Oleh Fadhil ZA
Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau saat ini kita sedang menjalani hidup di dunia ini. Kita tidak pernah merencanakan atau meminta untuk hidup didunia ini. Tiba tiba saja kita sudah hadir didunia , harus menerima apa adanya. Mungkin kita lahir ditengah keluarga yang kaya raya hidup berkecukupan, atau keluarga miskin yang serba kekurangan. Diantara kita ada yang terlahir sebagai orang Indonesia, China, Eropa, Afrika, India , Arab dan lain sebagainya. Ada yang terlahir sebagai orang Minang, Batak, Sunda , Jawa , Ambon, dan lain sebagainya, kita tidak bisa menolak takdir kita terlahir ditengah Bangsa, atau suku tertentu.
Mengapa kita hadir didunia ini ? kebanyakan kita tidak mengerti mengapa kita ada dan hadir didunia ini. Kita tidak pernah merencanakannya, kita tidak pernah memutuskan untuk menjadi anggota salah satu bangsa , suku atau keluarga didunia ini. Kita hanya menerima keputusan yang tidak bisa kita tawar dan kita tolak.
Manusia meraba raba dan menduga duga , mengapa mereka ada dan hadir didunia ini. Bermacam macam pendapat dan pemahaman yang muncul. Ada yang mengatakan kita ada didunia ini karena proses alam dan terjadi begitu saja tanpa maksud dan tujuan tertentu. Ada yang mengatakan kita ada didunia ini sebagai proses reinkarnasi menuju kehidupan yang lebih baik. Ada yang mengatakan kita hidup dunia untuk sementara dalam perjalanan menuju kehidupan yang abadi di akhirat kelak. Ada yang mengatakan kita hidup didunia sekedar hidup saja dan setelah mati habis sudah semua masalah , dan kita tidak akan pernah hidup lagi diakhirat kelak. Dan banyak lagi pendapat pendapat yang merupakan dugaan dan hipotesa.
Ditengah kebingungan dan ketidak pastian itu Allah telah menurunkian Al Qur’an bagi umat Islam, menjelaskan tentang kehidupan dunia ini. Mengapa dan untuk apa kita hadir didunia ini, sesudah kematian kelak kemana kita akan pergi. Apa yang terjadi nanti sesudah kehidupan dunia ini berakhir.
Ada orang yang menerima penjelasan Qur’an ini dan banyak pula yang menolak dan tidak percaya dengan penjelasan Al-Qur’an itu. Mereka yang tidak percaya dengan Qur’an berpegang teguh pada keyakinannya masing masing. Ada yang berpendapat bahwa hidup hanya sekali didunia ini saja, karena itu nikmatilah hidup ini sepuas puasnya, karena sesudah mati tidak ada lagi kehidupan berikutnya. Ada yang berpegang pada keyakinan tentang reinkarnasi. Ada yang percaya bahwa Tuhan-Tuhan yang mereka ikuti akan memasukan mereka kelak kesyurga selama mereka patuh pada Tuhan mereka yang bermacam macam itu.
Umat Islam dan mereka yang beriman pada Allah yakin dan percaya pada penjelasan Al-Qur’an, mereka menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan dunia ini. Dalam surat Al Hadit ayat 20-21 Allah menjelaskan tentang hakekat kehidupan dunia ini
20. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.21. Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (Al Hadit 20-21 )
Allah menjelaskan beberapa hal tentang kehidupan dunia ini antara lain
- Kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan dan bermegah megah serta berlomba banyak tentang harta dan anak anak
- Perumpamaan kehidupan dunia seperti tanam tanaman yang tumbuh subur menghijau kemudian menjadi kuning , layu dan hancur. Dari tiada kembali menjadi tiada.
- Kehidupan yang abadi adalah kehidupan akhirat, disana ada ampunan dan keridhaan Allah dan ada pula azab yang pedih bagi para pembangkang yang tidak percaya pada Allah.
- Kehidupan dunia ini adalah kehidupan yang penuh kepalsuan dan tipuan , hati hati dan waspadalah menghadapinya.
- Allah menganjurkan pada orang yang beriman agar berlomba lomba meraih ampunan Allah dan syurga di akhirat yang luasnya seluas langit dan bumi
- Syurga itu disediakan bagi orang yang beriman pada Allah dan RasulNya.
Itulah beberapa butir yang dijelaskan Allah tentang sifat dan hakekat dari kehidupan dunia ini. Kehidupan dunia bukanlah kehidupan yang sebenarnya, kehidupan dunia hanyalah kehidupan sementara. Kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan diakhirat kelak. Diakhirat kelak ada orang yang hidup kekal dalam penderitaan abadi didalam Neraka, dan ada pula orang yang hidup kekal dalam kenikmatan abadi di dalam Syurga. Allah menganjurkan orang yang beriman untuk berlomba lomba meraih ampunan Allah dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi. Itulah tujuan akhir setiap orang yang beriman pada Allah dan RasulNya. Kehidupan yang kekal dan abadi didalam taman syurga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Diantara manusia ada yang silau dengan kehidupan dunia, mereka mengerahkan semua usaha dan kekuatannya untuk meraih sukses dan kejayaan hidup didunia. Mereka tidak percaya dengan kehidupan akhirat, mereka beranggapan bahwa hidup hanyalah hidup didunia ini saja. Setelah datang kematian maka selesailah semuanya. Tidak ada lagi kehidupan sesudah mati itu. Mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan didunia ini. Mereka tidak peduli dengan kehidupan akhirat, yang penting semua keinginan mereka terpenuhi. Mereka sudah menjadi budak budak nafsu untuk memenuhi semua hasrat dan keinginannya.
18. Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.(Al Israak 18)
Bagi orang yang hanya menginginkan kehidupan dunia saja , maka Allah akan memenuhi semua hajat keinginan mereka. Allah akan memberikan pada mereka kekayaan berlimpah, pangkat jabatan dan kehormatan, mereka disanjung dan dipuja setiap orang didunia ini. Namun setelah datang kematian lenyaplah semua itu dari mereka, dan mulailah mereka menjalani kesulitan panjang yang tidak pernah berakhir untuk selama lamanya. Setelah berada dialam barzakh mereka baru menyadari kekeliruannya, mereka berteriak memohon pada Allah agar dikembalikan hidup kedunia untuk memperbaiki kekeliruan mereka sebagaimana disebutkan dalam surat Al Muk minuun ayat 99
99. (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia ) 100. agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan (Al Mukminuun 99-100)
Janganlah merasa heran dan takjub pada kekayaan berlimpah, serta kemuliaan dan kehormatan yang diberikan Allah pada orang yang kafir dan tidak percaya pada Allah. Itu termasuk dari bagian tipu daya kehidupan dunia. Semua itu hanyalah fatamorgana dan kesenangan palsu yang menipu
Bermacam ragam agama dan aliran kepercayaan didunia
Dalam surat Al Hadit diatas Allah telah mengingatkan bahwa kehidupan dunia ini penuh dengan tipuan dan kepalsuan, hati hatilah menghadapinya. Banyak orang yang tertipu menyembah dan mengabdi pada Tuhan Tuhan palsu, menyembah berhala ciptaan manusia . Percaya pada janji palsu yang dijanjikan para rahib dan pendeta. Mereka berbakti dan menyembah berhala berhala itu dengan harapan diakhirat kelak akan mendapatkan syurga dan kehidupan abadi dari berhala yang mereka sembah itu. Allah telah mengingatkan dalam Al Qur’an surat Ali Imran ayat 19 bahwa agama yang diridhoi hanyalah Islam
19. Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Ali Imran 19)
Allah tidak akan menerima orang yang mencari agama selain Islam sebagaimana ditegaskan dalam surat Ali Imran ayat 85
85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Ali Imran 85)
Tidak sedikit orang yang tertipu propaganda setan yang dibawakan oleh misi misi agama selain Islam. Mereka tertipu oleh tawaran yang menggiurkan. Mereka tertipu ajaran filsafat yang mengajarkan bahwa semua agama sama dan baik. Bermacam macam agama didunia tujuannya hanya menyembah Tuhan, perumpamaannya seperti jari jari sepeda, yang ditarik dari semua penjuru simpulnya tetap ditengah. Apapun agamanya yang terpenting berbuat baik, demikianlah kata kata yang dihembuskan kelompok yang menganggap semua agama sama.
Semua Berhala yang mereka sembah itu kelak akan jadi musuh mereka, berhala itu akan menolak penyembahan mereka
86. Dan apabila orang-orang yang mempersekutukan (Allah) melihat sekutu-sekutu mereka mereka berkata: “Ya Tuhan kami mereka inilah sekutu-sekutu kami yang dahulu kami sembah selain dari Engkau.” Lalu sekutu-sekutu mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya kamu benar-benar orang-orang yang dusta.” 87. Dan mereka menyatakan ketundukannya kepada Allah pada hari itu dan hilanglah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan (An Nahl 86-87)
Dunia ini penuh tipu daya dan kepalsuan, sebagian besar umat manusia berada dalam keadaan tertipu. Mereka lebih memilih agama dan kepercayaan selain Islam. Dari 7 Milyar penduduk dunia yang memeluk agama Islam hanya sekitar 1,6 milyar . Bagaimana keadaan sebagian besar umat manusia yang memeluk agama selain Islam itu kelak diakhirat? Jawabannya adalah seperti yang disebutkan dalam surat Ali Imran ayat 85 dan An Nahl ayat 86-87 diatas.
Ironisnya dinegara maju seperti Eropa kebencian terhadap Islam terus dihembuskan oleh orang yang membenci ajaran Islam. Islam phobia terus berjangkit dikalangan mereka. Islam mengajak mereka untuk keselamatan hidup didunia dan akhirat, sayang mereka lebih percaya pada tipu daya setan , para misionaris, rahib dan pendeta yang membenci Islam.
Allah memang telah berjanji akan memenuhi neraka jahanam dengan kebanyakan dari golongan Jin dan manusia. Karena Allah telah memberi mereka hati, penglihatan dan pendengaran namun mereka tidak mau menggunakannya dengan baik. Sebagaimana disebutkan dalam surat al a’Raaf ayat 179.
179. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Al A’Raaf 179)
Hati hati dan waspadalah jangan sampai tertipu oleh kelompok mayoritas di dunia ini. Kebenaran tidak ditentukan oleh kelompok yang paling banyak pengikutnya. Ukuran kebenaran adalah kitab Al Qur’an yang diturunkan Allah sebagai pedoman bagi umat manusia seluruhnya. Barang siapa yang mau mengikuti Al Qur’an insya Allah selamat. Siapa yang menentang Al Qur’an niscaya akan celaka dan termasuk kelompok orang yang merugi didunia dan akhirat.
ALHAMDULILLAH,,, BAARAKALLAHU FIIK YA USTADZ.
Terimakasih atas tausyiyahnya.
Wah… Bagus informasinya. Terima kasih ya! Aku jadi bisa mengerjakan PR etika di sekolah… Hehe…
Artikel yang menarik dan bermanfaat untuk kehidupan.Thanks.
Barakallah ilmu yg bermanfaat. Mhn ada kelanjutan bgmn menjalaninya, mengingat iman ini naik turun jika mengikuti putaran roda dunia, mana yg lebih diprioritaskan, apakah pilih tengah tengah saja agar seimbang, benarkah demikian?, wassalaam
Mhn maaf maksudnya ditengah tengah antara dunia dan akhirat.
Wa alaikum salam
Orang yang beriman dan berilmu lebih mengutamakan kehidupan akhirat daripada dunia, dia rela mengorbankan dunia untuk kehidupan akhirat. Kadangkala kita sering dihadapkan pada kondisi antara memilih kehidupan dunia atau akhirat. Misalnya kita disuruh memilih antara tawaran membangun tempat judi dan maksiat dengan keuntungan yang sangat besar atau membangun sebua mesjid atau pesantren yang keuntungannya amat kecil.
Hidup dan nikmatilah dunia ini ala kadarnya jangan berlebih lebihan sebagaimana diingatkan Allah dalam surat Qoshos 77 :
77. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan
Menyeimbangkan kehidupan dunia dengan akhirat bukan hal mudah, karena daya tarik dunia jauh lebih dahsyat daripada daya tarik akhirat. Sulit bagi kita untuk tetap ditengah, salah sedikit kita akan ditarik oleh kehidupan dunia. Maka yang utama adalah kejarlah kehidupan akhirat sekuat tenaga, nikmati dunia ala kadarnya. Keuntungan akhirat jauh lebih besar daripada dunia. Perbandingan kehidupan dunia dengan akhirat seperti air yang menempel ditelunjuk ketika dicelupkan kedalam laut dengan air yang tertinggal dilautan luas.
Sebagian besar manusia didunia lebih tertarik dan mengutamakan kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, mereka menganggap kehidupan akhirat hanyalah hayalan yang tidak nyata.
Terima kasih banyak ya ustadz atas informasinya. Semoga kita semua menjadi hamba-Nya yang bertakwa. Aminn