Oleh Fadhil ZA
Setelah menunggu sekian lama di Padang Mahsyar , tibalah saatnya manusia menghadapi hari berhisab dimana setiap orang datang menghadap Allah sendiri –sendiri untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah mereka lakukan selama hidup didunia ini. Allah menyebutkan hal ini dalam surat Maryam ayat 93-95.
93. Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. 94. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. 95. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri (Maryam 93-95)
Dihari itu orang yang tidak beriman baru menyadari kekeliruannya selama ini. Apa yang mereka sembah selain Allah telah lenyap dari mereka patung patung, berhala, dan tuhan tuhan yang mereka sembah selain Allah, Tuhan Yesus, Budha, Matahari, Bulan ,Api semuanya berlepas diri dari mereka. Apa yang mereka sembah selain Allah membantah orang orang yang menyembahnya.
28. (Ingatlah) suatu hari (ketika itu). Kami mengumpulkan mereka semuanya, kemudian Kami berkata kepada orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan): “Tetaplah kamu dan sekutu-sekutumu di tempatmu itu.” Lalu Kami pisahkan mereka dan berkatalah sekutu-sekutu mereka: “Kamu sekali-kali tidak pernah menyembah kami . 29. Dan cukuplah Allah menjadi saksi antara kami dengan kamu, bahwa kami tidak tahu-menahu tentang penyembahan kamu (kepada kami) (Yunus 28-29)
Sebelum datang saat berhisab dan ditimbangnya semua amalan, setiap diri datang kepada Allah dengan wajah tunduk menakur penuh rasa takut.Mereka yang kafir dan menyembah selain Allah datang dengan wajah diliputi ketakutan yang amat sangat. Mereka berjalan terseok seok memikul beban dosa yang menggunung dengan wajah hitam legam ditutupi debu penuh kegelapan. Hilang sudah sifat congkak , dan sombong yang selalu menghiasi wajahnya selama hidup didunia dahulu. Mereka datang dengan wajah kuyu semua harta, pangkat, kemewahan , karib kerabat, kemuliaan yang mereka miliki selama hidup diunia sudah lenyap dari sisi mereka. Mereka datang seorang diri menghadap Allah, untuk mempertanggung jawabkan semua sikap mereka selama hidup didunia.
Diriwayatkan oleh Muslim dari ady Hatim bahwa Rasyulullah bersabda:” Siapapun diantara kalian akan diajak bicara oleh Allah tanpa ada perantara penerjemah. Hanya amal yang telah ia lakukan saja yang akan menentukan apakah ia termasuk orang yang beruntung atau orang yang sial. Ketika memandang kedepan ia hanya melihat neraka terpampang dihadapnnya. Oleh karena itu takutlah kalian akan meraka wal;aupun hanya dengan sebutir korma”
Diriwayatkan oleh Ibnul Mubarak dari Ismail bin Muslim, dari al Hasan dan Qatadah, dari Anas bin Malik bahwa Nabi saw bersabda:” Pada hari kiamat nanti seorang manusia dibawa dan dihadapkan kepada Allah. Allah bertanya kepadanya ‘ Aku telah memberimu anugerah, karunia dan kenikmatan, lalu apa yang sudah engkau perbuat?. Ia menjawab “ Wahai Tuhanku aku telah menghimpun semua pemberianMu itu. Setelah berkembang menjadi sangat banyak, aku tinggalkan didunia. Tolong izinkan aku untuk kembali, nanti aku akan datang padaMu dengan membawa semua itu” Allah berfirman” Perlihatkan saja padaKu apa yang bisa kamu ajukan” Karena ternyata sihamba tadi tidak bisa mengajukan satu kebajikanpun , maka ia diperintahkan untuk dibawa keneraka. “
Orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Allah, tidak perduli dengan ajaran dan peringatan Allah maka Allahpun akan melupakan mereka dan mencampakan mereka kedalam neraka jahanam dan membiarkan mereka berkeluh kesah disana. Allah tidak memperdulikan keluhan mereka sebagaimana mereka tidak memperdulikan Allah ketika hidup didunia sebagaimana disebutkan Allah dalam surat As Sajdah 12-14.
12. Dan, jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.” 13. Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap- tiap jiwa petunjuk, akan tetapi telah tetaplah perkataan dari padaKu: “Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama.” 14. Maka rasailah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan akan pertemuan dengan harimu ini. Sesungguhnya Kami telah melupakan kamu (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal, disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan (As Sajdah 12-14)
Diriwayatkan oleh Tirnmidzi dari Abu Sa’id dan abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda :” Pada hari kiamat nanti seorang hamba akan dihadapkan pada Allah. Allah berfirman” Bukankah aku telah memberimu pendengaran, penglihatan , harta dan anak? Bukankah Aku telah menundukan unhtukmu binatang ternak dan ladang,dan membiarkan kamu berkuasa dan hidup sejahtera? Lalu apakah kamu mengira bahwa kamu akan bertemu Aku pada hari ini? Ia menjawab “Tidak!” Allah berfirman ‘pada hari ini Aku melupakanMu sebagaimana engkau telah melupakanAku”
Melihat buku catatan amal
Dihari itu Allah akan memperlihatkan buku catatan amal kepada masing masing orang, dan mereka terkejut karena buku itu mencatat semua perbuatan mereka secara detail. Tidak ada satupun yang ditinggalkan.
48. Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (memenuhi) perjanjian. 49. Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun.” (Al Kahfi 48-49)
Orang yang berdosa dan bersalah tidak bisa mengemukakan bantahan dihadapan Allah, karena semua perbuatannya tercatat secara detail dan teliti . Setelah melihat buku catatan yang dipenuhi berbagai dosa dan kemaksiatannya mereka kembali kepada keluarganya dengan wajah muram. Mereka Yakin tidak akan lolos menghadapi saat berhisab nanti. Mereka sudah membayangkan neraka jahanam yang sudah menanti mereka sesudah hari berhisab nanti.
Orang yang beriman dan banyak berbuatan kebaikan merasa gembira melihat buku catatan amal mereka yang dipenuhi berbagai amal kebajikan mereka. Mereka kembali menemui keluarga dan karib mereka dengan wajah putih berseri penuh kegembiraan. Mereka Yakin akan menjalani saat berhisab dengan mudah. Dan dihadapan mereka sudah terbayang taman syurga yang indah dan menyenangkan, sebagai tempat tinggal yang abadi bagi mereka. Allah menceritakan kegembiraan dan ketakutan manusia setyelah melihat buku catatan amal itu didalam surat Al Insyiqaq
7. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, 8. maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, 9. dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. 10. Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang11. maka dia akan berteriak: “Celakalah aku.” 12. Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).13. Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir). (Al Insyiqoq 7-13)
Diriwirayatkan oleh Tirmidzi, dari al Hasan. Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda” Pada hari kiamat kelak amal manusia akan dilihat oleh Allah sebanyak tiga kali. Yang pertama dan kedua berturut turut mereka bisa membela diri dan memberi alasan. Pada sat itulah lembar catatan amal melayang ditangan lalu ada yang ia ambil dengan tangan kanan dan ada yang ia ambil dengan tangan kirinya”
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Aisyah bahwa ia berkata” Begitu teringat neraka aku menangis. Melihat itu Rasulullah bertanya” kenapa kamu menangis?” Aku menjawab “Aku ingat Neraka, makanya aku menangis. Apakah kelak pada hari kiamat anda akan ingat kekluarga anda?” Beliau bersabda” Pada tiga tempat , tidak ada seorangpun ingat kepada siapapun. Ketika amalnya sedang ditimbang, seseoang tidak akan ingat kepada siapapun samapi diketahui apakah bobot tinmbangan kebaikannya lebih berat atau lebioh ringan. Ketika buku catatan amal dilanyangkan , seseorang tidak akan ingat kepada siapapun sampai diketahui ia menangkapnya dengan tangan kanan atau dengan tangan kirinya atau dari belakang [punggung. Dan ketika sedang berjalan diatas jembatan neraka jahanam , seseoang tidaka akan ingat pasda siapapun sampai ia berhasil melewatinya”
Setelah menerima buku catatan amal setiap orang diperintahkan untuk membaca dan menghisab dirinya dengan memperhatikan isi buku catatan itu. Allah berfirman dalam surat Al Israak 14
14. “Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu (Al Israak 14)
Dengan memperhatikan buku catatan itu setiap orang dihari itu sudah bisa memprediksi apakah ia akan masuk Syurga atau Neraka. Orang yang buku catatan amal nya dipenuhi dosa dan kemaksiatan wajahnya hitam legam membiru ketakutan. Ia kembali kepada kaumnya dengan langkah gontai. Tidak ada keceriahan diwajahnya, walaupun ketika hidup didunia dahulu ia seorang yang mulia dengan harta berlimpah dan berjalan dengan sombong dan congkak kesana kemari di tengah kaumnya.
Orang yang tidak takut menghadapi hari berhisab
Kebanyakan manusia menganggap remeh hari berhisab ini , mereka tidak takut mempertanggung jawabkan semua perbuatannya dihadapan Allah. Mereka melakukan berbagai perbuatan dosa dan kemaksiatan dengan ringan tanpa beban. Mengambil hak orang lain, korupsi, membunuh jiwa yang diharamkan Allah, memakan riba, berzinah, mabuk mabukan , melanggar janji dan sumpah, berdusta, mencuri, merampok dan mendzolimi orang lain mereka lakukan dengan ringan tanpa beban. Padahal semua perbuatan mereka itu akan ditanya dan dimintai pertanggungan jawab oleh Allah. Watak manusia seperti ini disebutkan Allah dalam surat An Naba 27-28
27. Sesungguhnya mereka tidak berharap (takut) kepada hisab, 28. dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh- sungguhnya. (An Naba’27-28)
Orang yang beriman amat takut menghadapi hari berhisab . Mereka menjalani kehidupan dunia dengan hati hati. Setiap langkah , perbuatan dan tindakannya diperhitungkan dengan teliti, apakah perbuatannya itu bisa dipertanggung jawabkan atau tidak dihadapan Allah. Mereka berhati hati menjauhi berbagai perbuatan dosa dan maksiat. Allah menyebutkan orang seperti ini dalam surat An Naziat 40-41
40. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya41. maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya). (An Naziat 40-41)
Kebanyakan manusia ragu dan tidak yakin akan adanya hari berhisab ini. Karena itu mereka tidak takut melakukan berbagai perbuatan dosa dan maksiat. Mereka beranggapan bahwa hidup kita hanya didunia ini saja. Ketika datang kematian maka selesailah semua masalah.
Karena itu jangan heran melihat manusia berani berbuat curang, korupsi, mengambil hak orang lain dengan semena mena, berbuat dzolim pada orang lain, mencuri, berzinah, merampok dan lain sebagainya. Mereka itu tidak takut menghadapi hari berhisab. Mereka menganggap enteng hal tersebut. Kelak mereka baru menyadarinya kalau sudah datang kematian pada mereka.
Para saksi yang dihadirkan dihari berhisab
Dihari berhisab manusia dihadirkan diohadapan Allah dengan mulut terkunci rapat tidak bisa berkata satu apapun, dihari itu tangan mereka menceritakan berbagai keburukan dan kebaikan yang pernah mereka kerjakan selama hidup didunia. Kemudian kaki mereka menjadi saksi atas semua perbuatan mereka itu. Allah menceritakan hal itu dalam surat
65. Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan (Yasin 65)
Disamping itu kulit, pendengaran , penglihatan juga menjadi saksi membenarkan semua yang diceritakan oleh tangan atau tertulis dibuku catatan amal. Orang yang kafir mengeluh pada kulitnya mengapa mereka mau menceritakan dan menjadi saksi atas berbagai kemaksiatan yang pernah mereka lakukan, sebagaimana disebutkan dalam surat
21. Dan mereka berkata kepada kulit mereka: “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” Kulit mereka menjawab: “Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan. 22. Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. ” (Fushilat 21-22)
Para Nabi dan Rasul juga dihadirkan sebagai saksi bagi umat mereka masing masing ketika mereka dihisab dan ditanya tentang amal perbuatan mereka
89. (Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (An Nahl 89)
Dihari itu manusia tidak bisa membantah berbagai bukti kejahatan dan kemaksiatan yang pernah mereka lakukan, kulit, kaki, pendengaran dan penghlihatan mereka menjadi saksi atas berbagai kemaksiatan yang mereka lakukan. Pada Nabi dan Rasul juga menjadi saksi atas berbagai penyimpangan yang dilakukan oleh para pembakang dan orang yang kafir terhadap ajaran para Rasul dan Nabi.
Disamping itu setiap orang juga didampingi dua orang malaikat yang menjadi saksi dan membeberkan semua perbuatan baik dan perbuatan buruk mereka
21. Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi.
Persiapan menghadapi hari berhisab.
Saat berhisab dan mempertanggung jawabkan setiap perbuatan kita dihadapan Allah itu pasti terjadi, tidak bisa dibantah oleh siapapun. Allah mengingatkan agar setiap orang mempersiapkan dirinya untuk menghadapi kedatangan saat itu.
18. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Hasyr 18)
Orang yang beriman amat takut menghadapi datangnya hari itu, mereka selalu berhati hati menjalani hidupnya , menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat Berusaha untuk patuh dan melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dengan sebaik baiknya.
Orang yang tidak beriman tidak peduli tentang hari itu, mereka tidak takut menghadapi hari berhisab. Mereka berbuat sewenang wenang semaunya sendiri, memperturutkan keinginan hawa nafsunya. Mereka baru menyadari kekeliruannya ini nanti ketika saat berhisab itu datang, dan semuanya sudah terlambat tidak bisa diperbaiki lagi. Tinggallah mereka menyesali dan meratapi kebodohan mereka ketika hidup didunia dahulu.
[…] selanjutnya bisa dibaca pada artikel PERTEMUAN DENGAN ALLAH DIHARI BERHISAB diblog […]