Oleh Fadhil ZA
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (Al Maidah 35)
Ada tiga perintah yang disampaikan Allah kepada orang yang ber-Iman didalam surat Al Maidah ayat 35 tersebut diatas , yaitu :
- Agar bertakwa kepada Allah
- Carilah jalan (wasilah) yang mendekatkan diri pada Allah
- Berjihad dijalan Allah
Allah menjelaskan pada bagian terakhir ayat tersebut bahwa bagi orang yang melaksanakan perintah tersebut insya Allah akan mendapat keberuntungan. Janji Allah adalah benar, Ia tidak pernah mengingkari janji-Nya.
- Pertama Bertakwa pada Allah
Orang yang bertakwa pada Allah adalah orang yang selalu berusaha menjaga batas –batas perintah dan larangan yang telah ditetapkan Allah. Ia selalu berusaha sekuat tenaga untuk menjalankan semua perintah dan anjuran Allah , serta berusaha untuk tetap istiqomah berada pada jalan-Nya yang lurus . Ia juga berusaha sekuat tenaga untuk tidak melanggar batas-batas larangan yang telah ditetapkan Allah.
Orang yang bertakwa adalah orang yang selalu waspada dan awas untuk menempatkan dirinya pada jalan yang diridhoi Allah. Ia selalu memperhatikan apa yang diperintahkan , dianjurkan dan dibolehkan Allah dan apa perbuatan yang dilarang dan diharamkan Allah. Iapun selalu berusaha untuk menjalankan semua perintah atau anjuran Allah, dan berusaha untuk menjaga agar tidak melanggar batas –batas yang telah ditetapkan Allah.
- Kedua mencari Jalan (wasilah) mendekatkan diri pada Allah
Allah memerintahkan kepada orang beriman agar mencari wasilah atau jalan untuk mendekatkan diri pada-Nya. Allah telah menunjuki beberapa jalan yang bisa ditempuh untuk mendekatkan diri padaNya , antara lain dengan berdzikir mengingatNya, mentadabburi Qur’an, mengerjakan sholat, bersedekah, bersyukur, bertaubat, jihad fiisabilillah, berpuasa, ibadah haji dan umrah, berkorban dan lain sebagainya.
Itulah jalan yang telah ditunjukan Allah untuk mendekatkan diri pada-Nya. Dari beberapa jalan yang disebutkan diatas ada tiga jalan utama yang sangat dianjurkan untuk melaksanakannya, insya Allah dengan melalui tiga jalan utama tersebut , jalan lainnya akan terbawa ikut.
Tiga jalan utama mendekatkan diri pada Allah tersebut antara lain :
- a. Dzikir mengingat Allah
Perintah untuk mengingat Allah sangat banyak ditemui dalam Qur’an, dzikir mengingat Allah bisa dilakukan ketika berdiri, duduk dan berbaring, pada waktu pagi ,petang dan malam hari, secara lisan maupun didalam hati, berjamaah maupun seorang diri.
- b. Tadabbur Qur’an
Tadabbur Qur’an adalah suatu usaha untuk menanamkan Qur’an kedalan fikiran bawah sadar dan hati. Al-Qur’an dibaca dengan tartil kemudian dibacakan terjemaahannya secara puitis, dan ditadabburi kandungan ayatnya dengan nada dan tekanan suara tertentu, hinga menyentuh jauh kedalam qolbu setiap pendengarnya. Tadabbur Qur’an sangat penting dilakukan bagi uamat islam yang bahasa ibunya bukan bahasa Arab.
Allah telah menurunkan Al- Qur’an dalam bahasa Arab, bagi orang yang bahasa ibunya adalah bahasa Arab tentu tidak sulit untuk memahami kandungan Al-Qur’an. Namun bagi umat Islam yang bahasa ibunya bukan Arab, seperti bangsa Indonesia, China, India, Amerika , Jepang dan lain lain hal tersebut tidak mudah. Bagi orang ajam (non Arab) Al-Qur’an perlu ditadabburi dengan bahasa ibu masing masing.
Dengan tadabbur Qur’an insya Allah Qur’an akan menghunjam kedalam fikiran bawah sadar (alam bawah sadar) dan hati pendengarnya, insya Allah ini akan membentuk manusia yang berjiwa dan berahlak Qur’aani. Tadabbur Qur’an adalah jalan utama atau jalan tol untuk mendekatkan diri pada Allah.
- c. Sholat khusuk
Sholat khusuk tidak sama dengan sholat yang biasa dikerjakan kebanyakan orang awam. Kebanyakan orang ketika mengerjakan sholat lisan, fikiran dan hatinya tidak fokus pada apa yang dibaca atu diucapkan dalam sholat. Mulutnya membaca A, fikirannya memikirkan B dan hatinya merasakan C. dalam sholat fikirannya melayang kemana-mana. Orang yang khusuk dalam sholatnya , hati dan fikirannya fokus pada apa yang dibaca dalam sholat. Mulutnya membaca A, fikirannya membayangkan A, hatinya merasakan A. seluruh fikiran dan hatinya fokus mengikuti apa yang dibaca atau didengar (ketika menjadi makmum) dalam sholat.
Kondisi khusuk seperti tersebut diatas umum dialami orang diluar sholat, misalnya ketika seseorang sedang asyik berbicara dengan temannya melalui handphone. Apa yang diucapkan , difikirkan dan dirasakan ketika sedang berbicara pasti sama (khusuk). Sayang ketika mengerjakan sholat kondisi khusuk ini tidak didapat, karena kebanyakan orang yang mengerjakan sholat tidak mengerti dan paham ayat ( bacaan) yang diucapkan nya didalam sholat. Untuk mendapatkan sholat khusuk mutlak kita harus mengerti apa yang kita baca dalam sholat. Jika kita tidak mengerti dan paham ayat yang kita baca tentu saja fikiran dan perasaan akan melantur kemana mana.
- Ketiga adalah Jihad fiisabilillah
Perintah ketiga setelah bertakwa dan mencari jalan (wasilah) pada-Nya adalah berjihad dijalan Allah dengan harta dan diri, sebagaimana ditegaskan Allah dalam surat As shaf ayat 10-11
10- Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? 11-(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, 12- niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn. Itulah keberuntungan yang besar. (As shaf 10-11)
Jihad fiisabilillah mempunyai pengertian yang luas, ada sebagian umat Islam yang mengaitkan jihad ini dengan berperang dijalan Allah. Berperang membela kebenaran adalah salah satu dari cabang Jihad fiisabilillah. Jihad fiisabilillah artinya bersungguh-sungguh berjuang untuk menegakkan kebenaran dijalan-Nya. Dalam ayat tersebut daiatas Allah menjelaskan bahwa jihad fiisabilillah itu ada dua macam, yaitu berjihad dengan harta dan berjihad dengan badan diri.
Bagi mereka yang memiliki harta namun tidak mempunyai ilmu , kemampuan atau waktu yang cukup untuk berjuang dengan badannya silahkan berjuang dengan memanfaatkan harta yang diberikan Allah padanya. Bagi mereka yang tidak punya harta cukup namun memiliki ilmu, kemampuan dan waktu cukup , silahkan berjuang dengan badan dirinya. Jika dua kelompok orang tersebut diatas yakni orang yang hanya memiliki harta, dan orang yang hanya memilki ilmu, kemampuan dan waktu cukup ini bersinerji tentu akan menghasilkan kekuatan yang dahsyat dalam menegakan kebenaran dijalan Allah.
Bagi orang yang memiliki semua kemampuan diatas yaitu harta, ilmu, kemampuan dan waktu yang cukup silahkan berjuang dengan semua kemampuan yang telah diberikan Allah padanya. Bagi orang ber-man yang tidak mau menjalankan perintah jihad seperti tersebut diatas , Allah mengancam mereka dengan azab yang pedih. Bagi siapa yang mau menjalankan perintah tersebut diatas Allah menjanjikan baginya keberuntungan yang besar, mengampuni semua dosanya dan memasukan mereka kedalam syurga yang mengalir sungai –sungai dibawahnya.
afwan g`bisa ikut latihan pernapasan asmaulusna,,,,,
tapa tolong kasi tw caranya ya
assalamualikum wr.wb
Ass wr wb
Silahkan lihat di”pondokdzikir.fadhilza.com” untuk latihan dzikir pernapasan asmaulhusnanya.
ustads fadhil, sy sudah beberapa waktu trakhir ini mempraktekkan tekhnik pernasan dzikir asmaulhusna yg anda kemukakn. ada sdikit pertaxaan yg ingin sy utarakan. bahwa dalam tekhnik pernapasan ini anda menganjurkan dilakukan dengan cara duduk bersila, seperti orang yang sedang bermeditasi, yg sy ketahui bahwa adab berdoa itu slah satux adlah mengangkat kedua tangan, sperti berdoa pada umumnya.
ustads fadhil, sy sudah beberapa waktu trakhir ini mempraktekkan tekhnik pernasan dzikir asmaulhusna yg anda kemukakn. ada sdikit pertaxaan yg ingin sy utarakan. bahwa dalam tekhnik pernapasan ini anda menganjurkan dilakukan dengan cara duduk bersila, seperti orang yang sedang bermeditasi, yg sy ketahui bahwa adab berdoa itu slah satux adlah mengangkat kedua tangan, sperti berdoa pada umumnya. begitu pak ustads.. mohon petunjukx.. terimakasih baxak….
Wa alaikum salam
Posisi duduk dzikir asmaulhusna bukan hanya duduk bersila, tapi banyak macamnya pilih yang paling disukai. Duduk bersila hanya salah satu sikap duduk. Boleh dilakukan dengan duduk dikursi, duduk seperti duduk iftiras, duduk seperti duduk SN dan lain lain. Prinsipnya pilih sikap duduk yang nyaman dan relaks. Sikap duduk boleh diubah ubah sewaktu waktu untuk mencegah kaki kram atau semutan.
Mengangkat tangan juga merupakan salah satu sikap ketika memanjatkan doa pada Allah . Namun ketika berdoa tidak mutlak harus menengadahkan tangan. Bisa juga dilakukan dengan diam memusatkan hati dan fikiran. Ketika shalat kita juga biasa berdoa dalam posisi berdiri, sujud dan ketika duduk ifthiras tanpa menengadahkan tangan .
Alhamdulillah terimakasih baxak ustads… sangat mencerahkan sya… oh iya ustads menyinggung sedikit tentang berdoa ketika sujud, sujud manakah yang di maksud… apakah sujud dalam shalat, sujud terakhir dalam shalat, atau sujud ketika selesai berdoa setelah shalat,sebagai mana yg pernah sy baca di salah satu artikel bapak, bahwa selesai shalat, kta berdoa, kemudian membayangkn doa kta terkabul, kemudia sujud mengucap syukur. jdi pertaxaan sy apa memang doa d waktu sujud dalam shalat fardhu dan shalat sunnah di perbolehkan…???
terimakasih baxak pak ustads…
Wa alaikum salam
Rasulullah menganjurkan kita berdoa ketika sujud, boleh dilakukan pada setiap sujud bukan hanya sujud terakhir. Doa yang dibaca adalah doa yang diajarkan Rasululah antara lain :
1. Riwayat Muslim dan Abu Daud :
Allahummaghfir lii dzambii kullahu (Ya Allah… Ampunilah semua dosaku)
diqqahu wa jillahu (baik yang kecil dan besar)
wa awwalahu wa aakhirahu (yang awal dan akhir)
wa ‘alaaniyyatahu wa sirrahu (yang jelas dan samar).”
2. Riwayat Imam Ahmad :
Rabbii a’thi nafsii taqwaahaa (Wahai tuhanku, anugrahilah ketakwaan pada jiwaku)
zakkihaa anta khairu man zakkaahaa (bersihkanlah ia karena Engkau sebaik-baiknya yang Dzat yang membersihkan)
anta waliyyuhaa wa maulaahaa (Engkau pembimbingnya dan pemiliknya).
3. Riwayat Muslim :
Allahummaj’al fii qalbii nuuran (Yaa Allah… pancarkanlah cahaya[MU] dalam kalbuku)
wa fii sam’ii nuuran (pancarkanlah cahaya[MU] dalam pendengaranku)
wa fii basharii nuuran (pancarkanlah cahaya[MU] dalam penglihatanku)
wa ‘an yamiinii nuuran (pancarkanlah cahaya[MU] di sebelah kananku)
wa ‘an syimaalii nuuran (pancarkanlah cahaya[MU] di sebelah kiriku)
wa amaamii nuuran (pancarkanlah cahaya[MU] di depanku)
wa khalfii nuuran (pancarkanlah cahaya[MU] di belakangku)
wa fauqii nuuran (pancarkanlah cahaya[MU] di atasku)
wa tahtii nuuran (pancarkanlah cahaya[MU] di bawahku)
waj’allnii nuuran (pancarkanlah cahaya[MU] atas diriku).
Doa diluar shalat boleh menggunakan bahasa kita sendiri seperti yang saya sampaikan dalam salah satu artikel , kita berdoa selesai shalat dalam bahasa indonesia, kita rasakan seolah olah sudah dikabulkan kemudian kita sujud mengucapkan terimakasih pada allah atas perkenan doanya.
Subhanallah
terimakasih baxak ustads… tpi maaf sbelumx krna sy msih ada sdikit pertaxaan yaitu : jadi maksud dri pnjelasan ustads adlah bahwa doa di waktu sujud dalam shalat itu haruslah doa2 yang bapak kemukakan itu, tidak boleh kah kita melafazkan dalam hati doa khusus dlam bahasa kta sndiri, atau bhsa indonesia. makasih sblumx ustads….
Wa alaikum salam
Kalau doa yang dilafazkan dengan lisan , harus dalam bahasa arab terutama sesuai yang dicontohkan Rasulullah atau dari ayat Qur’an. Doa dalam bahasa indonesia hanya boleh dilafazkan didalam hati saja, jangan diucapkan dengan lisan.
Alhamdulillah… terimakasih baxak ustads Fadhil atas pencerahannya. syang sekali sya tidak bisa ikut latihan yang ustads selenggarakan… sekali lgi terimakasih baxak ustads…. semoga Allah Azza Wa Jalla senantiasa meridhai langkah kita bersama… Amiiin.. ya.. Rabb…