Oleh : Fadhil ZA
Sebagian besar manusia tidak menyadari bahwa ia adalah mahluk abadi, yang sedang singgah didalam kehidupan dunia ini. Dunia yang sudah berumur ribuan tahun dan masih akan ada sampai …….entah berapa ratus atau ribu tahun lagi, menjelang terjadinya hari Kiamat.. Sedangkan kita manusia hanya singgah beberapa tahun saja didunia ini, ada yang sehari, seminggu, sebulan, setahun, beberapa tahun sampai puluhan tahun, paling lama mungkin hanya 90 atau 100 tahun. Bagi yang sudah menetap sekitar 60 tahun didunia ini tentunya harus sudah siap siap mungkin beberapa tahun lagi akan digusur dari kehidupan dunia ini dan  pindah kealam barzakh. Sepanjang perjalanan hidup kita mulai dari alam Ruh sampai diakhirat kelak kita akan melalui 7 tahap perjalanan hidup: Alam Ruh, Alam rahim, Alam dunia, Alam barzakh, Hari berbangkit, Hari berhisab, Hari pembalasan.

 

tahap-kehidupan.jpg

Perjalanan panjang itu dimulai saat Allah menciptakan kita dialam ruh dan bersabda : ”Bukankah Aku Tuhanmu, Ruh menjawab betul kami bersaksi” ( Al A’raaf 172). Selanjutnya Allah meniupkan ruh itu ke dalam janin didalam rahim ibu, setelah 9 bulan  kita lahir kedunia sebagai bayi yang lemah. Kemudian kita tumbuh menjadi dewasa, tua, dan wafat. Yang wafat dan mati hanyalah jasad kita, sedang kita sendiri sebagai mahluk ruh tetap hidup, melanjutkan perjalanan dialam barzakh (Al Baqarah 153, Ali Imran 169). Selanjutnya kelak dihari kiamat kita akan dibangkitkan kembali dengan tubuh yang baru (Yasin 51-52). Terus melanjutkan perjalanan hidup di Padang mahsyar untuk dihisab dan dimintai pertanggungan jawab atas semua perbuatan kita selama didunia. Setelah dihisab kita akan ditempatkan di syurga atau di neraka sesuai amal masing masing. Kekal – abadi  selama nya  di Syurga  atau  Neraka, tidak ada lagi kematian sesudah itu (Al Baqarah 39 dan 82).

 

Saat ini kita ada dialam dunia, masih ada 4 tahap kehidupan lagi yang harus kita jalani yaitu Alam Barzakh, Hari Berbangkit, Hari Berhisab, dan Hari Pembalasan kekal di Syurga atau Neraka. Sejak diciptakan dialam Ruh, kemudian lahir kedunia ini  kita adalah mahluk abadi yang tidak akan pernah musnah dan lenyap. Yang musnah dan lenyap hanya tubuh dan fisik kita, Ruh kita tetap kekal, melanjutkan perjalanan ke alam barzakh, dan kelak dihari berbangkit akan dikumpulkan di Padang mahsyar, untuk mempertanggung jawabkan semua yang telah kita lakukan didunia ini.

 

Sebagian besar manusia tidak menyadari tentang perjalanan yang abadi ini. Sebagian besar manusia hanya fokus pada kehidupan dunia, mereka hanya berfikir untuk kehidupan sampai hari tua. Untuk apa menabung? …jaminan hari tua. Untuk apa ikut asuransi? ….jaminan hari tua. Untuk apa ikut investasi? ….jaminan hari tua. Untuk apa punya Deposito? ….jaminan hari tua. Untuk apa punya beberapa buah rumah, mobil, tanah, kebun harta berlimpah? ….jaminan hari tua. Sebagian besar manusia hanya berfikir untuk kehidupan sampai hari tua. Bagaimana kehidupan di Alam barzakh, Hari berbangkit, dan  hari pembalasan di akhirat kelak ? …entahlah kebanyakan manusia tidak peduli. Mereka tidak yakin dengan kehidupan akhirat, mereka hanya tertarik membahas masalah kehidupan dunia. Hal ini telah disinyalir  Allah dalam surat Al Insan ayat 27:

al-insan-70.jpg

Sesungguhnya mereka (orang kafir) menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak memperdulikan kesudahan mereka, pada hari yang berat (hari akhirat).

(Al Insan 27)

 

Bagaimana dengan anda? Sudahkah mempersiapkan diri untuk menempuh perjalanan panjang yang tidak ada limit waktunya? Sudahkah mempersiapkan perbekalan untuk menempuh perjalan di alam barzakh dan kehidupan akhirat kelak? . Ingat , kematian bukan akhir perjalanan hidup kita, kematian bukan akhir dari segala galanya, justru kematian adalah awal perjalan panjang yang tiada akhir.

 

Ketika datang sakratul maut, itulah saat berpisah dengan kehidupan dunia. Harta yang berlimpah, pangkat, jabatan, perusahaan, karib kerabat, sanak famili semua akan  kita tinggalkan, mereka hanya mengantarkan kita sampai liang kubur. Setelah sanak famili semua kembali kerumah masing masing, tinggalah kita seorang diri di tanah pekuburan, melanjutkan perjalanan hidup di alam barzakh. Amal baik dan buruk kita akan terus menemani kita di alam barzakh. Orang yang banyak amal kebaikannya berada dalam kehidupan yang menyenangkan di alam barzakh sampai datang hari berbangkit. Orang yang banyak amal buruknya dan tidak memiliki perbekalan yang memadai, akan tersiksa dan menderita di alam barzakh sampai datang hari berbangkit.

makam2.jpg

 

Di alam barzakh kita hanya sendiri, ditemani amal baik, atau amal buruk kita masing masing. Dunia adalah tempat hidup sementara tempat mengumpulkan perbekalan untuk kehidupan yang kekal dan abadi. Keberhasilan kita di alam barzakh dan alam akhirat ditentukan oleh amal kita dalam kehidupan didunia ini. Namun sayang banyak manusia tidak menyadari keadaan ini. Sebagian besar manusia hanya fokus pada kehidupan dunia, dan tidak peduli dengan kehidupan akhirat. Mereka menganggap dengan detangnya kematian selesailah semua perkara. Tidak ada lagi kehidupan sesudah mati.

 

Insya Allah  tidak demikan halnya dengan anda, mudah-mudahan anda termasuk orang yang ber-Iman dan yakin akan kehidupan akhirat. Mari kita tingkatkan amal ibadah kita, mari kita persiapkan bekal sebanyak banyaknya untuk menempuh perjalanan panjang yang tiada akhir pada kehidupan akhirat kelak. Firman Allah dalam surat Al Hasyr ayat 18 mengingatkan kita akan hal itu:

 

al-hasyr-18.jpg

 Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Hasyr 18)

 

gedung-mobil.jpg

13 thoughts on “RENUNGAN 006 – KEHIDUPAN ABADI”
  1. Ketika agama wahyu mulai menjadi dogma doktrin dan dilembagakan, disitulan awal mula keruntuhan spiritualitas dan kerohanian manusia, hawa nafsu dan campurtangan manusia mngotori wahyu tadi,
    Ketika khusyuk dan aturan2 lain mempersempit dan dijadikan ukuran “bertemunya” manusia fana dengan sang Pencipta, disitulah awal mula kediktatoran, tirani penyembahan thd manusia mulai diciptakan dan terbentuk..
    Saya menulis disini karena kebebasan berpendapat di blog pembahasan god spot mulai dibatasi dan tidak kehendaki.

