Oleh Fadhil ZA
”dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-nya: “Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan”. (Qs. Shaad 41).
Nabi Ayyub as adalah seorang hamba yang taat dan banyak beribadah pada Allah. Harta berlimpah dan anak yang banyak tidak membuat dia lalai dari beribadah dan berdzikir mengingat Allah. Para Malaikat dilangit kagum dengan ketaatan Nabi Ayyub as ini,. Mereka sering menyebut dan membanggakan Ayyub as yang tidak lalai oleh harta dan anak anaknya dai beribadah pada Allah.
Iblis merasa iri dan dengki melihat ketaatan Ayyub as ini, Ia berseru pada Allah:” Ya Allah tentu saja Ayyub as taat padaMU karena ia memiliki harta yang banyak, jika Kau izinkan aku melenyapkan semua hartanya hingga dia jatuh miskin niscaya dia akan berpaling dari MU. “ . Allah menjawab :” Silahkan kau lakukan , dia akan tetap menjadi hambaKu yang taat” .
Setelah mendapat izin dari Allah, iblis segera mengumpulkan balatentaranya untuk melenyapkan semua harta kekayaan Ayyub. Dalam sekejap api berkobar membakar sawah ladang dan kebun miliki Ayyub .as , api juga melahap binatang ternak peliharaan Ayyub.as. Nabi Ayyub.as terkejut , dia tidak berdaya untuk memadamkan kobaran api yang menghanguskan sawah, ladang , kebun dan binatang ternaknya. Dalam tempo singkat Ayyub.as jatuh miskin, semua harta kekayaannya musnah dilahap sijago merah.
Setelah itu Iblispun datang pada Ayyub.as yang sedang asik beribadah, dia berkata pada Ayyub .as:”: Tuhan yang kau sembah itu telah membakar semua tanamannu dan membinasakan semua ternakmu, untuk apa kau beribadah menyembahNya, dia tidak menolongmu.”. Kemudian Ayyub.as menjawab:” Segala puji bagi Allah Dialah yang memberiku karunia harta berlimpah , dan Dia pula yang mengambilnya kembali dari ku , aku bertawakkal dan berserah diri padaNya”. Ayyub.as terus melanjutkan ibadahnya tidak terpengaruh bisikan dan ocehan Iblis, dia juga tidak terpengaruh karena kekayaannya sudah lenyap.
Iblis tercengang mendengar jawab Ayyub.as itu. Ia menggerutu dan berkata pada Allah:” Ya Allah tentu saja dia masih tetap taat padaMU,karena ia masih punya anak anak yang menyayanginya, jika semua anak anaknya itu lenyap pasti Ayyub. as akan berpaling dari MU” . Kemudian Allah mengizinkan Iblis untuk melenyapkan semua anak anak nabi Ayyub.as.
Ketika anak anak nabi Ayyub.as sedang bercengkerama dan berkumpul didalam rumah , terjadilah bencana gempa dan seluruh bangunan runtuh menimpa anak anak nabi Ayyub.as yang sedang berkumpul dirumah itu, tidak ada seorangpun yang selamat. Kemudian Iblis datang pada Ayyub yang sefang beribadah menyamar sebagai pembantu rumahnya. Ia datang pada Ayyub.as sambil menangis melaporkan kejadian bencana yang menimpa seluruh keluarganya. Ayyub.as berkata :” segala puji bagi Allah yang telah memberi aku anak anak yang menyangiku, dan kemudian mengambil mereka kembali dari ku” . Pembantu itu terus meratap menceritakan kengerian yang dilihat tatkala terjadi bencana gempa itu, namun Ayyub.as tidak bergeming hatinya. Ia tetap memuji Allah dsn berulang kali mengucapka istighfar. Iblis yang menyamar sebagai pembantu itupun pergi meninggalkan Ayyub dengan penuh kekecewaan. Ia berguman tentu saja ia masih taat pada Allah karena badannya masih sehat. Kalau tubuhnya sudah dipenuhi berbagai penyakit niscaya dia akan berhenti dari taat pada Allah.
Allah mendengar keluhan Iblis itu dan Iapun mengizinkan Iblis untuk mendatangkan berbagai penyakit pada tubuh Ayyub .as. Iblis datang mendekati Nabi Ayyub.as yang sedang asyik beribadah, kemudian ia meniupkan udara yang berisi berbagai macam bibit penyakit keseluruh tubuh Nabi Ayyub.as. Nabi Ayyub.as merasakan gatal diseluruh tubuhnya. Iapun sibuk menggaruk anggota tubuhya yang gatal, namun rasa gatal itu tidak hilang bahkan berubah menjadi luka yang mengeluarkan nanah dan bau busuk menyengat. Karena penyakit ditubuhnya tidak kunjung sembuh bahkan bertambah parah , Ayyubpun sadar bahwa itu adalah ujian dan cobaan Allah baginya. Iapun kembali ketempat ibadahnya tidak mempedulikan tubuhnya yang luka dan berbau busuk itu.
Diriwayatkan Nabi Ayyub.as ketika itu mempunyai istri tiga orang, melihat penyakit dan bau busuk yang keluar dari tubuh Ayyub.as satu persatu istrinya meninggalkan Ayyub.as. Tinggal satu orang yang tetap setia menemaninya yaitu Siti Rahma. Iblispun terus menyebar teror, ia menghasut orang kampung agar mengusir Ayyub.as dari kampungnya. Iblis berkata pada orang kampung:” Jika kalian tetap membiarkan Ayyub.as dikampung ini niscaya penyakit yang dibawanya itu akan menyebar diseluruh kampung ‘usirlah dia agar kalian selamat” . Penduduk kampungpun termakan hasutan Iblis dan meminta pada Siti rahmah untuk membawa suaminya meninggalkan kampung itu.
Dengan hati sedih siti Rahmah terpaksa membawa suaminya dengan mendukungnya sendiri meninggalkan kampung tempat mereka tinggal. Ia berjalan dengan tertatih tatih membawa suaminya, hingga sampai ditengah hutan dekat kampung mereka. Ia membuat sebuah gubug kecil disitulah Siti Rahmah berdiam bersama suaminya yang sekujur tubuhnya sudah mulai membusuk, bahkan sampai mengeluarkan belatung.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka setiap hari Siti Rahma pergi kekampung bekerja pada orang kampung , hasil yang didapat digunakan untuk membeli roti. Dalam keadaan yang demikian sulit Ayyub.as tetap beribadah dan taat pada Allah. Iblis amat kecewa melihat ketaatan Ayyub.as ini. Iblispun menghasut orang kampung agar jangan mau menerima siti Rahma bekerja pada mereka.
Orang kampung mulai mengucilkan siti Rahmah : “Menyingkirlah engkau dari kami, kami kuatir nanti engkau akan menularkan penyakit suamimu pada kami”. Keadaanpun semakin sulit, siti Rahmah mengeluh pada suaminya:” Wahai suamiku, mintalah pertolongan pada Tuhanmu agar Dia menyembuhkan penyakitMu itu, aku sudah tidak tahan dengan gunjingan orang kampung”. Ayyub menjawab:” Bersabarlah jika tiba waktunya tentu Allah akan menolong kita, semua ini adalah ujian dariNya untuk menguji keteguhan Iman kita padaNya” .
Setiap hari Siti Rahmah mendatangi rumah penduduk kampung meminta pekerjaan , namun tidak seorangpuh yang mau menerimanya. Hingga satu ketika dalam keadaan sudah amat terdesak , Siti Rahmah memotong rambutnya dan menjual potongan rambut itu untuk mendapatkan sepotong roti. Ketika Ayyub.as bertanya:”: dari mana kau dapat roti ini?” Siti Rahmah mengatakan bahwa ia telah memotong rambutnya dan menjualnya untuk mendapatkan sepotong roti. Mendengar itu Nabi Ayyubpun menangis terharu, namun ia tetap sabar dan berserah diri pada Allah
Demikianlah Ayyub.as tetap bersabar dengan penyakit yang dideritanya, dalam beberapa riwayatkan dikisahkan bahwa seluruh daging ditubuhnya telah mengelupas dipenuhi belatung dan mengeluarkan bau busuk yang menyengat. Tidak seorangpun yang sanggup mendekatinya selain istrinya sendiri. Namun demikian Nabi Ayyub.as tidak pernah mengeluh, ia tetap beribadah dan taat memuji dan mengagungkan nama Allah. Ia tidak pernah mengumpat atau menyesali penyakit yang ditimpakan Allah padaNya. Ia yakin satu ketika Allah akan melenyapkan semua penyakit itu.
Dikisahkan pada satu ketika Iblis datang pada Siti Rahmah menyamar sebagai seorang tabib, ia menawarkan untuk mengobati penyakit suaminya dengan cara menyembelih hewan tanpa menyebut nama Allah, dan meminum khamar. Siti Rahmahpun pulang menceritakan tawaran Tabib itu pada Nabi Ayyub.as. Mendengar usulan Tabib itu Nabi Ayyub.as marah:” Celaka kamu dia itu Iblis laknatullah” . Kemudian Nabi Ayyub.as bersumpah bahwa jika dia sembuh nanti dia akan mencambuk istrinya sebanyak seratus kali karena mau menerima tawaran Iblis itu.
Selanjutnya Ayyub menangis dan bermunajat,
‘Ya Tuhanku, aku tidak mungkin bisa menentukan dua pilihan kecuali di sana ada ridha-Mu. Aku tidak peduli dengan keinginanku tanpa disertai ridha-Mu. Aku sama sekali tidak merasa kenyang ketika makan karena takut aku lupa pada orang yang lapar. Maka dosa apa yang aku lakukan sehingga Engkau menyiksaku seperti ini.” Kemudian Allah mewahyukan pada Ayyub, ‘Wahai Ayyub! Apakah kesabaranmu atas cobaan ini berkat pertolongan-Ku atau keinginanmu,” lalu turun lagi wahyu padanya, ‘Wahai Ayyub! Seandainya aku jadikan setiap helai rambut yang ada di tubuhmu itu kesabaran, maka kamu tidak akan kuat merasakan sebagian kepedihan yang menggejala di jasadmu.”
Kemudian Nabi Ayyub berdoa sebagaimana disebutkan dala surat Al Anbiya 83 dan 84:
83. dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang”.
84. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah. (QS Al Anbiya’ 83-84
Allah mendengar keluhan dan Doa Nabi Ayyub.as yang telah tetap bersabar menjalani penderitaan penyakit yang didatangkan Iblis dan balatentaranya selama 18 tahun, sebagaimana disebutkan dalam surat Shad ayat 41-42:
41. Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-nya: “Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan.” 42. (Allah berfirman): “Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum (Shad 41-42)
Allah memerintahkan Ayyub.as untuk menghantamkan kakinya ketanah, seketika itu juga memancarlah mata air yang deras dan jernih dari tanah tersebut. Mata air tersebut memancar dengan deras hingga membentuk sebuah kolam yang jernih dan sejuk airnya . Nabi Ayyub.as mandi didalam kolam yang jernih itu, dalam sekejap seluruh penyakit ditubuhnya lenyap dan musnah. Kini ia telah menjelma mejadi pemuda yang gagah dan tampan.
Ketika terjadi peristiwa itu istri Nabi Ayyub.as sedang pergi kekampung untuk mencari makanan bagi suaminya. Ketika kembali ketempat suaminya ia terkejut tidak menemukan suaminya. Dengan hati cemas ia berjalan kesana kemari mencari suaminya. Ia kuatir suaminya dimakan srigala yang buas. Ia terus berlari kesana kemari hingga berjumpa dengan seorang pemuda yang sedang duduk ditepi kolam yang jernih airnya. Ia bertanya:”Hai pemuda apakah engkau melihat suamiku yang seluruh tubuhnya dipenuhi penyakit dan berbau busuk?” . Pemuda itu hanya berdiri memandanginya dan berkata :” Apakah engkau tidak mengenali aku lagi?”. Siti Rahmah heran:” Siapakah tuan , saya belum pernah melihat tuan sebelumnya”. Ayyub.as menjawab:” Akulah Ayyub, Tuhanku telah mengangkat semua penyakit dari diriku” Siti Rahmah berseru heran:” Betulkah engkau Ayyub suamiku?”. “ Ya Allah telah mengangkat penyakit yang didatangkan syetan kepadaku, Dia amat mengasihi hamba hambanya yang sabar dan berserah diri padaNya”.
Demikianlah akhirnya Nabi Ayyub.as kembali kekampungnya dan diterima oleh warga kampung dengan baik. Kemudian Allah mengembalikan semua harta dan anak anaknya pada Nabi Ayyub sebagainman disebutkan dalam surat Al Anbiya ayat 84 diatas.
Namun demikian masih ada persoalan yang mengganjal fikiran Nabi Ayyub.as, ketika sakit dahulu ia pernah bersumpah utuk memukul istrinya sebanyak 100 kali jika sudah sembuh nanti . Hatinya merasa berat untuk melaksanakan sumpah itu mengingat pengorbanan istrinya yang sudah cukup banyak dan sabar melayaninya selama sakit. Allah mengetahui kegalauan hati Nabi Ayyub.as kemudian Allah menurunkan wahyu agar ia mengambil seikat rumput yang berjumlah 100 lembar, kemudian memerintahkannya untuk memukulkannya pada istrinya, sebagai pelaksanaan dari sumpah itu sebagaimana disebutkan dalam surat Asshad 44:
44. Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya) (Shad 41)
Dengan demikian Allah telah memberi jalan pada Nabi Ayyub.as agar dapat melaksanakan sumpah nya tanpa harus menyakiti istrinya.
Catatan:
Dari Kisah Nabi Ayyub diatas kita bisa mengambil beberapa pelajaran”
- Bahwa syetan dan golongan Jin bisa mendatangkan berbagai penyakit pada manusia dengan izin dan kehendak Alah seperti yang mereka lakukan terhadap Nabi Ayyub.
- Penyakit yang datang pada seseorang dengan izin dan kehendak Allah merupakan ujian dan cobaan bagi keimanan dan ketakwaan seseorang
- Sabar dan tetap istiqomah ketika menderita suatu penyakit adalah perbuatan utama, jika tiba waktunya Allah akan mengangkat semua penyakit itru dengan cara yang menakjubkan dan sulit dicerna akal.
- Agar berhati hati dengan sumpah, karena sumpah itu wajib dilaksanakan. Bagi yang terlanjur bersumpah sedangkan dia sulit melaksanakan sumpah itu agar dia membayar kafarat sumpah itu dengan mengikuti petunjuk pada surat Al maidah ayat 89
89. Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya). (Al maidah 89)
- Berbagai penyakit yang didatangkan syetan seperti sihir, teluh dan santet tidak akan memberi mudarat pada seseorang tanpa izin dan kehendak Allah. Karena itu Allah memerintakan kita untuk berlindung selalu dari kejahatan sekalian mahluknya dengan banyak membaca surat Al Falaq, Al Baqarah 286, dan mendirikan shalat dengan benar dan khusuk.
Aslmkm.
pak ustad maaf mhn pencerahannya berkaitan dengan
membayar kafarat kepada orang miskin apakah pada saat
memberikan makan/pakaian kita harus menyampaikan maksud
pemberian itu sebagai pembayar kafarat atau bisa dengan niat
dalam hati kita saja….
mhn dibantu pencerahannya spy tdk ada keragu raguan dihati
saya…..
sebelumnya tks smg menjadi amaliah ilmu pak ustad kepada saya…
[…] Source link […]