Oleh Fadhil ZA

Lima tahun sudah Lembaga Amil Zakat Persatuan Keluarga Silungkang ( LAZ-PKS) Jakarta melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap Pendidikan al Qur’an di Negeri Silungkang Sumatra Barat. Kami memulai kegiatan tersebut dengan keyakinan bahwa jika suasana religius sudah terbentuk di Silungkang Allah akan membukakan rahmat dan berkahnya dari langit dan bumi sebagaimana dijanjikan Allah dalam surat Al A’raaf ayat 96.

al-araaf-96Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (Al A’raaf 96)


Alhamdulillah suasana religius dewasa ini sudah mulai terbentuk di negeri Silungkang. Kegiatan belajar dan mengajar Al _Qur’an di surau surau sudah ramai dan semarak. Anak anak yang menghafal Qur’an jumlahnya semakin banyak, bahkan sekarang sudah ada 13 anak yang mulai menghafal 3 Juz dari Al Qur’an.

Surau surau juga sudah mulai diperbaiki dan di rehab menjadi baru antara lain Surau Lubuak lawa lawa, Surau bawah juai . surau Lubuak Andai. Bahkan surau sungai Cocang yang dahulu sangat meprihatinkan kini sudah berubah menjadi masjid dan digunakan untuk shalat jum’at.

surau-lubuk-lawa-lawa1

img_0668-rev1

Gambar diatas memperlihatkan keadaan Surau lubuak Lawa2 sebelum dan sesudah direhab, sedangkan gambar berikut dibawah ini memperlihatkan kondisi surau bawah Juai sebelum dan sesudah direhab. Semangat dan suasana religius semakin  terasa di Silungkang, ini terlihat dengan  semakin banyak surau yang direhab. Surau surau juga ramai dengan anak anak yang belajar membaca Al Qur’an.


surau-bawah-juai

img_0631-rev-2

Gambar berikut dibawa ini memperlihatkan kegiatan anak anak Taman Pendidikan Al Qur’an dan SMP/SMA di Masjid raya Silungkang antara lain pada kegiatan Mabit, Khataman Qur’an dan didikan subuh,


pic_0807-rev

pic_0764-rev1

Dampak Ekonomi

Apa yang dijanjikan Allah dalam surat Al A’raaf ayat 96 bisa kita lihat dan rasakan di negeri Silungkang. Tahun 2006 ketika kegiatan pendidikan al Qur’an belum marak seperti sekarang ini, kehidupan di Silungkang sangat memprihatinkan. Pengrajin Songket yang menjadi andalan Negeri Silungkang seperti mati suri. Mata pencaharian di Silungkang amat sulit, masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinanpun cukup banyak, hal ini juga terungkap pada Rapat Nagari di Padang pada th 2005. Kendaraan yang liwat dijalan Lintas Sumatra amat sedikit itupun didominasi oleh kendaraan pengangkut minyak sawit dan batu bara.

Sekarang keadaan sudah jauh berubah, pengrajin Songket bahkan kewalahan memenuhi permintaan pasar. Pengrajin Songket yang rajin bisa mendapat penghasilan lebih dari 2 juta perbulan, suatu penghasilan yang jauh lebih besar dari UMR dikota besar seperti Jakarta. Tenaga kerja untuk pengrajin songket sudah tidak bisa dipenuhi oleh warga Silungkang, sehingga terpaksa dialihkan pada tenaga kerja dari Lunto, Kubang dan Lumindai.

Usaha kuliner disepanjang jalan Lintas Sumatra Silungkang juga tumbuh dengan subur. Demikian pula usaha makanan dan jajanan di pelosok Negeri Silungkang. Sekarang mencari makanan dan jajanan di Silungkang tidak sesulit dahulu, berbagai makanan tradisionil bisa kita dapatkan dengan mudah, seperti bubur samba, kacang hijau, bubur putih, ale2, ketupat sayur dan lain sebagainya.

Lalu lintas disepanjang jalan Lintas sumatra dewasa ini amat ramai, menyeberang di jalan Raya Silungkang terasa semakin sulit. Kendaraan yang lalu lalang di jalan Lintas sumatra merupakan pangsa pasar yang potensial bagi warga Silungkang. Dua buah Show Room Songket juga bisa kita lihat di depan SDI yaitu INJ dan AINA. Show room tersebut cukup ramai dikunjungi pembeli yang lalu lalang di jalan Lintas Sumatra.

Keberkahan telah turun di Negeri Silungkang , siapa saja asal mau dan rajin pasti bisa hidup layak di Silungkang. Menambang Pasir yang tidak pernah habis, usaha kuliner, berdagang, atau jadi pengrajin Songket, banyak pilihan untuk hidup di Silungkang. Bahkan tenaga untuk pengrajin songket sekarang tidak bisa lagi dipenuhi oleh orang Silungkang sendiri. Tenaga kerja terpaksa didatangkan dari Kubang, Lunto atau Lumindai. Songketpun membawa berkah bagi masyarakat di sekitar Silungkang.

Insya Allah jika suasana religius di Silungkang bisa ditingkatkan dengan lebih baik , Allah juga akan membukakan keberkahan yang lebih banyak dari langit dan bumi bagi nagari Silungkang. Ini adalah janji Allah yang telah diperlihatkan pada kita. Tidak bisa dipungkiri bahwa wajah Silungkang lima tahun yang lalu tidak sama dengan sekarang ini. Semoga lima tahun kedepan Silungkang akan meraih sukses yang lebih besar.

One thought on “GELIAT EKONOMI NAGARI SILUNGKANG”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *