KEHIDUPAN DUNIA MENURUT AL QUR’AN

You may also like...

7 Responses

  1. Rofiqoh says:

    ALHAMDULILLAH,,, BAARAKALLAHU FIIK YA USTADZ.
    Terimakasih atas tausyiyahnya.

  2. Laila Mufidah says:

    Wah… Bagus informasinya. Terima kasih ya! Aku jadi bisa mengerjakan PR etika di sekolah… Hehe…

  3. Susanti says:

    Artikel yang menarik dan bermanfaat untuk kehidupan.Thanks.

  4. elmart says:

    Barakallah ilmu yg bermanfaat. Mhn ada kelanjutan bgmn menjalaninya, mengingat iman ini naik turun jika mengikuti putaran roda dunia, mana yg lebih diprioritaskan, apakah pilih tengah tengah saja agar seimbang, benarkah demikian?, wassalaam

    • elmart says:

      Mhn maaf maksudnya ditengah tengah antara dunia dan akhirat.

    • Fadhil ZA says:

      Wa alaikum salam

      Orang yang beriman dan berilmu lebih mengutamakan kehidupan akhirat daripada dunia, dia rela mengorbankan dunia untuk kehidupan akhirat. Kadangkala kita sering dihadapkan pada kondisi antara memilih kehidupan dunia atau akhirat. Misalnya kita disuruh memilih antara tawaran membangun tempat judi dan maksiat dengan keuntungan yang sangat besar atau membangun sebua mesjid atau pesantren yang keuntungannya amat kecil.

      Hidup dan nikmatilah dunia ini ala kadarnya jangan berlebih lebihan sebagaimana diingatkan Allah dalam surat Qoshos 77 :

      77. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan

      Menyeimbangkan kehidupan dunia dengan akhirat bukan hal mudah, karena daya tarik dunia jauh lebih dahsyat daripada daya tarik akhirat. Sulit bagi kita untuk tetap ditengah, salah sedikit kita akan ditarik oleh kehidupan dunia. Maka yang utama adalah kejarlah kehidupan akhirat sekuat tenaga, nikmati dunia ala kadarnya. Keuntungan akhirat jauh lebih besar daripada dunia. Perbandingan kehidupan dunia dengan akhirat seperti air yang menempel ditelunjuk ketika dicelupkan kedalam laut dengan air yang tertinggal dilautan luas.

      Sebagian besar manusia didunia lebih tertarik dan mengutamakan kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, mereka menganggap kehidupan akhirat hanyalah hayalan yang tidak nyata.

  5. Nurbaiti says:

    Terima kasih banyak ya ustadz atas informasinya. Semoga kita semua menjadi hamba-Nya yang bertakwa. Aminn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


*

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>