Oleh Fadhil.Z.A

Singa dan Harimau adalah binatang buas yang sangat ditakuti oleh manusia. Dihutan belantara binatang ini dikenal sebagai si Raja rimba yang ditakuti oleh penghuni hutan lainnya. Rusa, menjangan, sapi, kerbau, kuda, jerapah, merupakan makanan utama bagi binatang buas ini. Singa dan Harimau merupakan pemburu hutan yang tangguh disamping binatang buas lain seperti macan tutul, phanter, srigala dan beruang.

Namun aneh ternyata binatang buas yang ganas dan menakutkan ini tunduk dan hormat pada orang yang bertakwa. Mereka juga memuliakan orang yang bertakwa sebagaimana yang difirmankan Allah dalam surat Al-Hujurat ayat 13:


Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah adalah orang yang bertakwa


Berikut ini kami sampaikan beberapa kisah yang kami kutip dari berbagai sumber tentang bagaimana singa dan harimau yang ditakuti itu tunduk dan hormat pada orang yang bertakwa.

Singa yang mengahalangi jalan kafilah Haji

Syeikh Al Ashma’i radhiallahu anhu menceritakan pengalamannya. Satu masa ketika ia mengikuti perjalanan rombongan haji ke Mekah dengan mengendarai unta ditengah padang pasir, tiba tiba muncul seekor singga yang menghalangi perjalanan rombongan haji itu. Rombongan haji itu terpaksa berhenti, tidak berani meneruskan perjalanan. Orang dalam rombongan itu semuanya panik dan kalang kabut, mereka takut melihat singa yang duduk menghadang jalan mereka.

Al Ashma’i berinisiatif memanggil seorang pengawal untuk menghalau singa itu, namun pengawal itu juga takut menghadapi singa itu. Ia berseru pada semua anggota rombongan, adakah diantara mereka yang berani dan mampu mengusir singa itu?. Tidak ada satu orangpun yang berani maju, semua diam ketakutan.

Tiba tiba ada satu suara yang menjawab :” Jika yang kau maksud seorang laki laki memang diantara kami tidak ada satupun yang berani menghadapi singa itu, namun aku kenal diantara kami ada seorang wanita yang mungkin dapat menghalau singa itu, tanpa pedang atau senjata apapun. Wanita itu ada bersama kita dalam rombongan ini ” kata orang itu.

” Dimana orang itu?” kata Al-Ashma’i bingung

” Ia ada dalam tandunya ” kata orang itu.

Al-Ashma’i pun pergi mendapati wanita itu dalam tandunya, dan berkata:” Ummi , jika tidak keberatan turunlah dari tandumu, tolonglah rombongan ini, ada seekor singa yang menghalangi perjalanan rombongan kita. ”

Wanita itu menjawab: ” Takutkah kalian pada singa itu? Sedang kalian semua orang laki –laki dan sekarang kalian minta tolong pada seorang wanita ” sindir wanita itu. Semua orang terkesima mendengar jawaban wanita itu, mereka mengakui kebenaran kata wanita itu.

Mereka berkata : ” Ya memang kami semua takut pada singa itu, kami juga tidak tahu bagaimana cara menghalau singa yang merintangi perjalanan rombongan kami ini. Mungkin Ummi dapat menghalau binatang buas tersebut ”

” Baiklah ” jawab wanita itu :” Tapi aku ini seorang wanita. Apakah kalian suka jika aku dilihat oleh singa itu, padahal singa itu singa jantan sedang aku seorang wanita ? ”

Wanita itu melanjutkan : ” Katakan pada singa itu bahwa Ummu Fatimah menyampaikan salam padanya, dan dia bersumpah demi Zat yang tidak pernah mengantuk dan tidur, menyingkirlah dari jalan rombongan ini ”

Al Ashma’i berkata : ” Demi Allah, belum selesai ucapan wanita itu, singa tersebut telah berdiri dan langsung lari menghilang dari pandangan mata ” . Rupanya wanita itu termasuk dari kalangan orang yang dimuliakan Allah, dan singa itupun sungkan padanya.

 

Harimau yang mendengarkan zikir dan bacan Qur’an .

Dalam kisah lain diceritakan seorang Hakim di negeri Mesir , Ahmad ibn Thulun memenjarakan seorang syeikh Abu Hasan Ahmad ibn Banan yang datang padanya untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Ia tidak bisa menerima ucapan Syeikh itu yang menyampaikan ucapan Rasulullah : ” Dua orang jika mereka saleh, maka umatpun saleh, jika keduanya rusak, maka umatpun rusak yaitu Ulama dan Umara ”

Hakim Ahmad marah dan naik pitam sampai ke-ubun ubun, hatinya membara dibakar nafsu amarah. Ia tidak mampu mengendalikan emosinya, ia memerintahkan bawahannya : ” Tangkap syeikh ini, lemparkan dia kekandang harimau yang kelaparan agar menjadi mangsanya, dan kunci mereka didalam sehingga tidak ada lagi daging dan tulang yang tersisa ”

Abu Hasanpun ditangkap dan dijebloskan kedalam kandang harimau yang kelaparan itu. Namun pagi harinya para penjaga tercengang ketika mengetahui apa yang terjadi. Mereka melihat Syeik itu sedang duduk dengan tenang sambil berzikir dan membaca Al-Qur’an, sementara harimau yang kelaparan itu duduk didekatnya menganggukan kepala dengan santai dan merendahkan diri, seolah olah tahu isi zikir dan ayat yang dibaca Syeikh itu ”

Ayat yang dibaca Syeikh itu adalah :



Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya. (Az-Zumar 23)

Bagaimana harimau itu tidak akan tunduk mendengar ayat Qur’an yang dibaca tersebut, gunung saja jika diperdengarkan ayat Qur’an akan hancur dan pecah belah karena takutnya, seperti yang disebutkan dalam surat Al Hasyr ayat 21 :

Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir. (Al Hasyr 21)

 

Harimau menuntun rombongan yang tersesat dihutan

Ada kisah lain tentang harimau dengan orang bertakwa yang saya dengar dari ayah saya. Ayah menceritakan pengalaman salah seorang sahabatnya Buya Duski Shamad yang tersesat dihutan belantara Sumatra Barat ketika terjadi peristiwa pemberontakan PRRI pada tahun 1958 yang lalu. Buya Duski Shamad beserta rombongannya sudah beberapa hari berputar putar didalam hutan namun belum juga bertemu dengan perkampungan atau desa.

Pada suatu hari mereka bertemu dengan seekor harimau yang sangat besar, anggota rombongan yang lain gemetar ketakutan melihat harimau tersebut. Badan mereka menjadi lemas dan kaki mereka kaku tidak bisa digerakan. Namun Buya Duski Shamad justru bergerak menghampiri harimau itu, dan berkata :” Inyiek (panggilan orang Sumatra barat kepada harimau) , kami tersesat dirimba ini tolong beritahu kami jalan kekampung terdekat”. Harimau itu mengaum seolah olah mengerti ucapan Buya Duski shamad, kemudian ia berpaling berjalan ke suatu arah. Buya mengajak anggota rombongan yang lain untuk berjalan mengikuti harimau itu. Tidak lama kemudian merekapun sampai keperkampungan penduduk, dan harimau itu pun menghilang kembali ketengah rimba. Akhirnya mereka yang telah tersesat dihutan belantara selama beberapa hari itu berhasil keluar dari hutan dan sampai diperkampungan terdekat berkat tuntunan seekor harimau.

Demikanlah beberapa kisah tentang karomah dan kemuliaan yang diberikan Allah pada orang yang bertakwa. Orang yang bertakwa tidak takut kepada apapun kecuali pada Allah. Ketundukannya pada Allah menyebabkan mahluk lain yang terkenal buas dan ganas juga tunduk padanya. Mudah mudahan kisah diatas bisa menjadi pelajaran bagi kita dan membangkitkan semangat serta motivasi kita untuk meningkatkan ketakwaan pada Allah swt. Insya Allah orang yang bertakwa selalu mendapatkan kemudahan dalam hidup didunia ini, disamping juga mendapat kemudahan diakhirat kelak.

Pelajaran dari kisah ini :

  1. Binatang adalah Mahluk Allah seperti kita juga . Allah telah menjadikan berbagai jenis binatang dibumi ini, ada yang ganas, buas dan dan liar ada pula yang yang jinak dan menyenangkan hati. Binatang buas seperti singa, harimau, buaya, ikan hiu adalah beberapa mahluk yang ditakuti oleh manusia, karena mahluk ini kadang kala juga memangsa manusia. Namun demikian kita banyak melihat manusia yang mampu menundukan berbagai binatang buas tersebut. Dizaman dahulu maupun zaman modern ini banyak orang yang mampu menundukan binatang buas yang umumnya ditakuti oleh manusia itu.

  2. Salah satu rahasia menundukan binatang buas itu adalah dengan ketakwaan pada Allah, Allah menundukan binatang buas dan berbagai binatang lainnya kepada orang bertakwa dengan perintah-Nya. Allah telah menundukan berbagai jenis binatang kepada Nabi Sulaiman bahkan beliau bisa bercakap cakap dengan binatang tersebut.

Bagi orang yang bertakwa tidak ada yang ditakutinya selain Allah, mereka selalu berlindung kepada Allah dari bahaya dan kejahatan mahluk ciptaan-Nya karena itu Allah menjadikan berbagai binatang buas dan menakutkan orang lain tunduk dan hormat padanya. Sebagaimana Allah memuliakan orang bertaqwa maka binatang buas dan binatang lainya yang melata dibumi ini juga ikut memuliakan orang yang betakwa .

7 thoughts on “BINATANG BUASPUN TUNDUK PADA ORANG YANG BERTAKWA”
  1. alhamdulillahhirobbilallamin,,terima kasih saudaraku atas informasinya.
    smoga kita selalu didekatkan dengan ALLAH SWT dan baginda rosullulah SAW..amien

  2. ass. wr. wb.

    subahanallah..maha suci allah…

    skiranya apa ini bisa di gunakan untuk mencegah senior2 yg biasa mendzalimi saya dikampus?

    1. Ass Wr Wb

      Orang yang taqwa dan bertawakal selalu mendapat perlindungan Allah dari orang yang berusaha mendzoliminya. Jika kita selalu mengerjakan amal saleh, zikir, sholat tahajud….daya perlindungan akan bekerja secara otomatis. Firman Allah dalam surat At takatsur ” Inna syaani aka huwal abbtar …orang yang membecimu , dialah yang akan musnah(hancur)”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *