Oleh Fadhil ZA
Tidak seorangpun tahu kapan dan dimana ia akan menemui ajalnya. Kematian bisa datang dengan tiba tiba tanpa bisa diduga lebih dahulu. Sesuatu yang pasti mendatangi setiap orang adalah kematian, namun sedikit sekali orang yang siap menghadapinya.
Manusia terlalu sibuk dengan urusan dunianya, ia bekerja mengumpulkan harta kekayaan, membangun kerajaan bisnis, meraih pangkat dan kemuliaan, dan melupakan kematian yang bisa datang setiap saat. Dalam surat At Takatsur Allah mengingatkan:
1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu 2. sampai kamu masuk ke dalam kubur 3. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), (At Takatsur 1-3)
Kasus kematian yang datang secara tiba tiba banyak sekali kita temui dalam kehidupan sehari hari. Kasus yang belum lama ini kita saksikan adalah kecelakaan pesawat Sukhoi di gunung salak. Tidak seorangpun dari penumpang dan crew pesawat yang mengetahui bahwa beberapa saat lagi mereka tidak ada lagi dalam kehidupan di dunia ini. Sebelum berangkat mereka masih tertawa riang berfoto bersama di pesawat yang siap take off, beberapa saat kemudian pesawat yang mereka tumpangi mengalamai kecelakaan hancur berkeping keping menabrak gunung salak, seluruh penumpang dan crew pesawat tewas seketika.
Setiap saat maut selalu mengintai kita dimanapun kita berada. Jangan disangka rumah tempat kita istirahat dan berteduh itu aman dari intaian malaikat maut. Belum lama ini satu keluarga yang sedang asyik menonton TV dirumahnya tewas tertimpa pesawat yang jatuh menimpa rumahnya di Halim Perdana kusuma. Dikawasan puncak juga ada orang yang sedang beristirahat dirumahnya tewas tertimpa Bus yang jatuh menimpa rumahnya karena rem blong.
Dimanapun kita berada , maka orang yang telah ditetapkan saat kematiannya akan datang ketempat dimana ia harus melepaskan nyawanya. Dalam satu riwayat yang disampaikan Kaytsamah dikisahkan, ketika nabi Sulaiman sedang mengadakan pertemuan di Istananya , seorang peserta sidang merasa gelisah karena ada seorang tinggi besar yang selalu melihat dan memandang kearaahnya. Ketika pertemuan selesai orang tersebut menghilang. Ia menanyakan pada baginda nabi Sulaiman tentang orang tinggi besar yang selalu melihat kearahnya itu. Nabi Sulaiman menjelaskan bahwa itu adalah Malaikat maut. Ia terkejut dan meminta kepada baginda Sulaiman untuk memerintahkan angin membawanya ke tanah India. Nabi sulaimanpun memerintahkan angin untuk membawa orang itu ke India.
Beberapa hari kemudian nabi Sulaiman bertemu dengan malaikat maut tersebut , ia menanyakan tentang orang yang yang selalu dilihatnya ketika pertemuan di istananya tempo hari. Malaikat maut menjelaskan bahwa ia merasa heran , karena Allah memerintahkannya mencabut nyawa orang itu dalam waktu yang dekat ini di tanah India. Sedang saat itu orang tersebut ada di tanah Palestina. Syukurlah ketika ia pergi ke India ternyata orang itu menyusul ke sana dan ia bisa menjalankan tugasnya sesuai apa yang diperintahkan Allah. Demikianlah orang yang telah ditetapkan kematiannya akan datang ketempat dimana ia harus melepaskan nyawanya sebagaimana disebutkan dalam surat Al jumuah ayat 8.
8. Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Al Jumjuah 8 )
Kematian merupakan awal dari perjalan panjang dan kehidupan yang kekal abadi dialam akhirat. Allah mengingatkan didalam surat Al Hasyr ayat 18 agar setiap orang mempersiapkan perbekalannya untuk menempuh perjalan panjang yang tiada akhir tersebut
18. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Hasyr 18)
Husnul Khotimah atau su’ul khotimah
Orang yang sudah berusia lanjut atau menderita sakit parah seperti gagal ginjal, kanker dan tumor ganas , tentu sudah bisa memperkirakan bahwa ia tidak akan lama lagi hidup didunia ini. Mereka yang sadar tentu akan memperbanyak ibadah sebagai bekal kelak dalam kehidupan diakhirat. Namun banyak juga diantara mereka yang hatinya sudah tertutup, dan tidak pernah berfikir untuk mempersiapkan perbekalannya bagi kehidupan akhirat kelak.
Orang yang masih sehat dan aktif dalam berbagai kegiatan umumnya tidak pernah menyadari bahwa kematian itu bisa saja datang pada mereka secara tidak terduga. Mereka merasa seolah olah akan hidup selama lamanya, dan lupa mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Namun diantara mereka ada juga yang sadar , bahwa kematian itu bisa saja datang secara tidak terduga. Mereka selalu mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya ajal dengan memperbanyak dzikir pada Allah, mengerjakan perintah dan menjauhi larangannya, selalu berhati hati dalam hidup agar tidak melanggar perintah Allah.
Berikut ini kita saksikan video orang yang meninggal secara mendadak ketika sedang berceramah , dan ada pula yang meninggal ketika sedang shalat mudah mudahan mereka mendapat khusnul khotimah.
MENINGGAL KETIKA CERAMAH
[youtube n1C7swjQcBU]
MENINGGAL KETIKA SUJUD
[youtube Hq9k-NmsZEc]
Ada juga video orang yang mati mendadak ketika sedang main bola, menyanyi dan berbagai kegiatan sehari hari wallahu alam kita tidak tahu bagaimana akhir kehidupan mereka husnul khotimah atau su’ul khotimah
MENINGGAL KETIKA MAIN BOLA
[youtube HISb0ot7Ggo]
MENINGGAL MENDADAK DALAM BERBAGAI AKTIVITAS
[youtube LttO1CEWHOE]
Mudah mudahan semua ini jadi pelajaran bagi kita bahwa kematian bisa saja datang setiap saat dengan tiba tiba dimanapun kita berada , tanpa tanda tanda dan pemberitahuan terlebih dahulu. Orang yang cerdas selalu mempersiapkan dirinya untuk menghadapi kehidupan akhirat yang kekal dan abadi. Orang yang bodoh tapi merasa pintar tidak perduli dengan kehidupan akhirat, dan mereka mempersiapkan hidupnya seolah olah akan hidup selama lamanya.
Subhanallah, masyaAllah,sudah lama sekali saya sellau merasa ketakutan dan kuatir bahwa hari ini adalah hari terakhir saya,karenanya saya selalu berhati hati dan waspada dalam bertindak. tetapi konon saya agak berlebihan, tetapi menurut saya, saya harus selalu siap dan berharap khusnul khatimah, sehingga tidak ikut para kolega yang sering refreshing atau hiburan di club2. hal negativnya saya dianggap para kolega kena masalah kejiwaan (pobia). Sementrara usia sudah 50an. Mohon saran dan solusinya pa ustazd, syukron katsir.
Wa alaikum salam
Kematian bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, setiap orang pasti akan mengalaminya. Kematian adalah awal perjalalan panjang yang tiada akhir dialam akhirat. Setiap diri hendaknya mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian ini dengan menyiapkan perbekalan sebanyak mungkin untuk kehidupan sesudah mati.
Agar hidup tenang dan selalu siapa menghadapi datangnya maut tanpa merasa cemas dan takut, tingkatkanlah mutu shalat bapak dengan berusaha untuk mengerti dan paham setiap ayat dan kalimat yang dibaca dalam shalat. Shalat yang dilakukan dengan benar dan khusuk akan memberi ketenangan dan kekuatan bagi jiwa dalam menghadapi berbagai hal. Bacaan yang dibaca dalam shalat penuh sugesti , nasihat dan motivasi yang dapat membangkitkan kekuatan jiwa dalam menjalani hidup dan menghadapi masa yang akan datang.
Shalat tidak akan memberi efek apa apa jika dilakukan secara asal asalan dan tidak mengerti ayat atau kalimat yang dibaca dalam shalat. Itulah shalat orang lalai seperti yang disebutkan dalam surat Al Maun :” ….celakalah orang yang shalat yaitu orang yang lalai dalam shalatnya…”
Pelajari tatacara shalat khusuk pada kumpulan artikel “tuntunan shalat khusuk” diblog ini atau pada ebook yang saya kirim pada email ananda
assalamu’alaikum warohmatullah wa barakatuh. Alhamdulilah wa syukrillah, kiriman ustazd sudah saya terima, terima kasih banyak, insyaAllah akan saya pelajari dan amalkan sebaik baiknya. Semoga kita semua dikaruniai kekuatan untuk selalu tha’at dan istiqomah di jalanNYA. mohon doa jua ustazd. Jazakumullahu khairan katsiro.. wassalmualaikum
mohon copy panduan sholat khusyuk
Wa alaikum salam
Sudah dikirim liwat email
assalamualaikum ustadz,
saya mempunyai seorang bapak,usianya sdh menginjak 53 tahun,namun di usianya yg begitu beliau tdk pernh mengubah tabiatnya seperti pemarah n berkata kasar,melalaikan wktu sholat n tdk prnh pergi ke pengajian.apalagi kalau lg dtg hoby memaancingnya kdg perginya subuh hari n pulang mjelang isya,trus sholatnya yg terlalaikn itu di rapelnya dlm satu waktu.dan yg buat hati saya miris ustaz,beliau msh suka mengkoleksi filem haram di hpnya. Mohon sarannya ustaz,bagaimana caranya menyadarkan tabiat bapak saya n bagaimana cara saya menyampaikan kpd beliau agar beliau tdk marah n tersinggung.jazakallah ustaz mohon jawabannya
Wa alaikum salam
Berdoalah pada Allah semoga dia mendapat hidayah. Karena hidayah dan petunjuk itu sepenuhnya kepunyaan Allah. Dia menunjuki siapa yang dikehendakinya dan membiarkan sesat siapa yang dikehendakinya. Nabi Ibrahimpun tidak sanggup memberi hidayah pada ayahnya yang hoby membuat patung.
Coba kamu ajak orang tuamu untuk mendengarkan surat Ar Rohman, Al Waqiah dan Al Hadit berikut terjemahannya yang saya kirim pada lampiran email kamu. Mudah mudahan ia mendapat hidayah dari mendengarkan ayat Qur’an tersebut. Hiasi rumah kamu dengan bacaan Al Qur an tersebut , mudah mudahan Allah menurutkan rohamtnya bagi kamu sekeluarga.
Assmlkm…
pak ustadz saya minta nasehatnya saya sedang gundah hati tidak tenang dengan
dulu saya bercerai dengan istri saya karena hal2 yang memang sudah sulit di satukan karena banyaknya pihak ke-3 dari keluarga istri yang terlalu banyak mengatur rumah tangga kami walau sudah tinggal di rumah sendiri dan kami sudah di karuniai 1 orang putri.
setelah perceraian (belum secara negara) saya bertemu wanita baru yang mau menerima saya apa adanya….dan kami menjalani hubungan serius menuju jenjang pernikahan. akan tetapi di tengah jalan wanita tersebut urungkan niat nya.
setelah berpikir dan karena saya sayang ma anak saya, saya mau memberi kesempatan kepada mantan istri saya untuk rujuk demi anak. akan tetapi belum sebulan. rumah tangga saya sudah gonjang ganjing lagi…istri saya masih seneng menimbun harta tanpa mau membantu ekonomi keluarga dan keluarganya kembali mengatur2 rumah tangga saya…yang membuat hati saya tidak tenang. hati saya masih teringat terus pada wanita(kekasih saya yang lalu tersebut)…
pernikahan yang saya jalani sy rasakan hampa….bukannya tidak bersyukur tapi sungguh saya tidak sampai kapan ini akan terus berlangsung dan saya sabar menjalaninya….minta nasehatnya trims
aslmkm..wr.wb
pak ustad, langsung saja sy sudah menikah/rujuk kembali dengan istri…hanya saja beberapa bulan terakhir libido saya begitu tinggi,,,untuk urusan hubungan suami istri. dan istri sy tidak bisa memahami kebutuhan saya….
ada pikiran untuk jajan tapi saya takut dosa…
mau poligamy belum tentu istri saya mengijinkan…
minta bimbingannya…jalan yang paling baik bagaimana?
terima kasih