Oleh Fadhil ZA

 

 Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (At Taubah 51)

 

Orang orang munafik dizaman Rasulullah tidak senang jika orang mukmin mendapat kemenangan dalam peperangan melawan kaum musyrikin, dan mereka merasa gembira jika melihat orang mukmin ditimpa kekalahan atau kesusahan. Allah menurunkan surat at taubah ayat 51 ini sebagai pernyataan sikap bagi orang mukmin menghadapi ejekan atau teror orang orang munafik.

Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.”

metrolinkDalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa pada dasarnya tidak akan menimpa seseorang sesuatu melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi dirinya. Atau dengan kata lain tidak akan menimpa seseorang suatu bencana atau musibah  pada diri seseorang melainkan dengan izin dan kehendakNya. Berbagai nikmat dan musibah atau bencana yang menimpa seseorang semuanya adalah dengan izin dan kehendak Allah. Semua itu mustahil terjadi tanpa izin dan kehendak Allah.

Kejadian baik dan buruk yang menimpa orang mukmin merupakan ujian dan cobaan dari sisi Allah, sebagaimana Allah telah menjelaskannya dalam surat Al Anbiya ayat 35

“….. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.       (Al Anbiaya 35)

Orang mukmin apabila diuji dengan kejadian yang baik ia akan bersyukur, sebaliknya jika diuji dengan kejadian buruk dan tidak menyenangkan ia akan menghadapinya dengan sabar. Ia yakin bahwa kejadian buruk yang menimpanya adalah atas izin dan kehendak Allah. Ia yakin bahwa semua itu merupakan ujian keimanan bagi dirinya.

Ada 3 pesan yang terkandung dalam surat at taubah ayat 51 bagi setiap orang yang beriman pada Allah:

  1. Orang beriman yakin bahwa apa saja kejadian buruk yang menimpa mereka adalah atas izin dan kehendak Allah. Mereka yakin bahwa tidak akan menimpa mereka sesuatu melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi dirinya.
  2. Orang beriman yakin bahwa Allahlah pelindung mereka dalam menghadapi berbagai musibah dan bencana yang minimpa mereka
  3. Orang beriman yakin akan perlindungan dan pertolongan Allah, mereka hanya berserah diri dan bertawakkal pada Allah. Mereka tidak mengharap pertolongan atau perlindungan dari kekuatan lain selain Allah.

Tiga pesan diatas merupakan pedoman bagi orang beriman dalam mensikapi dan menghadapi berbagai musibah dan bencana yang hadir dalam perjalanan hidupnya. Kejadian buruk tersebut bisa saja berupa musibah kematian salah seorang anggota keluarga, kecelakaan, kehilangan harta, penyakit yang datang secara tiba tiba, penyakit yang tak kunjung sembuh, gangguan sihir dan lain sebagainya. Orang beriman yakin bahwa semua kejadian tersebut terjadi atas izin dan kehendak Allah. Tanpa izin dan kehendak Allah semua itu tidak akan terjadi atas diri mereka.

Karena mereka yakin bahwa tidak ada satu kejadianpun yang dapat menimpa mereka melainkan dengan izin dan kehendak Allah, maka mereka selalu berlindung pada Allah dari kejahatan sekalian mahluk ciptaanNya. Mereka tidak takut dengan teror dan acaman siapapun. Mereka hanya takut pada Allah. Mereka yakin dengan berlindung pada Allah, tidak ada satu kejahatanpun yang bisa menyentuh mereka. Dengan sikap yang seperti itu  hati mereka jadi tenang dan nyaman, jauh dari rasa gelisah, cemas, was was, dan kekuatiran yang tidak menentu.

Orang yang beriman hanya bertawakkal dan berserah diri  pada ketetapan Allah. Jika setelah menjalani sikap seperti itu, ternyata masih ada musibah dan kemalangan yang menimpa mereka . Kejadian itu tidak akan membuat mereka sedih dan berduka . Mereka menganggap itu hanya sebagai  ujian dan cobaan dari Allah atas iman dan keyakinan mereka . Mereka akan menerima semua itu dengan ikhlas dan rido, sebagaimana anjuran Allah dalam surat At Thur ayat 48:

48. Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri (At Thur 48)

 Mereka yakin jika mereka sabar atas setiap rasa sakit dan penderitaan yang mereka alami, Allah akan membalasi mereka dengan pahala yang besar, sebagaimana yang dijanjikan Allah dalam surat An Nahl ayat 96

“…..Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.       (An Nahl 96)”

Dengan meyakini ayat ini orang yang beriman tidak pernah merasa takut dengan berbagai ancaman, bahaya  dan teror, mereka yakin semua ancaman bahaya dan teror itu tidak akan menyentuh mereka tanpa izin dan kehendak Allah. Mereka yakin dengan bertawakal dan  berlindung pada Allah tidak ada satu kekuatanpun yang bisa mencelakakan mereka.

Sebaiknya hafalkan ayat ini dan baca ayat ini setiap menghadapi kesulitan atau musibah dengan penuh keyakinan. Keyakinan yang didapat dari menghayati ayat ini akan memberi kekuatan pada jiwa dalam menghadapi berbagai masalah dan kesulitan hidup.

 

 

One thought on “KULTUM 16 – KAJIAN SURAT AT TAUBAH 51”
  1. Trimaksh p ustd mudah2an sesulit apapun persoalan yg kita hdpi dg menghafal 2 ayat di atas kita bs sabar dan kuat menghpi masalah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *