Oleh Fadhil ZA


Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Al Baqarah 164)


Ada satu anekdot tentang pengikut paham atheis yang tidak percaya dengan keberadaan Tuhan yang mengatur alam semesta. Ketika itu ia sedang menumpang pesawat terbang dalam perjalanan kesuatu tempat, ketika ia melihat ke jendela tiba2 ia melihat salah satu baling baling pesawat tersendat dan kemudian berhenti. Pesawat berjalan oleng tidak stabil, sebagian penumpang panik dan mulai berdo’a. Penumpang yang atheis ini terkesiap, mukanya pucat, ia berseru:” Oh my God !! “.

Nah …itulah manusia, baru ingat Tuhan kalau terjepit dan kepepet. Secara naluri dalam lubuk hati nan dalam sebenarnya semua orang mengakui adanya Tuhan yang berkuasa dialam semesta. Ego, gengsi, dan nafsu nyalah yang membutakan mata hatinya sehingga tidak percaya pada kekuasaan mutlak Tuhan yang kuasa.

Bagi orang yang mau menggunakan akal dan fikirannya sebenarnya pada pergantian siang dan malam, kapal yang berlayar dilaut, hujan yang tercurah dari langit, berbagai tumbuhan dan buah2an yang tumbuh dibumi, berbagai hewan dan binatang ternak, perkisaran awan yang beredar antara langit dan bumi, disana ada ayat tanda kebesaran dan kekuasaan Allah penguasa dan pencipta alam semesta.

Sejak zaman primitif manusia secara naluri telah mengakui tentang adanya kekuatan yang maha kuasa, yang maha mencipta dan menjadikan serta memelihara alam semesta. Dalam pencarian secara naluri inilah manusia akhirnya menemukan Tuhan menurut keyakinannya masing masing. Ada yang bertuhan pada patung,berhala, dewa, matahari, bulan, bintang, api, air, dan lain sebagainya. Nabi Ibrahimpun dalam pencariannya pernah menyangka bintang, bulan, matahari sebagai Tuhan, namun karena semua itu tidak kekal akhirnya ia menemukan Allah sebagai Tuhan yang Esa, yang maha kekal, abadi, maha kuat, dan maha perkasa .

Selanjutnya Nabi Ibrahim menyebarkan ajaran tentang Allah Tuhan yang satu, ia berseteru dengan raja Namrudz yang menyembah patung dan berhala. Nabi Ibrahim menghancurkan semua patung yang disembah Namrudz, hingga ia di bakar oleh raja Namrudz, namun Allah menyelamatkan Ibrahim sehingga tidak terbakar oleh tersebut. Ajaran Nabi Ibrahim diteruskan oleh anak cucunya, Ishak, Ya’kub, Yusuf yang dilanjutkan oleh Musa dengan kitab Tauratnya, Dawud dengan kitab Mazmurnya, Isa denga Injilnya dan terakhir Nabi Muhammad dengan kitab Al Qur’annya.

Agama Tauhid yang ber-Tuhan satu adalah agama yang pertama di bawakan oleh Nabi Ibrahim, namun dalam perjalanannya tetap saja banyak orang yang berusaha untuk menyimpangkannya hingga muncul kepercayaan yang menyamakan Allah dengan mahluk-Nya, beranak, punya ibu, bapak, pembantu istimewa dan lain sebagainya.

Ajaran Islam yang dibawakan Nabi Muhammad mengajarkan tauhid keyakinan kepada Allah yang satu, tidak beranak dan dilahirkan sebagai anak. Dia maha Esa, maka kuasa, maha perkasa, maha mengetahui tidak ada satupun mahluk yang menyamai dan menyerupai-Nya. Sistim yang ada dialam semesta yang tunduk hanya pada satu aturan telah membuktikan bahwa Tuhan yang menciptakan dan memelihara alam semesta ini hanya satu. Jika Tuhan ada dua atau tiga niscaya sistim dialam semesta akan kacau, karena Tuhan yang satu tidak berkenan dengan Tuhan yang lain. Tuhan-Tuhan itu tentu akan saling mengalahkan satu dengan yang lainnya, sehingga keduanya akan binasa, demikian pula alam semesta ini . Perhatikan firman Allah dalam Al Qur’an surat Al Anbiya ayat 22 :


Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai Arasy daripada apa yang mereka sifatkan. (Al Anbiya 22)


System di alam semesta yang teratur dan tunduk hanya pada satu aturan merupakan bukti nyata bahwa Tuhan itu hanya satu, Dialah Allah yang maha Esa. Jika ada Tuhan yang lain selain Allah niscaya alam semesta akan kacau karena adanya aturan yang berbeda beda. Masing masing Tuhan akan membuat aturan sendiri-sendiri yang mungkin saja saling bertentangan. Tuhan yang satu akan berusaha mengalahkan Tuhan yang lainnya, masing masing Tuhan akan mengajak pengikutnya memerangi pengikut Tuhan yang lain. Alam semesta akan penuh kekacauan dan kekalutan.

Nyatanya saat ini alam semesta hanya tunduk pada satu aturan yang sangat teratur, itulah bukti tanda kekuasaan Allah yang Esa. Dilangit, bumi dan seluruh jagat semesta ada tanda kekuasaan dan keesaan Allah bagi orang yang mau menggunakan akal dan fikirannya.

10 thoughts on “KULTUM 009 – TANDA KEBESARAN DAN KEKUASAN ALLAH”
  1. Ass.wr.wb.
    Saya selalu mengikuti tulisan2 di Web Pondok Tadabbur,sangat menarik dan banyak membantu saya dlm kegiatan dakwah.O.k.i sya mohon perkenan sdr.untuk mengutip sebagian atau seluruhnya dr tulisan2 yg ada,dalam Bulletin Jum’at atau saya kirim kepada kawan2 saya.Atas perkenan dan perhatiannya saya haturkan terima kasih.Semoga web Pondok Tadabbur maju terus. Amin. Wassalam.

    H.M.Anshary Ibrahim

  2. Ass wr wb
    Bp H.M Anshari silahkan disebar luaskan tulisan diblog ini , tolong juga disebutkan sumbernya , terima kasih atas kunjungan dan perhatiannya.

  3. assalamualaikum..
    sya mnta ijin untuk mengcopy tulisan yang ada di blok ini untuk tugas sekolah..
    terimakasih
    wassalam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *