram. Tapi tak tau apa yang terjadi nanti di sana, karna Aisyah dari pertama berangkat menggigil terus serta mengucapkan takbir yang amat susah. Saya jadi makin deg-degan.

June 25: Nuruddin Al Indunissy
Terus bacakan “SUBHANALLAH… WALHAMDULILLAH.. WALAAILAHAILLALLAHU ALLAHUAKBAR” dekat dia, dia sedang diganggu Iblis…..

BERSAMBUNG KE BAGIAN 2
Apa yang terjadi dengan Jin Jin itu kemudian?
Kenapa mereka tidak terbakar saat memasuki Masjidil Haram?

 

One thought on “THE MIRACLE OF TAUHID (BAGIAN 1)”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *