Oleh Fadhil ZA
Tanggal 14 s/d 28 Mei 2009 yang lalu saya bersama beberapa rekan dari Lembaga Amil Zakat –Persatuan Keluarga Silungkang (LAZ-PKS) Jakarta berangkat ke Silungkang dalam rangka pembinaan dan memonitor pelaksanaan pendidikan TPA (Taman Pendidikkan Al-Qur’an ) serta menghadiri Perlombaan antar TPA di Silungkang. Dua tahun sudah kami melakukan pembinaan pada 16 buah TPA di Silungkang yang saat ini tersebar pada 14 surau dan 2 masjid dengan jumlah santri sebanyak 683 orang dan pengajar sebanyak 38 orang. Rombongan kami sebanyak 6 orang yaitu Ketua LAZ –PKS bapak H Asri Rukun, ketua bidang pendidikan LAZ –PKS bapak Ir H Hasrul Hasan, Bapak H Arman Rukun mewakili para Muzaki yang telah menitipkan Zakatnya pada LAZ –PKS, Ustadz Suyendri dan saya sendiri beserta istri.
Kegiatan kami di Silungkang sangat padat, sampai di Padang tanggal 14 Mei sore kami mengadakan pertemuan dengan pengurus Persatuan keluarga Silungkang (PKS) Padang. Dalam pertemuan itu kami menyampaikan program kegiatan kami di Silungkang dan sekaligus mengajak pengurus PKS Padang untuk ikut hadir pada kegiatan tersebut. Di Silungkang kami mengadakan pertemuan dengan para santri TPA berikut orang tua mereka. Berhubung lokasi TPA tersebar pada 16 lokasi maka pertemuan kami atur dalam beberapa kelompok yaitu kelompok Surau manggis, Surau Palo, Surau Puskesmas dan surau Tanjung Medan. Masing masing kelompok terdiri atas beberapa surau.
Pada hari sabtu tgl 16 Mei diadakan pertemuan dengan orang tua santri dari kelompok Surau Manggis yang terdiri dari Surau manggis, Lubuk lawa-lawa, Bukit Kociak, dan Lubuk Andai diadakan jam 9.00 s/d 12.00 bertempat di Surau Manggis. Sore harinya jam 14.30 s/d 15.30 diadakan pertemuan dengan para santri yang tercatat berjumlah sebanyak 182 orang dengan rincian santri Surau Manggis 46 orang, Lubuak lawa-lawa 55 orang, Bukit Kociak 53 orang dan Lubuak Andai 28 orang .
Minggu tanggal 17 Mei 2009 jam 9.00 s/d 13.00 pertemuan pertama dengan para guru TPA yang tergabung dalam Forum Komunikasi Guru TPA (FKG) bertempat di Surau Palo Al Munawarah . Pertemuan dihadiri oleh kurang lebih 30 orang guru TPA yang mengajar pada TPA di Silungkang. Ustadz Suyendri yang juga seorang hafidz Qur’an memberikan pembinaan kepada para Guru TPA tentang metode pengajaran di TPA. Pembinaan oleh Ustadz Suyendri direncanakan selama 2 hari yaitu Hari Minggu tanggal 17 Mei dan hari Kamis tanggal 21 Mei.
Senin tanggal 18 Mei 2009 pertemuan dengan orang tua santri kelompok Surau Palo Al Munawarah yang terdiri atas Surau Palo , Masjid Raya, Bukit Kuniang, dan Nurus sa’adah Sungkiang diadakan jam 9.00 s/d 12.00 bertempat di Surau Palo. Pertemuan dengan para santri diadakan jam 14.30 s/d 15.30 . Jumlah santri terdaftar pada kelompok ini sebanyak 140 orang dengan rincian Surau Palo Al Munawarah 50 orang, Masjid raya 31 orang, Bukit kuniang 8 orang dan Surau Sungkiang 51 0rang.
Sementara diadakan pertemuan dengan orang tua santri di Surau Palo saya bersama H Arman Rukun dan ustadz Hidayatullah (Kordinator pelaksana LAZ PKS di Silungkang) berkunjung ke SMP SDI untuk melihat kemajuan murid SDI yang telah mendapat bantuan beberapa orang guru untuk pelajaran Al Qur’an dari LAZ PKS Jakarta. Sejak tahun 2008 LAZ-PKS memberi bantuan guru untuk pedidikan Al Qur’an di SMP SDI sebanyak 3 orang yaitu Ust Hidayatullah, Ibu Desnova dan Ibu Shely. Seluruh murid yang berjumlah 78 orang dibagi menjadi 3 kelas yaitu yang sudah bisa membaca Qur’an dengan baik 20 orang, yang belum lancar 28 orang dan belum bisa membaca Qur’an sebanyak 31 orang. Pelajaran Qur’an diberikan 1kali seminggu selama 2 jam pelajaran. Beberapa murid menampilkan kemampuan membaca Qur’an yang telah mereka dapatkan. Saya juga memberi arahan kepada murid tentang pentingnya mempelajari dan memahami Qur’an , bukan hanya sekedar pandai membaca saja.
Pada kesempatan pertemuan dengan murid SMP SDI ini bapak kepala Sekolah SMP SDI Ir Yusri meminta agar LAZ PKS bisa membantu memberikan semangat dan motivasi kepada murid SDI agar mereka lebih giat menuntut ilmu. Permintaan bapak Yusri saya sampaikan kepada Ketua LAZ PKS bapak H Asri Rukun, beliau menyambut baik permintaan tersebut dan meminta ustadz Suyendri yang telah berpengalaman mengadakan Muhasabah bagi remaja untuk menyiapkan Mabit (Malam bina iman dan taqwa) bagi seluruh siswa SMP Silungkang di Masjid raya pada hari sabtu malam Minggu. Ketika saya sampaikan rencana Mabit yang akan diadakan LAZ-PKS di Masjid Raya pada malam Minggu tgl 23 Mei 2009 kepada kepala sekolah SDI bapak Ir Yusri, beliau meyambut baik rencana tersebut dan berjanji akan mengerahkan semua siswa – siswi SDI untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Selasa 19 Mei 2009 petemuan dengan orang tua santri kelompok Surau Nurulhuda Puskesmas yang terdiri atas surau Nurulhuda Puskesmas, Kebun Jeruk, Sungai Cocang, Lubuak Lunang Rumbio, Nurul Iman Sawah Darek diadakan jam 9.00 s/d jam 12.00 bertempat di Surau Nurulhuda Puskesmas. Pertemuan dengan Santri diadakan jam 14.30 s/d jam 15.30 . Jumlah santri tercatat sebanyak 162 orang dengan rincian Surau Nurulhuda 39 orang, Kebun Jeruk 13 orang, Sungai Cocang 33 orang, Lubuak Lunang 48 orang dan Nurul Iman Sawah Darek 29 orang.
Sementara itu saya sendiri didampingi ibu Sari Elly berkunjung ke SMP Muhamadiyah untuk melihat perkembangan pengajaran Qur’an yang mendapat bantuan 2 orang guru dari LAZ PKS yaitu ibu Sari Elly dan Ust Basir. Didampingi kepala Sekolah SMP Muhammadiyah bapak Durmawel saya memberi pengarahan tentang pentingnya mempelajari dan memahami Qur’an kepada murid SMP Muhammadiyah. Saya juga menyampaikan rencana Mabit bagi murid SMP yang akan diadakan dimasjid Raya hari sabtu malam minggu nanti kepada bapak Durmawel, beliau menyambut baik rencana tersebut.
Rabu tanggal 20 Mei 2009 pertemuan dengan orang tua santri kelompok Surau Al Maghfirah Tanjung Medan yang terdiri atas Surau Al Maghfirah Tanjung Medan, Thoharoh Gapersil dan Babussalam Bawah Juai, diadakan di Surau Al Maghfirah Tanjung Medan jam 9.00 s/d 12.00. Sebelum kembali ke Jakarta pada jam 11.00 Bapak Asri Rukun menyempatkan memberikan arahan kepada para orang tua santri di surau Tanjung Medan ini. Pertemuan dengan para santri diadakan jam 14.30 s/d 15.30 jumlah santri terdaftar sebanyak 140 orang dengan rincian, Surau Al Maghfirah Tanjung Medan 33 orang, Thoharoh Gapersil 66 orang dan Babussalam bawah Juai 41 orang.
Kamis tanggal 21 Mei 2009 jam 9.00 s/d 15.00 pertemuan kedua dengan guru TPA di Surau Palo Al Munawarah, Pada kesempatan ini disamping memberikan arahan tentang metode mengajar di TPA Ust Suyendri juga menguji kemampuan para guru TPA dalam membaca Al-Qur’an . Ust Suyendri mengatakan lumayanlah tapi masih harus banyak berlatih agar dapat membaca dengan lancar dan baik. Ustadz Suyendri merekomendasikan Ibu Desnova, ibu Syari Elly dan ust Hidayatullah untuk membimbing guru yang lainnya agar dapat membaca Qur’an dengan baik dan benar .
Sabtu tanggal 23 Mei 2009 Diadakan perlombaan antar TPA yang diikuti oleh seluruh murid TPA di Silungkang sejak jam 8.00 s/d 16.00 . Materi yang diperlombakan antara lain Hafalan Juz Amma, Ayat Qur’an pilihan (tematik), hafalan do’a harian , Sholat cara Nabi, Azan , dan kegiatan khatam Qur’an. Pada hari yang sama sesudah sholat maghrib hingga menjelang subuh diadakan acara Mabit bagi pelajar SMP SDI dan SMP Muhammadiyah , diikuti oleh sekitar 130 orang peserta putra dan putri.
Acara Mabit dimulai setelah selesai sholat maghrib , dimana saya memberi pembekalan kepada para peserta untuk siap menghadapi kegiatan Mabit hingga menjelang subuh nanti. Selesai sholat Isya para peserta makan malam bersama terlebih dahulu sebelum acara dilanjutkan oleh Ustadz Suyendri. Materi Mabit yang disampaikan ustadz Suyendri antara lain “Pemecahan masalah” sampai jam 23.00 malam. Kemudian peserta beristirahat sampai jam 2.00 dilanjutkan dengan acara menonton film tentang bencana Tsunami Aceh dan gempa di Thailand , sholat malam bersama, menonton film tentang azab Qubur dan dilanjutkan dengan Muhasabah. Ketika Muhasabah banyak diantara peserta yang menangis terisak-isak, mudah mudahan hati mereka dibukakan Allah untuk menerima hidayah.
Minggu tanggal 24 Mei 2009 malam , setelah sholat Isya pengumuman para pemenang lomba dan acara pembagian hadiyah bagi para pemenang lomba. Juara Umum diraih oleh Dana Simon dari TPA Thoharoh Gapersil. Demikianlah beberapa kegiatan yang cukup padat dari rombongan kami selama di Silungkang. Sebagian Rombongan kembali ke jakarta pada hari senin tanggal 25 Mei 2009 sedang saya sendiri bersama istri baru kembali ke Jakarta hari Rabu tanggal 27 Mei 2007.
Pertemuan dengan orang tua santri TPA
Dari laporan beberapa guru TPA kami dapat informasi bahwa masih ada sebagian orang tua santri yang cuek dan tidak peduli dengan proses belajar anak mereka di TPA, padahal peranan orang tua dalam pendidikan TPA cukup dominan. Untuk meningkatkan mutu proses belajar dan mengajar di TPA kami memandang perlu diadakan pertemuan dengan orang tua santri . Pertemuan diadakan pada pagi hari masing masing bertempat di Surau Manggis, Surau Palo, Surau Nurulhuda Puskesmas dan surau Tanjung Medan. Orang tua yang hadir menyambut antusias pertemuan tersebut. Disamping pengarahan dari ketua LAZ PKS pada pertemuan tersebut juga diadakan dialog tentang proses belajar mengajar di TPA masing masing.
Ketua LAZ PKS bapak H Asri Rukun mengingatkan betapa pentingnya peranan orang tua dalam memacu semangat belajar para santri, beliau meminta agar orang tua aktif memonitor anak anak mereka yang belajar di TPA. Selama ini sebagian orang tua dirasakan kurang berperan dalam mendidik anak mereka di TPA bahkan terkesan tidak peduli. Bayaran bulanan yang hanya Rp 1000 saja perbulan sebagian besar dari mereka banyak yang tidak membayar.
Ketika ditanyakan kepada orang tua murid berapa uang jajan anak mereka perhari? Adakah yang uang jajannya Rp 200 perhari?, sebagian mereka tertawa dan nyeletuk:” Mana ada uang jajan yang Rp 200 pak , minimal Rp 1000 bahkan ada yang sampai Rp 5000 perhari ” . Kami terkejut mendengar pernyataan orang tua murid tersebut. Kenyataannya selama ini dengan iuran TPA sebesar Rp 1000 perbulan saja banyak yang tidak membayar . Padahal untuk jajan anak mereka sehari saja bisa lebih dari Rp 1000 bahkan ada yang sampai Rp 5000.
Untuk meningkatkan peranan dan tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak mereka di TPA ketua LAZ PKS bermaksud menyeragamkan uang iuran bulanan diselurtuh TPA Silungkang menjadi Rp 5000 per orang perbulan. Dengan membayar iuran Rp 5000 perbulan diharapkan orang tua akan lebih peduli dan mau ikut terlibat memonitor kegiatan belajar anak mereka di TPA. Setelah mendapat penjelasan panjang lebar dari ketua LAZ-PKS semua orang tua murid setuju bahkan diantara mereka ada yang berani membayar Rp 10.000. Bapak H Asri Rukun juga menyampaikan bahwa di Sawahlunto orang tua santri berani membayar Rp 40.000 perbulan untyuk pendidikan anak mereka di TPA. Kalau memperhatikan bahwa uang jajan anak mereka saja minimal Rp 1000 perhari maka rasanya iuran Rp 5000 perbulan tidaklah begitu berat.
Pro & Kontra program Full Day Walikota Sawahlunto
Dalam dialog dengan guru TPA dan orang tua santri di Surau Palo terungkap adanya kendala pada program TPA bagi santri yang sudah duduk di bangku SMP. Diinformasikan oleh ust Hidayatullah bahwa ada 91 murid TPA yang sudah duduk dibangku SMP terpaksa mengundurkan diri dari TPA karena kegiatan seluruh sekolah SMP di Kodya Sawahlunto yang semula hanya sampai jam 13.00 , sekarang di undur sampai jam 16.30. Kegiatan sekolah sampai sore ini dikenal dengan istilah full day. Kegiatan ini berlaku berdasarkan instruksi lisan Walikota untuk semua sekolah SMP di seluruh kodya Sawahlunto. Orang tua santri menanggapi kegiatan full day ini dengan sikap yang beragam ada yang setuju ada yang menolak.
Mereka yang setuju mengatakan program tersebut meringankan beban mereka dalam mengawasi anak anak mereka. ” Itu program yang bagus sekali, daripada mereka keluyuran pulang sekolah melakukan kegiatan tak menentu, lebih baik mereka tetap ada di sekolah sampai sore”. Sementara orang tua yang tidak setuju mengatakan:” Kami biasa mendidik anak kami untuk mengerjakan pekerjaan sehari hari dirumah setelah pulang sekolah, sekarang tidak bidsa lagi”. Ada pula yang mengatakan sejak ada program full day beberapa kali anak mereka sakit karena kelelahan. ” Bagaimana tidak sakit anak kami berangkat pagi hari belum sempat sarapan, siang hari biasanya makan dirumah sekarang jadi tidak menentu” kata mereka pula.
Menanggapi masalah full day ini ketua KAN (Kerapatan Adat Nagari) bapak Syahrudin meminta diadakan pertemuan dengan pemuka masyarakat Silungkang di kantor KAN hari Rabu tanggal 20 Mei sesudah sholat Isya untuk membahas masalah tersebut. Pertemuan yang di pimpin ketua KAN ini dihadiri bapak Drs Dasril Munir calon anggota DPRD Sawahlunto periode 2009-2014 yad yang juga saat ini masih aktif di Dewan Pendidikan kota Sawahlunto, Bapak H Asri Rukun beserta rombongan dari LAZ PKS, Kepala sekolah SMP SDI dan Muhammadiyah, pengurus Masjid Raya, Beberapa guru TPA, SMP SDI dan Muhammadiyah serta pemuka masyarakat lainnya.
Bapak Drs Dasril Munir sebagai anggota Dewan Pendidikan kota Sawahlunto menjelaskan bahwa program ini memang belum ada perdanya , pelaksanaannya hanya berdasarkan perintah bapak Wali kota. Dewan Pendidikan kota Sawahlunto juga sedang mengkaji masalah ini, apakah program ini akan berlanjut atau tidak. Bagi LAZ-PKS hanya menyayangkan bahwa dengan program ini ada 91 murid TPA yang sudah duduk di SMP terpaksa berhenti dari TPA. Pelaksanaan Fullday di Kodya Sawahlunto ini memang terkesan tergesa gesa dan kurang persiapan tanpa dikaji efek baik buruknya. Guru dan murid tampaknya juga belum siap untuk program yang terkesan dipaksakan ini. Beban guru dan murid jauh lebih berat dengan hasil yang tidak jelas , guru dan murid harus bekerja 8,5 jam perhari ( jam 8.00 s/d 16.30 ) , hari sabtu tidak libur. Di kota besar seperti Jakarta orang bekerja 8 jam sehari , namun hari sabtu mereka libur. Dikota besar seperti Jakarta program fullday hanya dilakukan oleh sekolah khusus atau terpadu itupun hanya sampai jam 15.00 dan mereka mendapat makan siang disekolah.
Dari pertemuan di kantor KAN tersebut disimpulkan 4 (empat ) hal antara lain antara lain:
-
Dimintakan kepada bapak Drs Dasril Munir sebagai anggota Dewan Pendidika Kota Sawahlunto bersama teamnya dapat memberikan masukan yang positif kepada bapak Walikota untuk meninjau kembali kebijaksanaannya berdasar hasil survey dan kajian team Dewan Pendidikan Kota sawahlunto.
-
Usaha tersebut pada butir satu diharapkan dapat dilanjutkan bapak Drs Dasril Munir di tingkat DPRD kelak setelah bapak Dasril Munir di lantik sebagai anggpota DPRD Kodya Sawahlunto periode 2009-2014 yang akan datang.
-
Dimintakan kepada SMP SDI dan Muhammadiyah betul betul dapat mengisi program belajar mengajar yang sampai sore hari ini semaksimal mungkin.
-
Bagi murid SMP yang mengikuti pendidikan di TPA agar direkomendasikan untuk tidak mengikuti program fullday , dengan syarat harus ada keterangan tertulis dari TPA yang bersangkutan bahwa ybs mengikuti kegiatan di TPA tersebut. TPA tersebut juga harus melaporkan absen harian dan hasil ujian murid yang bersangkutan ke sekolah SMP yang memberikan rekomendasi.
Pertemuan dengan para santri TPA
Setelah berjalan 2 tahun kami melihat kemajuan yang sangat pesat pada mutu murid TPA yang berada pada 16 lokasi surau dan Masjid di Silungkang ini. Ketika kami baru mulai membenahi TPA ini di awal tahun 2007 kami menemukan keadaan murid TPA yang sangat mempritahatinkan. Kondisi belajar – mengajar dari guru dan murid sangat memprihatinkan. Tidak ada sarana penunjang, buku bimbingan, metode belajar yang baku. Masing masing TPA berdiri sendiri sendiri melakukan proses belajar mengajar seadanya dengan arah dan metode yang tidak jelas.
Kami terharu melihat penampilan para murid TPA yang tampak belajar dengan ceria dan penuh semangat. Kami menyaksikan penampilan santri membaca Al-Qur’an, hafalan Juz Amma , ayat pilihan dan melantunkan Asma’ulhusna bersama sama. Ustadz Suyendri menguji kemampuan beberapa santri yang telah belajar sampai tingkat Qur’an untuk membaca Qur’an pada sembarang halaman yang dibuka ust Suyendri, alhamdulillah rata rata mereka bisa melakukannya dengan baik. Kami juga menemukan ada santri yang masih duduk di TK dan kelas 2 SD sudah bisa membaca Qur’an dengan baik, sungguh hasil yang sangat mengharukan hati kami. Melihat penampilan para santri TPA tersebut lelah kami selama ini jadi lenyap , kami tambah bersemangat untuk melajutkan pembinaan kami dimasa yang akan datang.
Pertemuan dengan guru TPA
Pertemuan dengan guru TPA kami adakan 2 kali yaitu pada hari minggu tgl 17 Mei 2009 dan hari kamis tgl 21 Mei 2009. Untuk meningkatkan pengetahuan para guru TPA dalam mengajar di TPA kami sengaja mengajak ustadz Suyendri seorang hafidz Qur’an yang juga sudah berpengalaman mengajar dan membina beberapa TPA di Jakarta. Dibandingkan 2 tahun lalu ketika program pembinaan TPA ini baru dimulai pada awal 2007 keterampilan para guru sudah jauh berubah. Para guru menambah ilmunya dengan mengadakan kelompok-kelompok belajar bersama. Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan membaca Qur’an kami minta kepada para guru TPA agar membentuk kelompok tadarus Qur’an secara rutin. Ustadz Suyendri merekomendasikan ibu Desnova, ibu Sari Elly dan ust Hidayatullah untuk memberikan tuntunan pada guru yang lain.
Diharapkan tahun 2010 yang akan datang sudah ada guru TPA yang hapal Juz amma yang berjumlah 37 surat. Kami ingatkan kepada para guru jika enggan dan malas berlatih bisa tertinggal oleh para murid. Diantara murid TPA ada yang sudah hapal juz amma yaitu Dana Simon yang juga berhasil meraih juara umum pada perlombaan yang diadakan di Masjid Raya pada hari sabtu tgl 23 Mei 2009. Menurut pengamatan kami murid TPA yang memiliki kemampuan seperti Dana Simon sudah cukup banyak. Jika guru enggan berlatih dan mengikuti kegiatan kelompok belajar dikuatirkan mereka akan tertinggal oleh murid mereka.
Pertemuan dengan Guru TQA yg mengajar di SMP SDI dan Muhammadiyah
Santri TPA yang telah tamat SD dan melanjutkan pendidikan di SMP SDI maupun Muhammadiyah umumnya baru bisa membaca Qur’an ala -kadarnya, belum menguasai tajwid dan Makhraj dengan baik dan benar. Sebagian besar murid SMP enggan datang ke TPA karena merasa sudah besar dan khatam Qur’an. Untuk memperbaiki bacaan dan meningkatkan pemahaman murid SMP tentang Qur’an awal tahun 2008 LAZ-PKS memberikan bantuan guru TQA (Ta’limul Qur’an lil Aulad) yang merupakan kelanjutan TPA kepada SMP SDI dan Muhammadiyah. Untuk SDI LAZ-PKS menugaskan ibu Desnova, Ustd Hidayat dan ibu Shelly sedangkan untuk SMP Muhammadiyah LAZ PKS menugaskan Ust Basir dan ibu Sari Elly.
Diluar dugaan ternyata murid SMP SDI yang buta huruf Qur’an (kelas C) cukup banyak sekitar 31 orang, waktu belajar 2 jam perminggu dengan jumlah murid sekian banyak dirasakan cukup berat bagi ibu Shelly, ia minta agar jumlah murid dibagi 2 hingga diperlukan guru satu lagi. Saya berjanji akan menyampaikan hal tersebut pada pengurus LAZ-PKS jakarta. Kelas A terdiri atas murid yang sudah bisa membaca Qur’an dengan lancar sekitar 20 orang, dan kelas B terdiri atas murid yang bisa membaca namun belum lancar berjumlah 27 orang . Jumlah murid kelas A, B dan C seluruhnya 78 orang , suasana belajar cukup baik , kehadiran murid rata rata diatas 95 % . SMP SDI menempatkan pelajaran Qur’an ini pada jam pertama pagi hari, sehingga kondisi murid masih segar. Kendala yang dialami Guru adalah jumlah Qur’an yang ada disekolah tidak memadai, untuk itu para guru mohon LAZ –PKS bisa membantu kekurangan Qur’an tersebut.
Di SMP Muhammadiyah murid dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelas A yang sudah lancar membaca Qur’an sekitar 16 orang dibimbing oleh ustad Basir dan kelas B yang belum lancar membaca sekitar 21 orang di bimbing oleh ibu Sari Elly. Murid yang buta huruf juga masih ada namun tidak sebanyak di SMP SDI , yaitu sekitar 4 orang dan ini langsung di bimbing oleh ibu Daminar guru agama di SMP Muhammadiyah.
Ada keluhan dari Ust Basir dan ibu Sari Elly tentang tingkat kehadiran murid yang sangat rendah. Pada kelas pak Basir tingkat kehadiran murid sekitar 50 % sedang pada kelas ibu Sari Elly sekitar 25-30%. Mungkin ini disebabkan waktu jam mengajar yang diapit dua keadaan yang tidak menguntungkan yaitu sesudah istirahat siang jam 13.30 sampai jam 14.30, dimana sesudah pelajaran tersebut ada pelajaran olah raga. Saya sudah menyampaikan keluhan guru tersebut kepada bapak Durmawel kepala sekolah SMP Muhammadiyah agar dicarikan waktu yang tepat sehingga kehadiran murid bisa maksimal.
Program TQA di SMP SDI dan Muhammadiyah ini memang belum bisa mencapai sasaran yang diharapkan, karena ternyata murid SMP yang diharapkan sudah lancar membaca Qur’an jumlahnya sangat sedikit sebagian besar belum lancar bahkan ada yang buta huruf. Ini semua adalah akibat kekeliruan metode TPA dimasa lalu. Mudah-mudahan dengan metode TPA yang saat ini sudah lebih baik dimasa yang akan datang tidak ada lagi murid SMP yang tidak bisa membaca Qur’an dengan lancar. Program TQA seharusnya lebih diutamakan pada perbaikan bacaan, hafalan Qur’an dan pemahaman Qur’an. Program hafalan dan pemahaman Qur’an belum bisa diberikan karena saat ini pelajaran lebih diutamakan untuk perbaikan bacaan Qur’an.
Kegiatan Mabit pelajar SMP
Menyambut usulan kepala SMP SDI bapak Ir Yusri agar kami membantu mereka dalam membangkitkan motivasi murid SMP untuk giat belajar dan menuntut ilmu, kami telah mengadakan kegiatan Mabit (Malam Bina Iman dan Taqwa) di Masjid raya Silungkang pada hari sabtu tgl 23 Mei malam. Kegiatan dimulai setelah sholat maghrib, dilanjutkan sholat isya berjama’ah , makan malam bersama dan diisi kegiatan pembinaan mental dan rohani oleh ustadz Suyendri hingga menjelang subuh dengan diselingi istirahat jam 23.00 s/d 02.00 malam.
Ketua Forum Remaja Masjid Silungkang sdr Anto merasa tertarik dengan kegiatan ini, ia mengusulkan agar kegiatan seperti ini bisa diadakan setiap 3 bulan. LAZ –PKS akan mempertimbangkan usul sdr Anto ini. Memperhatikan dampak positip yang didapat oleh para siswa-siswi SMP dari kegiatan Mabit ini , untuk mencapai Silungkang Emas beberapa tahun lagi sebaiknya kegiatan mabit ini dapat dilaksanakan 3 bulan sekali. LAZ PKS Jakarta tidak bisa berjalan sendiri untuk melaksanakan ini, kami perlu dukungan dari LAZ PKS Padang, guru SMP SDI dan Muhamadiyah, tokoh masyarakat Silungkang dan berbagai pihak lainnya.
Demikianlah sekilas pandang perjalanan kami ke Silungkang dalam rangka melaksanakan monitoring dan pembinaan pelaksanaan program belajar –mengajar di TPA Silungkang yang di selenggarakan LAZ-PKS Jakarta dengan dana dari sebagian ZAKAT warga Silungkang yang ada di Jakarta. Bagi para Muzaki warga Silungkang di Jakarta yang telah menyalurkan ZAKAT nya melalui LAZ -PKS mudah-mudahan Allah memberi rezeki yang berlimpah dan berkah sehingga tahun depan dapat meningkatkan jumlah ZAKAT yang disalurkan melalui LAZ-PKS, sehingga kami juga dapat meningkatkan mutu proses belajar-mengajar di TPA Silungkang.
Para santri TPA yang saat ini berjumlah lebih 650 orang merupakan aset yang akan membangun negeri Silungkang pada masa yang akan datang. Mudah-mudahan 10 atau 15 tahun yang akan datang Silungkang sudah memiliki pemuda pemudi yang taqwa , ulet dan memiliki semangat tinggi dalam membangun negeri Silungkang. Dengan memiliki pemuda pemudi yang taqwa dan ulet niscaya Allah akan menurunkan rahmat dan berkah-Nya kepada negeri Silungkang sebagaimana yang dijanjikan Allah dalam surat Al A’raaf ayat 96 :
Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (Al A’raaf 96)
Assalamu’alaikum wr.wb.
Laporan perjalanan ini sudah baik, Insya Allah nanti akan kita tindak lanjuti. Dari hasil survey memang ada keluhan dari masyarakat tentang fullday school namun sudah ada jalan keluarnya sesuai dengan survey tersebut juga meminta solusi dari masyarakat.
Sukses tidaknya fullday ini tentu tidak dapat diketahui dalam waktu singkat ini tetapi program ini selalu di evaluasi agar kena sasarannya dan semua pesertanya senang.
bagi kita di silungkang tentu harus mencari solusi agar pendidikan di TPA tidak tertinggal. Ini pula yang penting kita persiapkan, terutama program di awal tahun pelajaran baru ini.
sukses untuk LAZ-PKS Jakarta.
wassakan
dasril munir
Bpk Ustad Fadhil Yth,
Atas nama pribadi saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada LAZ_PKS serta personil2 yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam usaha untuk meningkatkan mutu TPA di Silungkang.
Untuk masa yang akan datang alangkah baiknya kalau ditambahkan materi menghafal Al-quran, bagi alumni TPA tingkat SD sudah hafal minimal 1 (satu) juz atau 2 (dua) juz, sukur kalau tingkat SMP sudah hafal 30 juz.Atau dibuat suatu kelas yang dikhususkan bagi penghafal Al-quran.
Wassalam
Syamsir Munir.
Ass wr wb
Insya Allah kita memang sudah mengarah seperti yang diusulkan bapak Syamsir Munir , kita sudah minta semua guru TPA untuk menghafal 1 juz 30 selama setahun ini , sambil juga mempersiapkan murid TPA untuk melakukan hal yang sama. Jika tahun depan sudah ada murid TPA yang hapal Juz 30 tidak ada salahnya jika kita adakan perlombaan untuk hal tersebut.
assalamu alaikum.
mau tanya pak, kalo cara penggalangan dana di tpa bagusnya gimana pak. soalnya ditempat saya cari dananya hanya dr iuran murid per bulan. itu pun tidak mencukupi untuk biaya operasional, karena banyak murid yang dari golongan tidak mampu ataupun orang tuanya yang tidak ngerti atas kebutuhan tpa tempat belajar anaknya dan tpa kami tidak berbentuk yayasan pak. saya prihatin pada para pengajarnya yang hanya digaji rp 50 ribu per bulan. mau minta sama orang tua murid, kondisinya tidak memungkinkan. terima kasih. email saya verisupriatman77@gmail.com
Assalamu’alaikum wr wb,
Selamat untuk LAZ PKS, Subhanallah ini program nyata dalam perbaikan dan pembinaan generasi muda Silungkang, semoga program ini terus berlangsung dan ada suatu hasil untuk kebaikan dan kemajuan warga Silungkang. terima kasih kepada bapak-bapak dari LAZ dan warga Silungkang yang sudah peduli dan mau berkorban untuk menyebarkan dakwah kepada warga Silungkang. semoga dari TPA-TPA ini akan lahir ulama/cerdik pandai dari Silungkang. semoga kami yang muda-muda dapat mengikuti dan meneruskan kegiatan baik dari bapak-bapak sekalian.
setahun yang lalu saya pernah berdiskusi dengan pak Oyong (Hasrul) mengenai program mentoring untuk anak-anak SMP/SMA di Silungkang, yaitu program pembinaan pekanan materi-materi keislaman terutama akhlak, mudah-mudahan program ini bisa terwujud.
Wassalam
Daniel Hasmy
Ass wr wb
Alhamdulillah , program metoring untuk anak SMP dan SMA sudah berjalan . Pengaruh Mabit dan pembinaan keagamaan bagi remaja Silungkang juga mulai tampak hasilnya. Tahun ini SMP SDI berhasil lulus Ujian Nasional 100%, yang membuat Diknas Sawahlunto tercengang, untuk itu Diknas Sawahlunto telah memanggil Kep sekolah SMP SDI pak Yusri untuk menjelaskan kiat suksesnya dihadapan kep sekolah SMP sawahlunto.
Program tahfiz (menghafal) Qur’an bagi mereka yang sudah khatam juga sudah mulai. Saat ini di Silungkang ada 3 orang Hafiz Qur’an (hafal 30 Zuz) yang melatih 50 orang anak yang sudah khatam di tiga Lokasi. Surau Talao, Surau man jadda wa jadda (gang tongah) dan Masjid Raya. Insya Allah Silungkang akan menjadi negeri penghafal Qur’an. Saat ini juga ada 2 orang Silungkang yang dibiayai LAZ PKS untuk mengikuti pendidikan Hafiz Qur’an 30 Juz selama 2 tahun di Jakarta. Setelah selesai mereka ini akan kembali keSilungkiang mengembangkan ilmunya disana.
salam
kami atas nama pemuda dan generasi penerus silungkang memberi apresiasi kepada LAZ PKS Jakarta, dimana tanpa pamrih menelorkan program mencetak kader Silungkang emas, demi silungkang kedepannya,amin
Alhamdulillah, ustaz Suyendri sekarang berada di Bengkalis-Riau, tanah kelahirannya. Sebelun lebih ini mencoba menumbuhkan motivasi orang tua, masyarakat dan anak-anak untuk lebih dekat dengan Al-Quran.
Wa alaikum salam
Mudahan mudahan Ust Suyendri bisa sukses membangun kampung halamannya. Ia memang sudah lama termotivasi untuk membangun kampung halamannya sendiri setelah mengikuti kegiatan LAZ-PKS di Silungkang.
Assalamu’alaikum, afwan ustad… Boleh Ana minta kontak pondok tahfiz putri silungkang untuk mendaftar.
Wa alaikum salam
Silahkan hubungi saudara Hidayatullah pada hp 0812 1212 9499