    Menjadi Islam tidak berhenti pada aturan2 yang membentuk atau menegakkan pilar2 agama, disana kita dituntut untuk berpikir, apa yang harus kita pikirkan? seperti training esq kita dituntut utk berpikir tentang diri kita, sapa diri kita, dan kemana kita setelah mati

    Jika kebebasan berpendapat di blog sudah mati apatah lagi kebebasan berpikir dan kemampuan kita untuk menyelami makna hidup yang sejati…

    pertanyaan saya kpd Pak Fadhil yth, adakah kemampuan manusia yang fana, ini semasa hidup mampu utk bertemu dengan Tuhannya, sang pencipta, roh yang terperangkap dalam tubuh dan dagini ini hanyalah ciptaan, jika roh ini nantinya akan “menyatu”, “bertemu” berarti ada kesamaan sifat, sehingga dzat Allah-pun dapat “terperangkap” dalam tubuh berupa manusia ini…

    jazakallahu,

  2. Ass wr wb

    “Barang siapa yang mengharapkan pertemuan dengan Allah, maka waktu yang dijanjikan itu pasti datang” (Al Ankabut 5). Bertemu bukan berarti menyatu , saya tidak sepakat dengan konsep wihdatul wujud, menyatunya hamba dengan sang pencipta. Allah penguasa Tunggal dialam semesta tidak bisa disamakan dengan apapun, dan tidak ada sesuatupun yang mampu menyamainya.

    Bertemu dengan Allah tidak harus menunggu kita wafat dahulu. Kita bisa melihat tanda tanda kebesaran dan keberadaan Allah disekitar kita. Dengan menyaksikan dan melihat tanda kebesaran Allah berarti kita sudah bertemu dengan-Nya. Namun tidak semua orang mampu melihat tanda tanda ini. Sebagian besar manusia mata, telinga , fikiran dan hatinya terhijab dari memandang dan menyaksikan kebesaran Allah oleh ego dan kesombongannya.

    Perhatikan ayat tanda kebesaran dan keradaan Allah disekitar kita , tawadhu, berendah diri dan mohon bimbingan pada-Nya. Insya Allah Ia akan menuntun kita hingga mampu melihat tanda tanda kebesaran-Nya itu. Kita akan merasakan betapa dahsyanya Ia , betapa Indahnya -Dia. Jika hijab yang menutup hati telah terbuka , kita akan merasakan kehadiran dan keberadaan-Nya, karena Dia lebih dekat kepada kita dari urat leher kita sendiri. Hati dan tubuh bergetar hebat, histeris, bahkan ada yang sampai pinsan.

    Mudah2an Allah merahmati kita semua

  3. Subhanallah,
    Saya pikir komentar saya kali ini akan dibungkam juga sama seperti komen2 saya sebelumnya,
    Saya setuju dengan pendapat Bapak, dan saya diajarkan oleh guru saya mengenai Tauhid uluhiyah dan rububiyah, dan saya tidak mengenal prinsip penyatuan diri manusia (ciptaan) dengan sang pencipta…
    Beberapa komen saya memang diluar konteks, tapi saya bermaksud apakah kita ini beragama ber-taklid saja atau dengan berpikir.
    Pendapat saya pribadi, kemampuan manusia beragama hanya sebatas dia berpikir, ada batas2 tertentu yang menyebabkan manusia tidak mampu melampaui batas2 yang telah ditentukan itu…
    Yang melampaui batas tentulah kaum yang mencoba berdagang dengan masa depan (Gaib) seperti kaum yang memiliki konsep riba, serta kaum karena tidak ikhlas akan keterbatasan pikirannya, sehingga menuhankan Allah di dunia dengan menciptakan tuhan seri kedua, ketiga dstnya serta patung2 sebagai personifikasi dari persepinya tentang Allh swt.

    Terima kasih atas pembabarannya Pak,

  4. Assalam wrwb…
    Mas latsamuray.sy suka dgn coment2ya mas, blh gk klo sya ingn knl lbh akrab.ni email saya. Agung_mtr2001@yahoo.com hp 085722180651. Unk pak ustadz trma ksh ats pencerahanya. Semoga qt selalu dlm rhdla ALLAH SWT. Amin

  5. Asslkum wr wb,pak saya snga sependapat dgn bapak,, tp perlu saya tnyakan lagi k bapa Or kpada pak Ust, giman cara agar kita da[at mengindari dr hal2 yg buruk, pdahal kita tau itu dosa,, ?? sbelumnnya makasi Jzk,, waslam

    1. Ass wr wb
      Sebagai manusia kita adalah mahluk yang lemah. Kita tidak akan mampu merubah dan memperbaiki diri tanpa izin dan kehendak Allah. Terlalu berat godaan dan rintangan yang menghadang, syetan dan iblis berusaha setiap detik menyesatkan kita. Mintalah pertolongan pada allah untuk memperbaiki diri. Ketika berdoa dan membaca Alfatiha dalam sholat perhatikan kalimat :
      ” Ihdinashiroothol mustaqiim. shirotholladzii naa an’amta alaihim , ghoiril maghdubi alaihim walad dholliin…..tunjukilah kami jalan yang lurus yaitu jalan orang yang telah Engkau berikan nikmat atas mereka , bukan jalan orang yang murkai dan bukan pula jalan orang yang sesat”

      Baca do’a tersebut dengan khusuk dan penuh konsentrasi, insya Allah do’a itu kita baca minimal 17 kali sehari semalam. Juga perhatikan denag khusuk do’a ketika duduk ifthiros (bangun dari sujud) :” Robbighfirli, warhamni , warfa’ni, warzukni, wahdini, wa’afini, wa’fuanni…ya allah ampuni aku, rahmati aku, tutupi semua keburukanku, angkat derajatku, beri aku rezeki, beri aku petunjuk, beri aku kesehatan, dan maafkan aku…” . Insya Allah jika semua do’a yang dibaca pada tiap rakaat sholat itu ndibaca dengan sungguh sungguh dan Allah mengabulkannya, niscaya kita akan terpelihara dari berbagai sifat buruk dan godaan syetan.

  6. Assalmu’alikum wr. wb.

    Bapak ustadz yang Allah mulyakan dan saya hormati,
    Mohon penjelasan tentang perjalanan hidup manusia ini berkaitan dengan QS Al-Insan: 1, disitu dijelaskan:
    “Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?” (QS Al-Insan (76): 1)
    Apakah ini juga, fase/masa dari kehidupan kita?
    Demikian matur nuwun.

  7. Oh ya Bapak Ustadz, saya mohon ijin untuk mencopy file di atas untuk referensi pada kajian keislaman di tempat saya.
    Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat. matur nuwun

  8. Assalamualaikum, pa Ustadz..
    pa, tlong bntu jelasin apa mksud dari Q.S Yaasin ayat 68 “Dan barang siapa yang kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian (nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?
    tolong reply ya pa..

    1. Wa alaikum salam

      Maksudnya siapa yang dipanjangkan usianya akan dikembalikan oleh Allah seperti keadaan semula , yaitu menjadi lemah tidak berdaya seperti pada masa kanak kanak dan bayi. Bahkan ada diantara orang tua yang menjadi pikun dan tidak tahu lagi apa yang pernah diketahuinya.

      Menjadi tua dan lemah adalah proses alam yang tidak bisa kita cegah, Rasulullah mengingatkan semua penyakit ada obatnya kecuali tua.

  9. fase 1 alam dunia romeo dan jukiet kisah sahabat dan cinta pernikahan, doa sukur (sholat) meninggalkan perintah tuhan neraka mengerjakan perintah allah surga , menutut dunia dan menutut akhirat , fase 2 kiamat kecil (kematian) di kafani setelah menjawab 3 pertanyaan malikat lalu manusia fase 3 di bangkitkan di padang mashar (mekah) untuk penyempurnaan dan renungan suci di dunia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *