Salah satu cara untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan menggunakan kemampuan daya batin bawah sadar adalah dengan tehnik mental picture. Saya pertama kali mengenal cara ini sekitar tahun 1973. Ketika itu saya berkenalan dengan seorang wartawan freelance bapak Darsyaf Rahman. Ia memperkenalkan saya dengan teori ini. Ia mendapatkan teori ini dari majalah Guide Post yang terbit diAmerika dan buku-buku karya Norman P Peale penulis buku ” The power of positif thinking” yang menjadi best seller di Amerika.

Ia menceritakan beberapa pengalamannya dalam memanfaatkan teori ini untuk keperluan mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Satu kisah yang berkesan dihati saya adalah ketika ia menceritakan pengalaman bapak Mas Agung dalam menggunakan teori ini. Ketika muda ia bersahabat dengan Mas Agung. Satu ketika ia mampir ketempat sahabatnya itu yang mempunyai sebuah kios buku dibilangan kwitang. Mas agung menceritakan keinginnannya pada Pak Darsyaf untuk memiliki sebuah toko buku empat lantai. Pak Darsyaf menyarankan agar ia membuat sketsa gambar gedung toko buku yang diinginkan kemudian meletakannya diatas meja kerjanya . Setiap hari Mas Agung diminta untuk memandang gambar itu mengendapkan dalam fikiran bawah sadar, merasakan seolah olah ia telah memiliki gedung itu. Ia diminta merasakan bawah kios kecil miliknya saat itu adalah toko buku besar empat lantai yang dicita citakan . Ia diminta merasakan kenikmatan memiliki gedung empat lantai itu dan mengucapkan terima kasih pada Tuhan yang telah memberikan semua itu walaupun saat itu ia hanya menempati sebuah kios toko buku yang sederhana.

Saya tidak tahu berapa lama bapak Mas Agung menerapkan tehnik gambaran mental ini hingga apa yang diinginkan nya tercapai tapi yang jelas ketika tahun 1973 itu toko Gunung Agung yang besar itu sudah hadir dikawasan kwitang. Saya sangat tertarik oleh cerita bapak Darsyaf ini. Saya mencoba menerapkan tehnik mental picture tersebut untuk menciptakan kehidupan masa depan saya . Ketika saya mulai melamar pekerjaan ke beberapa perusahan saya menggambarkan diri saya bekerja dibidang perencanaan tehnik kelistrikan . Sebagai teknisi, fisik saya ketika itu tidak mendukung untuk pekerjaan berat yang butuh tenaga dan kekuatan fisik. Saya memilih untuk bekerja dibidang perencanaan yang tidak membutuhkan tenaga dan kekuatan fisik.

Saya melamar kerja kebeberapa perusahaan yang membutuhkan teknisi dibidang kelistrikan antara lain pabrik kabel PT Kabelindo, PT National Gobel. Pabrik Tekstil PT Sandratex, PT Damatex dan banyak lagi. Akhirnya saya diterima bekerja di PT Teknik Umum sebagai tukang listrik. Namun saya merasa pekerjaan yang saya terima tidak sesuai dengan gambaran mental saya. Saya minta ditempatkan dibagian perencanan namun bagian personalia mengatakan belum ada formasi. Saya diminta sementara bekerja sebagai tukang listrik.

Sambil bekerja saya tetap menggambarkan pekerjaan dibidang perencanaan . Sampai satu hari ketika saya pulang kerumah orang tua saya di kawasan kampung Pecandran Jakarta Selatan saya bertemu dengan teman bapak saya Bapak Abdullah yang pensiunan PLN. Beliau menanyakan tentang pekerjaan saya saat ini . Saya jelaskan bahwa saya bekerja sebagai tukang listrik di Teknik Umum PT. Beliau menyarankan saya untuk masuk PLN yang kebetulan saat itu sedang menerima pegawai. Beliau minta saya menyiapkan surat lamaran, mingu depan beliau akan kembali dan mengantarkan saya ke bagian personalia PLN Distribusi Jakarta Raya & Tangerang di Jakarta Pusat. Saya tidak begitu bergairah menerima tawaran teman ayah saya itu. Paling kondisi saya sama saja jadi tukang listrik. Memikul tiang listrik, narik kabel , ngecat tiang , naik tiang wah tetap saja kerja berat.

Semingu kemudian teman ayah datang . Saya belum menyiapka surat lamaran . Saya mendapat teguran keras dari ayah . Dengan agak malas saya menyiapka surat lamaran kerja ke PLN. Teman ayah mengantarkan saya ke bagian personalia di PLN Distribusi Jakarta Raya & Tangerang untuk menyampaikan lamaran.

Dua minggu kemudian saya menerima panggilan . Januari 1974 saya mengikuti ujian penerimaan pegawai dan setelah dinyatakan lulus mulai April 1974 saya diterima sebagai pegawai PLN Distribusi Jakarta Raya & Tangerang dan ditempatkan di PLN Cabang Gambir . Ternyata saya ditempatkan di bagian perencanaan sebagaimana yang saya gambarkan selama ini. Demikianlah salah satu pengalaman saya dalam menerapkan tehnik mental picture untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Setelah bekerja di PLN saya terus mencoba tehnik ini untuk memperbaiki karir . Salah satunya adalah kisah berikut ini.

Tugas Belajar ke LPPU-ITB Bandung

Saya betul betul menimati pekerjaan saya pada urusan perencanaan PLN Cabang Gambir. Beberapa tahun telah berlalu , dengan basis pendidikan hanya tamat STM tentu sulit bagi saya mendapatkan karir atau jabatan yang lebih tinggi . Bebepa teman mengajak saya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi STTN dikawasan Cikini yang lokasinya tidak jauh dari tempat saya bekerja di Gambir. Namun saya tidak punya dana cukup untuk itu . Saat itu saya punya beban menyekolahkan adik adik saya. Kalau saya kuliah lagi mungkin adik saya yang baru mengenyam sekolah di STM terpaksa berhenti sekolah karena tidak ada biaya. Saya memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi asalkan adik saya bisa menyelesaikan sekolahnya minimal STM seperti saya.

Keinginan untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dan mendapat kedudukan yang lebih baik di PLN tetap saya pelihara dalam fikiran bawah sadar saya. Saya yakin satu ketika apa yang tergambar dalam fikiran bawah sadar akan menjelma jadi kenyataan. Sampai pada satu ketika di tahun 1978 setelah 4 tahun bekerja di PLN cabang Gambir sekretaris kepala Bagian saya menawarkan saya untuk tugas belajar di LPPU-ITB. Ia mendaftarkan nama saya beserta beberapa teman lain untuk mengikuti program tugas belajar di Lembaga Polyteknik Pekerjaan Umum-ITB (LPPU-ITB) yang merupakan program kerja sama antara Departemen PU dan ITB dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga menengah di jajaran Departemen PU saat itu. Saya tidak yakin dengan tawaran teman saya yang sekretaris kepala bagian itu. Saya tidak begitu serius menanggapinya , namun demikian ia tetap mendaftarkan saya untuk mengikuti pendidikan di LPPu-ITB.

Seminggu kemudian saya dipanggil kepala bagian saya menanyakan keseriusan saya untuk mengikuti program tugas belajar di LPPU-ITB. Saya terkejut saya tidak menyangka kalau program itu benar benar ada. Saya katakan kepada kepala bagian saya kalau program itu betul ada saya berminat sekali. Selanjutnya saya mengikuti kursus persiapan bersama teman teman lain dibawah jajaran Departemen Pekerjaan Umum Jakarta selama 1 tahun mengingat rata rata kami sudah lama meninggalkan bangku sekolah menengah. Saya sendiri menamatkan STM tahun1970. Alhamdulilah setelah belajar keras akhirnya saya lulus dan diterima mengikuti program tugas belajar di LPPU-ITB Bandung jurusan Elekto pada tahun 1979. Saya lulus program So ( D3) LPPU-ITB akhir tahun 1982. Terhitung saat wisuda pada bulan Desember 1982 golongan saya disesuiakan dari golongan II a menjadi II d. Setelah kembali bekerja di PLN Distribusi Jakarta Raya & Tangerang saya di tempatkan di bagian Operasi Distribution Control Centre (DCC) Jakarta. Enam bulan setelah bertugas di DCC saya diangkat sebagai Kepala Urusan Pengusahaan pada Seksi Operasi pengaturan Jaring Distribusi DCC.

Apa yang saya gambarkan dan bayangkan bertahun tahun dalam fikiran bawah sadar saya untuk mendapat pendidikan lebih tinggi dan jabatan yang lebih baik di PLN akhirnya terlaksana . Demikianlah pengalaman saya dalam menerapkan tehnik mental picture untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Selamat mencoba.

5 thoughts on “TEHNIK MENTAL PICTURE (1)”
  1. Asswrwb…

    Wah ternyata bapak seorang ustadz yah, walau secara autodidak….Saya harus banyak belajar tentang Qur’an dari bapak…

    Tulisan bapak dalam artikel ini sangat bagus, dan betul begitu kenyataannya..saya juga pernah tulis/bahas dalam blog saya dengan Judul kalau gak salah: “The Magic Power Of Our Mind” ( saya sudah tulis sekitar 100 jdul dalam blog saya tentang pengalaman spiritual dan filosofis…

    Dari tulisan bapak, ternyata kita punya hoby yang sama, belajar sendiri ilmu Al Qur’an dan Filosofi (autodidak), melakukan berbagai eksperimen dengan segala trial and erorrnya….kemudian menuliskannya dalam blog sebgai wujud amal ibadah, memeberikan informasi yang bermanfaat bagi orang banyak…

    Saya akan baca semua tulisan bapak, silahkan bapak boleh baca semua tulisan saya, kalau tidak cape, ada 100 judul lebih, plus berbagai komentarnya..

    Semakin bertambah orang yang satu pemahaman dengan saya…semoga akan bertambah terus melalui blog ini…amin..

    Jangan bosan menulis walau mungkin untuk pertama akan sepi dari komentar…tidak apa…blog saya juga dulu begitu…tapi sekarang rata rata setiap hari diakses 100 kali…

    Tulisan bapak bagus dan berbeda dengan karakter tulisan saya yang lebih berbau militeristik, sesuai latar belakang pengalaman hidup saya 33 tahun di ABRI…Para pembaca akan bertambah wacananya, karena untuk topik yang sama kita membahas secara serupa tapi tak sama…

    Selamat datang dan sukses didunia para bloger!!!

  2. Ass ww
    Terima kasih atas komentar bapak. Alhamdulillah rupanya kita punya hoby dan pola fikir sama . Saya ingin menulis berbagai pengalaman saya dalamm memanfaatkan kekuatan fikiran , do’a , zikir , tasbih dan sholat malam dalam mengatasi berbagai masalah kehidupan .

    Mudah2an kisah pengalaman tersebut bisa bermanfaat bagi saudara kita yang lain. Insya Allah kita bisa mengumpulkan teman teman yang sepaham dan mempunyai hoby sama melalui blog ini.

    wassalam ww

  3. ASSALAMUALAIKUM, SAYA SANGAT TERTARIK DENGAN KEKUATAN MENTAL DAN FIKIRAN MANUSIAN, TERUTAMA SETELAH MENONTON DAN MEMBACA FILM THE SECRET, SEJAK DAHULU SAYA SELALU TERTARIK KEPADA HAL-HAL TERSEBUT, SAYA BANYAK MEMBACA BUKU YANG BERKAITAN DENGAN MENTAL SEPERTI “WATER” KARYA PENELITI JEPANG DAN LAIN SEBAGAINYA, DALAM BLOG INI SAYA BERHARAP BIMBINGAN DAN ARAHAN USTADZ AGAR PENGETAHUN SAYA DALAM HAL INI TIDAK SALAH KAPRAH.
    WASSALAM

  4. Ass wr wb

    Penelitian telah banyak membuktikan bahwa gambaran mental yang jelas dan terus menerus cenderung menjelma jadi kenyataan. Karena itu kita harus bisa memilih gambaran mental yang baik untuk masa depan kita. Gambar mental yang buruk akan mendatangkan keburukan sedang yang baik juga akan mendatangkan kebaikan. Gambaran mental bisa muncul dengan mengucapkan atau mendengarkan kalimat tertentu secara berulang dan terus menerus.Kata-kata dan kalimat terbaik adalah ayat Qur’an .

    Membaca atau mendengar Qur’an dengan khusuk dan penuh penghayatan akan menciptakan gambar mental yang prima. Hal tersebut bisa juga didapat dengan melakukan sholat khusuk, Baca juga tulisan saya tentang sholat khusuk di blog ini.

  5. Assalamu Alaikum wr wb.
    Subhanallah, ustad, sy juga dr LPPU – ITB, Mesin Angk 88, (dr PU), sy ada sohib P Lubis (PLN Tjng Priok) terahir ketemu waktu wisuda thn 90, saya aktif dng beliau di Lembaga Da’wah Mah Islam LPPU ITB, rasanya ingin silatrurrahiem, terutama minta ma’af, mengingat beliau sering ketemu jika ada kegiatan keagamaan, maklum sama2 pengurus.
    Jika ada info, dengan senang hati sy ingin bersilaturahiem.
    U/ P Ustad yg insya Allah di Rahmati Allah SWT, bagus sekali da’wahnya ini, insya Allah jadi penyejuk hati ditengah arus globalisasi ini, terima kasih ustad, wassalam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *