Oleh  Fadhil ZA

 

Allah telah menjadikan bumi ini didiami oleh berbagai mahluk ciptaannya, seperti  tumbuh2an ,berbagai hewan yang ada didarat, laut ,  udara dan lain sebagainya.  Diantara penduduk bumi ini ada dua kelompok mahluk cerdas  yang diwajibkan Allah untuk beribadah pada-Nya yaitu  golongan Jin dan manusia . Sebagaimana disebutkan dalam surat Adz dzariyat ayat 56 :

56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Adz dzariyat 56)

 Manusia dan jin adalah mahluk cerdas yang memiliki akal , fikiran dan hati  karena itu kelak mereka akan  dihisab dihari Kiamat dan diminta pertanggungan jawabnya atas apa yang telah mereka lakukan selama hidup didunia. Binatang , tumbuh tumbuhan, batu , sungai dan lainnya tidak memiliki akal dan fikiran , karena itu tidak dikenakan kewajiban seperti jin dan manusia.  Jin Dan manusia walaupun sama sama tinggal dibumi mereka punya dimensi dan alam yang berbeda. Jin bisa melihat manusia  sebaliknya manusia tidak bisa melihat Jin sebagaimana di jelaskan allah dalam surat Al a’raaf 27.

….Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka…(Al A’raaf 27)

Walaupun berbeda alam namun mereka bisa saling berinteraksi satu sama lainnya karena itu Allah memberi kewajiban yang sama kepada mereka yaitu beribadah , taat dan patuh sesuai tuntunan yang diberikan Rasulullah. Jin juga sama seperti manusia diantaranya ada yang taat dan beriman, ada yang atheis, kafir, fasik,  musyrik, ada yang baik dan ada pula yang jahat sebagaimana disebutkan dalam surat jin ayat 11 :

11. Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (Al Jin 11)

 Allah telah memberikan akal fikiran dan hati kepada jin dan manusia, karena itu Allah mewajibkan mereka menjalankan syariat yang telah disampaikan Rasulullah. Namun kebanyakan mereka membantah dan tidak mau patuh, karena itu Allah mengancam mereka golongan jin dan manusia dengan neraka jahanam sebagaimana disebutkan dalam surat Al Araaf 179

179. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Al A’raaf 179)

 

 Interaksi antara manusia dan jin

Sepanjang sejarah peradaban manusia telah banyak terjadi hubungan interaksi antara golongan Jin dan manusia dalam berbagai hal. Bahkan interaksi ini sudah terjadi sejak zaman nabi Adam ketika masih di syurga dahulu.  Ketika Allah memerintahkan kepada para Malaikat untuk sujud pada Adam, mereka semua bersujud kecuali Iblis , ia dari golongan jin sebagaimana disebutkan dalam surat Kahfi ayat 50 :

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam[884], maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. (Kahfi 50)

Iblis dari golongan Jin yang diciptakan Allah dari api merasa lebih mulia dari pada Adam yang diciptakan dari tanah, karena itu ia enggan untuk sujud pada Adam. Sifat angkuh dan sombong ini tetap menetap pada golongan Jin keturunan Iblis. Ia tetap merasa lebih hebat dari manusia dan terus menerus berusaha menjerumuskan manusia darin jalan yangb lurus.

Nabi sulaiman juga telah memanfaatkan golongan Jin ini sebagai tentara dan pekerja yang membantunya membangun gedung gedung, menyelam mutiara dilautan sebagaimana disebutkan dalam surat Saba’ ayat  13.

 Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.       (Saba’ 13)

Para tukang sihir dan tukang tenung juga banyak menggunakan jasa Jin ini untuk mencuri curi berita dari langit, namun sejak turun al Qur’an mereka tidak bisa lagi mencuri berita dari langit untuk disampaikan pada tukang tenung itu.  Semenjak Al Qur’an diturunkan setiap mereka berusaha mencuri berita dari langit mereka dikejar oleh panah api yang menyala, sebagaimana disebutkan dalam surat jin ayat 9 :

. dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarangbarangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya (Jin 9)

Secara disengaja atau tidak dalam kehidupan sehari hari sering terjadi interaksi antara manusia dengan Jin, ada yang diketahui dan disadari ada pula yang tidak disadari oleh manusia yang bersangkutan.

Kasus kesurupan masal maupun perorangan, penyakit non medis akibat tenung dan sihir, dukun tiban atau orang yang mendadak punya kemampuan menyembuhkan orang lain, kegiatan Rukyah dan lain sebagainya  merupakan contoh interaksi antara manusia dengan golongan Jin dalam kehidupan sehari hari. Ada juga kasus interaksi yang tidak disadari oleh manusia yaitu was was dan bisikan negatif yang dibisikan jin kedalam hati dan fikiran manusia. Orang yang jiwanya lemah cenderung mengikuti bisikan bisikan ini. Allah selalu mengingatkan agar selalu waspada terhadap bisikan negatif dari  syetan golongan jin ini.  Dalam Al Qur’an Allah selalu mengingatkan agar kita selalu berlindung pada Allah dari jeratan tipu daya syetan atau  Jin fasik  yang selalu berusaha menyesatkan dan menjerumuskan manusia.

Kerja sama dengan Jin

Sehubungan dengan adanya interaksi antara jin dan manusia dan Allah memberi kelebihan pada jin tidak  bisa dilihat oleh manusia, muncullah sekelompok orang yang mengadakan kerjasama dengan jin untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Hal tersebut diingatkan Allah dalam surat jin ayat 6 :

Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan  kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Jin 6)

Ada segolongan manusia yang minta tolong pada jin untuk mendapatkan kekayaan, pangkat dan jabatan, menyingkirkan dan mencelakai  pesaing atau orang yang dibenci. Jin yang dimintai pertolongan tentu saja tidak memberikan pertolongan dengan cuma cuma, mereka mengajukan berbagai persyaratan dan ritual yang menjebak manusia dalam perbuatan musyrik.

Rasulullah tidak pernah mengajarkan umatnya untuk bekerjasama dengan golongan jin dalam mencapai apa yang diinginkan. Bahkan Al Qur’an mengingatkan agar kita waspada terhadap syetan dari golongan Jin ini , sebagaimana disebutkan dalam surat al A’raaf ayat 27

 Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.  (Al A’raaf 27)

Mereka golongan Jin itu bisa melihat kita dari tempat yang kita tidak bisa melihatnya , dan diatara mereka banyak yang kafir dan fasik. Bergaul dengan manusia yang bisa kita lihat dan ajak bicara saja kita masih sering tertipu, apalagi dengan golongan jin yang tidak bisa kita lihat. Karena itu umat islam tidak dianjurkan bekerja sama dengan golongan Jin, mudharatnya lebih besar daripada manfaatnya.

Dialogh dengan Jin

Dalam kitab tafsir Ibnu katsir diceritakan beberapa hadist yang menceritakan tentang pertemuan Rasulullah dengan rombongan jin dari Nasibin . Salah seorang sahabat  Rasulullah Abdullah bin Mas’ud menceritakan pengalamannya dibawa Rasulullah kesatu tempat. Kemudian Rasulullah membuat garis pembatas diatas tanah dan berpesan pada Abdullah bin Mas’ud untuk tidak keluar dari garis itu , apapun yang terjadi.  Ia melihat Rasulullah seperti dikerubungi asap kehitaman. Menjelang subuh Rasulullah ,mendatanginya dan bertanya:” Apakah engkau melihat sesuatu?” . “Ya seperti banyak orang mengerubungimu” . Rasulullah menjelaskan :” Itu adalah serombongan Jin dari nasibin yang meminta perbekalan padaku, maka aku beri mereka perbekalan dari tulang, kotoran kambing atau kotoran unta.”

Abu Hurairah juga pernah didatangi jin yang berbentuk manusia ketika sedang menjaga gudang Zakat. Demikian pula sahabat Ubay bin kaab pernah didatangi jin yang menjelma manusia dirumahnya.

Dalam kehidupan sehari hari banyak manusia yang bisa berdialogh dengan jin. Ada beberapa cara manusia berdialogh dengan jin :

Pertama, jin datang menampakan diri pada manusia

Jin datang  dengan menampakkan diri dan menyerupai sosok tertentu sehingga bisa dilihat oleh manusia dan berdialog dengannya. Seperti penampakan lblis di kalangan orang kafir Quraisy di Darun Nadwah lalu terjadi dialog di antara mereka (Tafsir lbnu Katsir: 2/379). Penampakan lblis di tengah pasukan kafir Quraisy saat mau berkecamuk Perang Badar lalu terjadi dialog di antara mereka (Tafsir lbnu Katsir: 2/317). Penampakan syetan sebagai sosok manusia di gudang zakat lalu terjadi dialog dengan penjaganya, Abu Hurairah (HR. Bukhari). Penampakan jin di rumah Ubay bin Ka’ab lalu terjadi dialog antara keduanya (HR. Nasa’i).

Dan ada juga orang-orang tertentu di masa sekarang yang dapat melihat sosok jin dalam berbagai bentuk penampakan, lalu mereka berdialog dengan ‘sosok misteri itu’, lalu sosok itu menghilang. Syari’at lslam membenarkan proses terjadinya dialog antara manusia dengan Jin yang menampakkan diri.

Kedua, jin datang kepada manusia tanpa menampakkan diri.

Ia datang hanya berupa suara dan bisikan, ini termasuk gangguan syetan yang berupa bisikan  pada manusia . Seperti yang disabdakan Rasulullah SAW, “Syetan akan mendatangi salah seorang dari kalian seraya bertanya, ‘Siapa yang menciptakan ini? Siapa yang menciptakan ini?’ sampai pada pertanyaan, ’Siapa yang menciptakan Allah?’ Barangsiapa mendapati dalam dirinya pertanyaan tersebut, maka berlindunglah kepada Allah (baca lsti’adzah), dan hendaklah menghentikannya (mengakhirinya),” (HR. Bukhari). Allah memerintah kan kita untuk  berlindung  pada Allah dari bisikan seperti ini dalam surat An Naas.

Begitu juga kedatangan syetan ke dukun-dukun untuk memberikan kepada mereka informasi, bisikan atau wangsit. Aisyah berkata, “Orang-orang datang ke Rasulullah dan bertanya tentang dukun-dukun’. Rasulullah SAW menjawab, ‘Mereka itu tidakada apa-apanya’. Lalu ada yang berkata: ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka kadang-kadang memberitahu kepada kami berita (ramalan) yang benar-benar terjadi’. Rasulullah menjawab, ‘Berita itu bersumber dari kebenaran yang telah dicuri Jin, kemudian disampaikan ke telinga walinya (para dukun). Tapi jin telah mencampur kebenaran dengan seratus kebohongan”. (HR. Bukhari). Mantan dukun yang sudah taubat di hadapan Rasulullah pernah ditanya oleh Umar bin Khatthab, “Apakah jin perewanganmu masih mendatangimu?” Dukun yang sudah taubat itu menjawab, “Sejak saya rajin membaca al-Qur’an, dia tidak pernah datang lagi. Sebaik-baik pengganti adalah al-Qur’an.” (A’lamun Nubuwwah: 127).

Ketiga,  Jin datang karena diundang atau didatangkan

Ia diundang dengan membaca matera atau ritual tertentu. Cara inilah yang biasa dipakai oleh para dukun, tukang sihir, tukang ramal atau orang orang sejenis mereka. Setelah mereka membaca mantera dan ritual tertentu , jin yang dimaksud akan datang. Kedatangannya bisa berbentuk penampakan atau hanya berupa suara saja.  Setelah Jin itu datang terjadilah dialog antara si pengundang dengan jin tersebut.

Biasanya orang yang mengundang jin tersebut memerlukan suatu bantuan dari jin, inilah yang disebutkan dalam surat jin ayat 6:

6. Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan  kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Jin 6)

Jin mau datang dan memberikan bantuan tentu saja tidak gratisan begitu saja, biasanya meminta berbagai persyaratan dan ritual yang mengarah pada perbuatan musyrik.

Keempat, dialog dengan perantara medium

Cara ini ada dua macam.

Pertama dengan menghadirkan seseorang yang mempunyai bakat sebagai mediator. Orang yang pernah terkena gangguan sihir atau gangguan kesurupan, setelah sembuh pada dirinya terbuka sebuah pintu kealam jin. Pintu itu bisa digunakan untuk memasukan jin yang ingin diajak berdialogh ketubuh orang tersebut.  Menggunakan cara ini harus hati hati karena  kebanyakan jin yang bisa diajak berdialaogh dengan cara ini adalah jin fasik. Kita tidak bisa menseleksi jin yang masuk ketubuh orang tersebut. Jika tidak memiliki bekal yang cukup hindarilah cara ini. Keterangan Jin yang masuk kedalam tubuh mediator ini tidak bisa dipercaya seratus persen, mereka sering berbohong.

Kedua, melalui  orang yang kesurupan. Jin yang masuk tubuh seseorang pada proses kesurupan biasanya mau diajak berdialogh, mereka akan menjelaskan kenapa mereka masuk ketubuh orang tersebut. Kesurupan adalah gangguan jin yang terjadi pada orang yang berjiwa lemah, melamun, atau dalam keadaan tertekan yang amat sangat.

Orang yang mengalami gangguan sihir atau tenung ketika di rukyah kadang kala jin yang ada ditubuhnya bisa diajak bicara. Perukyah bisa menanyakan sebab kehadirannya ditubuh orang tersebut, dan menanyakan berbagai benda sihir yang digunakannya untuk menyakiti orang yang sedang dirukyah tersebut.

Gangguan Jin pada manusia

Pada umumnya jin berdiam ditempat yang sepi dan tidak dihuni manusia, seperti hutan belantara, lembah dan bukit, aliran sungai, danau, laut dan pulau kosong. Ada juga jin yang berdiam di kota yang didiami manusia, biasanya mereka berada pada tempat kotor seperti tempat sampah, toilet, kamar mandi, WC, ada juga diantara mereka yang mendiami rumah rumah yang kosong tidak berpenghuni. Karena itu Rasulullah mengajarkan kita selalu berdoa pada Allah ketika memasuki kamar mandi, atau melakukan perjalanan melalui lembah, hutan dan tempat yang asing, agar terpelihara dari gangguan mahluk jin yang mendiami tempat itu.

Kadangkala tanpa sengaja manusia sering menimbulkan gangguan pada tempat diam dan habitat golongan jin , hal mana menimbulkan kemarahan dari jin tersebut. Jin yang merasa terganggu akan berbalik mengganggu dan menyerang orang yang tidak disenanginya itu, jika orang itu lemah ia akan mengalami kesurupan. Jika orang itu kuat dan selalu berlindung pada Allah, mereka hanya bisa mengumpat dan menggerutu saja. Karena itu Rasulullah melarang kita kencing dilubang-lubang atau pada sisa sisa tulang, kuatir hal tersebut dapat mengganggu golongan jin yang ada disitu.

Orang tua dahulu mengajarkan kita kalau melalui suatu tempat yang asing agar permisi, mengucapkan salam. Bagi kendaraan yang melaju pada tempat tertentu disarankan membunyikan klakson mohon izin untuk lewat. Itu adalah cara cara yang tidak islami. Rasulullah mengajarkan kita untuk selalu berdoa dan berdzikir mengingat Allah dimanapun kita berada, berlindung pada Allah dari gangguan sekalian mahluk ciptaannya seperti yang diajarkan dalam surat al Falaq.

Kadangkala pada tempat tertentu yang dianggap angker ada sebagian orang yang melihat jin dalam berbagai penampakan, ada yang seperti raksasa, kepala yang melayang tanpa tubuh, sebentuk ular, anjing, buaya , harimau dan lain sebagainya. Memang jin punya kemampuan untuk mewujudkan diri dalam berbagai bentuk yang mereka sukai. Namun yang bisa melihat penampakan ini hanyalah orang tertentu saja, yang memiliki bakat medium. Cerita dari mulut kmemulut sudah cukup menimbulkan terir dan rasa takut ornag yang lewat ditempat itu. Semua itu adalah perbuatan jin fasik yang iseng mengganggu manusia.

Disampimg gangguan tersebut diatas ada pula gangguan Jin sihir yang dikirim oleh para dukun dan tukang sihir untuk mendatangkan penyakit pada seseorang. Jin tersebut diperintahkan membawa benda sihir seperti jarum, paku, rambut dan silet kedalam tubuh orang yang jadi sasarannya. Orang yang menjadi target sasaran akan mengalami rasa sakit berkepanjangan yang sulit dideteksi secara medis, bahkan diantaranya ada yang sampai meninggal dunia. Ini adalah modus kejahatan yang amat disukai sampai sekarang karena  para pelakunya tidak bisa dituntut secara hukum karena tidak ada bukti yang bisa diajukan.

Demikianlah Al Qur’an menjelaskan tentang adanya dua dunia dibumi ini,  alam Jin dan manusia. Kita tidak bisa mendustai keberadaan alam jin karena Allah  sudah menjelaskan tentang alam jin ini dalam al Qur’an. Apakah keberadaan alam Jin ini bisa dibuktikan secara ilmiah? Inilah tantangan bagi kita. Di dunia barat sudah banyak orang yang mengadakan penelitian tentang dunia ghaib dan  metafisika. Di indonesia belum banyak orang yang meneliti tentang ini, masih ada yang menganggap tabu dan bid’ah untuk meneliti alam Jin ini.

Orang orang fasik telah mengadakan penelitian dan memanfaatkan dunia jin ini untuk melakukan berbagai kejahatan sihir. Sudah banyak orang yang menjadi korban kejahatan sihir yang dilakukan oleh para dukun yang bekerja sama dengan jin ini. Sebaiknya ada juga dari kalangan umat Islam yang mengadakan penelitian dan mempelajari cara menangkal gangguan sihir yang memanfaatkan golongan Jin ini.

Untuk menambah wawasan pembaca tentang dunia jin berikut ini kami sampaikan beberapa  video dialog dengan jin yang dilakukan pada beberapa acara Televisi .

 

 

VIDEO I

 DIALOGH DENGAN JIN MELALUI PERANTARA MEDIUM

[youtube Fn1wv-jRhsg]

VIDEO II

DIALOG DENGAN JIN  YANG MENGGANGGU  SEBUAH PESANTREN

PADA ACARA DUA DUNIA DI TRANS TV

[youtube Otyg8ojho2Y]

 

 

 

VIDEO III

DIALOG DENGAN JIN PENGGANGGU DIMAKAM  GADEL KARAWANG

DALAM ACARA DUA DUNIA DI TRANS TV

[youtube _1_skXHZ8_I]

13 thoughts on “INTERAKSI ANTARA MANUSIA DAN JIN”
  1. assalamualaikum ustaz,,boleh ajari sy tentang ilmu ini,sy dahulunya sering diganggu..sy ingin dialog dengan jin nie.

  2. Wa alaikum salam

    Manusia dijadikan Allah lebih mulia daripada Jin. Orang yang tidak mengerti meminta pertolongan dan perlindungan pada Jin, yang akhirnya ia malah diperbudak oleh Jin. Hindarilah berhubungan dengan jin, lebih banyak mudharat daripada manfaatnya. Bergaul dengan manusia yang bisa kita lihat saja kita masih sering tertipu, apalagi bergaul dengan jin yang tidak bisa kita lihat, jika tidak hati hati akhirnya akan ditipu dan menjadi budak mereka.

  3. hemm maaf tapi dalam ilmu persilatan pencak silat aku… udah di ajari cara memasukkan jin ataupun membinsakanxa..tapi ada kata orang mahh dia bilang berinteraksi am jin tuh dosa

    1. Wa alaikum salam

      Alah telah menjadikan Jin dan nmanusia tinggal dialam dunia bersama sama , tidak bisa dihindari terjadinya interaksi antara manusia dan jin karena sama sama tinggal dan menetap dibumi yang sama. Al Qur’an banyak menceritakan tentang interaksi antara manusia dan jin ini antara lain didalam surat Jin dan An Naas.

  4. Assalammualaikum wr. wb.

    Ustad, istri saya sekarang bisa melihat jin dan sering berinteraksi dengannya yang sering katanya mendapat barang goib katanya, tanpa diminta atau diundang.
    Pertanyaan saya apa kedepannya tidak akan ada apa-apa terhadap istri begitu juga keluarga saya dan menurut Syariat Islam bagaimana?

    Terima kasih. Jazakomulloh

    1. Wa alaikum salam

      Allah telah mengingatkan dalam surat al A’raaf ayat 27 agar berhati hati terhadap syetan dari golongan jin karena mereka bisa melihat kita dari tempat yang kita tidak bisa melihatnya. Jin itu sering berdusta dan melakukan tipu daya terhadap manusia. Siapa yang menjadikan jin sebagai teman karibnya dikuatirkan akan ditipu dan dipedaya oleh jin itu. Dan ini sudah banyak terjadi, sehingga banyak manusia yang tanpa sadar sudah menjadi pemuja dan penyembah jin.

  5. kalo orang sakit bisa terjadi gara2 jin tdk? apa ciri2nya… trus kl biar mereka pergi, gmn caranya…

  6. saya mau tanya… tlg dijawab ke email saya….
    di video dua dunia diatas terjadi mediumisasi jin ke dalam tubuh manusia secara sengaja…. apakah hal tersebut diperbolehkan dalam islam ? krn setau sy Rasulullah tdk pernah melakukan mediumisasi scr sengaja…

    Dan klo diperbolehkan sy boleh dibagi ilmunya…

    1. Wa alaikum salam

      Dalam proses mediumisasi terjadi proses hilangnya kesadaran manusia dengan sengaja. Tidak semua orang bisa menjadi medium, mereka yang bisa jadi medium adalah orang yang jiwanya labil dan lemah. Dimana jiwanya akan terdesak keluar dan digantikan oleh nafs lain dalam hal ini oleh bangsa Jin. Ini memang tidak ada contohnya dari Rasulullah. Proses ini amat riskan , menghilangkan kesadarn manusia ini sama seperti orang yang mabuk karena minum minuman keras.

      Al Qur’an melarang umat Islam meminum khamar dan minuman keras karena bisa menghilangklan kesadaran seseorang , sehingga dia tidak tahu lagi apa yang dikerjakan dan diperbuatnya , kadangkala membahayakan orang lain.

      Sebaiknya cara seperti ini dihindarkan, jika dikerjakan oleh orang yang tidak ahli dan menguasai bidangnya bisa membawa mudarat. Proses menghilangkan kesadarn juga ada didunian kedokteran , yaitu dengan obat bius. Ini digunakan pada saat operasi , dan dilakukan oleh orang yang ahli. Proses hilangnya kesadaran juga ada pada hipnoterapi
      Sebaiknya semua itu dihindari jika belum menguasai betul .

      Proses mediumisasi dan hilang kesadaran juga sering terjadi pada orang yang mengalamai gangguan jin dan sihir, ketika dibacakan ayat Qur’an kadangkala jin yang mengganggu orang tersebut mengambil alih kesadaran orang itu, perukyahpun dapat berdialogh dengan jin ditubuh orang tersebut melalui lisan orang yang diganggu jin itu. Prosesnya mirip mediumisasi.

  7. assalmua’laykum, ustadz, bagaimana dngn berobat ke orng yg bisa berinterak si dengan jin, yg katanya jin.a ini muslim.. dan ketika diobatipun jin tsb bilang,”sembuh atau tidaknya pasien ini bukan karena saya melainkan atas kuasa ALLAH, saya hanya perantara saja”, nah, gimana nih ustadz, apakah hal sperti ini dibolehkan dlm syari’at? mohon penjelasannya ustadz.. oh ya, dan apa maksudnya dengan, berinteraksi dengan banyak mudharatnya dripada manfaat.a, laluu apa saja manfaat dari interak jin dn manusia itu?
    jazakumullah…

  8. Assalaamu’alaikum, aartikelnya lengkap dan terstruktur, saya ijin ambil beberapa alinea untuk pelengkap tulisan di blog saya, terima kasih, jazaakalaahu khaira.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *