Oleh Fadhil ZA

Al Qur’an adalah kumpulan wahyu atau firman Allah yang berisi pesan (masage) dari Allah kepada umat manusia. Namun demikian tidak mudah bagi manusia untuk memahami pesan yang terkandung didalam ayat Qur’an tersebut. Ada tiga rintangan dan hambatan besar yang harus dihadapi hingga Qur’an bisa dipahami dan meresap kedalam hati seseorang.

Rintangan pertama adalah hambatan pada telinga atau pendengaran. Seseorang mungkin tidak pernah mendengar lantunan ayat suci Al Qur’an karena berdiam dilingkungan non Muslim. Jika dia berdiam dilingkungan yang dominan Muslim yang bersangkutan enggan dan malas mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an. Boleh jadi  seseorang sering mendengar suara bacaan  ayat suci Al-Qur’an melalui radio, kaset, VCD dan media elektronik lainnya, namun lantunan Al-Qur’an hanya terdengar sebagai suara yang tidak berarti. Al Qur’an masuk dan terdengar ditelinga tidak ubahnya seperti mendengar suara musik, deru pesawat terbang, kicauan burung, deru suara motor yang lewat, debur ombak ditepi pantai atau gemuruh air yang  mengalir disungai.

Rintangan kedua adalah hambatan pada fikiran atau otak. Seseorang mungkin sangat senang mendengarkan ayat suci al-Qur’an . Hampir tiap hari ia mendengarkan ayat suci Qur’an yang dilantunkan dari VCD, Kaset atau berbagai media elektronik. Namun bacaan Qur’an hanya terdengar sampai ditelinga saja.  Pesan yang terkandung didalam ayat Qur’an tersebut tidak pernah diproses oleh akal dan fikirannya (otak), karena yang bersangkutan tidak mengerti bahasa Qur’an atau bahasa arab.

Rintangan ketiga adalah hambatan pada Hati (Qolbu). Boleh jadi seseorang  mengerti bahasa Al-Qur’an atau bahasa arab, namun hatinya berpaling, benci dan tidak suka dengan pesan yang terkandung didalam ayat Qur’an tersebut. Pesan yang terkandung didalam ayat Qur’an  tidak bisa masuk kedalam hati karena hatinya tertutup atau berpaling, inilah yang dialami oleh Abu Lahab dan  Abu jahal cs orang Quraiys yang memusuhi Rasulullah.

Tadabbur Qur’an adalah salah satu cara untuk menembus ketiga rintangan tersebut sehingga pesan Al-Qur’an bisa masuk dan meresap kedalam hati. Lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dibaca dengan tartil dan irama yang menarik akan menembus rintangan yang menutupi telinga. Terjemahan ayat Qur’an yang disampaikan dengan intonasi dan tekanan suara tertentu akan menembus hambatan pada fikiran atau otak, sehingga pesan Al Qur’an bisa diproses oleh akal dan fikiran. Walaupun sudah berhasil menembus rintangan yang ada pada fikiran Al -Qur’an belum bisa meresap kedalam hati sebelum ditadabburi.

Al-Qur’an baru bisa meresap kedalam hati setelah ayat Qur’an  tersebut di tadabburi. Tadabbur Qur’an yang dibaca dengan intonasi dan tekanan suara tertentu  akan menembus  dan menghilangkan hambatan yang terdapat pada hati, sehingga pesan Al-Qur’an biusa masuk dan meresap kedalam hati.

Tanda tanda khas bahwa pesan Al-Qur’an sudah berhasil menembus hambatan telinga, hambatan fikiran (otak), hambatan hati dan meresap kedalam qolbu antara lain:

  • ·Dada berguncang dan  bergetar hebat
  • Kulit terasa merinding
  • ·Timbul desakan dan  dorongan untuk menangis
  • ·Air mata meleleh membasahi pipi
  • ·Adakalanya sampai histeris dan menangis sesengukan

Orang yang beriman tidak akan kuat menahan getaran dahsyat dari ayat Qur’an tersebut. Dalam surat Al Hasyr ayat 21  disebutkan bahwa Jika Al Qur’an diturunkan kepada gunung niscaya gunung tersebut akan pecah dan belah karena takutnya kepada Allah. Tentu saja kita tidak sebesar dan sekeras gunung, jika gunung saja bisa pecah apalagi hati kita yang hanya terdiri dari segumpal daging.

Orang yang hatinya keras membatu, berpaling dari peringatan Allah serta menentang Qur’an tidak akan pernah merasakan getaran seperti tersebut diatas. Tidak mudah menembus tiga rintangan  tersebut diatas diperlukan latihan dan kesungguhan hati. Dibawah ini kami perlihatkan bagaimana salah seorang peserta latihan tadabbur Qur’an yang kami adakan merasakan betapa dahsyatnya getaran ayat Qur’an yang menghunjam kedalam hatinya.


LATIHAN MEMBACA KALIMAT TADABBUR


[youtube uUK3YQ0Bs14]

 

2 thoughts on “MEMBUKA HIJAB YANG MENUTUP HATI DENGAN TADABBUR QUR’AN”
  1. Bapak Kyai..
    mungkinkah saya belajar on-line dengan Bapak, khususnya untuk ketrampilan membaca Tadabbur Al Qur’an ini, mengingat tempat tinggal saya di Salatiga- Jateng…terima kasih

    1. Sayang sekali tadabbur Qur’an merupakan ungkapan kalimat yang diucapkan dengan lisan, diikuti dan dibayangkan didalam fikiran dan dirasakan dengan hati. Tentu saja latihannya harus berhadapa hadapan, tidak bisa tertulis. Saya sudah muat beberapa rekaman tadabbur di blog ini namun hasil yang dicapai tidak sampai separuh dari jika dilakukan secara berhadap hadapan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *