Oleh Fadhil ZA
Ibu Katsir menyampaikan dalam kitab tafsirnya bahwa pada mulanya Jin itu takut pada manusia, sebagaimana manusia sekarang ini takut pada jin. Apabila rombongan manusia berhenti disatu tempat maka para jin yang menghuni tempat itu berlarian ketakutan membubarkan diri. Mereka hanya berani mengamati dari jauh apa yang akan dilakukan oleh rombongan manusia itu.
Mereka tercengang ketika pemimpin rombongan itu berseru:” Wahai penguasa lembah ini kami mohon perlindungan padamu dari berbagai bahaya dan kejahatan yang ada dilembah ini”. Mereka saling berbisik :” Lihatlah rupanya manusiapun takut pada kita sebagaimana kita takut pada mereka”. Akhirnya jin itupun mendekati manusia dan mulai berani mendatangkan berbagai gangguan pada mereka.
Diantara Jin itu ada yang berhasil masuk ketubuh salah seorang dari rombongan itu , kemudian dia mulai membual bahwa dialah penguasa daerah itu, ia akan melindungi rombongan tersebut asalkan mau memberi tumbal atau korban berupa sesajen. Rombongan manusia itu percaya pada jin yang masuk ketubuh orang tersebut dan mulai menuruti semua permintaan jin tersebut, mulai dari menyembelih ayam cemani, menamam kepala kerbau, menyuguhkan bunga tujuh rupa dan lain sebagainya. Inilah asal muasal munculnya berbagai ritual musyrik diseluruh pelosok bumi ini.
Di indonesia ritual musyrik seperti ini masih banyak kita dapati dalam rangka minta keselamatan dan perlindungan dari jin penguasa suatu daerah. Ketika mau membangun rumah , jembatan atau bangunan lainnya diadakan upacara menaman kepala kerbau. Di Minang kabau ketika masih kecil dulu saya melihat orang yang menyembelih ayam ketika akan membangun rumah kemudian darah ayam tersebut ditebar disekeliling rumah yang akan dibangun. Nelayan ditepi pantai juga sering memberikan sesaji ke laut agar tangkapannya banyak.
Jalan tertentu yang sering meminta korban kecelakaan juga tidak luput dari kegiatan musyrik ini. Berdasarkan informasi dari dukun, paranormal atau beberapa orang yang kesurupan jin dilakukanlah ritual memberikan sesajen ditempat yang dianggap angker tersebut. Orang yang meminta tolong pada penguasa makam atau tempat keramat juga sering melakukan berbagai ritual musyrik. Perbuatan musyrik mempersekutukan Allah dengan sesuatu merupakan perbuatan yang amat dibenci dan dimurkai Allah sebagaimana disebutkan dalam surat An Nisa’ 116
116. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. (An Nisa’ 116)
Allah mengancam para pelaku musyrik dengan neraka jahanam sebagaimana disebutkan dalam surat al bayyinah ayat 6
6. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (Al Bayyinah 6)
Walaupun Allah membenci dan mengancam para pelaku musyrik ini dengan neraka jahanam , perbuatan ini tetap saja marak dilakukan orang . Di Indonesia masih banyak daerah dan adat istiadat masyarakat yang melakukan kegiatan atau ritual musyrik ini. Mereka memberikan persembahan berupa kurban hewan, sesaji , makanan , buah buahan bagi penguasa ghaib didaerah itu.
Beberapa kegiatan dan tradisi musyrik yang dilakukan masyarakat di Pulau jawa antara lain yang ditulis ustadz Abulfaruq Ayip Syafrudin di majalah Asyariah edisi 67 sebagai berikut :
Di desa Pendem kecamatan Sumberlawang, Sragen terdapat sebuah bukit yang disebut Gunung Kemukus. Malam jum’at Pon merupakan malam keramaian . . Manusia berdatangan ke Gunung Kemukus dalam rangka menjalani laku tirakat ngalap berkah di makam yang ada di tempat itu. Makam di perbukitan yang berada di tengah Waduk Kedungombo ini, konon merupakan makam Pangeran Samodra dan Nyai Ontrowulan. Ritual ngalap berkah di Gunung Kemukus diawali dengan prosesi penyucian di Sendang Ontrowulan. Setelah itu, dengan dipandu juru kunci, para peziarah dibimbing guna melakukan ritual sajen. Yaitu, menyerahkan uborampe (perlengkapan sajen) dalam bentuk sebungkus kembang telon, dupa ratus atau kemenyan, dan uang wajib. Dengan uborampe inilah juru kunci akan memohon kepada yang mbaurekso di Gunung Kemukus. (Sajen dan Ritual Orang Jawa, Wahyana Giri MC, hlm. 94—96)
Perilaku mistik lainnya juga dilakukan oleh sebagian masyarakat Yogyakarta, mereka melakukan acara labuhan yaitu sesaji ritual dengan tujuan untuk melestarikan hubungan yang telah lama terjalin antara pihak tertentu dengan kanjeng Ratu Kidul penguasa laut selatan. Sesaji untuk penguasa laut selatan diadakan di Parangkusumo. Sesaji diletakkan pada satu tempat yang disebut petilasan, yaitu tempat terjadinya pertemuan antara Panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul yang memiliki patih bernama Nyai Rara Kidul. Antara Panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul terjalin perjanjian di mana Kanjeng Ratu Kidul berjanji melindungi Panembahan Senopati beserta seluruh keturunannya.
Pelaksanaan doa dilakukan di tempat tersebut dan sesaji pun ditaruh di tempat itu. Juru kunci Parangkusumo mengucapkan, “Perkenankanlah saya, Kanjeng Ratu Kidul untuk menyampaikan sesaji Labuhan kepada Paduka, … untuk keselamatan hidup, kehormatan kerajaan, dan keselamatan rakyat serta negeri Ngayogyakarta Hadiningrat.” Setelah mengucapkan mantra, sesaji itu pun dibawa ke laut. Beberapa sesaji diempaskan ombak kembali ke pantai dan diperebutkan oleh masyarakat. Mereka berkeyakinan bahwa sesaji tersebut memiliki daya untuk memberikan keselamatan, kesehatan, dan kehidupan yang lebih baik bagi mereka yang mendapatkannya.
Upacara Labuhan lainnya juga dilakukan di Gunung Merapi, dan Gunung Lawu (Karanganyar, Jawa Tengah). Ritual Labuhan lainnya dilaksanakan setiap tanggal 30 Rejeb (penanggalan Jawa). Upacara ritual ini banyak dikunjungi oleh orang guna ngalap berkah. Sesaji ditujukan kepada Eyang Kanjeng Pangeran Sapujagad, Pangeran Anom Suryangalam, Eyang Kyai Udononggo, Nyai Udononggo, dan Kyai Jurutaman. Tempat tinggal mereka ada di beberapa tempat di Merapi, seperti di Turgo, Plawangan, dan Wukir Rinenggo di dekat Selo. Upacara doa dilakukan di Kinahrejo, dipimpin oleh abdi dalem kraton, Mas Ngabehi Suraksohargo alias Mbah Maridjan. Sesaji diletakkan di satu tempat bernama Kendit, letaknya di lereng selatan Gunung Merapi. Uborampe (perlengkapan sesaji) terdiri dari kain, setagen, minyak wangi, kemenyan, dan lain-lain.
Ritual Labuhan lainnya dilakukan di Desa Nano, letaknya di lereng Gunung Lawu. Sesaji dikirim ke desa tersebut lalu dibawa oleh delapan orang penduduk asli daerah tersebut. Dipilihnya delapan orang dari penduduk asli daerah itu karena mereka memiliki hubungan spiritual dengan yang mbaurekso (penguasa) Gunung Lawu. (Upacara Tradisional Jawa Menggali Untaian Kearifan Lokal, Dr. Purwadi M. Hum, hlm. 75—78) Upacara ritual semacam yang dipaparkan di atas terjadi di mana-mana. Sebut saja upacara ritual Yudnya Kasada yang dilakukan masyarakat Tengger di kawasan Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Upacara ini dilakukan pada setiap purnama bulan Kasada. Upacara dilakukan menjelang fajar. Saat itulah, masyarakat Tengger (terkhusus yang menganut agama Hindu) mengangkut ongkek (wadah) berisi sesajen yang akan dilarung ke kawah Bromo. Uborampe sesajen ini berisi pisang, labu, cabai, jagung, dan hasil pertanian lainnya.
Di Pelabuhan Lorens Say, Maumere, masyarakat Nasrani di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, mengadakan upacara Parehoba, yaitu menyuguhkan sesajen berupa telur, arak, dan beras kepada penguasa laut dan roh leluhur. Mereka meminta keselamatan kepada penguasa laut dan roh leluhurnya.
Upacara sejenis terjadi di Kabupaten Subang, Jawa Barat, tepatnya di Muara Belanakan. Masyarakat nelayan di daerah ini melakukan ruwatan atau sedekah laut. Bentuknya dengan menyuguhkan sajen berupa kepala kerbau dan darahnya, serta makanan lainnya. Di Flores Tengah, kalangan Suku Lio juga mengadakan ritual semacam ini. Sesajen atau kuwiroe (menurut istilah masyarakat Suku Lio) adalah sebentuk ritual yang ditujukan kepada para dewa, roh, atau arwah nenek moyang. Tujuannya tentu saja dengan sebuah keyakinan bahwa dengan kuwiroe tersebut diharapkan arwah-arwah leluhur bisa memberi perlindungan hidup kepada mereka.
Itu hanya sebagian ritual musyrik yang dilakukan sebagaian masyarakat Indonesia, didaerah lain masih banyak hal serupa yang dilakukan masyarakat. Kadang kala mereka masih mencampurkan yang hak dan yang bathil, walaupun mereka sudah memeluk agama islam diantara mereka masih ada yang ikut ikutan melakukan ritual tersebut, karena menganggap itu merupakan adat nenek moyang mereka yang perlu dilestarikan.
Pada dasarnya semua kegiatan ritual yang dilakukan untuk yang mbaurekso atau penguasa ghaib pada suatu tempat termasuk perbuatan musyrik mempersekutukan Allah. Disadari atau tidak mereka telah menyembah Jin, sebagaimana telah disebutkan Allah dalam surat Saba ayat 40-41:
40. Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: “Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?.” 41. Malaikat-malaikat itu menjawab: “Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu (Saba 40-41)
Pada tempat tertentu yang dianggap angker seperti jembatan, pintu air, makam keramat, petilasan , danau, waduk , masyarakat setempat juga sering melakukan ritual memberikan sesaji mohon keselamatan pada penguasa tempat itu. Biasanya ritual itu dilakukan atas permintaan jin yang berhasil masuk kedalam tubuh seseorang. Ketika terjadi kecelakaan yang meminta korban jiwa maka Jin penghuni tempat itu masuk kedalam tubuh orang yang lemah dan ia mulai membual, bahwa ialah yang menyebabkan semua itu. Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi ia minta agar diberikan sesaji berupa kepala kerbau, buah buahan atau sesajen lainnya. Masyarakat yang merasa takut kemudian memenuhi permintaan jin itu, maka terjadilah kegiatan ritual rutin seperti itu pada saat yang telah ditentukan oleh jin penguasa tempat itu. Jin merasa senang karena mereka berhasil mempedaya manusia yang katanya derajatnya lebih tinggi dari mereka.
Salah satu kegiatan ritual yang disebut sedekah bumi dilakukan oleh masyarakat setempat dengan menanam kepala kerbau di pintu air KO delapan didesa Tirtamulya Karawang, dengan harapan yang mbaurekso akan mendatangkan kemakmuran bagi sawah mereka yang diairi dari pintu air tersebut. Team Dua Dunia dari Trans 7 yang dipimpin ustadz Hakim Bawazir berusaha mengungkap kegiatan ritual itu dengan mengajak berdialogh Jin yang menguasai tempat itu.
Jin penghuni pintu air itu merasa senang bahwa mereka telah berhasil mempedaya masyarakat disitu untuk melakukan semua kegiatan ritual tersebut. Semua itu adalah perbuatan musyrik yang dilarang agama. Untuk jelasnya silahkan ikuti video dialog dengan jin pada video berikut dibawah ini.
,
PERSEBAHAN KEPALA KERBAU DI PINTU AIR KO DELAPAN
[youtube 2BAWLeT9GZw]
Banyak masyarakat awam yang kurang pengetahuan agamanya melakukan ritual musyrik ini, mereka merasa itu adalah adat leluhur atau nenek moyang yang harus dilestarikan. Padahal semua itu merupakan kegiatan musyrik yang dilarang Allah. Tanpa disadari mereka sudah menjadi budak dari golongan Jin sebagimana disebutkan dalam surat Saba’ ayat 41 diatas.
.
Saat ini banyak sekali manusia yang musyrik dengan memberikan sesajen atau bahkan bersekutu dengan setan untuk mendapatkan keinginan. Perlu segera diberi pengarahan.
Assalamualaiku wr..wb..
Saya setuju adat dan budaya tidak bisa dijadikan sebagai pembenaran untuk melakukan ritual ritual untuk perlindungan selain kepada Allah. dengan memberikan beberapa barang seperti hasil pertanian dan sembelihan kepala hewan sungguh diluar nalar.
Padahal dalam Islam sudah terdapat persembahan dan sesaji yang di legalkan oleh Allah yaitu shalat. shalat dan doa adalah ritual dan sesaji dalam islam yang legal, cuma sebagian masyarakat kita yang mengaku muslim juga tidak pernah memaknai dari ritual shalat dan doa itu sendiri makanya disinilah bercampurnya antara hak dan yang batil.
Ritual dan sesaji dalam islam yang benar:
1. Takbir
– Maknanya memuji Allah sebagai sang pencipta
2. Iftitah
– Allah Maha Besar lagi sempurna kebesarannya, segala puji bagi Allah dan
Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Ku hadapkan muka dan hatiku
kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan
berserah diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musrik. Sesungguhnya
shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah karena Allah, Tuhan semesta
alam. Tidak ada sekutu bagiNya, demikianlah aku diperintah dan aku
termasuk golongan orang-orang muslim.
3. Al-Faatihah
* Hak Allah sebagai berikut;
1. Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang
2. Segala puji bagi Allah tuhan dari sekalian alam (yang berkuasa penuh)
3. Yang maha pengasih lagi maha penyayang
4. Yang mengusai hari pembalasan (baik di Dunia maupun di Akhirat)
* Hak Allah dan Hamba
5. Hanya kepada Mu lah (Allah) kami menyembah dan minta pertolongan
* Hak Hamba
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus (untuk dunia dan akhirat)
7. Yaitu jalan yang Engkau (Allah) telah beri nikmat atas mereka(Nabi
Nabi dan Rasul yang terdahulu) dan bukan jalan orang orang yang Engkau
Murkai (Orang yang mengetahui kebanaran tapi mengingkarinya) dan bukan
pula orang orang yang sesat (Orang yang kalau diberitakan suatu
kebenaran mereka menolak)
4. Takbir dan Rukuk
– Memuji Allah maknanya Dia Maha suci tidak ada yang lebih mulia dari pada
Allah
5. Berdiri dari rukuk
– Allah akan mendengar doa hamba yang memujinya, dan untukNya lah sekalian
puji artinya tidak ada boleh dipuji selain Dia
6. Takbir dan Sujud
– Memuji Allah yang maknanya Dialah yang maha suci tidak ada yang lebih
tinggi dari pada dia untuk dipuji
7. Duduk diantara 2 Sujud
Inilah bagian hak hamba Hamba yang dijanjikan Allah
1. Ampunilah aku (dosa dosa yang telah kita perbuat)
2. Sayangilah aku (agar selalu diberikan hidayah)
3. Tutuplah aib aib(kekurangan) ku (kekurangan yang kita pikirkan)
4. Angkatlah derajatku (Derajat apa yang kita dalam pikiran kita)
5. Berikanlah RezkiMu kepada ku (Rezki yang kita pikirkan)
6. Berilah kepadaku petunjuk Mu (yang di ridoi)
7. Sehatkan lah aku (Meminta kesehatan jasmani dan rohani dari kekejian)
8. Maafkanlah aku (agar Allah memaaf kan dosa dosa yang kita perbuat baik
secara disengaja maupun tidak disengaja)
Nah demikianlah ritual dan sesaji dalam Islam tanpa modal uang untuk membeli dan menyembelih hewan dan hasil pertanian.
Dan untuk saudaraku yang muslim kalau bisa setiap kita shalat jangan hanya sekedar melafadz kan kalimat Arabnya saja tapi saat mulut kita melafadz kan Arabnya hati kita sudah mengetahui maksud dan arti dari yang kita lafadzkan sekurang kurangnya maksud dari bacaan kita kita mengetahui.
“tapi sulit !!!”
Jawabnya :
Ibarat besi tumpul dan setumpul tumpulnya besi karena sering di asah pasti suatu saat akan tajam Istiqomah lah untuk ini. dan Allah maha Bijaksana, Maha Pengasih, Maha penyayang
Semoga bermanfaat untuk saya dan untuk saudara saudaraku yang lain.
Wassalam,
Ronald Cameron
meminta bantuan jin seperti dilakukan dukun apakah itu musyrik?
nabi sulaiman adalah nabi yang meminta bantuan jin, menurut kisah dalam alquran konon kekayaan nabi sulaiman di dapat dari kerja jin yang menyelam mengumpulkan mutiara,ketika nabii sulaiman melakukan sayembara memindahkan istana Ratu Bilqis berkatalah jin: “aku sanggup ,memindahkan istana ratu bilqis sebelum engkau ( nabi sulaiman ) beranjak dari tempat dudukmu”.apakah nabi sulaiman musyrik?.
memiliki pusaka seperti keris apakah itu musyrik?
nabi musa adalah salah satu nanbi yang memilliki pusaka.tongkat nabi musa yang bisa berubah menjadi ular bukan alat berbasis tehnologi seperti transformer,tomgkat nabi musa diibaratkan adalah pusaka apa bedanya dengan tumbak korowelang ,nogo sosro atau tumbak nogo baru kilntig yang bisa berubah menjadi ular.apakah nabi musa pelaku musyrik?
sungkem pada orang tua sujud pada sri sultan apakah itu musyrik?
dalam al quran dikisahkan bahwa alloh memerintahkan semua machluk untuk sujud pada adam tapi setan dan iblis membangkang.apakah ALLOH itu musyrik?
HATI HATILAH KALO MENUDUH ORANG.HATI HATILAH KALO MEMPERCAYAI HADIST.SEBAB BANYAK HADIST PALSU YANG BERTUJUAN UNTUK PEMURTADAN MASSA KRISTENISASI MERONGRONG ISLAM DARI DALAM KELIHATANYA MEREKA BERDAKWAH DI TV TAPI MEREKA MENYISIPKAN AJARAN AJARAN HADIST PALSU MEREKA MENGINCAR KAUM ADAT GOLONGAN DUKUN PELAKU SENI BUDAYA BAHKAN ORANG JAWA KEJAWEM DAN KALO DALAM PERANG PADERI DISEBUT KAUM ADAT YAITU ORANG YANG PERCAYA KLENIK UNTUK DIPROSES MURTADKAN KELUAR DARI ISLAM. MEREKA MENCIPTAKAN WACANA TAYANGAN TAYANGAN YANG MEMBUAT GOLONGAN ISLAM TERTENTU MERASA DIUSIR DAN DIMUSUHI ISLAM LALU MEREKA AKAN MERANGKUL MEREKA DAN MENGGIRINGNYA MASUK KRISTEN.INI DILAKUKAN SECARA TIDAK SEMATA MATA.GERAKAN MEREKA BERKEDOK BUDAYA MASYARAKAT DIGIRING MENCINTAI BUDAYA MENCINTAI JARANAN DAN DILAIN SISI TELEVISI JAKARTA BERKAMPANYE ANTI MUSYRIK ANTI KERIS ANTI JIMAT BAHKAN ANTI BUDAYA ANTI JARANAN ANTI DUKUN.LIHAT TELEVISI KEDIRI YANG SIBUK MENDORONG ORANG MENCINTAI JARANAN DENGAN ALASAN MELESTARIKAN BUDAYA SEMENTARA PARA USTAD DI TV JAKARTA SIBUK DENGAN MASALAH MUSYRIK.MASYARAKAT DIHADAPKAN PADA DUA PILIHAN PILIH BERPIHAK PADA AGAMA ATAU BERPIHAK PADA BUDAYA KALO KAU CINTA AGAMA JAUHI BUDAYA KALAO KAU CINTA BUDAYA KELUAR DARI ISLAM.LIHAT TELEVISI TIAP HARI MENAYAYANGKAN TAYANGAN TENTANG CANDI CANDI DAN MOJOPAHIT SEOLAH MEREKA MANGATAKAN BUDAYA JAWA ITU ADALAH BUDAYA MOJOPAHIT HINDU BUDHA DAN MENGUCILKAN ISLAM KATANYA ISLAM ITU BUDAYA DARI ITU KAN BUDAYA ARAB.MEREKA LUPA HINDU BUDHA ITU BUDAYA INDIA. MEREKAN MELAKUKAN KLAIM KLAIM BAHWA BUDAYA JAWA ADALAH BUDAYA MOJOPAHIT BUKAN BUDAYA KERATON KESULTANAN YOGYAKARTA MEREKA MENGKLAIM WAYANG GAMELAN TAPI MEREKA TIDAK PERNAH MENYEBUT SUNAN KALIJAGA ATAU SUNAN BONANG PENCIPTA GAMELAN DAN TEMBANG JAWA.,MEREKA MELAKUKAN HIPNOTIS LEWAT TV. HATI HATI SKENARIO INI ADALAH SKENARIO KRISTENISASI INI ADALAH PROYEK PEMURTADAN MASAL.DAN STRATEGI INI INI SUDAH ADA SEJAK ZAMAN BELANDA DENGAN MENGADU DOMBA ANTARA SILAM ADAT DAN ISLAM PADERI DI SUMATRA BARAT.MEREKA MEMBUAT HADIST HADIST PALSU YANG ISINYA MENGUCILKAN KAUM ADAT MEMUSYRIKAN KEFAHAMAN MEREKA.HATI HATI DENGAN TONTONAN TELEVISI TENTANG BUDAYA TENTANG DUKUN DAN MUSRYIK TENTANG KERIS DAN JIMAT…MEREKA MANGGIRING MASYARAKAT PELAKU BUDAYA PELAKU KLENIK UNTUK MASUK AGAMA MEREKA.MEREKA MENCUCI OTAK MASYARAKAT AGAR AGAMA ISLAM TERPISAH DARI BUDAYA JAWA.ISLAM ADALAH ISLAM BUDAYA ADALAH BUDAYA AKHIRNYA TIMBUL KELOMPOK PECINTA ISLAM DAN BUDAYA DAN AKHIRNYA KELOMPOK BUDAYA BINGUNG KARENA TIDAK PUNYA AGAMA LALU MEREKA MENGGIRING MASUK KRISTEN.MATIKAN CHANEL DOHO TV, TRANS TV,GLOBAL TV,JTV.KSTV POKOKNYA TV YANG GENCAR MENAYANGKAN MEMPROPAGANDAKAN BUDAYA JAWA, CANDI CANDI,YANG MENUDUH DUKUN PELAKU MUSYRIK,JIN MUSRIK,DUA DUNIA,KASANAH ISLAM MASA KINI,UJUNG TIMUR JTV,NAPAK TILAS JTV,USTAD BANCI,GUS GENDENG DSB. SEMUA ITU PROYEK PEMURTADAN MASSAL…PIKIRKAN ITU GOBLOK!!!!MATIKAN CHANEL TELEVISI TSB.
Wa alaikum salam
Dalam surat Al Jin ayat 6 Allah mengingatkan bahwa ada orang yang minta bantuan dan perlindungan pada bangsa jin, dan jin itu hanya menambah kesesatan mereka. Dalam surat Al An Aam ayat 100 Allah mengingatkan bahwa ada orang yang menjadikan jin itu sebagai sekutu Allah. Mereka menyembah Allah tapi juga menyembah bangsa Jin mereka itulah orang yang musyrik. Jauhilah berurusan dengan bangsa Jin, karena kebanyakan mereka pendusta dan suka menyesatkan manusia seperti diingatkan cdalam surat An Naas.
[…] itu. Mereka berada dibawah kendali dan kontrol bangsa jin itu. Untuk jelasnya silahkan baca artikel MEMINTA PERLINDUNGAN DAN MEMBERI SESAJI PADA JIN diblog […]
assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
pak ustadz saya memiliki banyak keris warisan dari orang tua, dulu orang tua adalah kolektor.
harus saya apakan keris itu agar saya tidak jatuh ke syirik.
Terimakasih
[…] lebih lengkap cek http://www.fadhilza.com/2012/11/tadabbur/meminta-perlindungan-dan-memberi-sesaji-pada-jin.html […]