Oleh Fadhil ZA

imagetempointeraktifcomSudah beberapa kali kita menyaksikan aksi bom bunuh diri orang orang yang mengaku sebagai mujahid mengatas namakan jihad untuk kepentingan Islam. Mulai dari bom Mariot, bom bunuh diri di kedutaan Australia dan terakhir bom bunuh diri di masjid Az Dzikra Cirebon. Sungguh kasihan …para pelaku bom diri ini adalah korban pertama dari ajaran sesat yang diterimanya. Ia menyangka bahwa dengan tindakannya itu ia akan langsung masuk syurga dan disambut oleh para bidadari syurga yang cantik jelita.

Para pelaku bom diri ini telah tertipu oleh orang orang yang mencuci otaknya dengan janji janji kosong. Mereka telah dicekoki ajaran ajaran islam yang diselewengkan. Sehingga mereka menyangka yang disampaikan pada mereka betul dari ajaran Qur’an dan Rasulullah. Dalam surat Fathir ayat 5-6 Allah telah mengingatkan agar waspada terhadap tipudaya dunia dan syetan yang menyesatkan:

35_535_6

5. Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. 6. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala (Fathir 5-6)

Polisi menemukan wasiat yang ditulis Muhammad syarif dibuku yang berjudul Jihad di Asia tengah (Perang Akhir Zaman) yang berbunyi :

Bahwa saya : Muhammad Syarif

Insya Allah atas / izin Allah, sangat, sangat !!!!!! ” Meninggal Syahid”. Bukan karena ingin disebut Mujahid. Tetapi kemuliaan Syahid telah melekat berat di hati. Dengan janji dari yang menciptakan saya dan yang akan mensucikan saya. Yaitu janji Allah…….Allah…….Allah.

Pesan saya : “Sungguh kehidupan dunia hanya menipu. Wass.

Wallahu’alam bis showab!

Tanpa disadarinya ia telah tertipu oleh kehidupan dunia yang penuh tipu daya sebagai mana yang ia tulis pada surat wasiatnya itu dan juga telah diingatkan Allah dalam surat Fathir ayat 5-6.

Rasulullah tidak pernah mengajarkan berjihad dan berjuang dijalan Allah dengan cara melakukan tidakan bunuh diri. Bahkan Rasululah mengancam orang yang melakukan tindakan bunuh diri dalam peperangan dengan api Neraka sebagaimana disebutkan dalam hadist berikut ini

  • · Hadis riwayat Sahal bin Saad As-Saidi ra., ia berkata:

Rasulullah saw. bertemu dengan orang-orang musyrik dan terjadilah peperangan, dengan dukungan pasukan masing-masing. Seseorang di antara sahabat Rasulullah saw. tidak membiarkan musuh bersembunyi, tapi ia mengejarnya dan membunuhnya dengan pedang. Para sahabat berkata: Pada hari ini, tidak seorang pun di antara kita yang memuaskan seperti yang dilakukan oleh si fulan itu. Mendengar itu, Rasulullah saw. bersabda: Ingatlah, si fulan itu termasuk ahli neraka. Salah seorang sahabat berkata: Aku akan selalu mengikutinya. Lalu orang itu keluar bersama orang yang disebut Rasulullah saw. sebagai ahli neraka. Kemana pun ia pergi, orang itu selalu menyertainya. Kemudian ia terluka parah dan ingin mempercepat kematiannya dengan cara meletakkan pedangnya di tanah, sedangkan ujung pedang berada di dadanya, lalu badannya ditekan pada pedang hingga meninggal. Orang yang selalu mengikuti datang kepada Rasulullah saw. dan berkata: Aku bersaksi bahwa engkau memang utusan Allah. Rasulullah saw. bertanya: Ada apa ini? Orang itu menjawab: Orang yang engkau sebut sebagai ahli neraka, orang-orang menganggap besar (anggapan itu), maka aku menyediakan diri untuk mengikutinya, lalu aku mencarinya dan aku dapati ia terluka parah, ia berusaha mempercepat kematian dengan meletakkan pedangnya di tanah, sedangkan ujung pedang berada di dadanya, kemudian ia menekan badannya hingga meninggal. Pada saat itulah Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya ada orang yang melakukan perbuatan ahli surga, seperti yang tampak pada banyak orang, padahal sebenarnya ia ahli neraka. Dan ada orang yang melakukan perbuatan ahli neraka, seperti yang tampak pada banyak orang, padahal ia termasuk ahli surga. (Shahih Muslim No.163)

  • · Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang bunuh diri dengan benda tajam, maka benda tajam itu akan dipegangnya untuk menikam perutnya di neraka Jahanam. Hal itu akan berlangsung terus selamanya. Barang siapa yang minum racun sampai mati, maka ia akan meminumnya pelan-pelan di neraka Jahanam selama-lamanya. Barang siapa yang menjatuhkan diri dari gunung untuk bunuh diri , maka ia akan jatuh di neraka Jahanam selama-lamanya. (Shahih Muslim No.158)

Muhamad Syarif pelaku bom diri di Masjid Ad Dzikra Cirebon adalah korban penipuan dari orang yang mengajarkan ajaran Islam yang diselewengkan untuk kepentingan kelompok atau golongan. Ia menyangka telah berjihad dan berkorban dijalan Allah padahal ia telah megikuti ajaran yang keliru. Dewasa ini banyak sekali kelompok yang mengaku Islam namun ajarannya menyimpang jauh dari ajaran Rasululah. Ciri kelompok ini biasanya mengadakan pengajian secara tertutup dan sembunyi sembunyi. Mereka hanya boleh patuh pada pipinannya dan menganggap orang yang diluar kelompoknya kafir, walaupun orang itu sholat. Rasulullah mengecam orang yang mengatakan kafir terhadap sesama muslim sebagaimana disebutkan dalam hadist berikut ini.

· Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
Nabi saw. bersabda: Apabila seseorang mengafirkan temannya, maka ucapan (yang mengafirkan) itu benar-benar kembali kepada salah seorang di antara keduanya (yang mengatakan atau yang dikatakan). (Shahih Muslim No.91)

Apa yang dilakukan Muhammad Syarif didalam Masjid Adz Dzikra terhadap sesama Muslim adalah tindakan ceroboh yang dilarang Allah didalam surat An Nisa ayat 94:

4_941

94. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan “salam” kepadamu[338]: “Kamu bukan seorang mukmin” (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu[339], lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (An Nisa 94)

Hati hatilah dalam menuntut ilmu agama tentang Islam, jangan belajar dari satu orang ustad atau guru saja. Belajarlah dari banyak Guru, gunakan fikiran dan akal yang sehat menelaah ajaran yang disampaikan,. Jadikan Qur’an sebagai acuan, hindari pengajian yang bersifat tertutup dan menganggap kafir umat Islam lainnya yang tidak mau mengikuti kelompoknya.

·

One thought on “NERAKA JAHANAM BAGI PELAKU BOM BUNUH DIRI”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *